Melihat aspek teologi, apakah Tuhan yang disembah Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Daud, Salomo, Yesaya, Elia, Elisa, Hosea, Zakharia, merupakan sosok Tuhan yang sama dengan Allah yang disembah Muhammad?

Halaman ini menunjukan perbedaan ajaran antara keduanya, diawali dengan doa: ya Tuhan, tunjukkan lah kebenaranMu. Amin.

 

PERBANDINGAN

 

Ini Tuhan YHWH yang disembah Abraham, Musa, Daud, dll.

Ini Allah Islam yang disembah Muhammad

Persyaratan nabi berdasarkan oleh kitab yang lebih dahulu terbit, yaitu Kitab Tanakh atau yang dikenal secara umum sebagai Kitab Perjanjian Lama.

Syarat 1:

  • Nabi Musa: Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal (Tuhan bicara pada nabi Abraham) (Kitab Taurat Kejadian 17:7)
  • Nabi Musa: Tuhan itu bukan seperti manusia, jadi Dia tidak pernah berbohong. Dia tidak pernah berubah pikiran seperti kita. Semua yang dikatakan-Nya, pasti Dia lakukan. Semua yang dijanjikan-Nya, pasti Dia tepati. (Kitab Bilangan 23:19)
  • Nabi Musa: Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN. (Kitab Taurat Ulangan 4:2)
  • Nabi Daud: Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga. (Kitab Mazmur 119:89)
  • Nabi Yesaya: Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Tuhan kita tetap untuk selama-lamanya. (Kitab Yesaya 40:8)
  • Nabi Maleakhi: Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah. (Kitab Maleakhi 3:6)
  • Yesus: Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Kitab Injil Matius 5:18) (Yesus dalam perjanjian baru mengkonfirmasi ketetapan dalam perjanjian lama).

 

Syarat 2:

  • Nabi Musa: Apabila di tengah-tengahmu muncul seorang nabi atau seorang pemimpi, dan ia memberitahukan kepadamu suatu tanda atau mujizat, dan apabila tanda atau mujizat yang dikatakannya kepadamu itu terjadi, dan ia membujuk: Mari kita mengikuti Tuhan lain, yang tidak kaukenal, dan mari kita berbakti kepadanya, maka janganlah engkau mendengarkan perkataan nabi atau pemimpi itu. (Kitab Taurat Ulangan 13:1-3)

 

Syarat 3:

  • Nabi Musa: Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? — apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.” (Kitab Taurat Ulangan 18:20-22)

 

Syarat 4:

  • Lalu, TUHAN turun dalam tiang awan dan berdiri di pintu masuk tenda. Dia memanggil Harun dan Miryam. Keduanya pun menghadap. TUHAN berkata, “Dengarkanlah perkataan-Ku! Jika ada seorang nabi di antaramu, Aku, TUHAN, akan menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan. Aku akan berbicara kepadanya melalui mimpi. Tidak demikian halnya dengan Musa. Dia adalah hamba yang setia di rumah-Ku. Dengan dia, Aku berbicara mulut ke mulut, jelas, dan tidak menggunakan maksud yang tersembunyi. Dia melihat rupa TUHAN. Kalau demikian, mengapa kalian tidak takut menentang hamba-Ku Musa? (Kitab Taurat Bilangan 12:5-8)

 

Syarat 5:

  • Yesus: “Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas. Dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. Dapatkah orang memetik buah anggur dari semak duri atau buah ara dari rumput duri? Demikianlah setiap pohon yang baik menghasilkan buah yang baik, sedang pohon yang tidak baik menghasilkan buah yang tidak baik. Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik. Dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api. Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka. (Kitab Injil Matius 7:15-20)

 

Kesimpulan:

  1. Syarat 1: Ketetapan tidak berubah/berbeda, tidak menambah ataupun mengurangi pewahyuan/ketetapan sebelumnya.
  2. Syarat 2: Mukjizat bukan pertanda nabi karena nabi palsu juga bisa punya mukjizat. Tetap harus melihat Tuhan yang diberitakan adalah Tuhan yang sama atau beda.
  3. Syarat 3: Ramalan atau perkataan yang tidak terjadi berarti bukan berasal dari Tuhan.
  4. Syarat 4: Tuhan menyatakan diri melalui penglihatan. Atau berbicara melalui mimpi.
  5. Syarat 5: Buah yang dihasilkan, baik atau tidak baik.

BUKU

Alkitab:

  • Dibuat lebih dari 1500 tahun oleh puluhan orang
  • 66 buku
  • 1189 Bab / 31.102 ayat
  • Merupakan buku sejarah yang mencatakan Tuhan pernah bilang apa dan Tuhan pernah melakukan apa, serta mencatatkan manusia pernah berkata apa dan melakukan apa.
  • Yang disembah 1 Tuhan, roh bernama YHWH (Yahweh) dengan nama Yesus Kristus diberikan untuk dagingnya (fisik manusia) yang dia gunakan saat menjelma menjadi manusia.
  • Yesus Kristus dipercaya sebagai kata2 Tuhan (Firman Tuhan) yang berubah menjadi daging (manusia).

Sumber: Alkitab

  • Tuhan YHWH yang di sembah Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Daud, Salomo, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel, Hosea, Yoel, Amos, Mikha, Zakharia, Maleakhi, dan lain-lain.

Sumber: Daftar Nabi

Kitab Quran:

  • Dibuat 610–632 (23 tahun) oleh 1 orang
  • 1 Buku
  • 114 Bab / 6.236 – 6.348 ayat (tanpa/dengan basmala)
  • Yang disembah adalah Allah dengan 99 nama
  • Quran dipercaya muslim sebagai kata2 allah (Firman Allah) yang menjadi buku

Sumber:

  1. https://en.wikipedia.org/wiki/Quran
  2. https://en.wikipedia.org/wiki/Names_of_God_in_Islam

MAKAN

Nabi Musa: Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: “Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini. Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini;  biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini.” Jawab mereka: “Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu.” Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!” Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya. Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan. (Kitab Taurat Kejadian 18:1-8)

Nabi Musa: TUHAN berfirman kepada Musa: “Perintahkanlah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Dengan setia dan pada waktu yang ditetapkan haruslah kamu mempersembahkan persembahan-persembahan kepada-Ku sebagai santapan-Ku, berupa korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi-Ku. Katakanlah kepada mereka: Inilah korban api-apian yang harus kamu persembahkan kepada TUHAN: dua ekor domba berumur setahun yang tidak bercela setiap hari sebagai korban bakaran yang tetap; (Kitab Taurat Bilangan 28:1-3)

Asaf: Jika Aku lapar, Aku takkan memberitahumu karena dunia dan segala isinya adalah milik-Ku. Apakah Aku makan daging sapi jantan, atau minum darah kambing jantan? Persembahkanlah kepada Tuhan kurban syukur, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi! (Kitab Mazmur 50:12-14)

Nabi Musa: Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. (Kitab Taurat Kejadian 8:20-21)

  • Surat 6:14: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah selain Allah, Pencipta langit dan bumi serta Dia memberi makan dan tidak diberi makan, akan aku jadikan sebagai pelindung?” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya aku diperintahkan agar aku menjadi orang pertama yang berserah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang musyrik.”
  • Surat 51:57: Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku.

Tafsir Ringkas Kemenag

Aku menciptakan manusia dan jin hanya agar mereka beribadah, bukan agar mereka memberi balasan apa pun kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki atau balasan sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku, seperti halnya mereka memberi sesajian kepada dewa atau tuhan yang mereka sembah.

Tafsir Tahlili

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa sesungguhnya Dia tidak akan minta bantuan mereka untuk sesuatu kemanfaatan atau kemudaratan dan tidak pula menghendaki rezeki dan memberikan makan seperti apa yang dikerjakan oleh para majikan terhadap buruhnya, karena Allah tidak perlu kepada mereka, bahkan merekalah yang memerlukan-Nya dalam segala urusan mereka, Allah adalah pencipta mereka dan pemberi rezeki mereka. Dialah yang mempunyai kekuasaan, kemampuan dan kekuatan yang tak terhingga. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.
Abu Hurairah meriwayatkan dan berkata:
قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى: يَابْنَ اٰدَمَ تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِى اَمْلأُ صَدْرَكَ غِنًى وَاَسُدُّ فَقْرَكَ وَاِلَّا تَفْعَلْ مَلَأْتُ صَدْرَكَ شُغْلًا وَلَمْ اَسُدَّ فَقْرَكَ (رواه أحمد عن أبى هريرة)
Rasulullah bersabda: “Allah berfirman:“Wahai anak Adam, luangkanlah waktu untuk beribadat kepada-Ku niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Ku-tutupi kefakiranmu, dan jika engkau tidak berbuat (menyediakan waktu untuk beribadat kepada-Ku) niscaya akan Ku-penuhi dadamu dengan kesibukan (keruwetan) dan tak akan Ku-tutupi keperluanmu (kefakiran).” (Riwayat Aḥmad dari Abū Hurairah)

Sumber: https://quran.kemenag.go.id/

KEMBALI PADA MANTAN SUAMI

Nabi Musa: “Apabila seseorang mengambil seorang perempuan dan menjadi suaminya, dan jika kemudian ia tidak menyukai lagi perempuan itu, sebab didapatinya yang tidak senonoh padanya, lalu ia menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu, sesudah itu menyuruh dia pergi dari rumahnya, dan jika perempuan itu keluar dari rumahnya dan pergi dari sana, lalu menjadi isteri orang lain, dan jika laki-laki yang kemudian ini tidak cinta lagi kepadanya, lalu menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu serta menyuruh dia pergi dari rumahnya, atau jika laki-laki yang kemudian mengambil dia menjadi isterinya itu mati, maka suaminya yang pertama, yang telah menyuruh dia pergi itu, tidak boleh mengambil dia kembali menjadi isterinya, setelah perempuan itu dicemari; sebab hal itu adalah kekejian di hadapan TUHAN. (Kitab Taurat Ulangan 24:1-4)

Nabi Yeremia: Firman-Nya: “Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah negeri itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih, dan mau kembali kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN. (Kitab Yeremia 3:1)

Nabi Maleakhi: Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. Sebab Aku membenci perceraian, firman Tuhan, Tuhan Israel, (Kitab Maleakhi 2:15-16)

Yesus: “Sebab pada awal dunia, Tuhan menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia.” (Kitab Injil Markus 10:6-9)

Surat 2:230: Jika dia menceraikannya kembali (setelah talak kedua), perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dia menikah dengan laki-laki yang lain. Jika (suami yang lain itu) sudah menceraikannya, tidak ada dosa bagi keduanya (suami pertama dan mantan istri) untuk menikah kembali jika keduanya menduga akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah ketentuan-ketentuan Allah yang diterangkan-Nya kepada orang-orang yang (mau) mengetahui.

 

Tafsir Ringkas Kemenag

Kemudian jika dia memilih untuk menceraikan istri-nya setelah talak yang kedua, yakni pada talak ketiga yang tidak lagi memberinya kesempatan untuk rujuk, maka perempuan itu tidak halal lagi baginya sebelum dia menikah dan melakukan hubungan suami-istri dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa dan halangan bagi keduanya, yakni suami pertama dan mantan istrinya, untuk menikah kembali dengan akad yang baru, setelah ia selesai menjalani masa idahnya dari suami kedua. Hal ini dapat ditempuh jika keduanya berpen-dapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah dengan menjalani hidup baru yang lebih baik sesuai dengan aturan yang ditetapkan Allah. Apabila keduanya ragu untuk kembali dengan baikbaik maka niat untuk kembali hidup bersama hendaknya dibatalkan. Itulah ketentuan-ketentuan Allah tentang hukum talak, rujuk, dan khulu’ yang dite-rangkan-Nya kepada orang-orang yang berpengetahuan agar mereka memahami dan memperhatikan hukum-hukum Allah

Tafsir Tahlili

Ayat ini menerangkan, kalau sudah jatuh talak tiga, tidak boleh lagi rujuk. Apabila kedua belah pihak ingin hidup kembali sebagai suami- istri, maka perempuan itu harus kawin lebih dahulu dengan laki-laki lain, dan telah dicampuri oleh suaminya yang baru, dan kemudian diceraikan atas kehendak sendiri, dan sudah habis masa idahnya, barulah keduanya boleh rujuk kembali.
Ayat ini menyuruh kita berhati-hati dalam menjatuhkan talak, jangan gegabah dan jangan terburu nafsu. Pikirkanlah masak-masak, karena terburu nafsu dalam menjatuhkan talak, akhirnya menyesal. Menjatuhkan talak itu dibolehkan dalam Islam, tapi ia adalah perbuatan yang dibenci Allah. Akibat perceraian itu besar sekali, baik bagi suami, lebih-lebih bagi istri dan anak-anak. Karenanya, apabila masih dalam talak kedua, lebih baik rujuk kembali, kalau memang masih bisa diharapkan terwujudnya rumah tangga bahagia, dan dapat menjalankan perintah Allah dengan sebaik-baiknya.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id/

TAAT KEPADA

Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Tuhan dari pada kepada manusia. (Kisah Para Rasul 5:29)

Surat 4:80: Siapa yang menaati Rasul (Muhammad), maka sungguh telah menaati Allah. Siapa yang berpaling, maka Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad) sebagai pemelihara mereka.

 

Tafsir Ringkas Kemenag

Barang siapa menaati Rasul dan mengikuti ajaran-ajarannya, maka sesungguhnya dia telah menaati Allah karena Allah yang telah mengutusnya. Dan barangsiapa berpaling dari ketaatan itu, maka ketahuilah bahwa Kami tidak mengutusmu, wahai Nabi Muhammad, untuk menjadi pemelihara mereka sebagai orang yang bertanggung jawab dan menjamin mereka untuk tidak berbuat kesalahan.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id

DUSTA

Yesus: Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. (Kitab Injil Matius 10:28)

Yesus: Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu. (Kitab Injil Lukas 18:20)

Yesus: Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga. (Kitab Injil Matius 10:33)

Yesus: Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. (Kitab Injil Yohanes 8:44)

Nabi Musa: Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. (Kitab Taurat Keluaran 20:16)

Nabi Musa: Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya. (Kitab Taurat Imamat 19:11)

Nabi Solomon: Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya. (Kitab Amsal 12:22)

Nabi Solomon: Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah. (Kitab Amsal 6:16-17)

Nabi Solomon: Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan akan binasa. (Kitab Amsal 19:9)

Nabi Solomon: Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. (Kitab Amsal 18:21)

Nabi Daud: Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu. (Kitab Mazmur 34:13)

Nabi Daud: Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku, orang yang berbicara dusta tidak akan tegak di depan mataku. (Kitab Mazmur 101:7)

Nabi Zakharia: Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu. Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan janganlah mencintai sumpah palsu. Sebab semuanya itu Kubenci, demikianlah firman TUHAN.” (Kitab Zakharia 8:16-17)

Surat 16:106: Siapa yang kufur kepada Allah setelah beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa (mengucapkan kalimat kekufuran), sedangkan hatinya tetap tenang dengan keimanannya (dia tidak berdosa). Akan tetapi, siapa yang berlapang dada untuk (menerima) kekufuran, niscaya kemurkaan Allah menimpanya dan bagi mereka ada azab yang besar.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id/

 

Hadis:

“Orang yang mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, orang yang berkata demi kebaikan, dan orang yang membangkitkan (mengingatkan) kebaikan bukanlah termasuk pendusta.” lbnu Syihab berkata; ‘Saya tidak pernah mendengar diperbolehkannya dusta yang diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal, yaitu; dusta dalam peperangan, dusta untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, dan dusta suami terhadap istri atau istri terhadap suami (untuk meraih kebahagiaan atau menghindari keburukan). Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Ibrahim bin Sa’ad Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muslim bin Ubaidullah bin Abdullah bin Syihab melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Hanya saja pada Hadits Shalih disebutkan dengan lafazh; Ummu Kultsum berkata; ‘Saya tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan dispensasi kedustaan yang diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal.’-sebagaimana di dalam Hadits Yunus dari perkataan Ibnu Syihab. Telah menceritakannya kepada kami ‘Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri melalui jalur ini hanya sampai perkataan; ‘membangkitkan kebaikan’. -tanpa menyebutkan kalimat setelah itu.

Sumber:

  1. https://www.hadits.id/hadits/muslim/4717
  2. https://hadits.in/muslim/4717
  3. https://sunnah.com/muslim:2605a
  4. https://sunnah.com/abudawud:4920
  5. https://sunnah.com/bukhari:2692
  6. https://sunnah.com/abudawud:4921

TEMPAT ABRAHAM MENYEMBAH

Nabi Musa: TUHAN berfirman kepada Abram, “Pergilah dari negerimu, dan dari keluargamu, dan dari rumah ayahmu, ke tanah yang akan Kutunjukkan kepadamu. Aku akan menjadikanmu suatu bangsa yang besar, dan Aku akan memberkatimu, dan membuat namamu masyhur, dan kamu akan menjadi berkat. Aku akan memberkati mereka yang memberkatimu, tetapi orang yang mengutukmu akan Aku kutuk. Melaluimu, semua kaum di bumi akan diberkati.” Lalu, Abram pergi seperti yang telah difirmankan TUHAN kepadanya dan Lot turut besertanya. Abram berumur 75 tahun ketika dia pergi dari Haran. Dia membawa Sarai, istrinya, dan Lot, keponakannya, dan semua harta yang telah mereka kumpulkan, serta orang-orang yang diperolehnya di Haran. Mereka pergi ke tanah Kanaan. Kemudian, mereka tiba di tanah Kanaan. Abram berjalan melalui tanah itu sampai ke suatu tempat di Sikhem, di pohon tarbantin More. Pada masa itu, orang Kanaan tinggal di tanah itu. Kemudian, TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berkata, “Aku akan memberikan tanah ini kepada keturunanmu.” Di sana, dia membangun mazbah bagi TUHAN, yang telah menampakkan diri kepadanya. Dari tempat itu, dia pindah ke pegunungan di sebelah timur Betel dan membentangkan tendanya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur. Di sana, dia mendirikan mazbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN. (Kitab Taurat Kejadian 12:1-8)

 

Nabi Musa: Inilah segala kanun dan peraturan yang harus kamu lakukan dengan setia di negeri yang dikurniakan TUHAN, Tuhan nenek moyangmu, kepadamu untuk kamu miliki selama kamu hidup di bumi. Musnahkanlah sama sekali semua tempat yang digunakan oleh bangsa-bangsa yang kamu halau itu untuk beribadat kepada tuhan mereka, iaitu tempat-tempat di atas gunung-gunung tinggi, di atas bukit-bukit, dan di bawah setiap pokok yang rimbun. Robohkanlah mazbah-mazbah mereka, hancurkanlah tiang-tiang berhala mereka, dan bakarlah habis patung-patung Asyera mereka. Tebanglah patung-patung ukiran mereka, iaitu tuhan mereka, dan lenyapkanlah nama-nama mereka dari tempat itu. Janganlah kamu beribadat seperti mereka itu apabila kamu menyembah TUHAN, Tuhanmu. Sebaliknya, carilah tempat yang akan dipilih TUHAN, Tuhanmu, daripada kalangan semua sukumu sebagai tempat untuk menegakkan nama-Nya, dan pergilah ke sana. (Kitab Taurat Ulangan 12:1-5)

Surat 3:96-97: Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam. Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.

Sumber:

  1. https://www.merdeka.com/quran/ali-imran/ayat-96
  2. https://www.merdeka.com/quran/ali-imran/ayat-97

 

Surat 22:26-27: Dan (ingatlah), ketika Kami tempatkan Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan), “Janganlah engkau mempersekutukan Aku dengan apa pun dan sucikanlah rumah-Ku bagi orang-orang yang tawaf, dan orang yang beribadah dan orang yang rukuk dan sujud. Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh.

Sumber:

  1. https://www.merdeka.com/quran/al-hajj/ayat-26
  2. https://www.merdeka.com/quran/al-hajj/ayat-27

 

Surat 5:97: Allah telah menjadikan Ka‘bah rumah suci tempat manusia berkumpul. Demikian pula bulan haram, hadyu dan qala’id. Yang demikian itu agar kamu mengetahui, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/al-maidah/ayat-97

 

Telah menceritakan kepada kami [Al Humaidi] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Najih] dari [Mujahid] dari [Abu Ma’mar] dari [‘Abdullah bin Mas’ud radliallahu ‘anhu] dia berkata; Ketika Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam masuk Makkah, di sekeliling ka’bah terdapat tiga ratus enam puluh berhala, lalu Nabi memecahkannya dengan tongkat yang berada di tangannya seraya mengucapkan firman Allah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Al Isra: 81). Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi.”

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/12770/hadits-bukhari-nomor-4351
  2. https://sunnah.com/bukhari:4287
  3. https://sunnah.com/bukhari:2478

 

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dari [Yahya bin Sa’id] dari [Humaid] dari [Anas] dia berkata; [‘Umar] berkata; Aku telah menepati Rabbku dalam tiga hal, atau Rabbku telah menyetujuiku dalam tiga hal. Aku berkata; “Wahai Rasulullah seandainya engkau menjadikan Maqam Ibrahim sebagai tempat solat.” Aku berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya yang menemuimu adalah orang-orang yang baik dan yang jahat, seandainya engkau perintahkan kepada para Ummul Mukminin supaya memakai hijab.” maka turunlah ayat hijab. Dan suatu ketika aku mendengar Rasulullah SAW mempersalahkan sebagian istri-istrinya, maka akupun mengunjungi mereka dan berkata; “Berhentilah kalian dari berbuat masalah dengan Nabi atau boleh jadi Allah akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik dari pada kalian.” Ketika aku menemui salah seorang istrinya, ia berkata kepadaku; wahai Umar! Bukankah Rasulullah SAW lebih berhak menasihati istri-istrinya daripada kamu? Maka turunlah ayat; “Boleh jadi jika ia ceraikan kamu, Tuhannya akan memberinya ganti istri-istri yang lebih baik dari pada kamu -perempuan yang berserah diri.- (QS At Tahrim: 5).” Dan [Ibnu Abu Maryam] berkata; Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Ayub] Telah menceritakan kepadaku [Humaid] Aku mendengar [Anas] dari [Umar].

Sumber:

  1. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/4123
  2. https://sunnah.com/bukhari:4483

SUMPAH KEPADA

Nabi Musa: kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri–demikianlah firman TUHAN (Kitab Taurat Kejadian 22:16)

Nabi Yesaya: Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa, (Kitab Yesaya 45:23)

Nabi Yeremia: Sebab, Aku telah bersumpah demi diri-Ku sendiri,” firman TUHAN, “bahwa Bozra akan menjadi suatu kengerian, cemoohan, reruntuhan, dan kutukan, dan semua kota di dalamnya akan menjadi reruntuhan untuk selama-lamanya.” (Kitab Yeremia 49:13)

Ketika Tuhan berjanji kepada Abraham, Ia berjanji atas diri-Nya sendiri karena tidak ada yang lebih besar daripada diri-Nya. (Kitab Ibrani 6:13)

(Surat 69:38-39) Allah berkata: Maka Aku bersumpah demi apa yang kamu lihat, dan demi apa yang tidak kamu lihat.

(Surat 84:16) Allah berkata: Maka Aku bersumpah demi cahaya merah pada waktu senja,

(Surat 81:15) Allah berkata: Aku bersumpah demi bintang-bintang,

(Surat 70:40) Allah berkata: Maka Aku bersumpah demi Tuhan yang mengatur tempat-tempat terbit dan terbenamnya (matahari, bulan dan bintang), sungguh, Kami pasti mampu,

Sumber:

  1. https://www.merdeka.com/quran/al-haqqah/ayat-38
  2. https://www.merdeka.com/quran/al-haqqah/ayat-39
  3. https://www.merdeka.com/quran/al-insyiqaq/ayat-16
  4. https://www.merdeka.com/quran/at-takwir/ayat-15
  5. https://www.merdeka.com/quran/al-maarij/ayat-40

MEMBALAS

Nabi Musa: Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Kitab Taurat Imamat 19:18)

Nabi Solomon: Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara. (Kitab Amsal 6:16-19)

Yesus: Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, jangan kamu marah kepada saudaramu, karena kamu akan dihukum. Dan jika kamu menghina orang lain, kamu akan dibawa ke pengadilan tinggi. Dan jika kamu mengatakan kepada orang lain ‘bodoh,’ kamu akan ada dalam bahaya api neraka. (Kitab Injil Matius 5:21-22)

Yesus: “Kamu telah mendengar perkataan hukum ini, ‘Mata ganti mata, dan gigi ganti gigi.’ Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, jangan melawan orang yang ingin mencelakaimu. Jika mereka memukul pipi kananmu, berikan juga pipi kirimu. Jika ada orang yang menuntutmu ke pengadilan dan mengambil bajumu, maka biarkanlah mereka mengambil mantelmu juga. Jika ada seorang prajurit memaksamu berjalan sejauh 1 mil dengannya, pergilah dengannya sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang memohon kepadamu, dan jangan menolak orang yang mau meminjam dari kamu.” (Kitab Injil Matius 5:38-42)

Yesus: “Kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri” (Kitab Injil Matius 22:39)

Yesus: “Tetapi, Kukatakan kepada kalian yang mendengar Aku. Kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik kepada orang yang membencimu. Mintalah Tuhan untuk memberkati orang yang mengharapkan kamu celaka. Berdoalah untuk orang yang menyakitimu.” (Kitab Injil Lukas 6:27-28)

Yesus: Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi. (Kitab Injil Yohanes 13:34-35)

Rasul Palus: Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan. (Roma 12:17)

Rasul Palus: Buanglah semua sakit hati, dendam, dan kemarahan dari hidupmu. Jangan bertengkar dan saling menghina. Berhentilah melakukan segala macam kejahatan. (Efesus 4:31)

Rasul Palus: Jangan ada seorang pun dari kalian yang membalas kejahatan dengan kejahatan. (1 Tesalonika 5:15)

Rasul Petrus: Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil. (1 Petrus 3:9)

Surat 4:34: Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-34

 

Hadis:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/77/5825
  2. https://sunnah.com/bukhari:5825
  3. https://ilmuislam.id/hadits/13796/hadits-bukhari-nomor-5377

Rifa `a bercerai dengan isterinya sehingga AbdurRahman bin Az-Zubair Al-Qurazi menikahinya. `Aisyah mengatakan bahawa wanita itu (datang), memakai jilbab hijau (dan mengadu kepadanya (Aisyah) suaminya dan menunjukkan bintik hijau pada kulitnya disebabkan oleh pemukulan). Adalah kebiasaan wanita untuk saling menyokong, jadi ketika Rasulullah (ﷺ) datang, `Aisyah berkata, “Saya tidak pernah melihat wanita yang menderita sama seperti wanita yang beriman. Lihatlah! Kulitnya lebih hijau daripada pakaiannya!” Ketika `AbdurRahman mendengar bahawa isterinya telah pergi menemui Nabi, dia datang bersama kedua puteranya dari seorang isteri yang lain. Dia berkata, “Demi Allah! Aku tidak melakukan kesalahan padanya, tetapi dia mati pucuk dan tidak berguna bagiku seperti ini, “memegang dan menunjukkan pinggiran pakaiannya, “kata Abdur-Rahman, “Demi Allah, ya Rasulullah. (ﷺ)! Dia telah berbohong! Saya sangat kuat dan dapat memuaskannya tetapi dia tidak taat dan ingin kembali kepada Rifa `a. “Rasulullah (ﷺ) kepadanya, “Jika itu adalah niatmu, maka ketahuilah bahawa tidak sah bagimu untuk menikahi Rifa `a kecuali jika `Abdur-Rahman telah melakukan hubungan seksual denganmu. “Kemudian Nabi (ﷺ) melihat dua anak lelaki dengan `Abdur-Rahman dan bertanya (kepadanya), “Apakah ini anak-anakmu? ” Mengenai itu, AbdurRahman berkata, “Ya. “Nabi (ﷺ), “Kamu menuntut apa yang kamu tuntut (yakni bahawa dia mati pucuk)? Tetapi oleh Allah, anak-anak lelaki ini menyerupainya seperti gagak menyerupai gagak,”

KETENTUAN CERAI

Nabi Musa: “Maka suaminya yang pertama, yang telah menyuruh dia pergi itu, tidak boleh mengambil dia kembali menjadi isterinya, setelah perempuan itu dicemari; sebab hal itu adalah kekejian di hadapan TUHAN. (Kitab Taurat Ulangan 24:4)

Nabi Yeremia: Firman-Nya: “Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? (Kitab Yeremia 3:1)

Nabi Maleakhi: Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. Sebab Aku membenci perceraian, firman Tuhan, Tuhan Israel, (Kitab Maleakhi 2:15-16)

Yesus: “Sebab pada awal dunia, Tuhan menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia.” (Kitab Injil Markus 10:6-9)

Yesus: “Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. (Kitab Injil Matius 18:6)

Surat 65:4: Perempuan-perempuan yang tidak mungkin haid lagi (menopause) di antara istri-istrimu jika kamu ragu-ragu (tentang masa idahnya) maka idahnya adalah tiga bulan. Begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid (belum dewasa). Adapun perempuan-perempuan yang hamil, waktu idah mereka adalah sampai mereka melahirkan kandungannya. Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id/

 

Tafsir Tahlili:

Ayat ini menjelaskan bahwa idah perempuan-perempuan yang ya’is (tidak haid lagi), adalah tiga bulan. Begitu juga perempuan muda yang belum pernah haid. Adapun bagi perempuan-perempuan yang hamil, maka idahnya sampai melahirkan kandungannya. Begitu juga perempuan-perempuan hamil yang meninggal suaminya, idahnya sampai melahirkan kandungannya, sebagaimana yang diriwayatkan Imam Malik, Imam Syafi’i, Abdur Razaq, Ibnu Abi Syaibah, dan Ibnu Mundhir dari Ibnu ‘Umar. Ketika ditanya tentang perempuan hamil yang meninggal suaminya, Ibnu ‘Umar menjawab, “Apabila perempuan itu melahirkan kandungannya, maka ia menjadi halal (untuk dinikahi).” Mengenai hal ini ada ulama yang berpendapat yang didasarkan pada masa terlama dari dua waktu, yaitu kalau hamil tua dan segera melahirkan maka idahnya 4 bulan 10 hari. Sedang kalau hamil muda, idahnya sampai perempuan itu melahirkan. Orang yang bertakwa kepada Allah, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka ia akan dimudahkan urusannya, dilepaskan dari kesulitan yang dialaminya. Dua ayat di atas (ayat 1 dan 4), dan 2 (dua) ayat lain yang berada di antaranya (ayat 2 dan 3), mengatur mengenai tata cara perceraian. Di antaranya hal yang mengatur masa idah. Masa tersebut dengan jelas disebutkan sebagai 3 (tiga) bulan bagi wanita yang (sedang) tidak haid dan mereka yang sudah memasuki masa menopause, dan sampai saat melahirkan bagi mereka yang sedang mengandung. Pada dasarnya, waktu tiga bulan, apabila tidak lagi terjadi persetubuhan, maka akan dapat ditentukan kondisi wanita, apakah dalam keadaan hamil atau tidak. Karena mulai pada bulan pertama kehamilan, haid akan berhenti. Tentunya, berhentinya haid ini dapat disebabkan oleh banyak hal. Dapat karena hamil, atau sedang memulai proses menopause, atau karena adanya penyakit. Bagi seorang wanita, mereka akan mengetahui terjadinya kehamilan dari adanya beberapa ciri lain, karena kehamilan tidak saja ditandai oleh terlambatnya haid atau makin “gendutnya” perut. Masih ada tanda-tanda lainnya. Memang tidak mudah mengetahui apakah seseorang benar-benar hamil atau tidak.

Sumber: https://quran.nu.or.id/at-thalaq/4

 

Tafsir Jalalayn:

(وَ اللَّائِيْ أَنْ يَضَعْنَ) “Dan perempuan-perempuan” dibaca wallā’ī dan wallā’i, dengan memakai hamzah dan yā’ atau tanpa memakai yā’, demikian pula lafal yang sama sesudahnya (يَئِسْنَ مِنَ الْمَحِيْضِ) “yang putus asa dari ḥaidh” lafal al-maḥīdh di sini berma‘na ḥaidh (مِنْ نِّسَائِكُمْ إِنِ ارْتَبْتُمْ) “di antara perempuan-perempuan kalian jika kalian ragu-ragu” tentang masa ‘iddahnya (فَعِدَّتُهُنَّ ثَلَاثَةُ أَشْهُرٍ وَ اللَّائِيْ لَمْ يَحِضْنَ) “maka ‘iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu pula perempuan-perempuan yang tidak ḥaidh” karena mengingat mereka masih di bawah umur, maka ‘iddah mereka tiga bulan pula. Kedua kasus ini menyangkut wanita-wanita atau istri-istri yang tidak ditinggal mati oleh suaminya. Adapun istri-istri yang ditinggal mati oleh suaminya, idah mereka sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya berikut ini, yaitu: “Hendaklah para istri itu menangguhkan dirinya (ber‘iddah) empat bulan sepuluh hari.” (Q.S. al-Baqarah 234) (وَ أُوْلَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ) “Dan perempuan-perempuan yang hamil masa ‘iddahnya” baik mereka itu karena ditalak atau karena ditinggal mati oleh suaminya, maka batas masa ‘iddah mereka ialah (حَمْلَهُنَّ وَ مَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا.) “sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barang siapa yang bertaqwā kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya” baik di dunia maupun di akhirat.

Sumber: https://hatisenang.com/quran/surah-ath-thalaq-65-tafsir-al-jalalain/

 

Tafsir Ibnu Katsir:

Allah SWT berfirman seraya menjelaskan tentang masa iddah bagi perempuan yang tidak haid karena usia lanjut, bahwa masa iddah wanita yang demikian adalah tiga bulan sebagai ganti dari tiga quru’ yang ditetapkan atas perempuan yang haid, sebagaimana yang telah ditunjukkan surah Al-Baqarah yang menerangkannya. Demikian juga perempuan-perempuan yang belum balihg, maka masa iddah mereka sama dengan iddah wanita-wanita yang tidak haid lagi, yaitu tiga bulan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi)
Firman Allah: (jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya)) Ada dua pendapat tentang ayat ini.
Pendapat pertama yaitu pendapat sejumlah ulama salaf, seperti Mujahid, Az-Zuhri, dan Ibnu Zaid, bahwa maknanya adalah jika perempuan-perempuan itu melihat adanya darah, lalu kalian merasa ragu apakah darah itu adalah darah haid atau istihadah, sedangkan kalian bimbang memutuskannya.
Pendapat yang kedua terkait firmanNya (jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya)) yaitu tentang hukum iddah mereka dan kalian tidak mengetahuinya, maka masa iddahnya adalah tiga bulan. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir.
Firman Allah: (Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya) Allah SWT berfirman bahwa wanita yang hamil itu masa iddahnya adalah sampai melahirkan, sekalipun setelah talak atau ditinggal mati suaminya dalam tenggang waktu yang tidak lama. Ini menurut pendapat mayoritas ulama salaf dan kemudian, sebagaimana yang dinas ayat yang mulia ini dan sebagaimana yang dijelaskan sunnah nabawiyah. Telah diriwayatkan dari Ali dan Ibnu Abbas, bahwa keduanya berpendapat tentang wanita yang ditinggal mati suaminya, bahwa dia menjalani iddahnya berdasarkan salah satu dari dua masa yang lebih lama antara melahirkan atau perhitungan bulan, karena berdasarkan ayat ini dan yang ada dalam surah Al-Baqarah
Diriwayatkan dari Alqamah bin Qais, bahwa Abdullah bin Mas’ud berkatya bahwa dia berani bersumpah dengan siapa pun bahwa ayat ini: (Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya) tidak diturunkan kecuali setelah ayat yang menerangkan wanita yang ditinggal mati suaminya. Dia berkata bahwa apabila wanita yang hamil dan telah ditinggal mati suaminya itu telah melahirkan, maka dia telah halal. Yang dimaksud dengan ayat yang menerangkan wanita yang ditinggal mati suaminya adalah firman Allah: (Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan istri-istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (beridah) empat bulan sepuluh hari) (Surah Al-Baqarah: 234)
Firman Allah: (Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya) yaitu memudahkan urusannya dan mengadakan baginya penyelesaian dan jalan keluar yang dekat. Kemudian Allah berfirman: (Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepadamu) yaitu hukum dan syariatNya, Dia telah menurunkannya kepada kalian melalui Rasulullah SAW (dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya) yaitu, menghapuskan darinya semua kesalahannya dan melimpahkan pahala kepadanya, walaupun amal itu mudah

Sumber: https://tafsirweb.com/10984-surat-at-talaq-ayat-4.html

KOMPOSISI TRINITAS

Yesus: Karena Aku telah berkata: Aku Anak Tuhan? (Kitab Injil Yohanes 10:36)

Yesus: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. (Kitab Injil Matius 28:19)

Surat 5:116: (Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam, apakah engkau mengatakan kepada orang-orang, ‘Jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?’” Dia (Isa) menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa pun yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa pun yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa pun yang ada pada diri-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.”

Sumber: https://quran.kemenag.go.id/

KETETAPAN FIRMAN

Nabi Musa: Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal (Tuhan bicara pada nabi Abraham) (Kitab Taurat Kejadian 17:7)

Nabi Musa: Tuhan itu bukan seperti manusia, jadi Dia tidak pernah berbohong. Dia tidak pernah berubah pikiran seperti kita. Semua yang dikatakan-Nya, pasti Dia lakukan. Semua yang dijanjikan-Nya, pasti Dia tepati. (Kitab Bilangan 23:19)

Nabi Musa: Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN. (Kitab Taurat Ulangan 4:2)

Nabi Daud: Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga. (Kitab Mazmur 119:89)

Nabi Yesaya: Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Tuhan kita tetap untuk selama-lamanya. (Kitab Yesaya 40:8)

Nabi Maleakhi: Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah. (Kitab Maleakhi 3:6)

Yesus: Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Kitab Injil Matius 5:18)

Surat 2:106: Ayat yang Kami nasakh (batalkan) atau Kami jadikan (manusia) lupa padanya, pasti Kami ganti dengan yang lebih baik atau yang sebanding dengannya. Apakah engkau tidak mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?

 

Tafsir Ringkas Kemenag

Kaum musyrik berkata, “Tidakkah kalian perhatikan Muhammad? Ia menyuruh para sahabatnya melakukan sesuatu, kemudian ia menyuruh mereka melakukan sebaliknya. Hari ini ia mengatakan satu hal, besok ia mengatakan hal yang berbeda. Al-Qur’an itu pastilah karangan Muhammad. Ia mengatakan sesua tu yang bersumber dari dirinya sendiri, yang satu sama lain saling bertentangan.” Menjawab celaan mereka ini, Allah mengatakan bahwa ayat yang Kami batalkan atau Kami hilangkan dari ingatan-mu, wahai Muhammad dan orang beriman, pasti Kami ganti dengan yang lebih baik, lebih bermanfaat bagimu dengan mengangkat kesulitan darimu atau dengan menambahkan pahala bagimu, atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu tahu, wahai Muhammad, bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu dengan mendatang kan segala kebaikan dan kebajikan bagi manusia?

Tafsir Tahlili

Dijelaskan bahwa ayat mana pun yang dinasakh[12] hukumnya, atau diganti dengan ayat yang lain, atau ayat yang ditinggalkan, akan diganti-Nya dengan ayat yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kemaslahatan hamba-hamba-Nya, atau diganti-Nya dengan ayat yang sama nilainya dengan hukum yang lalu.
Adapun hikmah diadakannya pergantian atau perubahan ayat ialah karena nilai kemanfaatannya berbeda-beda menurut waktu dan tempat, kemudian dihapuskan, atau diganti dengan hukum yang lebih baik, atau dengan ayat yang sama nilainya, adalah karena ayat yang diubah atau diganti itu tidak sesuai lagi dengan kepentingan masyarakat, sehingga apabila diadakan perubahan atau pergantian termasuk suatu tindakan yang bijaksana.
Bagi yang berpendapat bahwa ayat ini ialah tanda kenabian (mukjizat) yang dijadikan penguat kenabian, maka ayat ini diartikan bahwa Allah tidak akan menghapuskan tanda kenabian yang digunakan untuk penguat kenabiannya, atau tidak akan mengubah tanda kenabian yang terdahulu dengan tanda kenabian yang datang kemudian, atau meninggalkan tanda-tanda kenabian itu, karena telah berselang beberapa abad lamanya. Terkecuali Allah yang mempunyai kekuasaan tidak terbatas memberikan tanda kenabian yang lebih baik, ditinjau dari segi kemantapannya maupun dari tetapnya kenabian itu. Karena kekuasaan-Nya yang tidak terbatas, maka hak untuk memberikan tanda kenabian kepada para nabi-Nya tidak dapat dihalang-halangi.
Penggantian ayat adakalanya terjadi dengan ayat yang lebih ringan hukumnya, seperti dihapusnya idah wanita yang ditinggal mati suaminya dari setahun menjadi 4 bulan 10 hari, atau dengan ayat yang sama hukumnya seperti perintah untuk menghadapkan muka ke Baitulmakdis pada waktu melaksanakan salat diubah menjadi menghadapkan muka ke Ka‘bah. Atau dengan hukum yang lebih berat, seperti perang yang tadinya tidak diwajibkan pada orang Islam, menjadi diwajibkan.
Ayat ini tidak hanya ditujukan kepada Nabi Muhammad saw tetapi juga ditujukan kepada kaum Muslimin, yang merasa sakit hatinya mendengar cemoohan orang-orang Yahudi kepada Nabi Muhammad saw. Orang-orang yang tipis imannya tentu mudah dipengaruhi, sehingga hatinya mudah menjadi ragu-ragu. Itulah sebabnya, Allah menegaskan bahwa Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, dan apabila berkehendak untuk menasakh hukum tidak dapat dicegah, karena masalah hukum itu termasuk dalam kekuasaan-Nya.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id

JALAN 1

Nabi Musa: Tuhan itu bukan seperti manusia, jadi Dia tidak pernah berbohong. Dia tidak pernah berubah pikiran seperti kita. Semua yang dikatakan-Nya, pasti Dia lakukan. Semua yang dijanjikan-Nya, pasti Dia tepati (Kitab Bilangan 23:19)

Nabi Yeremia: Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Kitab Yeremia 29:11)

Nabi Yesaya: Tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap. Tidak pernah Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia! Aku, TUHAN, selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus. (Kitab Yesaya 45:19)

Nabi Daud: TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. (Kitab Mazmur 25:8-9)

Yesus: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Kitab Injil Yohanes 14:6)

  1. Surat 4:88: Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah mengembalikan mereka (kepada kekafiran), disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah? Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.
  2. Surat 6:39: Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah tuli, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa dikehendaki Allah (dalam kesesatan), niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa dikehendaki Allah (untuk diberi petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus.
  3. Surat 7:178: Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi.
  4. Surat 13:27: Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk orang yang bertobat kepada-Nya,”
  5. Surat 14:4: Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
  6. Surat 16:93: Dan jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Tetapi kamu pasti akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.
  7. Surat 30:29: Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti keinginannya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang dapat memberi petunjuk kepada orang yang telah disesatkan Allah. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi mereka.
  8. Surat 35:8: Maka apakah pantas orang yang dijadikan terasa indah perbuatan buruknya, lalu menganggap baik perbuatannya itu? Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Maka jangan engkau (Muhammad) biarkan dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
  9. Surat 36:8-10: Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah. Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga.
  10. Surat 39:23: Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk.
  11. Surat 40:33: (yaitu) pada hari (ketika) kamu berpaling ke belakang (lari), tidak ada seorang pun yang mampu menyelamatkan kamu dari (azab) Allah. Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, niscaya tidak ada sesuatu pun yang mampu memberi petunjuk.”
  12. Surat 40:34: Dan sungguh, sebelum itu Yusuf telah datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata, tetapi kamu senantiasa meragukan apa yang dibawanya, bahkan ketika dia wafat, kamu berkata, “Allah tidak akan mengirim seorang rasul pun setelahnya.” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang yang melampaui batas dan ragu-ragu,
  13. Surat 40:74: selain Allah?” Mereka menjawab, “Mereka telah lenyap dari (hadapan) kami. Sebenarnya kami dahulu tidak pernah menyembah sesuatu pun.” Demikianlah Allah membiarkan orang-orang kafir menjadi sesat.
  14. Surat 42:44: Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada baginya pelindung setelah itu. Kamu akan melihat orang-orang zalim ketika mereka melihat azab berkata, “Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?”
  15. Surat 42:46: Dan mereka tidak akan mempunyai pelindung yang dapat menolong mereka selain Allah. Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah tidak akan ada jalan keluar baginya (untuk mendapat petunjuk).
  16. Surat 74:31: Dan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), “Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran

JALAN 2

Nabi Musa: Tuhan itu bukan seperti manusia, jadi Dia tidak pernah berbohong. Dia tidak pernah berubah pikiran seperti kita. Semua yang dikatakan-Nya, pasti Dia lakukan. Semua yang dijanjikan-Nya, pasti Dia tepati (Kitab Bilangan 23:19)

Nabi Yeremia: Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Kitab Yeremia 29:11)

Nabi Yesaya: Tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap. Tidak pernah Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia! Aku, TUHAN, selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus. (Kitab Yesaya 45:19)

Nabi Daud: TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. (Kitab Mazmur 25:8-9)

Yesus: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Kitab Injil Yohanes 14:6)

  1. Surat 3:54: Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.
  2. Surat 6:39: Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah tuli, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa dikehendaki Allah (dalam kesesatan), niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa dikehendaki Allah (untuk diberi petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/ali-imran/ayat-54

SYARAT BAHASA

Yesus: Injil tentang kerajaan Tuhan akan disebarkan ke seluruh pelosok bumi sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa. Selepas itu, barulah tiba akhir zaman.” (Kitab Injil Matius 24:14)

Yesus: Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Kabar Baik kepada semua orang. (Kitab Injil Markus 16:15)

Yesus: Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Kitab Injil Matius 28:18-20)

Nabi Musa: Tuhan itu bukan seperti manusia, jadi Dia tidak pernah berbohong. Dia tidak pernah berubah pikiran seperti kita. Semua yang dikatakan-Nya, pasti Dia lakukan. Semua yang dijanjikan-Nya, pasti Dia tepati (Kitab Bilangan 23:19)

Nabi Yeremia: Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Kitab Yeremia 29:11)

Nabi Yesaya: Tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap. Tidak pernah Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia! Aku, TUHAN, selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus. (Kitab Yesaya 45:19)

Nabi Daud: TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. (Kitab Mazmur 25:8-9)

Surat 14:4: Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/ibrahim/ayat-4

 

Tafsir Ringkas Kemenag

Dan ketahuilah bahwa Kami tidak pernah mengutus seorang rasul pun kepada umat manusia, melainkan dengan bahasa yang dipergunakan oleh kaumnya. Yang demikian itu bertujuan agar dia dapat memberi penjelasan tentang syariat Allah dengan baik kepada mereka. Maka setelah rasul itu memberi penjelasan, Allah menyesatkan -membiarkan sesat- siapa yang Dia kehendaki dari hamba-Nya yang memang memilih jalan kesesatan, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-Nya yang memilih jalan yang lurus. Dia adalah Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

Tafsir Tahlili

Pada ayat yang terdahulu telah disebutkan bahwa diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw merupakan rahmat bagi manusia. Kemudian dalam ayat ini, Allah menjelaskan pula rahmat-Nya yang lain, yaitu diutus-Nya para rasul kepada suatu kaum menggunakan bahasa yang dipakai oleh kaum tersebut. Ini memudahkan komunikasi antara para rasul tersebut dengan umat mereka untuk memberikan penjelasan dan bimbingan kepada umat-umat tersebut.
Akan tetapi, walaupun kitab suci telah diturunkan dalam bahasa mereka masing-masing, dan para rasul telah berbicara dengan mereka dalam bahasa yang sama, namun masih saja ada di antara mereka yang enggan mendengar, memahami, dan mengikutinya. Oleh karena itu, Allah membiarkan mereka ini sesat dan Allah memberikan petunjuk kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Allah Mahakuasa dan Maha Bijaksana.

AKTIVITAS DI SURGA 1

Jadi, kalau memang benar bahwa orang yang sudah meninggal akan dihidupkan kembali, perempuan itu akan disebut sebagai istri siapa?— karena ketujuh bersaudara itu sudah pernah kawin dengan dia.” Yesus menjawab, “Kalian sangat keliru karena tidak tahu apa yang tertulis dalam Kitab Suci dan tidak mengenal kuasa Tuhan. Nanti, ketika orang yang sudah meninggal dihidupkan kembali, mereka tidak akan berpasang-pasangan lagi, tetapi hidup tanpa pasangan seperti semua malaikat di surga. (Kitab Injil Matius 22:28-30).

Sumber: https://alkitab.sabda.org/bible.php?book=40&chapter=22&mode=text&version=tsi

Surat 78:33: gadis-gadis molek yang sebaya,

Tafsir Ringkas Kemenag

Dan Allah sediakan pula bagi mereka sebagai kenikmatan seksual dan pemberi ketenteraman hati, bidadari surga yaitu gadis-gadis yang cantik jelita, berpayudara montok, yang umur mereka sebaya.

Tafsir Tahlili

Lalu diterangkan pula bahwa di dalam surga itu terdapat pula banyak bidadari yang cantik, montok, dan sebaya usianya. Kesenangan bergaul dengan kaum wanita yang biasanya merupakan kesenangan yang memuncak di dunia, akan dialami pula oleh ahli surga dengan cara yang lebih sempurna, tetapi tidak dapat dibayangkan bagaimana terjadinya nanti.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id

 

Hadis:

Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin ‘Abdurrahman] berkata, telah menceritakan kepada kami [Nu’aim bin Hammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah Ibnul Walid] dari [Bahir bin Sa’d] dari [Khalid bin Ma’dan] dari [Al Miqdam bin Ma’di Karib] ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam keutamaan; dosanya akan diampuni sejak darahnya tertumpah di awal kali pertempuran, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari keluarganya.” Abu Isa berkata, “Hadits ini derajatnya hasan shahih gharib.”

Sumber:

 

Artikel online:

Para ulama memiliki perbedaan pendapat ketika menjelaskan makna kesibukan para penghuni surga dalam surat Yasin, khususnya kesibukan laki-laki. Al-Hasan Al-Basri dan Ismail ibnu Abu Khalid mengutarakan kesibukan penghuni surga yang dimaksud ialah sibuk dengan urusannya sehingga tidak memperhatikan azab yang diterima penghuni neraka.

Sedangkan Ibnu Abbas r.a. mengatakan kesibukan para penghuni surga yang dimaksud, yakni mendengarkan alunan musik petikan kecapi. Namun, kebanyakan ulama mengatakan bahwa kesibukan ahli surga ialah memecahkan selaput-selaput dara (istri-istri mereka).

Laki-laki penghuni surga tidak memiliki waktu untuk hal lain kecuali bersenang-senang dengan para bidadari. Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa penghuni surga kelak akan diberi kekuatan 100 kali lipat dari kekuatan laki-laki di dunia.

AKTIVITAS SURGA 2

Jadi, kalau memang benar bahwa orang yang sudah meninggal akan dihidupkan kembali, perempuan itu akan disebut sebagai istri siapa?— karena ketujuh bersaudara itu sudah pernah kawin dengan dia.” Yesus menjawab, “Kalian sangat keliru karena tidak tahu apa yang tertulis dalam Kitab Suci dan tidak mengenal kuasa Tuhan. Nanti, ketika orang yang sudah meninggal dihidupkan kembali, mereka tidak akan berpasang-pasangan lagi, tetapi hidup tanpa pasangan seperti semua malaikat di surga. (Kitab Injil Matius 22:28-30).

Sumber: https://alkitab.sabda.org/bible.php?book=40&chapter=22&mode=text&version=tsi

Surat 56:35: Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari itu) secara langsung,

 

Tafsir Ringkas Kemenag

Selain kenikmatan yang telah diuraikan, sesungguhnya di surga juga terdapat bidadari-bidadari cantik yang Kami ciptakan mereka secara langsung.

Tafsir Tahlili

Dalam ayat-ayat ini, dijelaskan lebih rinci kesenangan dan kegem­biraan yang dinikmati oleh para penghuni surga tersebut, bahwa mereka akan duduk di atas kasur tebal berlapis-lapis, empuk dan halus yang isinya terbuat dari sutra, di atas ranjang kencana yang bertahtakan emas dan permata, diciptakan pasangannya ialah bidadari-bidadari yang cantik jelita dan suci tak pernah haid dan hamil selama-lamanya, yang selalu dalam keadaan perawan sepanjang masa; bidadari-bidadari yang cantik jelita dan lemah gemulai, berpakaian serba sutra yang halus dan sangat menarik, dengan hiasan gelang, kalung, dan anting-anting yang menambah kecantikannya yang asli, ditambah lagi dengan semerbak harum wanginya yang sangat menggiurkan.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id

PENGAMPUN DOSA DAN JALAN

Nabi Yohanes Pembabtis: Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Tuhan, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku (Kitab Injil Yohanes 1:29-30)

Yesus: Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: Dosamu telah diampuni. (Kitab Injil Lukas 7:48)

Yesus: “Teguhkanlah hatimu, anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” (Kitab Injil Matius 9:2)

Yesus: “Di manakah orang-orang yang menuduh engkau tadi? Apakah tidak ada yang mau menghukummu?” Perempuan itu menjawab, “Tidak ada, Tuan.” Dan Yesus berkata kepadanya, “Aku juga tidak menghukum engkau. Pergilah, dan mulai sekarang jangan berbuat dosa lagi.” (Kitab Injil Yohanes 8:10-11)

Rasul Petrus: karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. (1 Petrus 2:21-22)

Yesus: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Kitab Injil Yohanes 14:6)

Surat 48:2: Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan menunjukimu ke jalan yang lurus,

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/al-fath/ayat-2

 

Surat 7:178: Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi.

KEPASTIAN

Yesus: Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Kitab Injil Yohanes 14:2-6)

Surat 46:9: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku bukanlah Rasul yang pertama di antara para rasul dan aku tidak tahu apa yang akan diperbuat (Allah) kepadaku dan kepadamu. Aku hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”

Sumber: https://quran.kemenag.go.id

 

Hadis:

Saya mendengar Rasulullah (ﷺ), “Perbuatan baik orang tidak akan membuatnya masuk syurga. “(Yaitu, Tidak ada yang dapat memasuki Syurga melalui perbuatan baiknya.) Mereka (para sahabat Nabi) berkata, ‘Bahkan kamu, ya Rasulullah (ﷺ)? ‘ Dia berkata, “Bahkan aku sendiri, kecuali jika Allah mengurniakan nikmat dan rahmat-Nya kepadaku. “Oleh itu, bersikaplah bersikap sopan dalam perbuatan keagamaan anda dan lakukanlah perbuatan yang sesuai dengan kemampuan anda: dan tidak seorang pun dari anda boleh menginginkan kematian, kerana jika dia adalah orang yang baik, dia dapat meningkatkan perbuatan baiknya dan jika dia adalah pelaku kejahatan, dia semoga bertaubat kepada Allah. “

Sumber:

 

Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu’aib] dari [Az Zuhri] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Abu ‘Ubaid] bekas budak Abdurrahman bin Auf bahwa [Abu Hurairah] berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada seorang pun yang masuk surga karena amalannya.” Para sahabat bertanya; “Begitu juga dengan engkau wahai Rasulullah?” beliau bersabda: “tidak juga dengan diriku, kecuali bila Allah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya padaku, oleh karena itu berlaku luruslah dan bertaqarublah dan janganlah salah seorang dari kalian mengharapkan kematian, jika dia orang baik semoga saja bisa menambah amal kebaikannya, dan jika dia orang yang buruk (akhlaknya) semoga bisa menjadikannya dia bertaubat.”

Sumber: https://ilmuislam.id/hadits/13660/hadits-bukhari-nomor-5241

STATUS YESUS

Rasul Yohanes: Kalam telah ada dari mulanya. Kalam itu bersama Tuhan, dan Kalam itu adalah Tuhan. Sejak semula Kalam itu bersama Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh-Nya dan dari segala yang ada, tidak ada sesuatu pun yang dijadikan tanpa Dia. (Kitab Injil Yohanes 1:1-3)

Rasul Yohanes: Kalam itu telah menjadi manusia lalu tinggal di antara kita. (Kitab Injil Yohanes 1:14)

Sumber: https://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=yoh+1%3A1-14&mode=text&version=sb2010

 

Rasul Yohanes: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Tuhan dan Firman itu adalah Tuhan. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. (Kitab Injil Yohanes 1:1-3)

Rasul Yohanes: Firman itu telah menjadi manusia. (Kitab Injil Yohanes 1:14)


 

Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Tuhan. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Tuhan Yang Mahatinggi. Dan Tuhan akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Tuhan Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Tuhan. (Kitab Injil Lukas 1:30-35)

Yesus: apakah kamu mengatakan tentang Dia yang telah Bapa kuduskan dan utus ke dalam dunia, ‘Engkau menghujat,’ karena Aku berkata kepadamu, ‘Aku adalah Anak Tuhan’? (Kitab Injil Yohanes 10:36)

 

Kesimpulan:

  • Kalam Tuhan / Firman Tuhan = Tuhan (Kitab Injil Yohanes 1:1)
  • Firman menjadi manusia (anak Maria) = Yesus (Kitab Injil Yohanes 1:14 & Lukas 1:31)
  • Yesus = Tuhan
  • Yesus mengakui sebagai anak Tuhan (Kitab Injil Yohanes 10:36)

Surat 4:171: Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga,” berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-171

Kesimpulan:

  • Al-Masih Isa = putra Maryam
  • Al-Masih Isa = utusan Allah
  • Al-Masih Isa = kalimat-Nya
  • Al-Masih Isa = roh dari-Nya

PERTAMA DAN TERAKHIR

Nabi Yesaya: Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israil, TUHAN, Tuhan semesta alam: Akulah yang awal dan Akulah yang akhir, tidak ada Tuhan selain Aku. (Kitab Yesaya 44:6)

Nabi Yesaya: Dengarkan Aku, hai Yakub, hai Israel, yang Aku panggil! Akulah Dia. Akulah yang Awal dan Akulah yang Akhir. (Kitab Yesaya 48:12)

 

Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. (Kitab Wahyu 1:17-18)

 

“Dengarlah, Aku segera datang! Dan, Aku membawa upah-Ku, untuk membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terakhir, Yang Awal dan Yang Akhir. Diberkatilah mereka yang mencuci jubah mereka sehingga mereka mempunyai pohon kehidupan itu dan masuk ke kota itu melalui pintu-pintu gerbangnya. Yang di luar kota itu adalah anjing-anjing, orang yang melakukan sihir, orang-orang cabul, para pembunuh, para penyembah berhala, dan orang-orang yang menyukai kebohongan. Aku, Yesus, telah menyuruh malaikat-Ku untuk bersaksi kepadamu tentang semuanya ini bagi jemaat-jemaat. Akulah tunas dan keturunan Daud, Sang Bintang Timur yang benderang.” (Kitab Wahyu 22:12-16)

Surat 57:1-3: Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. Milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/al-hadid

KEMATIAN DAN KEBANGKITAN YESUS 1

Terdapat 324 ramalan mengenai mesiah dalam Kitab Perjanjian Lama.

Sumber: https://adat.org/324-messianic-prophecies/

 

Beberapa ramalan para nabi ratusan tahun sebelum Yesus yang sudah terpenuhi, mengenai kematian dan kebangkitannya:

Oleh nabi Daud dalam Kitab Mazmur 22:

  • Tuhanku, Tuhanku, mengapa Engkau meninggalkan aku?
  • “Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?
  • mereka menusuk tangan dan kakiku
  • Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.

Terpenuhi oleh Yesus dalam Kitab Injil Matius 27:

  • Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi.
  • Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata: “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. Ia menaruh harapan-Nya pada Tuhan: baiklah Tuhan menyelamatkan Dia, jikalau Tuhan berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Tuhan.”
  • Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Tuhan-Ku, Tuhan-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

 

Oleh nabi Daud dalam Kitab Mazmur 34:

  • Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu; Ia melindungi segala tulangnya, tidak satupun yang patah.

Terpenuhi oleh Yesus dalam Kitab Injil Yohanes 19:

  • tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya

 

Oleh Nabi Yesaya dalam Kitab Yesaya 53:

  • Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina,
  • Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,
  • Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
  • Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
  • Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
  • Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.
  • matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
  • Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah
  • Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul
  • sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang

Terpenuhi oleh Yesus dalam Kitab Injil Matius 27 dan Yohanes 19:

  • Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu sangat heran.
  • Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai Raja orang Yahudi!
  • Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.
  • Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah.
  • tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati,

 

Oleh Nabi Zakharia dalam Kitab Zakharia 12:10:

  • Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

Terpenuhi oleh Yesus dalam Kitab Injil Yohanes 19:

  • tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

 

Oleh Nabi Daniel dalam Kitab Daniel 9:25-26:

  • Sebab itu ketahuilah dan pahamilah: sejak keluarnya perintah untuk memugar dan membangun kembali Yerusalem sampai datangnya Orang Yang Dilantik, yakni seorang raja, akan ada tujuh kali tujuh masa dan enam puluh dua kali tujuh masa. Kota itu akan dibangun kembali dengan tempat-tempat umum dan parit-paritnya, tetapi dalam masa kesulitan. Setelah enam puluh dua kali tujuh masa, Orang Yang Dilantik itu akan dilenyapkan dan tidak akan memiliki apa-apa. Kota dan tempat suci itu akan dimusnahkan oleh rakyat dari seorang raja yang akan datang.

Surat 4:157: dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-157

 

Tafsir Ibnu Katsir Versi 1:

Maka Isa berkata kepada para sahabatnya, “Siapakah di antara kalian yang mau menukar dirinya dengan surga pada hari ini?” Lalu ada seorang lelaki dari kalangan mereka menjawab, “Aku!” Lalu ia keluar kepada mereka dan berkata, “Akulah Isa.” Sedangkan Allah telah menjadikan rupanya mirip seperti Nabi Isa. Lalu mereka langsung menangkap dan membunuh serta menyalibnya.

Tafsir Ibnu Katsir Versi 2:

Maka Isa berkata, “Hai golongan Hawariyyin, siapakah di antara kalian yang rela menjadi temanku di surga? Syaratnya adalah dia mau menjadi orang yang diserupakan dengan diriku di mata kaum, lalu mereka membunuhnya sebagai ganti dariku.” Maka Sarjis menjawab, “Aku bersedia, wahai Ruhullah.” Isa a.s. berkata, “Duduklah kamu di tempatku!” Maka Sarjis duduk di tempatnya, sedangkan ia sendiri diangkat ke langit. Lalu mereka memasuki rumah itu dan langsung menangkapnya serta menyalibnya.

Sumber: http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-nisa-ayat-155-159.html

KEMATIAN DAN KEBANGKITAN YESUS 2

Yesus: Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. (Kitab Injil Markus 10:45)

Yesus: Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. (Kitab Injil Matius 26:28)

Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Tuhan, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” (Kitab Injil Markus 8:31-33)

Rasul Paulus: Tuhan telah memanggil kamu untuk menerima anugerah dalam Kristus. Tetapi, sekarang aku heran terhadap kamu. Dalam waktu singkat, kamu telah berpaling dari Tuhan dan memercayai kabar baik yang lain. Kabar itu bukanlah Kabar Baik yang sejati. Orang-orang yang memberitakannya membuat kamu bingung. Mereka mau memutarbalikkan Kabar Baik tentang Kristus. Kalau ada yang memberitakan kabar yang berbeda dari yang dulu telah kami beritakan kepadamu, mereka harus dihukum, sekalipun kami atau bahkan malaikat dari sorga yang memberitakannya. (Galatia 1:6-9)

Rasus Paulus: Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. (2 Korintus 11:14-15)

Surat 4:157: dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-157

 

Tafsir Ibnu Katsir Versi 1:

Maka Isa berkata kepada para sahabatnya, “Siapakah di antara kalian yang mau menukar dirinya dengan surga pada hari ini?” Lalu ada seorang lelaki dari kalangan mereka menjawab, “Aku!” Lalu ia keluar kepada mereka dan berkata, “Akulah Isa.” Sedangkan Allah telah menjadikan rupanya mirip seperti Nabi Isa. Lalu mereka langsung menangkap dan membunuh serta menyalibnya.

Tafsir Ibnu Katsir Versi 2:

Maka Isa berkata, “Hai golongan Hawariyyin, siapakah di antara kalian yang rela menjadi temanku di surga? Syaratnya adalah dia mau menjadi orang yang diserupakan dengan diriku di mata kaum, lalu mereka membunuhnya sebagai ganti dariku.” Maka Sarjis menjawab, “Aku bersedia, wahai Ruhullah.” Isa a.s. berkata, “Duduklah kamu di tempatku!” Maka Sarjis duduk di tempatnya, sedangkan ia sendiri diangkat ke langit. Lalu mereka memasuki rumah itu dan langsung menangkapnya serta menyalibnya.

Sumber: http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-nisa-ayat-155-159.html

RAMALAN KEDATANGAN TUHAN

Ramalan Nabi Daud (Kitab Mazmur 110:1, 5, & 6)

  • Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.
  • TUHAN ada di sebelah kananmu; Ia meremukkan raja-raja pada hari murka-Nya,
  • Ia menghukum bangsa-bangsa, sehingga mayat-mayat bergelimpangan

Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: “Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?Jawab Yesus: “Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit.” (Kitab Injil Markus 14:61-62)

 

Ramalan Nabi Daniel: Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada awal mula, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah. (Kitab Daniel 7:13-14)

Yesus: Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. (Kitab Injil Matius 16:27)

Yesus: Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: “Demi Tuhan yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Tuhan, atau tidak.” Jawab Yesus: “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.” (Kitab Injil Matius 26:63-64)

Yesus: Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit. (Kitab Injil Markus 13:26-27)

Kesimpulan:

  1. Anak Manusia (Yesus) akan datang
  2. dalam awan-awan
  3. diiringi malaikat-malaikat-Nya
  4. membalas setiap orang menurut perbuatannya

Surat 2:210: Tidak ada yang mereka tunggu-tunggu (pada hari Kiamat), kecuali kedatangan Allah dalam naungan awan bersama malaikat (untuk melakukan perhitungan), sedangkan perkara (mereka) telah diputuskan. Kepada Allahlah segala perkara dikembalikan.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id/

Kesimpulan:

  1. kedatangan Allah
  2. dalam naungan awan
  3. bersama malaikat
  4. (untuk melakukan perhitungan), sedangkan perkara (mereka) telah diputuskan

FIRMAN TUHAN

Rasul Yohanes: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Tuhan dan Firman itu adalah Tuhan. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. (Kitab Injil Yohanes 1:1-3)

Rasul Yohanes: Firman itu telah menjadi manusia. (Kitab Injil Yohanes 1:14)

Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: “Firman Tuhan.” (Kitab Wahyu 19:13)

 

Kesimpulan:

Yesus dipercaya sebagai Firman Tuhan yang menjadi manusia.

Surat 81:19:

اِنَّهٗ لَقَوْلُ رَسُوْلٍ كَرِيْمٍۙ

  • Innahu = Indeed, it is = sesungguhnya itu
  • laqawlu = Surely the word/speech of =  benar-benar firman
  • rasoolin = a Messenger = utusan
  • kareemin = noble, honorable = mulia

Sumber:

  1. https://quranx.com/81.19
  2. Google Translate

 

Surat 4:171: Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga,” berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-171

Kesimpulan:

  • Al-Masih Isa = putra Maryam
  • Al-Masih Isa = utusan Allah
  • Al-Masih Isa = kalimat-Nya
  • Al-Masih Isa = roh dari-Nya

BERHUBUNGAN DENGAN TAHANAN

Nabi Musa: Jangan berzinah (Kitab Taurat Keluaran 20:14).

Nabi Musa: Jika seorang laki-laki berzina dengan perempuan yang sudah bersuami, maka laki-laki dan perempuan yang berzina itu harus dihukum mati. (Kitab Taurat Imamat 20:10)

Nabi Solomon: Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh (Kitab Amsal 6:32-33)

Yesus: Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Kitab Injil Matius 5:27-29).

YesusKarena itu, apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia.” Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu. Lalu kata-Nya kepada mereka: “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah.” (Kitab Injil Markus 10:9-12)

Yesus: “Setiap orang yang menceraikan isterinya, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah; dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zinah.” (Kitab Injil Lukas 16:18)

Surat 4:24 Versi Merdeka:

Dan (diharamkan juga kamu menikahi) perempuan yang bersuami, kecuali hamba sahaya perempuan (tawanan perang) yang kamu miliki sebagai ketetapan Allah atas kamu. Dan dihalalkan bagimu selain (perempuan-perempuan) yang demikian itu jika kamu berusaha dengan hartamu untuk menikahinya bukan untuk berzina. Maka karena kenikmatan yang telah kamu dapatkan dari mereka, berikanlah maskawinnya kepada mereka sebagai suatu kewajiban. Tetapi tidak mengapa jika ternyata di antara kamu telah saling merelakannya, setelah ditetapkan. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

Sumber: Link Merdeka

Surat 4:24 Versi Kemenag:

(Diharamkan juga bagi kamu menikahi) perempuan-perempuan yang bersuami, kecuali hamba sahaya perempuan (tawanan perang) yang kamu miliki sebagai ketetapan Allah atas kamu. Dihalalkan bagi kamu selain (perempuan-perempuan) yang demikian itu, yakni kamu mencari (istri) dengan hartamu (mahar) untuk menikahinya, bukan untuk berzina. Karena kenikmatan yang telah kamu dapatkan dari mereka, berikanlah kepada mereka imbalannya (maskawinnya) sebagai suatu kewajiban. Tidak ada dosa bagi kamu mengenai sesuatu yang saling kamu relakan sesudah menentukan kewajiban (itu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id

Tafsir Ringkas Kemenag

Bila pada ayat yang lalu Allah melarang pernikahan yang menghimpun dua atau lebih perempuan bersaudara, maka ayat ini melarang seorang istri dinikahi oleh dua orang laki-laki. Dan diharamkan juga kamu menikahi perempuan yang sudah bersuami, kecuali hamba sahaya perempuan bersuami yang secara khusus kamu dapatkan melalui tawanan perang ketika suaminya tidak ikut tertawan, yang kemudian kamu miliki. Pengharaman itu sebagai ketetapan Allah atas kamu. Dan dihalalkan bagimu selain perempuan-perempuan yang demikian itu, yakni selain perempuan yang disebutkan oleh ayat sebelum ini, jika kamu berusaha bersungguh-sungguh membayar mahar dengan hartamu untuk menikahinya bukan dengan maksud untuk berzina. Maka karena kenikmatan yang telah kamu dapatkan dari mereka, istri-istri itu, segera berikanlah maskawinnya dengan sempurna kepada mereka sebagai suatu kewajiban yang harus kamu tunaikan. Tetapi tidak mengapa, artinya kamu tidak berdosa, wahai para suami, jika ternyata di antara kamu sebagai suami istri telah saling merelakannya, sebagian mahar atau keseluruhannya, setelah ditetapkan kewajiban pembayaran mahar itu secara bersama. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

Tafsir Tahlili

Kata al-muḥṣanāt di dalam Al-Qur’an mempunyai empat pengertian, yaitu:
1. Perempuan yang bersuami, itulah yang dimaksud dalam ayat ini.
فَاِذَآ اُحْصِنَّ
…Apabila mereka telah bersuami… (an-Nisā’/4:25).
2. Perempuan yang merdeka, seperti yang tercantum dalam firman Allah:
وَمَنْ لَّمْ يَسْتَطِعْ مِنْكُمْ طَوْلًا اَنْ يَّنْكِحَ الْمُحْصَنٰتِ الْمُؤْمِنٰتِ فَمِنْ مَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ مِّنْ فَتَيٰتِكُمُ الْمُؤْمِنٰتِ
Dan barang siapa di antara kamu tidak mempunyai biaya untuk menikahi perempuan merdeka yang beriman, maka (dihalalkan menikahi perempuan) yang beriman dari hamba sahaya yang kamu miliki.…(an-Nisā’/4:25).

3. Perempuan yang terpelihara akhlaknya, seperti dalam firman Allah:
مُحْصَنٰتٍ غَيْرَ مُسٰفِحٰتٍ
Perempuan-perempuan yang memelihara diri, bukan pezina (an-Nisā’/4:25).

4. Perempuan-perempuan Muslimah.

Dengan demikian dibolehkan seorang Muslim menikahi seorang perempuan tawanan perang yang sudah menjadi budaknya, walaupun ia masih bersuami, karena hubungan perkawinannya dengan suaminya yang dahulu sudah putus, sebab dia ditawan tanpa suaminya dan suaminya berada di daerah musuh, dengan syarat perempuan itu sudah haid satu kali untuk membuktikan kekosongan rahimnya. Sebagian ulama mensyaratkan bahwa suaminya tidak ikut tertawan bersama dia. Jika ditawan bersama-sama perempuan itu, maka tidak boleh dinikahi oleh orang lain. Ketentuan ini sudah tidak berlaku lagi pada zaman sekarang. (lihat tafsir an-Nisā’/4: 3)
Dihalalkan bagi kaum Muslimin mencari perempuan dengan harta mereka untuk dinikahi, dengan maksud mendirikan rumah tangga yang bahagia, memelihara keturunan yang baru dan bukan untuk berzina. Maka kepada istri-istri yang telah kamu campuri itu, berikanlah kepada mereka maharnya yang sempurna sebagai suatu kewajiban dengan niat menjaga kehormatan dan sekali-kali tidak berniat untuk membuat perzinaan. Maskawin yang diberikan bukanlah semata-mata imbalan dari laki-laki atau kerelaan perempuan untuk menjadi istrinya, tetapi juga sebagai tanda cinta dan keikhlasan. Oleh karena itu dalam ayat lain (an-Nisā’/4:4) disebutkan mahar itu sebagai suatu pemberian. Bila terjadi perbedaan antara jumlah mahar yang dijanjikan dengan yang diberikan, maka tidak mengapa bila pihak istri merelakan sebagian mahar itu. Allah mengetahui niat baik yang terkandung dalam hati masing-masing. Maka berikanlah mahar mereka yang telah disepakati itu dengan sukarela. Mahar wajib dibayar sebelum akad nikah atau sebelum bercampur, bahkan menurut mazhab Hanafi wajib dibayar asal mereka berdua telah berkhalwat (mengasingkan diri dalam sebuah tempat yang tertutup).
Sebagian ulama menjadikan ayat ini sebagai dasar untuk menetapkan hukum nikah mut’ah, yaitu menikahi seorang perempuan dengan batas waktu tertentu seperti sehari, seminggu, sebulan atau lebih yang tujuannya untuk bersenang-senang. Pada permulaan Islam diperbolehkan atau diberi kelonggaran oleh Nabi saw melakukannya. Beliau mula-mula memberi kelonggaran kepada sahabat-sahabatnya yang pergi berperang di jalan Allah untuk nikah dengan batas waktu tertentu, karena dikhawatirkan mereka jatuh ke dalam perzinaan, sebab telah berpisah sekian lama dengan keluarganya. Kelonggaran itu termasuk :
اِرْتِكَابُ أَخَفِّ الضَّرَرَيْنِ
“Mengerjakan yang lebih ringan mudaratnya di antara dua kemudaratan.”

Kemudian nikah mut’ah itu diharamkan, berdasarkan hadis-hadis sahih yang menjelaskan haramnya nikah mut’ah itu sampai hari kiamat. Khalifah Umar pun pernah menyinggung soal haramnya mut’ah pada pidatonya di atas mimbar, dan tidak ada seorang sahabat pun yang membantahnya.

 

Hadis Abu Dawud:

  1. bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengutus sebuah utusan pada saat perang Hunain menuju kepada Suku Authas. Kemudian mereka bertemu dengan musuh mereka, dan berperang dengan mereka. Lalu mereka mengalahkan musuh-musuh tersebut dan mendapatkan wanita-wanita tawanan. Seolah-olah beberapa orang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merasa berat untuk bercampur dengan mereka karena keberadaan suami-suami mereka dari kalangan orang-orang musyrik. Kemudian Allah Ta’ala menurunkan ayat mengenai hal tersebut: {Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki.} (An Nisa: 24) Yaitu: mereka halal bagi kalian apabila telah selesai ‘iddah mereka. Sumber: Linknya
  2. bahwa ia berkata mengenai wanita-wanita tawanan dari Suku Authas; wanita hamil tidak boleh digauli hingga melahirkan, dan tidak pula wanita yang tidak hamil hingga mengalami satu kali haid. Sumber: Linknya

 

Hadis Mishkat al-Masabih (bahasa inggris)

  • The temporary marriage applied only in the early days of Islam. A man would come to a settlement where he had no acquaintance and marry a woman for the period it was thought he would stay there, and she would look after his belongings and cook for him. But Ibn ‘Abbas said that when the verse came down, “Except their wives or the captives their right hands possess,” (Al-Qur’an 23:6) intercourse with anyone else became unlawful.
  • Sumber: https://sunnah.com/mishkat:3158
  • https://sunnah.com/mishkat:3340

 

  • Ibn ‘Umar said that when a girl with whom intercourse might be had was given as a present, or sold, or set free, it was necessary to wait till she had had a menstrual period, but that this was unnecessary in the case of a virgin.
  • Sumber: https://sunnah.com/mishkat:3341

 

Hadis Sunan an-Nasa’i

  1. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus pasukan ke Authas, kemudian mereka bertemu dengan musuh lalu bertempur dan menang. Mereka mendapatkan beberapa orang tawanan wanita yang memiliki suami dari kalangan orang-orang musyrik. Pasukan muslimin merasa enggan untuk menggauli mereka. Lalu Allah ‘azza wajalla menurunkan ayat: Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki, Yaitu hal ini adalah halal bagi kalian, apabila telah selesai ‘iddah mereka.

 

Hadis Musnad Ahmad #11266

  1. Kami mendapatkan wanita-wanita dari tawanan Authas, kami tidak ingin menggauli mereka karena mereka telah mempunyai suami, maka kami bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu turunlah ayat: “dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki..”. Abu Sa’id berkata: “Maka kami pun dengan ayat menghalalkan kemaluan-kemaluan mereka.

 

Hadis Muwatta Malik 1354

  1. A man should not have intercourse with a slave girl except one whom, if he wished, he could sell, if he wished, he could give away, if he wished, he could keep, if he wished, he could do with her what he wanted .” Malik said that a man who bought a slave- girl on condition that he did not sell her, give her away, or do something of that nature, was not to have intercourse with her. That was because he was not permitted to sell her or to give her away, so if he did not own that from her, he did not have complete ownership of her.

 

Hadis Bukhari dan lainnya:

  1. Aku melihat [Abu Sa’id Al Khudriy radliallahu ‘anhu] lalu aku bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka dia berkata: “Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada perang Bani Al Mushtaholiq lalu kami mendapatkan tawanan dari keturunan ‘Arab lalu kami tertarik dengan para wanita, namun pada saat yang sama kami juga masih ingin membujang dan menyukai melakukan ‘Azal (senggama terputus, coitus interuptus). Lalu kami tanyakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Beliau bersabda: ” Tidak sebaiknyakah kalian tidak melakukannya, sebab tidak ada satu nyawapun yang telah Allah tetapkan akan muncul (jadi) hingga hari qiyamat kecuali dia pasti akan terjadi.”

 

Tafsir Al-Jalalayn:

  1. (Dan) diharamkan bagimu (wanita-wanita yang bersuami) untuk dikawini sebelum bercerai dengan suami-suami mereka itu, baik mereka merdeka atau budak dan beragama Islam (kecuali wanita-wanita yang kamu miliki) yakni hamba-hamba sahaya yang tertawan, maka mereka boleh kamu campuri walaupun mereka punya suami di negeri perang, yakni setelah istibra’ atau membersihkan rahimnya (sebagai ketetapan dari Allah) kitaaba manshub sebagai mashdar dari kata dzaalika; artinya telah ditetapkan sebagai suatu ketetapan dari Allah (atas kamu, dan dihalalkan) ada yang membaca uhilla bentuk pasif ada pula ahalla bentuk aktif (bagi kamu selain yang demikian itu) artinya selain dari wanita-wanita yang telah diharamkan tadi (bahwa kamu mencari) istri (dengan hartamu) baik dengan maskawin atau lainnya (untuk dikawini bukan untuk dizinahi) (maka istri-istri) dengan arti faman (yang telah kamu nikmati) artinya campuri (di antara mereka) dengan jalan menyetubuhi mereka (maka berikanlah kepada mereka upah mereka) maksudnya maskawin mereka yang telah kamu tetapkan itu (sebagai suatu kewajiban. Dan kamu tidaklah berdosa mengenai sesuatu yang telah saling kamu relakan) dengan mereka (setelah ditetapkan itu) baik dengan menurunkan, menambah atau merelakannya. (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan ciptaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam mengatur kepentingan mereka.

 

Tafsir Ibn Katsir:

  1. Diharamkan atas kalian mengawini wanita yang telah terpelihara kehormatannya, yakni telah bersuami. Kecuali budak-budak yang kalian miliki melalui tawanan perang, dihalalkan bagi kalian menggauli mereka bila terlebih dahulu kalian meng-istibra’ -kan (membersihkan rahim) mereka terlebih dahulu, karena sesungguhnya ayat ini diturunkan berkenaan dengan hal tersebut.
    Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Sufyan As-Sauri, dari Usman Al-Batti, dari Abul Khalil, dari Abu Sa’id Al-Khudri yang menceritakan, “Kami pernah memperoleh tawanan perang dari tawanan Perang Autas, sedangkan mereka (wanita-wanita hasil tawanan) mempunyai suami. Maka kami tidak suka menggauli mereka karena mereka punya suami. Lalu kami bertanya kepada Nabi Saw., dan turunlah firman-Nya: dan (diharamkan juga kalian mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budak yang kalian miliki ‘ (An-Nisa: 24). Maka kami menghalalkan farji mereka.”
  2. Sufyan As-Sauri meriwayatkannya dari Khulaid, dari Abu Qilabah, dari Ibnu Mas’ud yang mengatakan bahwa budak perempuan apabila dijual dalam keadaan telah bersuami, maka tuan yang membelinya adalah orang yang lebih berhak terhadap farjinya.
  3. Sa’id meriwayatkannya dari Qatadah yang mengatakan bahwa Ubay ibnu Ka’b, Jabir ibnu Abdullah, dan Ibnu Abbas mengatakan, “Menjual budak perempuan (yang telah bersuami) sama dengan menceraikannya.”
    Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ya’qub, telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah, dari Khulaid, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa perceraian budak perempuan ada enam (lima) perkara, yaitu: Menjualnya berarti menceraikannya, memerdekakannya berarti menceraikannya, menghibahkannya berarti menceraikannya, meng-istibra’-kannya berarti menceraikannya, dan diceraikan oleh suaminya berarti menceraikannya.

Sumber:

 

Website Q&A:

 

Sumber lain:

  1. Arti kata Nikah: https://wikiislam.net/wiki/Nikah_(Sexual_Consummation_of_Marriage)
  2. Link Mahr
  3. https://sunnah.com/abudawud:2083
  4. https://sunnah.com/urn/512010
  5. https://sunnah.com/ibnmajah:1879
  6. https://sunnah.com/abudawud:2155
  7. https://sunnah.com/abudawud:2157

BERHUBUNGAN DENGAN BUDAK

Nabi Musa: Jangan berzinah (Kitab Taurat Keluaran 20:14).

Nabi Musa: Jika seorang laki-laki berzina dengan perempuan yang sudah bersuami, maka laki-laki dan perempuan yang berzina itu harus dihukum mati. (Kitab Taurat Imamat 20:10)

Nabi Solomon: Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh (Kitab Amsal 6:32-33)

Yesus: Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Kitab Injil Matius 5:27-29).

Surat 66:1: Wahai Nabi (Muhammad), mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu? Engkau bermaksud menyenangkan hati istri-istrimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

Tafsir Ringkas Kemenag

Setelah pada surah sebelumnya Allah menyapa Nabi tentang hukum dan etika menceraikan istri, pada awal surah ini Allah menyapa, “Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu dengan bersumpah tidak akan pernah minum madu setelah minum madu di rumah Zainab binti Jahsy, salah seorang istrimu, dan tidak akan pernah melakukan hubungan suami istri dengan Mariyah al-Qibtiyyah, setelah berhubungan di rumah Hafsah? hanya karena Engkau ingin menyenangkan hati istri-istrimu, terutama Hafsah dan Aisyah?” Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang kepada siapa saja yang bertobat, termasuk dua istri Nabi, yaitu Hafsah dan Aisyah.

 

Tafsir Ibnu Katsir:

Abu Abdur Rahman An-Nasai mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Yunus ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Sabit, dari Anas, bahwa Rasulullah Saw. mempunyai seorang budak perempuan yang beliau gauli, lalu Siti Aisyah dan Siti Hafsah terus-menerus dangan gencarnya menghalang-halangi Nabi Saw. untuk tidak mendekatinya lagi hingga pada akhirnya Nabi Saw. mengharamkan budak itu atas dirinya. Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu?

 

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abdur Rahim Al-Burfi, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam, telah menceritakan kepada kami Abu Gassan, telah menceritakan kepadaku Zaid ibnu Aslam, bahwa Rasulullah Saw. menggauli ibu Ibrahim di rumah salah seorang istri beliau Saw. Maka istri beliau Saw. berkata, “Hai Rasulullah, teganya engkau melakukan itu di rumahku dan di atas ranjangku.Maka Nabi Saw. mengharamkan ibu Ibrahim itu atas dirinya. Lalu istri beliau Saw. bertanya, “Hai Rasulullah, mengapa engkau haramkan atas dirimu hal yang halal bagimu?” Dan Nabi Saw. bersumpah kepada istrinya itu bahwa dia tidak akan menggauli budak perempuannya itu lagi. Maka Allah menurunkan firman-Nya: Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya atas dirimu?

 

Tafsir Jalalain:

(يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللهُ لَكَ،) “Hai nabi! Mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimumengenai istri budak wanitamu, ya‘ni Mariyah Qibtiah; yaitu sewaktu Nabi s.a.w. menggaulinya di rumah Ḥafshah, sedangkan pada waktu itu Siti Ḥafshah sedang tidak ada di rumah. Lalu datanglah Siti Ḥafshah, dan ia merasa keberatan dengan adanya hal tersebut yang dilakukan oleh Nabi s.a.w. di dalam rumahnya dan di tempat tidurnya. Lalu kamu mengatakan, dia (Siti Mariyah) haram atas diriku (تَبْتَغِيْ) “kamu mencari” dengan mengharamkannya atas dirimu (مَرْضَاتِ أَزْوَاجِكَ،) “keridaan istri-istrimu” kerelaan mereka terhadap dirimu. (وَ اللهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ.) “Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” Dia telah mengampunimu atas tindakan pengharamanmu itu.

 

Sumber:

  1. https://quran.kemenag.go.id
  2. http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-at-tahrim-ayat-1-5.html
  3. https://www.alkhoirot.org/2022/12/tafsir-quran-surah-ke-66-at-tahrim.html
  4. https://hatisenang.com/quran/surah-at-tahrim-66-tafsir-al-jalalain/
  5. https://quranx.com/tafsirs/66.1

MEMPERINGATKAN ORANG LAIN

Nabi Daud: TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. (Kitab Mazmur 25:8-9)

Nabi Yehezkiel: Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku: “Hai anak manusia, bernubuatlah melawan nabi-nabi Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka yang bernubuat sesuka hatinya saja: Dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman TUHAN: Celakalah nabi-nabi yang bebal yang mengikuti bisikan hatinya sendiri dan yang tidak melihat sesuatu penglihatan. Seperti anjing hutan di tengah-tengah reruntuhan, begitulah nabi-nabimu, hai Israel! Kamu tidak mempertahankan lobang-lobang pada tembokmu dan tidak mendirikan tembok sekeliling rumah Israel, supaya mereka dapat tetap berdiri di dalam peperangan pada hari TUHAN. (Kitab Yehezkiel 13:1-5)

Nabi Yehezkiel: Penduduk negeri melakukan pemerasan dan perampasan, menindas orang sengsara dan miskin dan mereka melakukan pemerasan terhadap orang asing bertentangan dengan hukum. Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya. (Kitab Yehezkiel 22:29-30)

Nabi Yehezkiel: Anak manusia, Aku telah menjadikanmu pengawas keturunan Israel. Dengarkanlah firman dari mulut-Ku dan berikan kepada mereka peringatan dari-Ku. Jika Aku berfirman kepada orang jahat, ‘Kamu pasti akan mati!’ dan kamu tidak memperingatkan dia atau tidak mengatakan apa pun untuk memperingatkan orang jahat itu dari jalannya yang jahat, untuk menyelamatkan hidupnya, orang jahat itu akan mati karena kejahatannya, tetapi darahnya akan Aku tuntut dari tanganmu. (Kitab Yehezkiel 3:17-18)

Rasul Paulus: Hai Saudara-saudaraku, jika ada seseorang yang kedapatan berbuat suatu pelanggaran, hendaklah kamu yang rohani berusaha memulihkan orang itu dalam ruh kelemahlembutan sambil menjaga dirimu sendiri, supaya jangan sampai kamu pun terkena cobaan. (Galatia 6:1)

Yesus: Maka tempat mana yang tiada menerima kamu, atau tiada hendak mendengar akan kamu, apabila kamu keluar dari situ pula, kebaskanlah debu yang di tapak kakimu, akan menjadi suatu kesaksian pada mereka itu.” (Kitab Injil Markus 6:11)

Yesus: Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. (Kitab Injil Markus 18:15-16)

Nabi Musa: Jangan ada padamu Tuhan lain di hadapan-Ku. (Kitab Taurat Keluaran 20:3)

Nabi Musa: Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, adalah Tuhan yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. (Kitab Taurat Keluaran 20:5)

Nabi Yeremia: Jangan ikuti Tuhan-Tuhan lain untuk beribadah kepadanya dan sujud menyembahnya. Jangan bangkitkan murka-Ku dengan buatan tanganmu, supaya Aku tidak mendatangkan malapetaka kepadamu. (Kitab Yeremia 25:6)

Surat 109:6: Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.

Surat 4:88: Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah mengembalikan mereka (kepada kekafiran), disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah? Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.

Surat 7:178: Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi.

HUKUMAN DI DEPAN ORANG PILIHAN TUHAN

Ada seorang laki-laki bernama Ananias. Bersama istrinya, Safira, mereka menjual sebidang tanah milik mereka. Akan tetapi, dengan sepengetahuan istrinya, ia menyimpan sebagian dari hasil penjualan itu untuk mereka sendiri, sedangkan sebagian yang lain dibawanya lalu diletakkan di kaki rasul-rasul. Namun, Petrus berkata kepadanya, “Hai Ananias, mengapa engkau membiarkan Iblis menguasai hatimu sehingga engkau berdusta kepada Ruh Allah dengan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Sebelum tanah itu dijual, bukankah itu adalah milikmu? Setelah dijual pun, bukankah uangnya masih ada dalam wewenangmu? Jadi, mengapa timbul di dalam hatimu pikiran untuk melakukan hal ini? Engkau bukan berdusta kepada manusia, melainkan berdusta kepada Allah!” Begitu Ananias mendengar Petrus berkata demikian, rebahlah ia dan mati. Semua orang yang mendengar tentang hal itu menjadi takut. Orang-orang muda datang dan membungkus jenazah Ananias dengan kain kafan, kemudian membawanya keluar serta menguburkannya. Kira-kira tiga jam kemudian, datanglah istrinya. Ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Petrus berkata kepadanya, “Katakanlah kepadaku, apakah sekian ini harga tanah yang kamu jual itu?” Jawab Safira, “Betul, sekian.”Petrus berkata, “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Ruh Tuhan? Orang-orang yang menguburkan suamimu ada di depan pintu sekarang ini dan mereka akan mengusung engkau juga keluar.” Saat itu juga rebahlah perempuan itu di depan Petrus dan mati. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati perempuan itu sudah mati. Maka mereka pun mengusungnya keluar dan menguburkannya di sebelah suaminya. Seluruh jemaah dan orang-orang lain yang mendengar tentang hal itu menjadi takut sekali. (Kisah Para Rasul 5:1-11)

Surat 3:161: Dan tidak mungkin seorang nabi berkhianat (dalam urusan harta rampasan perang). Barangsiapa berkhianat, niscaya pada hari Kiamat dia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu. Kemudian setiap orang akan diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/ali-imran/ayat-161

DALAM NAMA

Yesus: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. (Kitab Injil Matius 28:19)

Surat 1:1: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/al-fatihah/ayat-1

MASALAH RUMAH TANGGA

Rasul Paulus: Suami harus memenuhi kewajibannya terhadap istrinya, demikian juga istri terhadap suaminya. Istri tidak berwenang atas tubuhnya sendiri, melainkan suaminya. Demikian juga suami tidak berwenang atas tubuhnya sendiri, melainkan istrinya. Janganlah kamu menahan kehendak masing-masing dalam hal melakukan hubungan suami istri, kecuali jika kamu sudah sepakat melakukannya untuk seketika lamanya, dengan maksud supaya ada kesempatan bagi kamu untuk berdoa. Setelah itu kamu harus bersama-sama lagi, supaya kamu jangan digoda oleh Iblis, sebab kamu tidak dapat berlama-lama menahan diri. (1 Korintus 7:3-5)

Nabi Musa: Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Kitab Imamat 19:18)

Yesus: Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, jangan kamu marah kepada saudaramu, karena kamu akan dihukum. Dan jika kamu menghina orang lain, kamu akan dibawa ke pengadilan tinggi. Dan jika kamu mengatakan kepada orang lain ‘bodoh,’ kamu akan ada dalam bahaya api neraka. (Kitab Injil Matius 5:21-22)

Yesus: “Kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri” (Kitab Injil Matius 22:39)

Yesus: “Tetapi, Kukatakan kepada kalian yang mendengar Aku. Kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik kepada orang yang membencimu. Mintalah Tuhan untuk memberkati orang yang mengharapkan kamu celaka. Berdoalah untuk orang yang menyakitimu.” (Kitab Injil Lukas 6:27-28)

Yesus: Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi. (Kitab Injil Yohanes 13:34-35)

Rasul Palus: Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan. (Roma 12:17)

Rasul Palus: Buanglah semua sakit hati, dendam, dan kemarahan dari hidupmu. Jangan bertengkar dan saling menghina. Berhentilah melakukan segala macam kejahatan. (Efesus 4:31)

Rasul Palus: Jangan ada seorang pun dari kalian yang membalas kejahatan dengan kejahatan. (1 Tesalonika 5:15)

Rasul Petrus: Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil. (1 Petrus 3:9)

Yesus: Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Kitab Injil Matius 5:27-29).

Surat 4:128: Jika seorang perempuan khawatir suaminya akan nusyuz atau bersikap tidak acuh, keduanya dapat mengadakan perdamaian yang sebenarnya. Perdamaian itu lebih baik (bagi mereka), walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Jika kamu berbuat kebaikan dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tidak acuh) sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

 

Tafsir Ringkas Kemenag

Dan jika seorang perempuan, yaitu istri, khawatir suaminya akan melakukan nusyuz (lihat Surah an-Nisa/4: 34), yaitu sikap kebencian suami terhadap dirinya, aki-bat sikapnya yang buruk, usianya yang lebih tua dari suaminya, atau karena suami menginginkan perempuan lain yang lebih muda dan lebih cantik daripadanya yang mengakibatkan suami meninggalkan kewajibannya selaku suami, tidak memberikan nafkah lahir dan batin, melakukan tindakan kekerasan, dan tindakan-tindakan lainnya yang dapat mengancam keselamatan dirinya, atau khawatir suaminya bersikap tidak acuh dan berpaling dari dirinya, bahkan meninggalkannya yang dapat menyebabkan ikatan perkawinannya terancam putus, maka untuk mengatasi dan menyelesaikan persoalan tersebut keduanya dapat mengadakan musyawarah untuk mencapai perdamaian dan kesepakatan yang sebenarnya, seperti dengan cara mengurangi sebahagian dari hak-hak istri, seperti nafkah, pakaian, dan lainnya dengan harapan suami dapat kembali kepadanya. Kesepakatan dan perdamaian yang diusahakan, itu lebih baik bagi keduanya daripada perceraian, walaupun pada hakikatnya manusia itu, baik suami maupun istri, menurut tabiatnya sama-sama kikir, yaitu bahwa istri hampir hampir tidak mau menerima pengurangan hak-haknya atas nafkah lahir dan batin, dan sementara suami hampir-hampir tidak mau lagi berbagi atau kembali kepada istrinya, apalagi kalau suami sudah mencintai dan menginginkan wanita lain. Dan jika kamu bersikap baik dan memperbaiki pergaulan de-ngan istrimu dan memelihara dirimu dari nusyuz, sikap acuh tak acuh, dan sikap-sikap lain yang menimbulkan dosa, maka sungguh, Allah Ma-hateliti dan Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan dan memberimu balasan yang lebih baik.

Tafsir Tahlili

Ayat ini menerangkan sikap yang harus diambil oleh seorang istri bila ia melihat sikap nusyūz dari suaminya, seperti tidak melaksanakan kewajibannya terhadap dirinya sebagaimana mestinya, tidak memberi nafkah, tidak menggauli dengan baik, berkurang rasa cinta dan kasih sayangnya dan sebagainya. Hal ini mungkin ditimbulkan oleh kedua belah pihak atau disebabkan oleh salah satu pihak saja.
Jika demikian halnya, maka hendaklah istri mengadakan musyawarah dengan suaminya, mengadakan pendekatan, perdamaian di samping berusaha mengembalikan cinta dan kasih sayang suaminya yang telah mulai pudar. Dalam hal ini tidak berdosa jika istri bersikap mengalah kepada suaminya, seperti bersedia beberapa haknya dikurangi dan sebagainya.
Usaha mengadakan perdamaian yang dilakukan istri, bukanlah berarti bahwa istri harus bersedia merelakan sebagian haknya yang tidak dipenuhi oleh suaminya, tetapi untuk memperlihatkan kepada suaminya keikhlasan hatinya, sehingga dengan demikian suami ingat kembali kepada kewajiban-kewajiban yang telah ditentukan Allah. Allah berfirman:
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِيْ عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِۖ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ

… Dan mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut. Tetapi para suami mempunyai kelebihan di atas mereka. … (al-Baqarah/2:228).

Damai dalam kehidupan keluarga menjadi tujuan agama dalam mensyariatkan pernikahan. Karena itu hendaklah Muslimin menjauhkan segala macam kemungkinan yang dapat menghilangkan suasana damai dalam keluarga. Hilangnya suasana damai dalam keluarga membuka kemungkinan terjadinya perceraian yang dibenci Allah.
Kikir termasuk tabiat manusia. Sikap kikir timbul karena manusia mementingkan dirinya sendiri, kurang memperhatikan orang lain, walaupun orang lain itu adalah istrinya sendiri atau suaminya. Karena itu waspadalah terhadap sikap kikir. Hendaklah masing-masing pihak baik suami atau istri bersedia beberapa haknya dikurangi untuk menciptakan suasana damai di dalam keluarga.
Jika suami berbuat kebaikan dengan menggauli istrinya dengan baik kembali, memupuk rasa cinta dan kasih sayang, melaksanakan kewajiban-kewajibannya terhadap istrinya. Maka Allah mengetahuinya dan memberi balasan yang berlipat ganda.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id

JUMLAH ISTRI

Nabi Musa: Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. (Kitab Taurat Kejadian 2:24)

Nabi Musa: Juga janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang; emas dan perakpun janganlah ia kumpulkan terlalu banyak. (Kitab Taurat Ulangan 17:17)

Rasul Paulus: tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. (1 Korintus 7:2)

Rasul Paulus: Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, (1 Timotius 3:2)

Rasul Paulus: Dia haruslah orang yang tidak bercela, suami dari satu istri, mempunyai anak-anak yang percaya, dan tidak dituduh karena hidup yang tidak bermoral atau memberontak. (Titus 1:6)

Surat 4:3: Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim.

Surat 4:129: Dan kamu tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Sumber:

  1. https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-3
  2. https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-129

STATUS ANAK

Nabi Daud: Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. (Kitab Mazmur 2:7)

Agur, Anak Yake: Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu! (Kitab Amsal 30:4)

Nabi Yesaya: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Tuhan yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Kitab Yesaya 9:6)

Nabi Hosea: Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu (Kitab Hosea 11:1)

Rasul Yohanes: Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya hak supaya menjadi anak-anak Tuhan, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. (Kitab Injil Yohanes 1:12)

 

Lalu Maria bertanya, “Wah! Bagaimana mungkin semua itu akan terjadi?!— karena saya masih perawan.” Jawab malaikat itu, “Roh Kudus akan datang kepadamu, dan kuasa Yang Mahatinggi akan datang ke atas kamu, sehingga Anak kudus yang nanti kamu lahirkan akan disebut Anak Tuhan. (Kitab Injil Lukas 1:34-35)

Yesus: Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. (Kitab Injil Yohanes 17:1)

Yesus: Karena Aku telah berkata: Aku Anak Tuhan? (Kitab Injil Yohanes 10:36)

Yesus: Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku (Kitab Injil Matius 12:30)

Rasul Yohanes: Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. (1 Yohanes 2:22)

Surat 112:3: (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

Surat 18:4-5: Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, “Allah mengambil seorang anak.” Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.

Surat 19:88-89: Dan mereka berkata, “(Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak. Sungguh, kamu telah membawa sesuatu yang sangat mungkar,

Sumber: https://www.merdeka.com/quran

Alkitab:

  • Dibuat lebih dari 1500 tahun oleh puluhan orang
  • 66 buku
  • 1189 Bab / 31.102 ayat
  • Merupakan buku sejarah yang mencatakan Tuhan pernah bilang apa dan Tuhan pernah melakukan apa, serta mencatatkan manusia pernah berkata apa dan melakukan apa.
  • Yang disembah 1 Tuhan, roh bernama YHWH (Yahweh) dengan nama Yesus Kristus diberikan untuk dagingnya (fisik manusia) yang dia gunakan saat menjelma menjadi manusia.
  • Yesus Kristus dipercaya sebagai kata2 Tuhan (Firman Tuhan) yang berubah menjadi daging (manusia).

Sumber: Alkitab

  • Tuhan YHWH yang di sembah Abraham, Ishak, Yakub, Musa, Daud, Salomo, Yesaya, Yeremia, Yehezkiel, Daniel, Hosea, Yoel, Amos, Mikha, Zakharia, Maleakhi, dan lain-lain.

Sumber: Daftar Nabi

Kitab Quran:

  • Dibuat 610–632 (23 tahun) oleh 1 orang
  • 1 Buku
  • 114 Bab / 6.236 – 6.348 ayat (tanpa/dengan basmala)
  • Yang disembah adalah Allah dengan 99 nama
  • Quran dipercaya muslim sebagai kata2 allah (Firman Allah) yang menjadi buku

Sumber:

  1. https://en.wikipedia.org/wiki/Quran
  2. https://en.wikipedia.org/wiki/Names_of_God_in_Islam

Nabi Musa: Kemudian TUHAN menampakkan diri kepada Abraham dekat pohon tarbantin di Mamre, sedang ia duduk di pintu kemahnya waktu hari panas terik. Ketika ia mengangkat mukanya, ia melihat tiga orang berdiri di depannya. Sesudah dilihatnya mereka, ia berlari dari pintu kemahnya menyongsong mereka, lalu sujudlah ia sampai ke tanah, serta berkata: “Tuanku, jika aku telah mendapat kasih tuanku, janganlah kiranya lampaui hambamu ini. Biarlah diambil air sedikit, basuhlah kakimu dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini;  biarlah kuambil sepotong roti, supaya tuan-tuan segar kembali; kemudian bolehlah tuan-tuan meneruskan perjalanannya; sebab tuan-tuan telah datang ke tempat hambamu ini.” Jawab mereka: “Perbuatlah seperti yang kaukatakan itu.” Lalu Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta berkata: “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu dan buatlah roti bundar!” Lalu berlarilah Abraham kepada lembu sapinya, ia mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya dan memberikannya kepada seorang bujangnya, lalu orang ini segera mengolahnya. Kemudian diambilnya dadih dan susu serta anak lembu yang telah diolah itu, lalu dihidangkannya di depan orang-orang itu; dan ia berdiri di dekat mereka di bawah pohon itu, sedang mereka makan. (Kitab Taurat Kejadian 18:1-8)

Nabi Musa: TUHAN berfirman kepada Musa: “Perintahkanlah kepada orang Israel dan katakanlah kepada mereka: Dengan setia dan pada waktu yang ditetapkan haruslah kamu mempersembahkan persembahan-persembahan kepada-Ku sebagai santapan-Ku, berupa korban api-apian yang baunya menyenangkan bagi-Ku. Katakanlah kepada mereka: Inilah korban api-apian yang harus kamu persembahkan kepada TUHAN: dua ekor domba berumur setahun yang tidak bercela setiap hari sebagai korban bakaran yang tetap; (Kitab Taurat Bilangan 28:1-3)

Asaf: Jika Aku lapar, Aku takkan memberitahumu karena dunia dan segala isinya adalah milik-Ku. Apakah Aku makan daging sapi jantan, atau minum darah kambing jantan? Persembahkanlah kepada Tuhan kurban syukur, dan bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi! (Kitab Mazmur 50:12-14)

Nabi Musa: Lalu Nuh mendirikan mezbah bagi TUHAN; dari segala binatang yang tidak haram dan dari segala burung yang tidak haram diambilnyalah beberapa ekor, lalu ia mempersembahkan korban bakaran di atas mezbah itu. Ketika TUHAN mencium persembahan yang harum itu, berfirmanlah TUHAN dalam hati-Nya: “Aku takkan mengutuk bumi ini lagi karena manusia, sekalipun yang ditimbulkan hatinya adalah jahat dari sejak kecilnya, dan Aku takkan membinasakan lagi segala yang hidup seperti yang telah Kulakukan. (Kitab Taurat Kejadian 8:20-21)

  • Surat 6:14: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Apakah selain Allah, Pencipta langit dan bumi serta Dia memberi makan dan tidak diberi makan, akan aku jadikan sebagai pelindung?” Katakanlah (Nabi Muhammad), “Sesungguhnya aku diperintahkan agar aku menjadi orang pertama yang berserah diri (kepada Allah), dan jangan sekali-kali kamu masuk golongan orang-orang musyrik.”
  • Surat 51:57: Aku tidak menghendaki rezeki sedikit pun dari mereka dan tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku.

Tafsir Ringkas Kemenag

Aku menciptakan manusia dan jin hanya agar mereka beribadah, bukan agar mereka memberi balasan apa pun kepada-Ku. Aku tidak menghendaki rezeki atau balasan sedikit pun dari mereka dan Aku tidak menghendaki agar mereka memberi makan kepada-Ku, seperti halnya mereka memberi sesajian kepada dewa atau tuhan yang mereka sembah.

Tafsir Tahlili

Pada ayat ini Allah menerangkan bahwa sesungguhnya Dia tidak akan minta bantuan mereka untuk sesuatu kemanfaatan atau kemudaratan dan tidak pula menghendaki rezeki dan memberikan makan seperti apa yang dikerjakan oleh para majikan terhadap buruhnya, karena Allah tidak perlu kepada mereka, bahkan merekalah yang memerlukan-Nya dalam segala urusan mereka, Allah adalah pencipta mereka dan pemberi rezeki mereka. Dialah yang mempunyai kekuasaan, kemampuan dan kekuatan yang tak terhingga. Akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengerti.
Abu Hurairah meriwayatkan dan berkata:
قَالَ رَسُوْلُ اللّٰهِ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: قَالَ اللّٰهُ تَعَالَى: يَابْنَ اٰدَمَ تَفَرَّغْ لِعِبَادَتِى اَمْلأُ صَدْرَكَ غِنًى وَاَسُدُّ فَقْرَكَ وَاِلَّا تَفْعَلْ مَلَأْتُ صَدْرَكَ شُغْلًا وَلَمْ اَسُدَّ فَقْرَكَ (رواه أحمد عن أبى هريرة)
Rasulullah bersabda: “Allah berfirman:“Wahai anak Adam, luangkanlah waktu untuk beribadat kepada-Ku niscaya Aku penuhi dadamu dengan kekayaan dan Ku-tutupi kefakiranmu, dan jika engkau tidak berbuat (menyediakan waktu untuk beribadat kepada-Ku) niscaya akan Ku-penuhi dadamu dengan kesibukan (keruwetan) dan tak akan Ku-tutupi keperluanmu (kefakiran).” (Riwayat Aḥmad dari Abū Hurairah)

Sumber: https://quran.kemenag.go.id/

Nabi Musa: “Apabila seseorang mengambil seorang perempuan dan menjadi suaminya, dan jika kemudian ia tidak menyukai lagi perempuan itu, sebab didapatinya yang tidak senonoh padanya, lalu ia menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu, sesudah itu menyuruh dia pergi dari rumahnya, dan jika perempuan itu keluar dari rumahnya dan pergi dari sana, lalu menjadi isteri orang lain, dan jika laki-laki yang kemudian ini tidak cinta lagi kepadanya, lalu menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu serta menyuruh dia pergi dari rumahnya, atau jika laki-laki yang kemudian mengambil dia menjadi isterinya itu mati, maka suaminya yang pertama, yang telah menyuruh dia pergi itu, tidak boleh mengambil dia kembali menjadi isterinya, setelah perempuan itu dicemari; sebab hal itu adalah kekejian di hadapan TUHAN. (Kitab Taurat Ulangan 24:1-4)

Nabi Yeremia: Firman-Nya: “Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? Bukankah negeri itu sudah tetap cemar? Engkau telah berzinah dengan banyak kekasih, dan mau kembali kepada-Ku? demikianlah firman TUHAN. (Kitab Yeremia 3:1)

Nabi Maleakhi: Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. Sebab Aku membenci perceraian, firman Tuhan, Tuhan Israel, (Kitab Maleakhi 2:15-16)

Yesus: “Sebab pada awal dunia, Tuhan menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia.” (Kitab Injil Markus 10:6-9)

Surat 2:230: Jika dia menceraikannya kembali (setelah talak kedua), perempuan itu tidak halal lagi baginya hingga dia menikah dengan laki-laki yang lain. Jika (suami yang lain itu) sudah menceraikannya, tidak ada dosa bagi keduanya (suami pertama dan mantan istri) untuk menikah kembali jika keduanya menduga akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah ketentuan-ketentuan Allah yang diterangkan-Nya kepada orang-orang yang (mau) mengetahui.

 

Tafsir Ringkas Kemenag

Kemudian jika dia memilih untuk menceraikan istri-nya setelah talak yang kedua, yakni pada talak ketiga yang tidak lagi memberinya kesempatan untuk rujuk, maka perempuan itu tidak halal lagi baginya sebelum dia menikah dan melakukan hubungan suami-istri dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa dan halangan bagi keduanya, yakni suami pertama dan mantan istrinya, untuk menikah kembali dengan akad yang baru, setelah ia selesai menjalani masa idahnya dari suami kedua. Hal ini dapat ditempuh jika keduanya berpen-dapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah dengan menjalani hidup baru yang lebih baik sesuai dengan aturan yang ditetapkan Allah. Apabila keduanya ragu untuk kembali dengan baikbaik maka niat untuk kembali hidup bersama hendaknya dibatalkan. Itulah ketentuan-ketentuan Allah tentang hukum talak, rujuk, dan khulu’ yang dite-rangkan-Nya kepada orang-orang yang berpengetahuan agar mereka memahami dan memperhatikan hukum-hukum Allah

Tafsir Tahlili

Ayat ini menerangkan, kalau sudah jatuh talak tiga, tidak boleh lagi rujuk. Apabila kedua belah pihak ingin hidup kembali sebagai suami- istri, maka perempuan itu harus kawin lebih dahulu dengan laki-laki lain, dan telah dicampuri oleh suaminya yang baru, dan kemudian diceraikan atas kehendak sendiri, dan sudah habis masa idahnya, barulah keduanya boleh rujuk kembali.
Ayat ini menyuruh kita berhati-hati dalam menjatuhkan talak, jangan gegabah dan jangan terburu nafsu. Pikirkanlah masak-masak, karena terburu nafsu dalam menjatuhkan talak, akhirnya menyesal. Menjatuhkan talak itu dibolehkan dalam Islam, tapi ia adalah perbuatan yang dibenci Allah. Akibat perceraian itu besar sekali, baik bagi suami, lebih-lebih bagi istri dan anak-anak. Karenanya, apabila masih dalam talak kedua, lebih baik rujuk kembali, kalau memang masih bisa diharapkan terwujudnya rumah tangga bahagia, dan dapat menjalankan perintah Allah dengan sebaik-baiknya.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id/

Tetapi Petrus dan rasul-rasul itu menjawab, katanya: “Kita harus lebih taat kepada Tuhan dari pada kepada manusia. (Kisah Para Rasul 5:29)

Surat 4:80: Siapa yang menaati Rasul (Muhammad), maka sungguh telah menaati Allah. Siapa yang berpaling, maka Kami tidak mengutus engkau (Nabi Muhammad) sebagai pemelihara mereka.

 

Tafsir Ringkas Kemenag

Barang siapa menaati Rasul dan mengikuti ajaran-ajarannya, maka sesungguhnya dia telah menaati Allah karena Allah yang telah mengutusnya. Dan barangsiapa berpaling dari ketaatan itu, maka ketahuilah bahwa Kami tidak mengutusmu, wahai Nabi Muhammad, untuk menjadi pemelihara mereka sebagai orang yang bertanggung jawab dan menjamin mereka untuk tidak berbuat kesalahan.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id

Yesus: Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. (Kitab Injil Matius 10:28)

Yesus: Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu. (Kitab Injil Lukas 18:20)

Yesus: Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga. (Kitab Injil Matius 10:33)

Yesus: Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. (Kitab Injil Yohanes 8:44)

Nabi Musa: Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. (Kitab Taurat Keluaran 20:16)

Nabi Musa: Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya. (Kitab Taurat Imamat 19:11)

Nabi Solomon: Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya. (Kitab Amsal 12:22)

Nabi Solomon: Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah. (Kitab Amsal 6:16-17)

Nabi Solomon: Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan akan binasa. (Kitab Amsal 19:9)

Nabi Solomon: Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. (Kitab Amsal 18:21)

Nabi Daud: Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu. (Kitab Mazmur 34:13)

Nabi Daud: Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku, orang yang berbicara dusta tidak akan tegak di depan mataku. (Kitab Mazmur 101:7)

Nabi Zakharia: Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu. Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan janganlah mencintai sumpah palsu. Sebab semuanya itu Kubenci, demikianlah firman TUHAN.” (Kitab Zakharia 8:16-17)

Surat 16:106: Siapa yang kufur kepada Allah setelah beriman (dia mendapat kemurkaan Allah), kecuali orang yang dipaksa (mengucapkan kalimat kekufuran), sedangkan hatinya tetap tenang dengan keimanannya (dia tidak berdosa). Akan tetapi, siapa yang berlapang dada untuk (menerima) kekufuran, niscaya kemurkaan Allah menimpanya dan bagi mereka ada azab yang besar.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id/

 

Hadis:

“Orang yang mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, orang yang berkata demi kebaikan, dan orang yang membangkitkan (mengingatkan) kebaikan bukanlah termasuk pendusta.” lbnu Syihab berkata; ‘Saya tidak pernah mendengar diperbolehkannya dusta yang diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal, yaitu; dusta dalam peperangan, dusta untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, dan dusta suami terhadap istri atau istri terhadap suami (untuk meraih kebahagiaan atau menghindari keburukan). Telah menceritakan kepada kami Amru An Naqid Telah menceritakan kepada kami Ya’qub bin Ibrahim bin Sa’ad Telah menceritakan kepada kami Bapakku dari Shalih Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Muslim bin Ubaidullah bin Abdullah bin Syihab melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Hanya saja pada Hadits Shalih disebutkan dengan lafazh; Ummu Kultsum berkata; ‘Saya tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan dispensasi kedustaan yang diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal.’-sebagaimana di dalam Hadits Yunus dari perkataan Ibnu Syihab. Telah menceritakannya kepada kami ‘Amru An Naqid; Telah menceritakan kepada kami Isma’il bin Ibrahim; Telah mengabarkan kepada kami Ma’mar dari Az Zuhri melalui jalur ini hanya sampai perkataan; ‘membangkitkan kebaikan’. -tanpa menyebutkan kalimat setelah itu.

Sumber:

  1. https://www.hadits.id/hadits/muslim/4717
  2. https://hadits.in/muslim/4717
  3. https://sunnah.com/muslim:2605a
  4. https://sunnah.com/abudawud:4920
  5. https://sunnah.com/bukhari:2692
  6. https://sunnah.com/abudawud:4921

Nabi Musa: TUHAN berfirman kepada Abram, “Pergilah dari negerimu, dan dari keluargamu, dan dari rumah ayahmu, ke tanah yang akan Kutunjukkan kepadamu. Aku akan menjadikanmu suatu bangsa yang besar, dan Aku akan memberkatimu, dan membuat namamu masyhur, dan kamu akan menjadi berkat. Aku akan memberkati mereka yang memberkatimu, tetapi orang yang mengutukmu akan Aku kutuk. Melaluimu, semua kaum di bumi akan diberkati.” Lalu, Abram pergi seperti yang telah difirmankan TUHAN kepadanya dan Lot turut besertanya. Abram berumur 75 tahun ketika dia pergi dari Haran. Dia membawa Sarai, istrinya, dan Lot, keponakannya, dan semua harta yang telah mereka kumpulkan, serta orang-orang yang diperolehnya di Haran. Mereka pergi ke tanah Kanaan. Kemudian, mereka tiba di tanah Kanaan. Abram berjalan melalui tanah itu sampai ke suatu tempat di Sikhem, di pohon tarbantin More. Pada masa itu, orang Kanaan tinggal di tanah itu. Kemudian, TUHAN menampakkan diri kepada Abram dan berkata, “Aku akan memberikan tanah ini kepada keturunanmu.” Di sana, dia membangun mazbah bagi TUHAN, yang telah menampakkan diri kepadanya. Dari tempat itu, dia pindah ke pegunungan di sebelah timur Betel dan membentangkan tendanya dengan Betel di sebelah barat dan Ai di sebelah timur. Di sana, dia mendirikan mazbah bagi TUHAN dan memanggil nama TUHAN. (Kitab Taurat Kejadian 12:1-8)

 

Nabi Musa: Inilah segala kanun dan peraturan yang harus kamu lakukan dengan setia di negeri yang dikurniakan TUHAN, Tuhan nenek moyangmu, kepadamu untuk kamu miliki selama kamu hidup di bumi. Musnahkanlah sama sekali semua tempat yang digunakan oleh bangsa-bangsa yang kamu halau itu untuk beribadat kepada tuhan mereka, iaitu tempat-tempat di atas gunung-gunung tinggi, di atas bukit-bukit, dan di bawah setiap pokok yang rimbun. Robohkanlah mazbah-mazbah mereka, hancurkanlah tiang-tiang berhala mereka, dan bakarlah habis patung-patung Asyera mereka. Tebanglah patung-patung ukiran mereka, iaitu tuhan mereka, dan lenyapkanlah nama-nama mereka dari tempat itu. Janganlah kamu beribadat seperti mereka itu apabila kamu menyembah TUHAN, Tuhanmu. Sebaliknya, carilah tempat yang akan dipilih TUHAN, Tuhanmu, daripada kalangan semua sukumu sebagai tempat untuk menegakkan nama-Nya, dan pergilah ke sana. (Kitab Taurat Ulangan 12:1-5)

Surat 3:96-97: Sesungguhnya rumah (ibadah) pertama yang dibangun untuk manusia, ialah (Baitullah) yang di Bakkah (Mekah) yang diberkahi dan menjadi petunjuk bagi seluruh alam. Di sana terdapat tanda-tanda yang jelas, (di antaranya) maqam Ibrahim. Barangsiapa memasukinya (Baitullah) amanlah dia. Dan (di antara) kewajiban manusia terhadap Allah adalah melaksanakan ibadah haji ke Baitullah, yaitu bagi orang-orang yang mampu mengadakan perjalanan ke sana. Barangsiapa mengingkari (kewajiban) haji, maka ketahuilah bahwa Allah Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari seluruh alam.

Sumber:

  1. https://www.merdeka.com/quran/ali-imran/ayat-96
  2. https://www.merdeka.com/quran/ali-imran/ayat-97

 

Surat 22:26-27: Dan (ingatlah), ketika Kami tempatkan Ibrahim di tempat Baitullah (dengan mengatakan), “Janganlah engkau mempersekutukan Aku dengan apa pun dan sucikanlah rumah-Ku bagi orang-orang yang tawaf, dan orang yang beribadah dan orang yang rukuk dan sujud. Dan serulah manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, atau mengendarai setiap unta yang kurus, mereka datang dari segenap penjuru yang jauh.

Sumber:

  1. https://www.merdeka.com/quran/al-hajj/ayat-26
  2. https://www.merdeka.com/quran/al-hajj/ayat-27

 

Surat 5:97: Allah telah menjadikan Ka‘bah rumah suci tempat manusia berkumpul. Demikian pula bulan haram, hadyu dan qala’id. Yang demikian itu agar kamu mengetahui, bahwa Allah mengetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, dan bahwa Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/al-maidah/ayat-97

 

Telah menceritakan kepada kami [Al Humaidi] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Najih] dari [Mujahid] dari [Abu Ma’mar] dari [‘Abdullah bin Mas’ud radliallahu ‘anhu] dia berkata; Ketika Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam masuk Makkah, di sekeliling ka’bah terdapat tiga ratus enam puluh berhala, lalu Nabi memecahkannya dengan tongkat yang berada di tangannya seraya mengucapkan firman Allah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Al Isra: 81). Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi.”

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/12770/hadits-bukhari-nomor-4351
  2. https://sunnah.com/bukhari:4287
  3. https://sunnah.com/bukhari:2478

 

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dari [Yahya bin Sa’id] dari [Humaid] dari [Anas] dia berkata; [‘Umar] berkata; Aku telah menepati Rabbku dalam tiga hal, atau Rabbku telah menyetujuiku dalam tiga hal. Aku berkata; “Wahai Rasulullah seandainya engkau menjadikan Maqam Ibrahim sebagai tempat solat.” Aku berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya yang menemuimu adalah orang-orang yang baik dan yang jahat, seandainya engkau perintahkan kepada para Ummul Mukminin supaya memakai hijab.” maka turunlah ayat hijab. Dan suatu ketika aku mendengar Rasulullah SAW mempersalahkan sebagian istri-istrinya, maka akupun mengunjungi mereka dan berkata; “Berhentilah kalian dari berbuat masalah dengan Nabi atau boleh jadi Allah akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik dari pada kalian.” Ketika aku menemui salah seorang istrinya, ia berkata kepadaku; wahai Umar! Bukankah Rasulullah SAW lebih berhak menasihati istri-istrinya daripada kamu? Maka turunlah ayat; “Boleh jadi jika ia ceraikan kamu, Tuhannya akan memberinya ganti istri-istri yang lebih baik dari pada kamu -perempuan yang berserah diri.- (QS At Tahrim: 5).” Dan [Ibnu Abu Maryam] berkata; Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Ayub] Telah menceritakan kepadaku [Humaid] Aku mendengar [Anas] dari [Umar].

Sumber:

  1. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/4123
  2. https://sunnah.com/bukhari:4483

Nabi Musa: kata-Nya: “Aku bersumpah demi diri-Ku sendiri–demikianlah firman TUHAN (Kitab Taurat Kejadian 22:16)

Nabi Yesaya: Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: dan semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa, (Kitab Yesaya 45:23)

Nabi Yeremia: Sebab, Aku telah bersumpah demi diri-Ku sendiri,” firman TUHAN, “bahwa Bozra akan menjadi suatu kengerian, cemoohan, reruntuhan, dan kutukan, dan semua kota di dalamnya akan menjadi reruntuhan untuk selama-lamanya.” (Kitab Yeremia 49:13)

Ketika Tuhan berjanji kepada Abraham, Ia berjanji atas diri-Nya sendiri karena tidak ada yang lebih besar daripada diri-Nya. (Kitab Ibrani 6:13)

(Surat 69:38-39) Allah berkata: Maka Aku bersumpah demi apa yang kamu lihat, dan demi apa yang tidak kamu lihat.

(Surat 84:16) Allah berkata: Maka Aku bersumpah demi cahaya merah pada waktu senja,

(Surat 81:15) Allah berkata: Aku bersumpah demi bintang-bintang,

(Surat 70:40) Allah berkata: Maka Aku bersumpah demi Tuhan yang mengatur tempat-tempat terbit dan terbenamnya (matahari, bulan dan bintang), sungguh, Kami pasti mampu,

Sumber:

  1. https://www.merdeka.com/quran/al-haqqah/ayat-38
  2. https://www.merdeka.com/quran/al-haqqah/ayat-39
  3. https://www.merdeka.com/quran/al-insyiqaq/ayat-16
  4. https://www.merdeka.com/quran/at-takwir/ayat-15
  5. https://www.merdeka.com/quran/al-maarij/ayat-40

Nabi Musa: Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Kitab Taurat Imamat 19:18)

Nabi Solomon: Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah, hati yang membuat rencana-rencana yang jahat, kaki yang segera lari menuju kejahatan, seorang saksi dusta yang menyembur-nyemburkan kebohongan dan yang menimbulkan pertengkaran saudara. (Kitab Amsal 6:16-19)

Yesus: Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, jangan kamu marah kepada saudaramu, karena kamu akan dihukum. Dan jika kamu menghina orang lain, kamu akan dibawa ke pengadilan tinggi. Dan jika kamu mengatakan kepada orang lain ‘bodoh,’ kamu akan ada dalam bahaya api neraka. (Kitab Injil Matius 5:21-22)

Yesus: “Kamu telah mendengar perkataan hukum ini, ‘Mata ganti mata, dan gigi ganti gigi.’ Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, jangan melawan orang yang ingin mencelakaimu. Jika mereka memukul pipi kananmu, berikan juga pipi kirimu. Jika ada orang yang menuntutmu ke pengadilan dan mengambil bajumu, maka biarkanlah mereka mengambil mantelmu juga. Jika ada seorang prajurit memaksamu berjalan sejauh 1 mil dengannya, pergilah dengannya sejauh dua mil. Berilah kepada orang yang memohon kepadamu, dan jangan menolak orang yang mau meminjam dari kamu.” (Kitab Injil Matius 5:38-42)

Yesus: “Kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri” (Kitab Injil Matius 22:39)

Yesus: “Tetapi, Kukatakan kepada kalian yang mendengar Aku. Kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik kepada orang yang membencimu. Mintalah Tuhan untuk memberkati orang yang mengharapkan kamu celaka. Berdoalah untuk orang yang menyakitimu.” (Kitab Injil Lukas 6:27-28)

Yesus: Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi. (Kitab Injil Yohanes 13:34-35)

Rasul Palus: Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan. (Roma 12:17)

Rasul Palus: Buanglah semua sakit hati, dendam, dan kemarahan dari hidupmu. Jangan bertengkar dan saling menghina. Berhentilah melakukan segala macam kejahatan. (Efesus 4:31)

Rasul Palus: Jangan ada seorang pun dari kalian yang membalas kejahatan dengan kejahatan. (1 Tesalonika 5:15)

Rasul Petrus: Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil. (1 Petrus 3:9)

Surat 4:34: Laki-laki (suami) itu pelindung bagi perempuan (istri), karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah memberikan nafkah dari hartanya. Maka perempuan-perempuan yang saleh adalah mereka yang taat (kepada Allah) dan menjaga diri ketika (suaminya) tidak ada, karena Allah telah menjaga (mereka). Perempuan-perempuan yang kamu khawatirkan akan nusyuz, hendaklah kamu beri nasihat kepada mereka, tinggalkanlah mereka di tempat tidur (pisah ranjang), dan (kalau perlu) pukullah mereka. Tetapi jika mereka menaatimu, maka janganlah kamu mencari-cari alasan untuk menyusahkannya. Sungguh, Allah Mahatinggi, Mahabesar.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-34

 

Hadis:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/77/5825
  2. https://sunnah.com/bukhari:5825
  3. https://ilmuislam.id/hadits/13796/hadits-bukhari-nomor-5377

Rifa `a bercerai dengan isterinya sehingga AbdurRahman bin Az-Zubair Al-Qurazi menikahinya. `Aisyah mengatakan bahawa wanita itu (datang), memakai jilbab hijau (dan mengadu kepadanya (Aisyah) suaminya dan menunjukkan bintik hijau pada kulitnya disebabkan oleh pemukulan). Adalah kebiasaan wanita untuk saling menyokong, jadi ketika Rasulullah (ﷺ) datang, `Aisyah berkata, “Saya tidak pernah melihat wanita yang menderita sama seperti wanita yang beriman. Lihatlah! Kulitnya lebih hijau daripada pakaiannya!” Ketika `AbdurRahman mendengar bahawa isterinya telah pergi menemui Nabi, dia datang bersama kedua puteranya dari seorang isteri yang lain. Dia berkata, “Demi Allah! Aku tidak melakukan kesalahan padanya, tetapi dia mati pucuk dan tidak berguna bagiku seperti ini, “memegang dan menunjukkan pinggiran pakaiannya, “kata Abdur-Rahman, “Demi Allah, ya Rasulullah. (ﷺ)! Dia telah berbohong! Saya sangat kuat dan dapat memuaskannya tetapi dia tidak taat dan ingin kembali kepada Rifa `a. “Rasulullah (ﷺ) kepadanya, “Jika itu adalah niatmu, maka ketahuilah bahawa tidak sah bagimu untuk menikahi Rifa `a kecuali jika `Abdur-Rahman telah melakukan hubungan seksual denganmu. “Kemudian Nabi (ﷺ) melihat dua anak lelaki dengan `Abdur-Rahman dan bertanya (kepadanya), “Apakah ini anak-anakmu? ” Mengenai itu, AbdurRahman berkata, “Ya. “Nabi (ﷺ), “Kamu menuntut apa yang kamu tuntut (yakni bahawa dia mati pucuk)? Tetapi oleh Allah, anak-anak lelaki ini menyerupainya seperti gagak menyerupai gagak,”

Nabi Musa: “Maka suaminya yang pertama, yang telah menyuruh dia pergi itu, tidak boleh mengambil dia kembali menjadi isterinya, setelah perempuan itu dicemari; sebab hal itu adalah kekejian di hadapan TUHAN. (Kitab Taurat Ulangan 24:4)

Nabi Yeremia: Firman-Nya: “Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? (Kitab Yeremia 3:1)

Nabi Maleakhi: Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. Sebab Aku membenci perceraian, firman Tuhan, Tuhan Israel, (Kitab Maleakhi 2:15-16)

Yesus: “Sebab pada awal dunia, Tuhan menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia.” (Kitab Injil Markus 10:6-9)

Yesus: “Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. (Kitab Injil Matius 18:6)

Surat 65:4: Perempuan-perempuan yang tidak mungkin haid lagi (menopause) di antara istri-istrimu jika kamu ragu-ragu (tentang masa idahnya) maka idahnya adalah tiga bulan. Begitu (pula) perempuan-perempuan yang tidak haid (belum dewasa). Adapun perempuan-perempuan yang hamil, waktu idah mereka adalah sampai mereka melahirkan kandungannya. Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia menjadikan kemudahan baginya dalam urusannya.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id/

 

Tafsir Tahlili:

Ayat ini menjelaskan bahwa idah perempuan-perempuan yang ya’is (tidak haid lagi), adalah tiga bulan. Begitu juga perempuan muda yang belum pernah haid. Adapun bagi perempuan-perempuan yang hamil, maka idahnya sampai melahirkan kandungannya. Begitu juga perempuan-perempuan hamil yang meninggal suaminya, idahnya sampai melahirkan kandungannya, sebagaimana yang diriwayatkan Imam Malik, Imam Syafi’i, Abdur Razaq, Ibnu Abi Syaibah, dan Ibnu Mundhir dari Ibnu ‘Umar. Ketika ditanya tentang perempuan hamil yang meninggal suaminya, Ibnu ‘Umar menjawab, “Apabila perempuan itu melahirkan kandungannya, maka ia menjadi halal (untuk dinikahi).” Mengenai hal ini ada ulama yang berpendapat yang didasarkan pada masa terlama dari dua waktu, yaitu kalau hamil tua dan segera melahirkan maka idahnya 4 bulan 10 hari. Sedang kalau hamil muda, idahnya sampai perempuan itu melahirkan. Orang yang bertakwa kepada Allah, melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya, maka ia akan dimudahkan urusannya, dilepaskan dari kesulitan yang dialaminya. Dua ayat di atas (ayat 1 dan 4), dan 2 (dua) ayat lain yang berada di antaranya (ayat 2 dan 3), mengatur mengenai tata cara perceraian. Di antaranya hal yang mengatur masa idah. Masa tersebut dengan jelas disebutkan sebagai 3 (tiga) bulan bagi wanita yang (sedang) tidak haid dan mereka yang sudah memasuki masa menopause, dan sampai saat melahirkan bagi mereka yang sedang mengandung. Pada dasarnya, waktu tiga bulan, apabila tidak lagi terjadi persetubuhan, maka akan dapat ditentukan kondisi wanita, apakah dalam keadaan hamil atau tidak. Karena mulai pada bulan pertama kehamilan, haid akan berhenti. Tentunya, berhentinya haid ini dapat disebabkan oleh banyak hal. Dapat karena hamil, atau sedang memulai proses menopause, atau karena adanya penyakit. Bagi seorang wanita, mereka akan mengetahui terjadinya kehamilan dari adanya beberapa ciri lain, karena kehamilan tidak saja ditandai oleh terlambatnya haid atau makin “gendutnya” perut. Masih ada tanda-tanda lainnya. Memang tidak mudah mengetahui apakah seseorang benar-benar hamil atau tidak.

Sumber: https://quran.nu.or.id/at-thalaq/4

 

Tafsir Jalalayn:

(وَ اللَّائِيْ أَنْ يَضَعْنَ) “Dan perempuan-perempuan” dibaca wallā’ī dan wallā’i, dengan memakai hamzah dan yā’ atau tanpa memakai yā’, demikian pula lafal yang sama sesudahnya (يَئِسْنَ مِنَ الْمَحِيْضِ) “yang putus asa dari ḥaidh” lafal al-maḥīdh di sini berma‘na ḥaidh (مِنْ نِّسَائِكُمْ إِنِ ارْتَبْتُمْ) “di antara perempuan-perempuan kalian jika kalian ragu-ragu” tentang masa ‘iddahnya (فَعِدَّتُهُنَّ ثَلَاثَةُ أَشْهُرٍ وَ اللَّائِيْ لَمْ يَحِضْنَ) “maka ‘iddah mereka adalah tiga bulan; dan begitu pula perempuan-perempuan yang tidak ḥaidh” karena mengingat mereka masih di bawah umur, maka ‘iddah mereka tiga bulan pula. Kedua kasus ini menyangkut wanita-wanita atau istri-istri yang tidak ditinggal mati oleh suaminya. Adapun istri-istri yang ditinggal mati oleh suaminya, idah mereka sebagaimana yang disebutkan di dalam firman-Nya berikut ini, yaitu: “Hendaklah para istri itu menangguhkan dirinya (ber‘iddah) empat bulan sepuluh hari.” (Q.S. al-Baqarah 234) (وَ أُوْلَاتُ الْأَحْمَالِ أَجَلُهُنَّ) “Dan perempuan-perempuan yang hamil masa ‘iddahnya” baik mereka itu karena ditalak atau karena ditinggal mati oleh suaminya, maka batas masa ‘iddah mereka ialah (حَمْلَهُنَّ وَ مَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَّهُ مِنْ أَمْرِهِ يُسْرًا.) “sampai mereka melahirkan kandungannya. Dan barang siapa yang bertaqwā kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya” baik di dunia maupun di akhirat.

Sumber: https://hatisenang.com/quran/surah-ath-thalaq-65-tafsir-al-jalalain/

 

Tafsir Ibnu Katsir:

Allah SWT berfirman seraya menjelaskan tentang masa iddah bagi perempuan yang tidak haid karena usia lanjut, bahwa masa iddah wanita yang demikian adalah tiga bulan sebagai ganti dari tiga quru’ yang ditetapkan atas perempuan yang haid, sebagaimana yang telah ditunjukkan surah Al-Baqarah yang menerangkannya. Demikian juga perempuan-perempuan yang belum balihg, maka masa iddah mereka sama dengan iddah wanita-wanita yang tidak haid lagi, yaitu tiga bulan. Oleh karena itu Allah SWT berfirman: (Dan perempuan-perempuan yang tidak haid lagi)
Firman Allah: (jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya)) Ada dua pendapat tentang ayat ini.
Pendapat pertama yaitu pendapat sejumlah ulama salaf, seperti Mujahid, Az-Zuhri, dan Ibnu Zaid, bahwa maknanya adalah jika perempuan-perempuan itu melihat adanya darah, lalu kalian merasa ragu apakah darah itu adalah darah haid atau istihadah, sedangkan kalian bimbang memutuskannya.
Pendapat yang kedua terkait firmanNya (jika kamu ragu-ragu (tentang masa iddahnya)) yaitu tentang hukum iddah mereka dan kalian tidak mengetahuinya, maka masa iddahnya adalah tiga bulan. Pendapat ini dipilih Ibnu Jarir.
Firman Allah: (Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya) Allah SWT berfirman bahwa wanita yang hamil itu masa iddahnya adalah sampai melahirkan, sekalipun setelah talak atau ditinggal mati suaminya dalam tenggang waktu yang tidak lama. Ini menurut pendapat mayoritas ulama salaf dan kemudian, sebagaimana yang dinas ayat yang mulia ini dan sebagaimana yang dijelaskan sunnah nabawiyah. Telah diriwayatkan dari Ali dan Ibnu Abbas, bahwa keduanya berpendapat tentang wanita yang ditinggal mati suaminya, bahwa dia menjalani iddahnya berdasarkan salah satu dari dua masa yang lebih lama antara melahirkan atau perhitungan bulan, karena berdasarkan ayat ini dan yang ada dalam surah Al-Baqarah
Diriwayatkan dari Alqamah bin Qais, bahwa Abdullah bin Mas’ud berkatya bahwa dia berani bersumpah dengan siapa pun bahwa ayat ini: (Dan perempuan-perempuan yang hamil, waktu iddah mereka itu ialah sampai mereka melahirkan kandungannya) tidak diturunkan kecuali setelah ayat yang menerangkan wanita yang ditinggal mati suaminya. Dia berkata bahwa apabila wanita yang hamil dan telah ditinggal mati suaminya itu telah melahirkan, maka dia telah halal. Yang dimaksud dengan ayat yang menerangkan wanita yang ditinggal mati suaminya adalah firman Allah: (Orang-orang yang meninggal dunia di antaramu dengan meninggalkan istri-istri (hendaklah para istri itu) menangguhkan dirinya (beridah) empat bulan sepuluh hari) (Surah Al-Baqarah: 234)
Firman Allah: (Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya) yaitu memudahkan urusannya dan mengadakan baginya penyelesaian dan jalan keluar yang dekat. Kemudian Allah berfirman: (Itulah perintah Allah yang diturunkan-Nya kepadamu) yaitu hukum dan syariatNya, Dia telah menurunkannya kepada kalian melalui Rasulullah SAW (dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya) yaitu, menghapuskan darinya semua kesalahannya dan melimpahkan pahala kepadanya, walaupun amal itu mudah

Sumber: https://tafsirweb.com/10984-surat-at-talaq-ayat-4.html

Yesus: Karena Aku telah berkata: Aku Anak Tuhan? (Kitab Injil Yohanes 10:36)

Yesus: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. (Kitab Injil Matius 28:19)

Surat 5:116: (Ingatlah) ketika Allah berfirman, “Wahai Isa putra Maryam, apakah engkau mengatakan kepada orang-orang, ‘Jadikanlah aku dan ibuku sebagai dua tuhan selain Allah?’” Dia (Isa) menjawab, “Maha Suci Engkau, tidak patut bagiku mengatakan apa pun yang bukan hakku. Jika aku pernah mengatakannya tentulah Engkau telah mengetahuinya. Engkau mengetahui apa pun yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa pun yang ada pada diri-Mu. Sungguh, Engkaulah Yang Maha Mengetahui segala yang gaib.”

Sumber: https://quran.kemenag.go.id/

Nabi Musa: Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal (Tuhan bicara pada nabi Abraham) (Kitab Taurat Kejadian 17:7)

Nabi Musa: Tuhan itu bukan seperti manusia, jadi Dia tidak pernah berbohong. Dia tidak pernah berubah pikiran seperti kita. Semua yang dikatakan-Nya, pasti Dia lakukan. Semua yang dijanjikan-Nya, pasti Dia tepati. (Kitab Bilangan 23:19)

Nabi Musa: Janganlah kamu menambahi apa yang kuperintahkan kepadamu dan janganlah kamu menguranginya, dengan demikian kamu berpegang pada perintah TUHAN. (Kitab Taurat Ulangan 4:2)

Nabi Daud: Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga. (Kitab Mazmur 119:89)

Nabi Yesaya: Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Tuhan kita tetap untuk selama-lamanya. (Kitab Yesaya 40:8)

Nabi Maleakhi: Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah. (Kitab Maleakhi 3:6)

Yesus: Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Kitab Injil Matius 5:18)

Surat 2:106: Ayat yang Kami nasakh (batalkan) atau Kami jadikan (manusia) lupa padanya, pasti Kami ganti dengan yang lebih baik atau yang sebanding dengannya. Apakah engkau tidak mengetahui bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu?

 

Tafsir Ringkas Kemenag

Kaum musyrik berkata, “Tidakkah kalian perhatikan Muhammad? Ia menyuruh para sahabatnya melakukan sesuatu, kemudian ia menyuruh mereka melakukan sebaliknya. Hari ini ia mengatakan satu hal, besok ia mengatakan hal yang berbeda. Al-Qur’an itu pastilah karangan Muhammad. Ia mengatakan sesua tu yang bersumber dari dirinya sendiri, yang satu sama lain saling bertentangan.” Menjawab celaan mereka ini, Allah mengatakan bahwa ayat yang Kami batalkan atau Kami hilangkan dari ingatan-mu, wahai Muhammad dan orang beriman, pasti Kami ganti dengan yang lebih baik, lebih bermanfaat bagimu dengan mengangkat kesulitan darimu atau dengan menambahkan pahala bagimu, atau yang sebanding dengannya. Tidakkah kamu tahu, wahai Muhammad, bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu dengan mendatang kan segala kebaikan dan kebajikan bagi manusia?

Tafsir Tahlili

Dijelaskan bahwa ayat mana pun yang dinasakh[12] hukumnya, atau diganti dengan ayat yang lain, atau ayat yang ditinggalkan, akan diganti-Nya dengan ayat yang lebih baik dan lebih sesuai dengan kemaslahatan hamba-hamba-Nya, atau diganti-Nya dengan ayat yang sama nilainya dengan hukum yang lalu.
Adapun hikmah diadakannya pergantian atau perubahan ayat ialah karena nilai kemanfaatannya berbeda-beda menurut waktu dan tempat, kemudian dihapuskan, atau diganti dengan hukum yang lebih baik, atau dengan ayat yang sama nilainya, adalah karena ayat yang diubah atau diganti itu tidak sesuai lagi dengan kepentingan masyarakat, sehingga apabila diadakan perubahan atau pergantian termasuk suatu tindakan yang bijaksana.
Bagi yang berpendapat bahwa ayat ini ialah tanda kenabian (mukjizat) yang dijadikan penguat kenabian, maka ayat ini diartikan bahwa Allah tidak akan menghapuskan tanda kenabian yang digunakan untuk penguat kenabiannya, atau tidak akan mengubah tanda kenabian yang terdahulu dengan tanda kenabian yang datang kemudian, atau meninggalkan tanda-tanda kenabian itu, karena telah berselang beberapa abad lamanya. Terkecuali Allah yang mempunyai kekuasaan tidak terbatas memberikan tanda kenabian yang lebih baik, ditinjau dari segi kemantapannya maupun dari tetapnya kenabian itu. Karena kekuasaan-Nya yang tidak terbatas, maka hak untuk memberikan tanda kenabian kepada para nabi-Nya tidak dapat dihalang-halangi.
Penggantian ayat adakalanya terjadi dengan ayat yang lebih ringan hukumnya, seperti dihapusnya idah wanita yang ditinggal mati suaminya dari setahun menjadi 4 bulan 10 hari, atau dengan ayat yang sama hukumnya seperti perintah untuk menghadapkan muka ke Baitulmakdis pada waktu melaksanakan salat diubah menjadi menghadapkan muka ke Ka‘bah. Atau dengan hukum yang lebih berat, seperti perang yang tadinya tidak diwajibkan pada orang Islam, menjadi diwajibkan.
Ayat ini tidak hanya ditujukan kepada Nabi Muhammad saw tetapi juga ditujukan kepada kaum Muslimin, yang merasa sakit hatinya mendengar cemoohan orang-orang Yahudi kepada Nabi Muhammad saw. Orang-orang yang tipis imannya tentu mudah dipengaruhi, sehingga hatinya mudah menjadi ragu-ragu. Itulah sebabnya, Allah menegaskan bahwa Dia Mahakuasa atas segala sesuatu, dan apabila berkehendak untuk menasakh hukum tidak dapat dicegah, karena masalah hukum itu termasuk dalam kekuasaan-Nya.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id

Nabi Musa: Tuhan itu bukan seperti manusia, jadi Dia tidak pernah berbohong. Dia tidak pernah berubah pikiran seperti kita. Semua yang dikatakan-Nya, pasti Dia lakukan. Semua yang dijanjikan-Nya, pasti Dia tepati (Kitab Bilangan 23:19)

Nabi Yeremia: Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Kitab Yeremia 29:11)

Nabi Yesaya: Tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap. Tidak pernah Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia! Aku, TUHAN, selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus. (Kitab Yesaya 45:19)

Nabi Daud: TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. (Kitab Mazmur 25:8-9)

Yesus: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Kitab Injil Yohanes 14:6)

  1. Surat 4:88: Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah mengembalikan mereka (kepada kekafiran), disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah? Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.
  2. Surat 6:39: Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah tuli, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa dikehendaki Allah (dalam kesesatan), niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa dikehendaki Allah (untuk diberi petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus.
  3. Surat 7:178: Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi.
  4. Surat 13:27: Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?” Katakanlah (Muhammad), “Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk orang yang bertobat kepada-Nya,”
  5. Surat 14:4: Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
  6. Surat 16:93: Dan jika Allah menghendaki niscaya Dia menjadikan kamu satu umat (saja), tetapi Dia menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Tetapi kamu pasti akan ditanya tentang apa yang telah kamu kerjakan.
  7. Surat 30:29: Tetapi orang-orang yang zalim, mengikuti keinginannya tanpa ilmu pengetahuan; maka siapakah yang dapat memberi petunjuk kepada orang yang telah disesatkan Allah. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi mereka.
  8. Surat 35:8: Maka apakah pantas orang yang dijadikan terasa indah perbuatan buruknya, lalu menganggap baik perbuatannya itu? Sesungguhnya Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Maka jangan engkau (Muhammad) biarkan dirimu binasa karena kesedihan terhadap mereka. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat.
  9. Surat 36:8-10: Sungguh, Kami telah memasang belenggu di leher mereka, lalu tangan mereka (diangkat) ke dagu, karena itu mereka tertengadah. Dan Kami jadikan di hadapan mereka sekat (dinding) dan di belakang mereka juga sekat, dan Kami tutup (mata) mereka sehingga mereka tidak dapat melihat. Dan sama saja bagi mereka, apakah engkau memberi peringatan kepada mereka atau engkau tidak memberi peringatan kepada mereka, mereka tidak akan beriman juga.
  10. Surat 39:23: Allah telah menurunkan perkataan yang paling baik (yaitu) Al-Qur’an yang serupa (ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka ketika mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan Kitab itu Dia memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak seorang pun yang dapat memberi petunjuk.
  11. Surat 40:33: (yaitu) pada hari (ketika) kamu berpaling ke belakang (lari), tidak ada seorang pun yang mampu menyelamatkan kamu dari (azab) Allah. Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, niscaya tidak ada sesuatu pun yang mampu memberi petunjuk.”
  12. Surat 40:34: Dan sungguh, sebelum itu Yusuf telah datang kepadamu dengan membawa bukti-bukti yang nyata, tetapi kamu senantiasa meragukan apa yang dibawanya, bahkan ketika dia wafat, kamu berkata, “Allah tidak akan mengirim seorang rasul pun setelahnya.” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang yang melampaui batas dan ragu-ragu,
  13. Surat 40:74: selain Allah?” Mereka menjawab, “Mereka telah lenyap dari (hadapan) kami. Sebenarnya kami dahulu tidak pernah menyembah sesuatu pun.” Demikianlah Allah membiarkan orang-orang kafir menjadi sesat.
  14. Surat 42:44: Dan barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, maka tidak ada baginya pelindung setelah itu. Kamu akan melihat orang-orang zalim ketika mereka melihat azab berkata, “Adakah kiranya jalan untuk kembali (ke dunia)?”
  15. Surat 42:46: Dan mereka tidak akan mempunyai pelindung yang dapat menolong mereka selain Allah. Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah tidak akan ada jalan keluar baginya (untuk mendapat petunjuk).
  16. Surat 74:31: Dan yang Kami jadikan penjaga neraka itu hanya dari malaikat; dan Kami menentukan bilangan mereka itu hanya sebagai cobaan bagi orang-orang kafir, agar orang-orang yang diberi kitab menjadi yakin, agar orang yang beriman bertambah imannya, agar orang-orang yang diberi kitab dan orang-orang mukmin itu tidak ragu-ragu; dan agar orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (berkata), “Apakah yang dikehendaki Allah dengan (bilangan) ini sebagai suatu perumpamaan?” Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang Dia kehendaki dan memberi petunjuk kepada orang-orang yang Dia kehendaki. Dan tidak ada yang mengetahui bala tentara Tuhanmu kecuali Dia sendiri. Dan Saqar itu tidak lain hanyalah peringatan bagi manusia.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran

Nabi Musa: Tuhan itu bukan seperti manusia, jadi Dia tidak pernah berbohong. Dia tidak pernah berubah pikiran seperti kita. Semua yang dikatakan-Nya, pasti Dia lakukan. Semua yang dijanjikan-Nya, pasti Dia tepati (Kitab Bilangan 23:19)

Nabi Yeremia: Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Kitab Yeremia 29:11)

Nabi Yesaya: Tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap. Tidak pernah Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia! Aku, TUHAN, selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus. (Kitab Yesaya 45:19)

Nabi Daud: TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. (Kitab Mazmur 25:8-9)

Yesus: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku” (Kitab Injil Yohanes 14:6)

  1. Surat 3:54: Dan mereka (orang-orang kafir) membuat tipu daya, maka Allah pun membalas tipu daya. Dan Allah sebaik-baik pembalas tipu daya.
  2. Surat 6:39: Dan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami adalah tuli, bisu dan berada dalam gelap gulita. Barangsiapa dikehendaki Allah (dalam kesesatan), niscaya disesatkan-Nya. Dan barangsiapa dikehendaki Allah (untuk diberi petunjuk), niscaya Dia menjadikannya berada di atas jalan yang lurus.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/ali-imran/ayat-54

Yesus: Injil tentang kerajaan Tuhan akan disebarkan ke seluruh pelosok bumi sebagai suatu kesaksian kepada semua bangsa. Selepas itu, barulah tiba akhir zaman.” (Kitab Injil Matius 24:14)

Yesus: Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Kabar Baik kepada semua orang. (Kitab Injil Markus 16:15)

Yesus: Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Kitab Injil Matius 28:18-20)

Nabi Musa: Tuhan itu bukan seperti manusia, jadi Dia tidak pernah berbohong. Dia tidak pernah berubah pikiran seperti kita. Semua yang dikatakan-Nya, pasti Dia lakukan. Semua yang dijanjikan-Nya, pasti Dia tepati (Kitab Bilangan 23:19)

Nabi Yeremia: Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan. (Kitab Yeremia 29:11)

Nabi Yesaya: Tidak pernah Aku berkata dengan sembunyi atau di tempat bumi yang gelap. Tidak pernah Aku menyuruh keturunan Yakub untuk mencari Aku dengan sia-sia! Aku, TUHAN, selalu berkata benar, selalu memberitakan apa yang lurus. (Kitab Yesaya 45:19)

Nabi Daud: TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. (Kitab Mazmur 25:8-9)

Surat 14:4: Dan Kami tidak mengutus seorang rasul pun, melainkan dengan bahasa kaumnya, agar dia dapat memberi penjelasan kepada mereka. Maka Allah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki. Dia Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/ibrahim/ayat-4

 

Tafsir Ringkas Kemenag

Dan ketahuilah bahwa Kami tidak pernah mengutus seorang rasul pun kepada umat manusia, melainkan dengan bahasa yang dipergunakan oleh kaumnya. Yang demikian itu bertujuan agar dia dapat memberi penjelasan tentang syariat Allah dengan baik kepada mereka. Maka setelah rasul itu memberi penjelasan, Allah menyesatkan -membiarkan sesat- siapa yang Dia kehendaki dari hamba-Nya yang memang memilih jalan kesesatan, dan memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki dari hamba-Nya yang memilih jalan yang lurus. Dia adalah Tuhan Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.

Tafsir Tahlili

Pada ayat yang terdahulu telah disebutkan bahwa diturunkannya Al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw merupakan rahmat bagi manusia. Kemudian dalam ayat ini, Allah menjelaskan pula rahmat-Nya yang lain, yaitu diutus-Nya para rasul kepada suatu kaum menggunakan bahasa yang dipakai oleh kaum tersebut. Ini memudahkan komunikasi antara para rasul tersebut dengan umat mereka untuk memberikan penjelasan dan bimbingan kepada umat-umat tersebut.
Akan tetapi, walaupun kitab suci telah diturunkan dalam bahasa mereka masing-masing, dan para rasul telah berbicara dengan mereka dalam bahasa yang sama, namun masih saja ada di antara mereka yang enggan mendengar, memahami, dan mengikutinya. Oleh karena itu, Allah membiarkan mereka ini sesat dan Allah memberikan petunjuk kepada orang-orang yang dikehendaki-Nya. Allah Mahakuasa dan Maha Bijaksana.

Jadi, kalau memang benar bahwa orang yang sudah meninggal akan dihidupkan kembali, perempuan itu akan disebut sebagai istri siapa?— karena ketujuh bersaudara itu sudah pernah kawin dengan dia.” Yesus menjawab, “Kalian sangat keliru karena tidak tahu apa yang tertulis dalam Kitab Suci dan tidak mengenal kuasa Tuhan. Nanti, ketika orang yang sudah meninggal dihidupkan kembali, mereka tidak akan berpasang-pasangan lagi, tetapi hidup tanpa pasangan seperti semua malaikat di surga. (Kitab Injil Matius 22:28-30).

Sumber: https://alkitab.sabda.org/bible.php?book=40&chapter=22&mode=text&version=tsi

Surat 78:33: gadis-gadis molek yang sebaya,

Tafsir Ringkas Kemenag

Dan Allah sediakan pula bagi mereka sebagai kenikmatan seksual dan pemberi ketenteraman hati, bidadari surga yaitu gadis-gadis yang cantik jelita, berpayudara montok, yang umur mereka sebaya.

Tafsir Tahlili

Lalu diterangkan pula bahwa di dalam surga itu terdapat pula banyak bidadari yang cantik, montok, dan sebaya usianya. Kesenangan bergaul dengan kaum wanita yang biasanya merupakan kesenangan yang memuncak di dunia, akan dialami pula oleh ahli surga dengan cara yang lebih sempurna, tetapi tidak dapat dibayangkan bagaimana terjadinya nanti.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id

 

Hadis:

Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin ‘Abdurrahman] berkata, telah menceritakan kepada kami [Nu’aim bin Hammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah Ibnul Walid] dari [Bahir bin Sa’d] dari [Khalid bin Ma’dan] dari [Al Miqdam bin Ma’di Karib] ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam keutamaan; dosanya akan diampuni sejak darahnya tertumpah di awal kali pertempuran, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari keluarganya.” Abu Isa berkata, “Hadits ini derajatnya hasan shahih gharib.”

Sumber:

 

Artikel online:

Para ulama memiliki perbedaan pendapat ketika menjelaskan makna kesibukan para penghuni surga dalam surat Yasin, khususnya kesibukan laki-laki. Al-Hasan Al-Basri dan Ismail ibnu Abu Khalid mengutarakan kesibukan penghuni surga yang dimaksud ialah sibuk dengan urusannya sehingga tidak memperhatikan azab yang diterima penghuni neraka.

Sedangkan Ibnu Abbas r.a. mengatakan kesibukan para penghuni surga yang dimaksud, yakni mendengarkan alunan musik petikan kecapi. Namun, kebanyakan ulama mengatakan bahwa kesibukan ahli surga ialah memecahkan selaput-selaput dara (istri-istri mereka).

Laki-laki penghuni surga tidak memiliki waktu untuk hal lain kecuali bersenang-senang dengan para bidadari. Dalam suatu riwayat dikatakan bahwa penghuni surga kelak akan diberi kekuatan 100 kali lipat dari kekuatan laki-laki di dunia.

Jadi, kalau memang benar bahwa orang yang sudah meninggal akan dihidupkan kembali, perempuan itu akan disebut sebagai istri siapa?— karena ketujuh bersaudara itu sudah pernah kawin dengan dia.” Yesus menjawab, “Kalian sangat keliru karena tidak tahu apa yang tertulis dalam Kitab Suci dan tidak mengenal kuasa Tuhan. Nanti, ketika orang yang sudah meninggal dihidupkan kembali, mereka tidak akan berpasang-pasangan lagi, tetapi hidup tanpa pasangan seperti semua malaikat di surga. (Kitab Injil Matius 22:28-30).

Sumber: https://alkitab.sabda.org/bible.php?book=40&chapter=22&mode=text&version=tsi

Surat 56:35: Sesungguhnya Kami menciptakan mereka (bidadari itu) secara langsung,

 

Tafsir Ringkas Kemenag

Selain kenikmatan yang telah diuraikan, sesungguhnya di surga juga terdapat bidadari-bidadari cantik yang Kami ciptakan mereka secara langsung.

Tafsir Tahlili

Dalam ayat-ayat ini, dijelaskan lebih rinci kesenangan dan kegem­biraan yang dinikmati oleh para penghuni surga tersebut, bahwa mereka akan duduk di atas kasur tebal berlapis-lapis, empuk dan halus yang isinya terbuat dari sutra, di atas ranjang kencana yang bertahtakan emas dan permata, diciptakan pasangannya ialah bidadari-bidadari yang cantik jelita dan suci tak pernah haid dan hamil selama-lamanya, yang selalu dalam keadaan perawan sepanjang masa; bidadari-bidadari yang cantik jelita dan lemah gemulai, berpakaian serba sutra yang halus dan sangat menarik, dengan hiasan gelang, kalung, dan anting-anting yang menambah kecantikannya yang asli, ditambah lagi dengan semerbak harum wanginya yang sangat menggiurkan.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id

Nabi Yohanes Pembabtis: Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Tuhan, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku (Kitab Injil Yohanes 1:29-30)

Yesus: Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: Dosamu telah diampuni. (Kitab Injil Lukas 7:48)

Yesus: “Teguhkanlah hatimu, anak-Ku, dosamu sudah diampuni.” (Kitab Injil Matius 9:2)

Yesus: “Di manakah orang-orang yang menuduh engkau tadi? Apakah tidak ada yang mau menghukummu?” Perempuan itu menjawab, “Tidak ada, Tuan.” Dan Yesus berkata kepadanya, “Aku juga tidak menghukum engkau. Pergilah, dan mulai sekarang jangan berbuat dosa lagi.” (Kitab Injil Yohanes 8:10-11)

Rasul Petrus: karena Kristuspun telah menderita untuk kamu dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kamu mengikuti jejak-Nya. Ia tidak berbuat dosa, dan tipu tidak ada dalam mulut-Nya. (1 Petrus 2:21-22)

Yesus: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Kitab Injil Yohanes 14:6)

Surat 48:2: Agar Allah memberikan ampunan kepadamu (Muhammad) atas dosamu yang lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan menunjukimu ke jalan yang lurus,

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/al-fath/ayat-2

 

Surat 7:178: Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi.

Yesus: Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Kitab Injil Yohanes 14:2-6)

Surat 46:9: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku bukanlah Rasul yang pertama di antara para rasul dan aku tidak tahu apa yang akan diperbuat (Allah) kepadaku dan kepadamu. Aku hanyalah mengikuti apa yang diwahyukan kepadaku dan aku tidak lain hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan.”

Sumber: https://quran.kemenag.go.id

 

Hadis:

Saya mendengar Rasulullah (ﷺ), “Perbuatan baik orang tidak akan membuatnya masuk syurga. “(Yaitu, Tidak ada yang dapat memasuki Syurga melalui perbuatan baiknya.) Mereka (para sahabat Nabi) berkata, ‘Bahkan kamu, ya Rasulullah (ﷺ)? ‘ Dia berkata, “Bahkan aku sendiri, kecuali jika Allah mengurniakan nikmat dan rahmat-Nya kepadaku. “Oleh itu, bersikaplah bersikap sopan dalam perbuatan keagamaan anda dan lakukanlah perbuatan yang sesuai dengan kemampuan anda: dan tidak seorang pun dari anda boleh menginginkan kematian, kerana jika dia adalah orang yang baik, dia dapat meningkatkan perbuatan baiknya dan jika dia adalah pelaku kejahatan, dia semoga bertaubat kepada Allah. “

Sumber:

 

Telah menceritakan kepada kami [Abu Al Yaman] telah mengabarkan kepada kami [Syu’aib] dari [Az Zuhri] dia berkata; telah mengabarkan kepadaku [Abu ‘Ubaid] bekas budak Abdurrahman bin Auf bahwa [Abu Hurairah] berkata; saya mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Tidak ada seorang pun yang masuk surga karena amalannya.” Para sahabat bertanya; “Begitu juga dengan engkau wahai Rasulullah?” beliau bersabda: “tidak juga dengan diriku, kecuali bila Allah melimpahkan karunia dan rahmat-Nya padaku, oleh karena itu berlaku luruslah dan bertaqarublah dan janganlah salah seorang dari kalian mengharapkan kematian, jika dia orang baik semoga saja bisa menambah amal kebaikannya, dan jika dia orang yang buruk (akhlaknya) semoga bisa menjadikannya dia bertaubat.”

Sumber: https://ilmuislam.id/hadits/13660/hadits-bukhari-nomor-5241

Rasul Yohanes: Kalam telah ada dari mulanya. Kalam itu bersama Tuhan, dan Kalam itu adalah Tuhan. Sejak semula Kalam itu bersama Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh-Nya dan dari segala yang ada, tidak ada sesuatu pun yang dijadikan tanpa Dia. (Kitab Injil Yohanes 1:1-3)

Rasul Yohanes: Kalam itu telah menjadi manusia lalu tinggal di antara kita. (Kitab Injil Yohanes 1:14)

Sumber: https://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=yoh+1%3A1-14&mode=text&version=sb2010

 

Rasul Yohanes: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Tuhan dan Firman itu adalah Tuhan. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. (Kitab Injil Yohanes 1:1-3)

Rasul Yohanes: Firman itu telah menjadi manusia. (Kitab Injil Yohanes 1:14)


 

Kata malaikat itu kepadanya: “Jangan takut, hai Maria, sebab engkau beroleh kasih karunia di hadapan Tuhan. Sesungguhnya engkau akan mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki dan hendaklah engkau menamai Dia Yesus. Ia akan menjadi besar dan akan disebut Anak Tuhan Yang Mahatinggi. Dan Tuhan akan mengaruniakan kepada-Nya takhta Daud, bapa leluhur-Nya, dan Ia akan menjadi raja atas kaum keturunan Yakub sampai selama-lamanya dan Kerajaan-Nya tidak akan berkesudahan.” Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Jawab malaikat itu kepadanya: “Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Tuhan Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Tuhan. (Kitab Injil Lukas 1:30-35)

Yesus: apakah kamu mengatakan tentang Dia yang telah Bapa kuduskan dan utus ke dalam dunia, ‘Engkau menghujat,’ karena Aku berkata kepadamu, ‘Aku adalah Anak Tuhan’? (Kitab Injil Yohanes 10:36)

 

Kesimpulan:

  • Kalam Tuhan / Firman Tuhan = Tuhan (Kitab Injil Yohanes 1:1)
  • Firman menjadi manusia (anak Maria) = Yesus (Kitab Injil Yohanes 1:14 & Lukas 1:31)
  • Yesus = Tuhan
  • Yesus mengakui sebagai anak Tuhan (Kitab Injil Yohanes 10:36)

Surat 4:171: Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga,” berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-171

Kesimpulan:

  • Al-Masih Isa = putra Maryam
  • Al-Masih Isa = utusan Allah
  • Al-Masih Isa = kalimat-Nya
  • Al-Masih Isa = roh dari-Nya

Nabi Yesaya: Beginilah firman TUHAN, Raja dan Penebus Israil, TUHAN, Tuhan semesta alam: Akulah yang awal dan Akulah yang akhir, tidak ada Tuhan selain Aku. (Kitab Yesaya 44:6)

Nabi Yesaya: Dengarkan Aku, hai Yakub, hai Israel, yang Aku panggil! Akulah Dia. Akulah yang Awal dan Akulah yang Akhir. (Kitab Yesaya 48:12)

 

Ketika aku melihat Dia, tersungkurlah aku di depan kaki-Nya sama seperti orang yang mati; tetapi Ia meletakkan tangan kanan-Nya di atasku, lalu berkata: “Jangan takut! Aku adalah Yang Awal dan Yang Akhir, dan Yang Hidup. Aku telah mati, namun lihatlah, Aku hidup, sampai selama-lamanya dan Aku memegang segala kunci maut dan kerajaan maut. (Kitab Wahyu 1:17-18)

 

“Dengarlah, Aku segera datang! Dan, Aku membawa upah-Ku, untuk membalas setiap orang menurut perbuatannya. Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terakhir, Yang Awal dan Yang Akhir. Diberkatilah mereka yang mencuci jubah mereka sehingga mereka mempunyai pohon kehidupan itu dan masuk ke kota itu melalui pintu-pintu gerbangnya. Yang di luar kota itu adalah anjing-anjing, orang yang melakukan sihir, orang-orang cabul, para pembunuh, para penyembah berhala, dan orang-orang yang menyukai kebohongan. Aku, Yesus, telah menyuruh malaikat-Ku untuk bersaksi kepadamu tentang semuanya ini bagi jemaat-jemaat. Akulah tunas dan keturunan Daud, Sang Bintang Timur yang benderang.” (Kitab Wahyu 22:12-16)

Surat 57:1-3: Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. Milik-Nyalah kerajaan langit dan bumi, Dia menghidupkan dan mematikan, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Dialah Yang Awal, Yang Akhir, Yang Zahir dan Yang Batin; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/al-hadid

Terdapat 324 ramalan mengenai mesiah dalam Kitab Perjanjian Lama.

Sumber: https://adat.org/324-messianic-prophecies/

 

Beberapa ramalan para nabi ratusan tahun sebelum Yesus yang sudah terpenuhi, mengenai kematian dan kebangkitannya:

Oleh nabi Daud dalam Kitab Mazmur 22:

  • Tuhanku, Tuhanku, mengapa Engkau meninggalkan aku?
  • “Ia menyerah kepada TUHAN; biarlah Dia yang meluputkannya, biarlah Dia yang melepaskannya! Bukankah Dia berkenan kepadanya?
  • mereka menusuk tangan dan kakiku
  • Mereka membagi-bagi pakaianku di antara mereka, dan mereka membuang undi atas jubahku.

Terpenuhi oleh Yesus dalam Kitab Injil Matius 27:

  • Sesudah menyalibkan Dia mereka membagi-bagi pakaian-Nya dengan membuang undi.
  • Demikian juga imam-imam kepala bersama-sama ahli-ahli Taurat dan tua-tua mengolok-olokkan Dia dan mereka berkata: “Orang lain Ia selamatkan, tetapi diri-Nya sendiri tidak dapat Ia selamatkan! Ia Raja Israel? Baiklah Ia turun dari salib itu dan kami akan percaya kepada-Nya. Ia menaruh harapan-Nya pada Tuhan: baiklah Tuhan menyelamatkan Dia, jikalau Tuhan berkenan kepada-Nya! Karena Ia telah berkata: Aku adalah Anak Tuhan.”
  • Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Tuhan-Ku, Tuhan-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?

 

Oleh nabi Daud dalam Kitab Mazmur 34:

  • Kemalangan orang benar banyak, tetapi TUHAN melepaskan dia dari semuanya itu; Ia melindungi segala tulangnya, tidak satupun yang patah.

Terpenuhi oleh Yesus dalam Kitab Injil Yohanes 19:

  • tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan kaki-Nya

 

Oleh Nabi Yesaya dalam Kitab Yesaya 53:

  • Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan dan yang biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina,
  • Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya,
  • Tetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia diremukkan oleh karena kejahatan kita; ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuh.
  • Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing kita mengambil jalannya sendiri, tetapi TUHAN telah menimpakan kepadanya kejahatan kita sekalian.
  • Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri ditindas dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya.
  • Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dan karena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah.
  • matinya ia ada di antara penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan dan tipu tidak ada dalam mulutnya.
  • Tetapi TUHAN berkehendak meremukkan dia dengan kesakitan. Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai korban penebus salah
  • Sesudah kesusahan jiwanya ia akan melihat terang dan menjadi puas; dan hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul
  • sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang

Terpenuhi oleh Yesus dalam Kitab Injil Matius 27 dan Yohanes 19:

  • Tetapi Ia tidak menjawab suatu katapun, sehingga wali negeri itu sangat heran.
  • Kemudian mereka berlutut di hadapan-Nya dan mengolok-olokkan Dia, katanya: “Salam, hai Raja orang Yahudi!
  • Bersama dengan Dia disalibkan dua orang penyamun, seorang di sebelah kanan dan seorang di sebelah kiri-Nya.
  • Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah.
  • tetapi ketika mereka sampai kepada Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati,

 

Oleh Nabi Zakharia dalam Kitab Zakharia 12:10:

  • Aku akan mencurahkan roh pengasihan dan roh permohonan atas keluarga Daud dan atas penduduk Yerusalem, dan mereka akan memandang kepada dia yang telah mereka tikam, dan akan meratapi dia seperti orang meratapi anak tunggal, dan akan menangisi dia dengan pedih seperti orang menangisi anak sulung.

Terpenuhi oleh Yesus dalam Kitab Injil Yohanes 19:

  • tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air.

 

Oleh Nabi Daniel dalam Kitab Daniel 9:25-26:

  • Sebab itu ketahuilah dan pahamilah: sejak keluarnya perintah untuk memugar dan membangun kembali Yerusalem sampai datangnya Orang Yang Dilantik, yakni seorang raja, akan ada tujuh kali tujuh masa dan enam puluh dua kali tujuh masa. Kota itu akan dibangun kembali dengan tempat-tempat umum dan parit-paritnya, tetapi dalam masa kesulitan. Setelah enam puluh dua kali tujuh masa, Orang Yang Dilantik itu akan dilenyapkan dan tidak akan memiliki apa-apa. Kota dan tempat suci itu akan dimusnahkan oleh rakyat dari seorang raja yang akan datang.

Surat 4:157: dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-157

 

Tafsir Ibnu Katsir Versi 1:

Maka Isa berkata kepada para sahabatnya, “Siapakah di antara kalian yang mau menukar dirinya dengan surga pada hari ini?” Lalu ada seorang lelaki dari kalangan mereka menjawab, “Aku!” Lalu ia keluar kepada mereka dan berkata, “Akulah Isa.” Sedangkan Allah telah menjadikan rupanya mirip seperti Nabi Isa. Lalu mereka langsung menangkap dan membunuh serta menyalibnya.

Tafsir Ibnu Katsir Versi 2:

Maka Isa berkata, “Hai golongan Hawariyyin, siapakah di antara kalian yang rela menjadi temanku di surga? Syaratnya adalah dia mau menjadi orang yang diserupakan dengan diriku di mata kaum, lalu mereka membunuhnya sebagai ganti dariku.” Maka Sarjis menjawab, “Aku bersedia, wahai Ruhullah.” Isa a.s. berkata, “Duduklah kamu di tempatku!” Maka Sarjis duduk di tempatnya, sedangkan ia sendiri diangkat ke langit. Lalu mereka memasuki rumah itu dan langsung menangkapnya serta menyalibnya.

Sumber: http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-nisa-ayat-155-159.html

Yesus: Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang. (Kitab Injil Markus 10:45)

Yesus: Sebab inilah darah-Ku, darah perjanjian, yang ditumpahkan bagi banyak orang untuk pengampunan dosa. (Kitab Injil Matius 26:28)

Kemudian mulailah Yesus mengajarkan kepada mereka, bahwa Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan bangkit sesudah tiga hari. Hal ini dikatakan-Nya dengan terus terang. Tetapi Petrus menarik Yesus ke samping dan menegor Dia. Maka berpalinglah Yesus dan sambil memandang murid-murid-Nya Ia memarahi Petrus, kata-Nya: “Enyahlah Iblis, sebab engkau bukan memikirkan apa yang dipikirkan Tuhan, melainkan apa yang dipikirkan manusia.” (Kitab Injil Markus 8:31-33)

Rasul Paulus: Tuhan telah memanggil kamu untuk menerima anugerah dalam Kristus. Tetapi, sekarang aku heran terhadap kamu. Dalam waktu singkat, kamu telah berpaling dari Tuhan dan memercayai kabar baik yang lain. Kabar itu bukanlah Kabar Baik yang sejati. Orang-orang yang memberitakannya membuat kamu bingung. Mereka mau memutarbalikkan Kabar Baik tentang Kristus. Kalau ada yang memberitakan kabar yang berbeda dari yang dulu telah kami beritakan kepadamu, mereka harus dihukum, sekalipun kami atau bahkan malaikat dari sorga yang memberitakannya. (Galatia 1:6-9)

Rasus Paulus: Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. Jadi bukanlah suatu hal yang ganjil, jika pelayan-pelayannya menyamar sebagai pelayan-pelayan kebenaran. (2 Korintus 11:14-15)

Surat 4:157: dan (Kami hukum juga) karena ucapan mereka, “Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah,” padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh adalah) orang yang diserupakan dengan Isa. Sesungguhnya mereka yang berselisih pendapat tentang (pembunuhan) Isa, selalu dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka benar-benar tidak tahu (siapa sebenarnya yang dibunuh itu), melainkan mengikuti persangkaan belaka, jadi mereka tidak yakin telah membunuhnya.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-157

 

Tafsir Ibnu Katsir Versi 1:

Maka Isa berkata kepada para sahabatnya, “Siapakah di antara kalian yang mau menukar dirinya dengan surga pada hari ini?” Lalu ada seorang lelaki dari kalangan mereka menjawab, “Aku!” Lalu ia keluar kepada mereka dan berkata, “Akulah Isa.” Sedangkan Allah telah menjadikan rupanya mirip seperti Nabi Isa. Lalu mereka langsung menangkap dan membunuh serta menyalibnya.

Tafsir Ibnu Katsir Versi 2:

Maka Isa berkata, “Hai golongan Hawariyyin, siapakah di antara kalian yang rela menjadi temanku di surga? Syaratnya adalah dia mau menjadi orang yang diserupakan dengan diriku di mata kaum, lalu mereka membunuhnya sebagai ganti dariku.” Maka Sarjis menjawab, “Aku bersedia, wahai Ruhullah.” Isa a.s. berkata, “Duduklah kamu di tempatku!” Maka Sarjis duduk di tempatnya, sedangkan ia sendiri diangkat ke langit. Lalu mereka memasuki rumah itu dan langsung menangkapnya serta menyalibnya.

Sumber: http://www.ibnukatsironline.com/2015/05/tafsir-surat-nisa-ayat-155-159.html

Ramalan Nabi Daud (Kitab Mazmur 110:1, 5, & 6)

  • Demikianlah firman TUHAN kepada tuanku: “Duduklah di sebelah kanan-Ku, sampai Kubuat musuh-musuhmu menjadi tumpuan kakimu.
  • TUHAN ada di sebelah kananmu; Ia meremukkan raja-raja pada hari murka-Nya,
  • Ia menghukum bangsa-bangsa, sehingga mayat-mayat bergelimpangan

Imam Besar itu bertanya kepada-Nya sekali lagi, katanya: “Apakah Engkau Mesias, Anak dari Yang Terpuji?Jawab Yesus: “Akulah Dia, dan kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di tengah-tengah awan-awan di langit.” (Kitab Injil Markus 14:61-62)

 

Ramalan Nabi Daniel: Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada awal mula, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah. (Kitab Daniel 7:13-14)

Yesus: Sebab Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan Bapa-Nya diiringi malaikat-malaikat-Nya; pada waktu itu Ia akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. (Kitab Injil Matius 16:27)

Yesus: Tetapi Yesus tetap diam. Lalu kata Imam Besar itu kepada-Nya: “Demi Tuhan yang hidup, katakanlah kepada kami, apakah Engkau Mesias, Anak Tuhan, atau tidak.” Jawab Yesus: “Engkau telah mengatakannya. Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, mulai sekarang kamu akan melihat Anak Manusia duduk di sebelah kanan Yang Mahakuasa dan datang di atas awan-awan di langit.” (Kitab Injil Matius 26:63-64)

Yesus: Pada waktu itu orang akan melihat Anak Manusia datang dalam awan-awan dengan segala kekuasaan dan kemuliaan-Nya. Dan pada waktu itupun Ia akan menyuruh keluar malaikat-malaikat-Nya dan akan mengumpulkan orang-orang pilihan-Nya dari keempat penjuru bumi, dari ujung bumi sampai ke ujung langit. (Kitab Injil Markus 13:26-27)

Kesimpulan:

  1. Anak Manusia (Yesus) akan datang
  2. dalam awan-awan
  3. diiringi malaikat-malaikat-Nya
  4. membalas setiap orang menurut perbuatannya

Surat 2:210: Tidak ada yang mereka tunggu-tunggu (pada hari Kiamat), kecuali kedatangan Allah dalam naungan awan bersama malaikat (untuk melakukan perhitungan), sedangkan perkara (mereka) telah diputuskan. Kepada Allahlah segala perkara dikembalikan.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id/

Kesimpulan:

  1. kedatangan Allah
  2. dalam naungan awan
  3. bersama malaikat
  4. (untuk melakukan perhitungan), sedangkan perkara (mereka) telah diputuskan

Rasul Yohanes: Pada mulanya adalah Firman; Firman itu bersama-sama dengan Tuhan dan Firman itu adalah Tuhan. Ia pada mulanya bersama-sama dengan Tuhan. Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan. (Kitab Injil Yohanes 1:1-3)

Rasul Yohanes: Firman itu telah menjadi manusia. (Kitab Injil Yohanes 1:14)

Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: “Firman Tuhan.” (Kitab Wahyu 19:13)

 

Kesimpulan:

Yesus dipercaya sebagai Firman Tuhan yang menjadi manusia.

Surat 81:19:

اِنَّهٗ لَقَوْلُ رَسُوْلٍ كَرِيْمٍۙ

  • Innahu = Indeed, it is = sesungguhnya itu
  • laqawlu = Surely the word/speech of =  benar-benar firman
  • rasoolin = a Messenger = utusan
  • kareemin = noble, honorable = mulia

Sumber:

  1. https://quranx.com/81.19
  2. Google Translate

 

Surat 4:171: Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih Isa putra Maryam itu adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, “(Tuhan itu) tiga,” berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Mahasuci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-171

Kesimpulan:

  • Al-Masih Isa = putra Maryam
  • Al-Masih Isa = utusan Allah
  • Al-Masih Isa = kalimat-Nya
  • Al-Masih Isa = roh dari-Nya

Nabi Musa: Jangan berzinah (Kitab Taurat Keluaran 20:14).

Nabi Musa: Jika seorang laki-laki berzina dengan perempuan yang sudah bersuami, maka laki-laki dan perempuan yang berzina itu harus dihukum mati. (Kitab Taurat Imamat 20:10)

Nabi Solomon: Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh (Kitab Amsal 6:32-33)

Yesus: Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Kitab Injil Matius 5:27-29).

YesusKarena itu, apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia.” Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu. Lalu kata-Nya kepada mereka: “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah.” (Kitab Injil Markus 10:9-12)

Yesus: “Setiap orang yang menceraikan isterinya, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat zinah; dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan suaminya, ia berbuat zinah.” (Kitab Injil Lukas 16:18)

Surat 4:24 Versi Merdeka:

Dan (diharamkan juga kamu menikahi) perempuan yang bersuami, kecuali hamba sahaya perempuan (tawanan perang) yang kamu miliki sebagai ketetapan Allah atas kamu. Dan dihalalkan bagimu selain (perempuan-perempuan) yang demikian itu jika kamu berusaha dengan hartamu untuk menikahinya bukan untuk berzina. Maka karena kenikmatan yang telah kamu dapatkan dari mereka, berikanlah maskawinnya kepada mereka sebagai suatu kewajiban. Tetapi tidak mengapa jika ternyata di antara kamu telah saling merelakannya, setelah ditetapkan. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

Sumber: Link Merdeka

Surat 4:24 Versi Kemenag:

(Diharamkan juga bagi kamu menikahi) perempuan-perempuan yang bersuami, kecuali hamba sahaya perempuan (tawanan perang) yang kamu miliki sebagai ketetapan Allah atas kamu. Dihalalkan bagi kamu selain (perempuan-perempuan) yang demikian itu, yakni kamu mencari (istri) dengan hartamu (mahar) untuk menikahinya, bukan untuk berzina. Karena kenikmatan yang telah kamu dapatkan dari mereka, berikanlah kepada mereka imbalannya (maskawinnya) sebagai suatu kewajiban. Tidak ada dosa bagi kamu mengenai sesuatu yang saling kamu relakan sesudah menentukan kewajiban (itu). Sesungguhnya Allah adalah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id

Tafsir Ringkas Kemenag

Bila pada ayat yang lalu Allah melarang pernikahan yang menghimpun dua atau lebih perempuan bersaudara, maka ayat ini melarang seorang istri dinikahi oleh dua orang laki-laki. Dan diharamkan juga kamu menikahi perempuan yang sudah bersuami, kecuali hamba sahaya perempuan bersuami yang secara khusus kamu dapatkan melalui tawanan perang ketika suaminya tidak ikut tertawan, yang kemudian kamu miliki. Pengharaman itu sebagai ketetapan Allah atas kamu. Dan dihalalkan bagimu selain perempuan-perempuan yang demikian itu, yakni selain perempuan yang disebutkan oleh ayat sebelum ini, jika kamu berusaha bersungguh-sungguh membayar mahar dengan hartamu untuk menikahinya bukan dengan maksud untuk berzina. Maka karena kenikmatan yang telah kamu dapatkan dari mereka, istri-istri itu, segera berikanlah maskawinnya dengan sempurna kepada mereka sebagai suatu kewajiban yang harus kamu tunaikan. Tetapi tidak mengapa, artinya kamu tidak berdosa, wahai para suami, jika ternyata di antara kamu sebagai suami istri telah saling merelakannya, sebagian mahar atau keseluruhannya, setelah ditetapkan kewajiban pembayaran mahar itu secara bersama. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Mahabijaksana.

Tafsir Tahlili

Kata al-muḥṣanāt di dalam Al-Qur’an mempunyai empat pengertian, yaitu:
1. Perempuan yang bersuami, itulah yang dimaksud dalam ayat ini.
فَاِذَآ اُحْصِنَّ
…Apabila mereka telah bersuami… (an-Nisā’/4:25).
2. Perempuan yang merdeka, seperti yang tercantum dalam firman Allah:
وَمَنْ لَّمْ يَسْتَطِعْ مِنْكُمْ طَوْلًا اَنْ يَّنْكِحَ الْمُحْصَنٰتِ الْمُؤْمِنٰتِ فَمِنْ مَّا مَلَكَتْ اَيْمَانُكُمْ مِّنْ فَتَيٰتِكُمُ الْمُؤْمِنٰتِ
Dan barang siapa di antara kamu tidak mempunyai biaya untuk menikahi perempuan merdeka yang beriman, maka (dihalalkan menikahi perempuan) yang beriman dari hamba sahaya yang kamu miliki.…(an-Nisā’/4:25).

3. Perempuan yang terpelihara akhlaknya, seperti dalam firman Allah:
مُحْصَنٰتٍ غَيْرَ مُسٰفِحٰتٍ
Perempuan-perempuan yang memelihara diri, bukan pezina (an-Nisā’/4:25).

4. Perempuan-perempuan Muslimah.

Dengan demikian dibolehkan seorang Muslim menikahi seorang perempuan tawanan perang yang sudah menjadi budaknya, walaupun ia masih bersuami, karena hubungan perkawinannya dengan suaminya yang dahulu sudah putus, sebab dia ditawan tanpa suaminya dan suaminya berada di daerah musuh, dengan syarat perempuan itu sudah haid satu kali untuk membuktikan kekosongan rahimnya. Sebagian ulama mensyaratkan bahwa suaminya tidak ikut tertawan bersama dia. Jika ditawan bersama-sama perempuan itu, maka tidak boleh dinikahi oleh orang lain. Ketentuan ini sudah tidak berlaku lagi pada zaman sekarang. (lihat tafsir an-Nisā’/4: 3)
Dihalalkan bagi kaum Muslimin mencari perempuan dengan harta mereka untuk dinikahi, dengan maksud mendirikan rumah tangga yang bahagia, memelihara keturunan yang baru dan bukan untuk berzina. Maka kepada istri-istri yang telah kamu campuri itu, berikanlah kepada mereka maharnya yang sempurna sebagai suatu kewajiban dengan niat menjaga kehormatan dan sekali-kali tidak berniat untuk membuat perzinaan. Maskawin yang diberikan bukanlah semata-mata imbalan dari laki-laki atau kerelaan perempuan untuk menjadi istrinya, tetapi juga sebagai tanda cinta dan keikhlasan. Oleh karena itu dalam ayat lain (an-Nisā’/4:4) disebutkan mahar itu sebagai suatu pemberian. Bila terjadi perbedaan antara jumlah mahar yang dijanjikan dengan yang diberikan, maka tidak mengapa bila pihak istri merelakan sebagian mahar itu. Allah mengetahui niat baik yang terkandung dalam hati masing-masing. Maka berikanlah mahar mereka yang telah disepakati itu dengan sukarela. Mahar wajib dibayar sebelum akad nikah atau sebelum bercampur, bahkan menurut mazhab Hanafi wajib dibayar asal mereka berdua telah berkhalwat (mengasingkan diri dalam sebuah tempat yang tertutup).
Sebagian ulama menjadikan ayat ini sebagai dasar untuk menetapkan hukum nikah mut’ah, yaitu menikahi seorang perempuan dengan batas waktu tertentu seperti sehari, seminggu, sebulan atau lebih yang tujuannya untuk bersenang-senang. Pada permulaan Islam diperbolehkan atau diberi kelonggaran oleh Nabi saw melakukannya. Beliau mula-mula memberi kelonggaran kepada sahabat-sahabatnya yang pergi berperang di jalan Allah untuk nikah dengan batas waktu tertentu, karena dikhawatirkan mereka jatuh ke dalam perzinaan, sebab telah berpisah sekian lama dengan keluarganya. Kelonggaran itu termasuk :
اِرْتِكَابُ أَخَفِّ الضَّرَرَيْنِ
“Mengerjakan yang lebih ringan mudaratnya di antara dua kemudaratan.”

Kemudian nikah mut’ah itu diharamkan, berdasarkan hadis-hadis sahih yang menjelaskan haramnya nikah mut’ah itu sampai hari kiamat. Khalifah Umar pun pernah menyinggung soal haramnya mut’ah pada pidatonya di atas mimbar, dan tidak ada seorang sahabat pun yang membantahnya.

 

Hadis Abu Dawud:

  1. bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah mengutus sebuah utusan pada saat perang Hunain menuju kepada Suku Authas. Kemudian mereka bertemu dengan musuh mereka, dan berperang dengan mereka. Lalu mereka mengalahkan musuh-musuh tersebut dan mendapatkan wanita-wanita tawanan. Seolah-olah beberapa orang sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam merasa berat untuk bercampur dengan mereka karena keberadaan suami-suami mereka dari kalangan orang-orang musyrik. Kemudian Allah Ta’ala menurunkan ayat mengenai hal tersebut: {Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki.} (An Nisa: 24) Yaitu: mereka halal bagi kalian apabila telah selesai ‘iddah mereka. Sumber: Linknya
  2. bahwa ia berkata mengenai wanita-wanita tawanan dari Suku Authas; wanita hamil tidak boleh digauli hingga melahirkan, dan tidak pula wanita yang tidak hamil hingga mengalami satu kali haid. Sumber: Linknya

 

Hadis Mishkat al-Masabih (bahasa inggris)

  • The temporary marriage applied only in the early days of Islam. A man would come to a settlement where he had no acquaintance and marry a woman for the period it was thought he would stay there, and she would look after his belongings and cook for him. But Ibn ‘Abbas said that when the verse came down, “Except their wives or the captives their right hands possess,” (Al-Qur’an 23:6) intercourse with anyone else became unlawful.
  • Sumber: https://sunnah.com/mishkat:3158
  • https://sunnah.com/mishkat:3340

 

  • Ibn ‘Umar said that when a girl with whom intercourse might be had was given as a present, or sold, or set free, it was necessary to wait till she had had a menstrual period, but that this was unnecessary in the case of a virgin.
  • Sumber: https://sunnah.com/mishkat:3341

 

Hadis Sunan an-Nasa’i

  1. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengutus pasukan ke Authas, kemudian mereka bertemu dengan musuh lalu bertempur dan menang. Mereka mendapatkan beberapa orang tawanan wanita yang memiliki suami dari kalangan orang-orang musyrik. Pasukan muslimin merasa enggan untuk menggauli mereka. Lalu Allah ‘azza wajalla menurunkan ayat: Dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki, Yaitu hal ini adalah halal bagi kalian, apabila telah selesai ‘iddah mereka.

 

Hadis Musnad Ahmad #11266

  1. Kami mendapatkan wanita-wanita dari tawanan Authas, kami tidak ingin menggauli mereka karena mereka telah mempunyai suami, maka kami bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, lalu turunlah ayat: “dan (diharamkan juga kamu mengawini) wanita yang bersuami, kecuali budak-budak yang kamu miliki..”. Abu Sa’id berkata: “Maka kami pun dengan ayat menghalalkan kemaluan-kemaluan mereka.

 

Hadis Muwatta Malik 1354

  1. A man should not have intercourse with a slave girl except one whom, if he wished, he could sell, if he wished, he could give away, if he wished, he could keep, if he wished, he could do with her what he wanted .” Malik said that a man who bought a slave- girl on condition that he did not sell her, give her away, or do something of that nature, was not to have intercourse with her. That was because he was not permitted to sell her or to give her away, so if he did not own that from her, he did not have complete ownership of her.

 

Hadis Bukhari dan lainnya:

  1. Aku melihat [Abu Sa’id Al Khudriy radliallahu ‘anhu] lalu aku bertanya kepadanya tentang sesuatu, maka dia berkata: “Kami pernah keluar bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pada perang Bani Al Mushtaholiq lalu kami mendapatkan tawanan dari keturunan ‘Arab lalu kami tertarik dengan para wanita, namun pada saat yang sama kami juga masih ingin membujang dan menyukai melakukan ‘Azal (senggama terputus, coitus interuptus). Lalu kami tanyakan hal ini kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, maka Beliau bersabda: ” Tidak sebaiknyakah kalian tidak melakukannya, sebab tidak ada satu nyawapun yang telah Allah tetapkan akan muncul (jadi) hingga hari qiyamat kecuali dia pasti akan terjadi.”

 

Tafsir Al-Jalalayn:

  1. (Dan) diharamkan bagimu (wanita-wanita yang bersuami) untuk dikawini sebelum bercerai dengan suami-suami mereka itu, baik mereka merdeka atau budak dan beragama Islam (kecuali wanita-wanita yang kamu miliki) yakni hamba-hamba sahaya yang tertawan, maka mereka boleh kamu campuri walaupun mereka punya suami di negeri perang, yakni setelah istibra’ atau membersihkan rahimnya (sebagai ketetapan dari Allah) kitaaba manshub sebagai mashdar dari kata dzaalika; artinya telah ditetapkan sebagai suatu ketetapan dari Allah (atas kamu, dan dihalalkan) ada yang membaca uhilla bentuk pasif ada pula ahalla bentuk aktif (bagi kamu selain yang demikian itu) artinya selain dari wanita-wanita yang telah diharamkan tadi (bahwa kamu mencari) istri (dengan hartamu) baik dengan maskawin atau lainnya (untuk dikawini bukan untuk dizinahi) (maka istri-istri) dengan arti faman (yang telah kamu nikmati) artinya campuri (di antara mereka) dengan jalan menyetubuhi mereka (maka berikanlah kepada mereka upah mereka) maksudnya maskawin mereka yang telah kamu tetapkan itu (sebagai suatu kewajiban. Dan kamu tidaklah berdosa mengenai sesuatu yang telah saling kamu relakan) dengan mereka (setelah ditetapkan itu) baik dengan menurunkan, menambah atau merelakannya. (Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui akan ciptaan-Nya (lagi Maha Bijaksana) dalam mengatur kepentingan mereka.

 

Tafsir Ibn Katsir:

  1. Diharamkan atas kalian mengawini wanita yang telah terpelihara kehormatannya, yakni telah bersuami. Kecuali budak-budak yang kalian miliki melalui tawanan perang, dihalalkan bagi kalian menggauli mereka bila terlebih dahulu kalian meng-istibra’ -kan (membersihkan rahim) mereka terlebih dahulu, karena sesungguhnya ayat ini diturunkan berkenaan dengan hal tersebut.
    Imam Ahmad mengatakan, telah menceritakan kepada kami Abdur Razzaq, telah menceritakan kepada kami Sufyan As-Sauri, dari Usman Al-Batti, dari Abul Khalil, dari Abu Sa’id Al-Khudri yang menceritakan, “Kami pernah memperoleh tawanan perang dari tawanan Perang Autas, sedangkan mereka (wanita-wanita hasil tawanan) mempunyai suami. Maka kami tidak suka menggauli mereka karena mereka punya suami. Lalu kami bertanya kepada Nabi Saw., dan turunlah firman-Nya: dan (diharamkan juga kalian mengawini) wanita yang bersuami kecuali budak-budak yang kalian miliki ‘ (An-Nisa: 24). Maka kami menghalalkan farji mereka.”
  2. Sufyan As-Sauri meriwayatkannya dari Khulaid, dari Abu Qilabah, dari Ibnu Mas’ud yang mengatakan bahwa budak perempuan apabila dijual dalam keadaan telah bersuami, maka tuan yang membelinya adalah orang yang lebih berhak terhadap farjinya.
  3. Sa’id meriwayatkannya dari Qatadah yang mengatakan bahwa Ubay ibnu Ka’b, Jabir ibnu Abdullah, dan Ibnu Abbas mengatakan, “Menjual budak perempuan (yang telah bersuami) sama dengan menceraikannya.”
    Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ya’qub, telah menceritakan kepada kami Ibnu Ulayyah, dari Khulaid, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas yang mengatakan bahwa perceraian budak perempuan ada enam (lima) perkara, yaitu: Menjualnya berarti menceraikannya, memerdekakannya berarti menceraikannya, menghibahkannya berarti menceraikannya, meng-istibra’-kannya berarti menceraikannya, dan diceraikan oleh suaminya berarti menceraikannya.

Sumber:

 

Website Q&A:

 

Sumber lain:

  1. Arti kata Nikah: https://wikiislam.net/wiki/Nikah_(Sexual_Consummation_of_Marriage)
  2. Link Mahr
  3. https://sunnah.com/abudawud:2083
  4. https://sunnah.com/urn/512010
  5. https://sunnah.com/ibnmajah:1879
  6. https://sunnah.com/abudawud:2155
  7. https://sunnah.com/abudawud:2157

Nabi Musa: Jangan berzinah (Kitab Taurat Keluaran 20:14).

Nabi Musa: Jika seorang laki-laki berzina dengan perempuan yang sudah bersuami, maka laki-laki dan perempuan yang berzina itu harus dihukum mati. (Kitab Taurat Imamat 20:10)

Nabi Solomon: Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh (Kitab Amsal 6:32-33)

Yesus: Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Kitab Injil Matius 5:27-29).

Surat 66:1: Wahai Nabi (Muhammad), mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu? Engkau bermaksud menyenangkan hati istri-istrimu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.

 

Tafsir Ringkas Kemenag

Setelah pada surah sebelumnya Allah menyapa Nabi tentang hukum dan etika menceraikan istri, pada awal surah ini Allah menyapa, “Wahai Nabi! Mengapa engkau mengharamkan apa yang dihalalkan Allah bagimu dengan bersumpah tidak akan pernah minum madu setelah minum madu di rumah Zainab binti Jahsy, salah seorang istrimu, dan tidak akan pernah melakukan hubungan suami istri dengan Mariyah al-Qibtiyyah, setelah berhubungan di rumah Hafsah? hanya karena Engkau ingin menyenangkan hati istri-istrimu, terutama Hafsah dan Aisyah?” Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang kepada siapa saja yang bertobat, termasuk dua istri Nabi, yaitu Hafsah dan Aisyah.

 

Tafsir Ibnu Katsir:

Abu Abdur Rahman An-Nasai mengatakan, telah menceritakan kepada kami Ibrahim ibnu Yunus ibnu Muhammad, telah menceritakan kepada kami ayahku, telah menceritakan kepada kami Hammad ibnu Salamah, dari Sabit, dari Anas, bahwa Rasulullah Saw. mempunyai seorang budak perempuan yang beliau gauli, lalu Siti Aisyah dan Siti Hafsah terus-menerus dangan gencarnya menghalang-halangi Nabi Saw. untuk tidak mendekatinya lagi hingga pada akhirnya Nabi Saw. mengharamkan budak itu atas dirinya. Maka Allah Swt. menurunkan firman-Nya: Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimu?

 

Ibnu Jarir mengatakan, telah menceritakan kepadaku Ibnu Abdur Rahim Al-Burfi, telah menceritakan kepada kami Ibnu Abu Maryam, telah menceritakan kepada kami Abu Gassan, telah menceritakan kepadaku Zaid ibnu Aslam, bahwa Rasulullah Saw. menggauli ibu Ibrahim di rumah salah seorang istri beliau Saw. Maka istri beliau Saw. berkata, “Hai Rasulullah, teganya engkau melakukan itu di rumahku dan di atas ranjangku.Maka Nabi Saw. mengharamkan ibu Ibrahim itu atas dirinya. Lalu istri beliau Saw. bertanya, “Hai Rasulullah, mengapa engkau haramkan atas dirimu hal yang halal bagimu?” Dan Nabi Saw. bersumpah kepada istrinya itu bahwa dia tidak akan menggauli budak perempuannya itu lagi. Maka Allah menurunkan firman-Nya: Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya atas dirimu?

 

Tafsir Jalalain:

(يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ لِمَ تُحَرِّمُ مَا أَحَلَّ اللهُ لَكَ،) “Hai nabi! Mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah menghalalkannya bagimumengenai istri budak wanitamu, ya‘ni Mariyah Qibtiah; yaitu sewaktu Nabi s.a.w. menggaulinya di rumah Ḥafshah, sedangkan pada waktu itu Siti Ḥafshah sedang tidak ada di rumah. Lalu datanglah Siti Ḥafshah, dan ia merasa keberatan dengan adanya hal tersebut yang dilakukan oleh Nabi s.a.w. di dalam rumahnya dan di tempat tidurnya. Lalu kamu mengatakan, dia (Siti Mariyah) haram atas diriku (تَبْتَغِيْ) “kamu mencari” dengan mengharamkannya atas dirimu (مَرْضَاتِ أَزْوَاجِكَ،) “keridaan istri-istrimu” kerelaan mereka terhadap dirimu. (وَ اللهُ غَفُوْرٌ رَحِيْمٌ.) “Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” Dia telah mengampunimu atas tindakan pengharamanmu itu.

 

Sumber:

  1. https://quran.kemenag.go.id
  2. http://www.ibnukatsironline.com/2015/10/tafsir-surat-at-tahrim-ayat-1-5.html
  3. https://www.alkhoirot.org/2022/12/tafsir-quran-surah-ke-66-at-tahrim.html
  4. https://hatisenang.com/quran/surah-at-tahrim-66-tafsir-al-jalalain/
  5. https://quranx.com/tafsirs/66.1

Nabi Daud: TUHAN itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan Ia mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang rendah hati. (Kitab Mazmur 25:8-9)

Nabi Yehezkiel: Kemudian datanglah firman TUHAN kepadaku: “Hai anak manusia, bernubuatlah melawan nabi-nabi Israel, bernubuatlah dan katakanlah kepada mereka yang bernubuat sesuka hatinya saja: Dengarlah firman TUHAN! Beginilah firman TUHAN: Celakalah nabi-nabi yang bebal yang mengikuti bisikan hatinya sendiri dan yang tidak melihat sesuatu penglihatan. Seperti anjing hutan di tengah-tengah reruntuhan, begitulah nabi-nabimu, hai Israel! Kamu tidak mempertahankan lobang-lobang pada tembokmu dan tidak mendirikan tembok sekeliling rumah Israel, supaya mereka dapat tetap berdiri di dalam peperangan pada hari TUHAN. (Kitab Yehezkiel 13:1-5)

Nabi Yehezkiel: Penduduk negeri melakukan pemerasan dan perampasan, menindas orang sengsara dan miskin dan mereka melakukan pemerasan terhadap orang asing bertentangan dengan hukum. Aku mencari di tengah-tengah mereka seorang yang hendak mendirikan tembok atau yang mempertahankan negeri itu di hadapan-Ku, supaya jangan Kumusnahkan, tetapi Aku tidak menemuinya. (Kitab Yehezkiel 22:29-30)

Nabi Yehezkiel: Anak manusia, Aku telah menjadikanmu pengawas keturunan Israel. Dengarkanlah firman dari mulut-Ku dan berikan kepada mereka peringatan dari-Ku. Jika Aku berfirman kepada orang jahat, ‘Kamu pasti akan mati!’ dan kamu tidak memperingatkan dia atau tidak mengatakan apa pun untuk memperingatkan orang jahat itu dari jalannya yang jahat, untuk menyelamatkan hidupnya, orang jahat itu akan mati karena kejahatannya, tetapi darahnya akan Aku tuntut dari tanganmu. (Kitab Yehezkiel 3:17-18)

Rasul Paulus: Hai Saudara-saudaraku, jika ada seseorang yang kedapatan berbuat suatu pelanggaran, hendaklah kamu yang rohani berusaha memulihkan orang itu dalam ruh kelemahlembutan sambil menjaga dirimu sendiri, supaya jangan sampai kamu pun terkena cobaan. (Galatia 6:1)

Yesus: Maka tempat mana yang tiada menerima kamu, atau tiada hendak mendengar akan kamu, apabila kamu keluar dari situ pula, kebaskanlah debu yang di tapak kakimu, akan menjadi suatu kesaksian pada mereka itu.” (Kitab Injil Markus 6:11)

Yesus: Apabila saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia di bawah empat mata. Jika ia mendengarkan nasihatmu engkau telah mendapatnya kembali. Jika ia tidak mendengarkan engkau, bawalah seorang atau dua orang lagi, supaya atas keterangan dua atau tiga orang saksi, perkara itu tidak disangsikan. (Kitab Injil Markus 18:15-16)

Nabi Musa: Jangan ada padamu Tuhan lain di hadapan-Ku. (Kitab Taurat Keluaran 20:3)

Nabi Musa: Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, TUHAN, adalah Tuhan yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya dan kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku. (Kitab Taurat Keluaran 20:5)

Nabi Yeremia: Jangan ikuti Tuhan-Tuhan lain untuk beribadah kepadanya dan sujud menyembahnya. Jangan bangkitkan murka-Ku dengan buatan tanganmu, supaya Aku tidak mendatangkan malapetaka kepadamu. (Kitab Yeremia 25:6)

Surat 109:6: Untukmu agamamu, dan untukku agamaku.

Surat 4:88: Maka mengapa kamu (terpecah) menjadi dua golongan dalam (menghadapi) orang-orang munafik, padahal Allah telah mengembalikan mereka (kepada kekafiran), disebabkan usaha mereka sendiri? Apakah kamu bermaksud memberi petunjuk kepada orang yang telah dibiarkan sesat oleh Allah? Barangsiapa dibiarkan sesat oleh Allah, kamu tidak akan mendapatkan jalan (untuk memberi petunjuk) baginya.

Surat 7:178: Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk; dan barangsiapa disesatkan Allah, maka merekalah orang-orang yang rugi.

Ada seorang laki-laki bernama Ananias. Bersama istrinya, Safira, mereka menjual sebidang tanah milik mereka. Akan tetapi, dengan sepengetahuan istrinya, ia menyimpan sebagian dari hasil penjualan itu untuk mereka sendiri, sedangkan sebagian yang lain dibawanya lalu diletakkan di kaki rasul-rasul. Namun, Petrus berkata kepadanya, “Hai Ananias, mengapa engkau membiarkan Iblis menguasai hatimu sehingga engkau berdusta kepada Ruh Allah dengan menahan sebagian dari hasil penjualan tanah itu? Sebelum tanah itu dijual, bukankah itu adalah milikmu? Setelah dijual pun, bukankah uangnya masih ada dalam wewenangmu? Jadi, mengapa timbul di dalam hatimu pikiran untuk melakukan hal ini? Engkau bukan berdusta kepada manusia, melainkan berdusta kepada Allah!” Begitu Ananias mendengar Petrus berkata demikian, rebahlah ia dan mati. Semua orang yang mendengar tentang hal itu menjadi takut. Orang-orang muda datang dan membungkus jenazah Ananias dengan kain kafan, kemudian membawanya keluar serta menguburkannya. Kira-kira tiga jam kemudian, datanglah istrinya. Ia tidak tahu apa yang telah terjadi. Petrus berkata kepadanya, “Katakanlah kepadaku, apakah sekian ini harga tanah yang kamu jual itu?” Jawab Safira, “Betul, sekian.”Petrus berkata, “Mengapa kamu berdua bersepakat untuk mencobai Ruh Tuhan? Orang-orang yang menguburkan suamimu ada di depan pintu sekarang ini dan mereka akan mengusung engkau juga keluar.” Saat itu juga rebahlah perempuan itu di depan Petrus dan mati. Ketika orang-orang muda itu masuk, mereka mendapati perempuan itu sudah mati. Maka mereka pun mengusungnya keluar dan menguburkannya di sebelah suaminya. Seluruh jemaah dan orang-orang lain yang mendengar tentang hal itu menjadi takut sekali. (Kisah Para Rasul 5:1-11)

Surat 3:161: Dan tidak mungkin seorang nabi berkhianat (dalam urusan harta rampasan perang). Barangsiapa berkhianat, niscaya pada hari Kiamat dia akan datang membawa apa yang dikhianatkannya itu. Kemudian setiap orang akan diberi balasan yang sempurna sesuai dengan apa yang dilakukannya, dan mereka tidak dizalimi.

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/ali-imran/ayat-161

Yesus: Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus. (Kitab Injil Matius 28:19)

Surat 1:1: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang

Sumber: https://www.merdeka.com/quran/al-fatihah/ayat-1

Rasul Paulus: Suami harus memenuhi kewajibannya terhadap istrinya, demikian juga istri terhadap suaminya. Istri tidak berwenang atas tubuhnya sendiri, melainkan suaminya. Demikian juga suami tidak berwenang atas tubuhnya sendiri, melainkan istrinya. Janganlah kamu menahan kehendak masing-masing dalam hal melakukan hubungan suami istri, kecuali jika kamu sudah sepakat melakukannya untuk seketika lamanya, dengan maksud supaya ada kesempatan bagi kamu untuk berdoa. Setelah itu kamu harus bersama-sama lagi, supaya kamu jangan digoda oleh Iblis, sebab kamu tidak dapat berlama-lama menahan diri. (1 Korintus 7:3-5)

Nabi Musa: Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri (Kitab Imamat 19:18)

Yesus: Akan tetapi, Aku berkata kepadamu, jangan kamu marah kepada saudaramu, karena kamu akan dihukum. Dan jika kamu menghina orang lain, kamu akan dibawa ke pengadilan tinggi. Dan jika kamu mengatakan kepada orang lain ‘bodoh,’ kamu akan ada dalam bahaya api neraka. (Kitab Injil Matius 5:21-22)

Yesus: “Kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi dirimu sendiri” (Kitab Injil Matius 22:39)

Yesus: “Tetapi, Kukatakan kepada kalian yang mendengar Aku. Kasihilah musuhmu. Berbuatlah baik kepada orang yang membencimu. Mintalah Tuhan untuk memberkati orang yang mengharapkan kamu celaka. Berdoalah untuk orang yang menyakitimu.” (Kitab Injil Lukas 6:27-28)

Yesus: Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi; sama seperti Aku telah mengasihi kamu demikian pula kamu harus saling mengasihi. Dengan demikian semua orang akan tahu, bahwa kamu adalah murid-murid-Ku, yaitu jikalau kamu saling mengasihi. (Kitab Injil Yohanes 13:34-35)

Rasul Palus: Janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan. (Roma 12:17)

Rasul Palus: Buanglah semua sakit hati, dendam, dan kemarahan dari hidupmu. Jangan bertengkar dan saling menghina. Berhentilah melakukan segala macam kejahatan. (Efesus 4:31)

Rasul Palus: Jangan ada seorang pun dari kalian yang membalas kejahatan dengan kejahatan. (1 Tesalonika 5:15)

Rasul Petrus: Dan janganlah membalas kejahatan dengan kejahatan, atau caci maki dengan caci maki, tetapi sebaliknya, hendaklah kamu memberkati, karena untuk itulah kamu dipanggil. (1 Petrus 3:9)

Yesus: Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Kitab Injil Matius 5:27-29).

Surat 4:128: Jika seorang perempuan khawatir suaminya akan nusyuz atau bersikap tidak acuh, keduanya dapat mengadakan perdamaian yang sebenarnya. Perdamaian itu lebih baik (bagi mereka), walaupun manusia itu menurut tabiatnya kikir. Jika kamu berbuat kebaikan dan memelihara dirimu (dari nusyuz dan sikap tidak acuh) sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.

 

Tafsir Ringkas Kemenag

Dan jika seorang perempuan, yaitu istri, khawatir suaminya akan melakukan nusyuz (lihat Surah an-Nisa/4: 34), yaitu sikap kebencian suami terhadap dirinya, aki-bat sikapnya yang buruk, usianya yang lebih tua dari suaminya, atau karena suami menginginkan perempuan lain yang lebih muda dan lebih cantik daripadanya yang mengakibatkan suami meninggalkan kewajibannya selaku suami, tidak memberikan nafkah lahir dan batin, melakukan tindakan kekerasan, dan tindakan-tindakan lainnya yang dapat mengancam keselamatan dirinya, atau khawatir suaminya bersikap tidak acuh dan berpaling dari dirinya, bahkan meninggalkannya yang dapat menyebabkan ikatan perkawinannya terancam putus, maka untuk mengatasi dan menyelesaikan persoalan tersebut keduanya dapat mengadakan musyawarah untuk mencapai perdamaian dan kesepakatan yang sebenarnya, seperti dengan cara mengurangi sebahagian dari hak-hak istri, seperti nafkah, pakaian, dan lainnya dengan harapan suami dapat kembali kepadanya. Kesepakatan dan perdamaian yang diusahakan, itu lebih baik bagi keduanya daripada perceraian, walaupun pada hakikatnya manusia itu, baik suami maupun istri, menurut tabiatnya sama-sama kikir, yaitu bahwa istri hampir hampir tidak mau menerima pengurangan hak-haknya atas nafkah lahir dan batin, dan sementara suami hampir-hampir tidak mau lagi berbagi atau kembali kepada istrinya, apalagi kalau suami sudah mencintai dan menginginkan wanita lain. Dan jika kamu bersikap baik dan memperbaiki pergaulan de-ngan istrimu dan memelihara dirimu dari nusyuz, sikap acuh tak acuh, dan sikap-sikap lain yang menimbulkan dosa, maka sungguh, Allah Ma-hateliti dan Maha Mengetahui terhadap apa yang kamu kerjakan dan memberimu balasan yang lebih baik.

Tafsir Tahlili

Ayat ini menerangkan sikap yang harus diambil oleh seorang istri bila ia melihat sikap nusyūz dari suaminya, seperti tidak melaksanakan kewajibannya terhadap dirinya sebagaimana mestinya, tidak memberi nafkah, tidak menggauli dengan baik, berkurang rasa cinta dan kasih sayangnya dan sebagainya. Hal ini mungkin ditimbulkan oleh kedua belah pihak atau disebabkan oleh salah satu pihak saja.
Jika demikian halnya, maka hendaklah istri mengadakan musyawarah dengan suaminya, mengadakan pendekatan, perdamaian di samping berusaha mengembalikan cinta dan kasih sayang suaminya yang telah mulai pudar. Dalam hal ini tidak berdosa jika istri bersikap mengalah kepada suaminya, seperti bersedia beberapa haknya dikurangi dan sebagainya.
Usaha mengadakan perdamaian yang dilakukan istri, bukanlah berarti bahwa istri harus bersedia merelakan sebagian haknya yang tidak dipenuhi oleh suaminya, tetapi untuk memperlihatkan kepada suaminya keikhlasan hatinya, sehingga dengan demikian suami ingat kembali kepada kewajiban-kewajiban yang telah ditentukan Allah. Allah berfirman:
وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِيْ عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوْفِۖ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ

… Dan mereka (para perempuan) mempunyai hak seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang patut. Tetapi para suami mempunyai kelebihan di atas mereka. … (al-Baqarah/2:228).

Damai dalam kehidupan keluarga menjadi tujuan agama dalam mensyariatkan pernikahan. Karena itu hendaklah Muslimin menjauhkan segala macam kemungkinan yang dapat menghilangkan suasana damai dalam keluarga. Hilangnya suasana damai dalam keluarga membuka kemungkinan terjadinya perceraian yang dibenci Allah.
Kikir termasuk tabiat manusia. Sikap kikir timbul karena manusia mementingkan dirinya sendiri, kurang memperhatikan orang lain, walaupun orang lain itu adalah istrinya sendiri atau suaminya. Karena itu waspadalah terhadap sikap kikir. Hendaklah masing-masing pihak baik suami atau istri bersedia beberapa haknya dikurangi untuk menciptakan suasana damai di dalam keluarga.
Jika suami berbuat kebaikan dengan menggauli istrinya dengan baik kembali, memupuk rasa cinta dan kasih sayang, melaksanakan kewajiban-kewajibannya terhadap istrinya. Maka Allah mengetahuinya dan memberi balasan yang berlipat ganda.

Sumber: https://quran.kemenag.go.id

Nabi Musa: Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. (Kitab Taurat Kejadian 2:24)

Nabi Musa: Juga janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang; emas dan perakpun janganlah ia kumpulkan terlalu banyak. (Kitab Taurat Ulangan 17:17)

Rasul Paulus: tetapi mengingat bahaya percabulan, baiklah setiap laki-laki mempunyai isterinya sendiri dan setiap perempuan mempunyai suaminya sendiri. (1 Korintus 7:2)

Rasul Paulus: Karena itu penilik jemaat haruslah seorang yang tak bercacat, suami dari satu isteri, dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, (1 Timotius 3:2)

Rasul Paulus: Dia haruslah orang yang tidak bercela, suami dari satu istri, mempunyai anak-anak yang percaya, dan tidak dituduh karena hidup yang tidak bermoral atau memberontak. (Titus 1:6)

Surat 4:3: Dan jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil terhadap (hak-hak) perempuan yatim (bilamana kamu menikahinya), maka nikahilah perempuan (lain) yang kamu senangi: dua, tiga atau empat. Tetapi jika kamu khawatir tidak akan mampu berlaku adil, maka (nikahilah) seorang saja, atau hamba sahaya perempuan yang kamu miliki. Yang demikian itu lebih dekat agar kamu tidak berbuat zalim.

Surat 4:129: Dan kamu tidak akan dapat berlaku adil di antara istri-istri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan), maka sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang.

Sumber:

  1. https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-3
  2. https://www.merdeka.com/quran/an-nisa/ayat-129

Nabi Daud: Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. (Kitab Mazmur 2:7)

Agur, Anak Yake: Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu! (Kitab Amsal 30:4)

Nabi Yesaya: Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Tuhan yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai. (Kitab Yesaya 9:6)

Nabi Hosea: Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu (Kitab Hosea 11:1)

Rasul Yohanes: Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya hak supaya menjadi anak-anak Tuhan, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya. (Kitab Injil Yohanes 1:12)

 

Lalu Maria bertanya, “Wah! Bagaimana mungkin semua itu akan terjadi?!— karena saya masih perawan.” Jawab malaikat itu, “Roh Kudus akan datang kepadamu, dan kuasa Yang Mahatinggi akan datang ke atas kamu, sehingga Anak kudus yang nanti kamu lahirkan akan disebut Anak Tuhan. (Kitab Injil Lukas 1:34-35)

Yesus: Demikianlah kata Yesus. Lalu Ia menengadah ke langit dan berkata: Bapa, telah tiba saatnya; permuliakanlah Anak-Mu, supaya Anak-Mu mempermuliakan Engkau. (Kitab Injil Yohanes 17:1)

Yesus: Karena Aku telah berkata: Aku Anak Tuhan? (Kitab Injil Yohanes 10:36)

Yesus: Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku (Kitab Injil Matius 12:30)

Rasul Yohanes: Siapakah pendusta itu? Bukankah dia yang menyangkal bahwa Yesus adalah Kristus? Dia itu adalah antikristus, yaitu dia yang menyangkal baik Bapa maupun Anak. (1 Yohanes 2:22)

Surat 112:3: (Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.

Surat 18:4-5: Dan untuk memperingatkan kepada orang yang berkata, “Allah mengambil seorang anak.” Mereka sama sekali tidak mempunyai pengetahuan tentang hal itu, begitu pula nenek moyang mereka. Alangkah jeleknya kata-kata yang keluar dari mulut mereka; mereka hanya mengatakan (sesuatu) kebohongan belaka.

Surat 19:88-89: Dan mereka berkata, “(Allah) Yang Maha Pengasih mempunyai anak. Sungguh, kamu telah membawa sesuatu yang sangat mungkar,

Sumber: https://www.merdeka.com/quran

HADITS / HADIS

Definisi Hadis: https://id.wikipedia.org/wiki/Hadis

Kelompok Hadis pertama adalah koleksi musnad dari Ahmad ibn Hanbal dan kelompok hadis kedua adalah koleksi musannaf.

Musannaf lebih mudah dipakai karena sudah ada kategorinya.

Ke 6 buku yang ada dalam musannaf adalah Al-Kutub al-Sittah (6 buku).

Dari ke 6 buku ini, Bukhari dan Muslim dinilai menjadi yang paling ketat dalam penyeleksiannya. Jadi yang ditampilkan dalam buku mereka adalah yang sudah mereka pilih sahih.

Dalam musannaf ada:

  • Sahih al-Bukhari oleh Imam Muhammad al-Bukhari
  • Sahih Muslim oleh Imam Muslim ibn al-Hajjaj
  • Sunan Abu Dawood oleh Imam Abu Dawood
  • Sunan at-Tirmidhi oleh Imam at-Tirmidhi
  • Sunan an-Nasa’i oleh Imam an-Nasa’i
  • Sunan Ibn Majah oleh Imam Ibn Majah

Sumber lain: https://karangwuluh-kulonprogo.desa.id/index.php/artikel/2019/10/19/hadits-mengenal-shahih-bukhari-dan-shahih-muslim

 

Mengacu pada beberapa ayat seperti:

  1. Surat 5:92: Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Rasul serta berhati-hatilah. Jika kamu berpaling, maka ketahuilah bahwa kewajiban Rasul Kami hanyalah menyampaikan (amanat) dengan jelas.
  2. Surat 4:59: Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), dan Ulil Amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu. Kemudian, jika kamu berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.
  3. Surat 33:21: Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak mengingat Allah.
  4. Surat 47:33: Wahai orang-orang yang beriman! Taatlah kepada Allah dan taatlah kepada Rasul dan janganlah kamu merusakkan segala amalmu.
  5. Surat 59:7: Harta rampasan (fai’) dari mereka yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya (yang berasal) dari penduduk beberapa negeri, adalah untuk Allah, Rasul, kerabat (Rasul), anak-anak yatim, orang-orang miskin dan untuk orang-orang yang dalam perjalanan, agar harta itu jangan hanya beredar di antara orang-orang kaya saja di antara kamu. Apa yang diberikan Rasul kepadamu maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya. 
  6. Surat 4:80: Barangsiapa menaati Rasul (Muhammad), maka sesungguhnya dia telah menaati Allah. Dan barangsiapa berpaling (dari ketaatan itu), maka (ketahuilah) Kami tidak mengutusmu (Muhammad) untuk menjadi pemelihara mereka.

Maka banyak yang mempertimbangkan bahwa hadis perlu diikuti.

MENYUSUI DEWASA

Nabi Musa: Jangan berzinah (Kitab Taurat Keluaran 20:14).

Nabi Musa: Jika seorang laki-laki berzina dengan perempuan yang sudah bersuami, maka laki-laki dan perempuan yang berzina itu harus dihukum mati. (Kitab Taurat Imamat 20:10)

Nabi Salomo: Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh (Kitab Amsal 6:32-33)

Yesus: Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Kitab Injil Matius 5:27-29).

BUNUH 1

Nabi Musa: Jangan membunuh (Kitab Taurat Keluaran 20:13)

Nabi Yesaya: Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. (Kitab Yesaya 1:15)

Yesus: Engkau tentu mengetahui segala perintah Tuhan: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu. (Kitab Injil Lukas 18:20)

Rasulullah (ﷺ), “Hari tidak akan ditetapkan sehingga kamu berperang dengan orang-orang Yahudi dan batu di belakang yang akan disembunyikan oleh seorang Yahudi akan berkata. “Wahai Muslim! Ada seorang Yahudi bersembunyi di belakang saya, jadi bunuh dia. “

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/56/2926
  2. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/2709
  3. https://sunnah.com/bukhari:2926
  4. https://kalam.sindonews.com/read/1230305/70/tak-sudi-jadi-persembunyian-yahudi-batu-dan-bebatuan-akan-berbicara-pada-hari-kiamat-1697717457

 

Tafsir Ibnu Katsir Surat 33:26:

Kemudian Rasulullah Saw. memerintahkan agar dibuatkan parit yang cukup dalam, lalu mereka (para tawanan perang) didatangkan dalam keadaan tangan terikat, selanjutnya mereka dihukum pancung. Jumlah mereka kurang lebih antara tujuh sampai delapan ratus orang, sedangkan mereka yang bulu kemaluannya masih belum tumbuh menjadi tawanan bersama kaum wanita, juga semua harta mereka.

Sumber:

  1. http://www.ibnukatsironline.com/2015/09/tafsir-surat-al-ahzab-ayat-26-27.html
  2. https://quranx.com/tafsirs/33.26
  3. https://en.wikipedia.org/wiki/Siege_of_Banu_Qurayza

BUNUH 2

Yesus: Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” (Kitab Injil Yohanes 8:3-11)

Nabi Musa: Jangan membunuh (Kitab Taurat Keluaran 20:13)

Nabi Yesaya: Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. (Kitab Yesaya 1:15)

Yesus: Engkau tentu mengetahui segala perintah Tuhan: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu. (Kitab Injil Lukas 18:20)

Telah bercerita kepada kami [Qutaibah bin Sa’id] telah bercerita kepada kami [Laits] dari [Ibnu Syihab] dari [‘Ubaidullah bin ‘Abdullah bin ‘Utbah bin Mas’ud] dari [Abu Hurairah] dan [Zaid bin Khalid] Al Juhaniy radliallahu ‘anhuma bahwa keduanya berkata; Ada seorang warga Arab datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata: “Wahai Rasulullah, aku bersumpa atas nama Allah kepadamu, bahwa engkau tidak memutuskan perkara diantara kami melainkan dengan Kitab Allah. Lalu lawan yang tutur katanya lebih baik dari padanya berkata: “Dia benar, putuskan perkara diantara kami dengan Kitab Allah dan perkenankanlah untukku”. Maka Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam besabda: “Katakan”. Seorang warga Arab berkata: “Sesunguhnya anakku adalah buruh yang bekerja pada orang ini lalu dia berzina dengan istrinya maka aku diberitahu bahwa anakku harus dirajam.. Kemudian aku tebus anakku dengan seratus ekor kambing dan seorang budak wanita kemudian aku bertanya kepada ahli ilmu lalu mereka memberitahu aku bahwa atas anakku cukup dicambuk seratus kali dan diasingkan selama setahun sedangkan untuk istri orang ini dirajam”. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku akan putuskan buat kalian berdua dengan menggunakan Kitab Allah. Adapun seorang budak dan kambing seharusnya dikembalikan dan untuk anakmu dikenakan hukum cambuk sebanyak seratus kali dan diasingkan selama setahun. Adapun kamu, wahai Unais, besok pagi datangilah istri orang ini. Jika dia mengaku maka rajamlah”. Kemudian Unais mendatangi wanita itu dan dia mengakuinya. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan agar wanita itu dirajam.

 

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/11247/hadits-bukhari-nomor-2523
  2. https://ilmuislam.id/hadits/15046/hadits-bukhari-nomor-6656
  3. https://www.hadits.id/hadits/muslim/3210
  4. https://sunnah.com/bukhari:2724
  5. https://sunnah.com/abudawud:4445

BUNUH 3

Nabi Musa: Jangan membunuh (Kitab Taurat Keluaran 20:13)

Nabi Yesaya: Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. (Kitab Yesaya 1:15)

Yesus: Engkau tentu mengetahui segala perintah Tuhan: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu. (Kitab Injil Lukas 18:20)

Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] Telah mengabarkan kepada kami [Tsabit] dari [Anas] bahwa ada seorang laki laki yang dituduh berzina dengan istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Ali: pergilah, dan penggallah lehernya (karena kemunafikannya). lalu Ali mendatanginya yang ternyata ia sedang mendinginkan dirinya dalam sebuah sumur kecil, Ali berkata padanya: Keluarlah! kemudian Ali menarik tangannya dan ternyata dia adalah seorang laki-laki yang terputus kemaluannya, Maka Ali pun tidak membunuhnya. Lalu Ali datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Seraya berkata; Ya Rasulullah sesungguhnya dia adalah laki laki yang terputus kemaluannya (tidak mempunyai kemaluan).

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/28805/hadits-muslim-nomor-4975
  2. https://bacalah.org/hadis/muslim/50 (Nomor 2771)
  3. https://sunnah.com/muslim:2771

BUNUH 4

Nabi Musa: Jangan membunuh (Kitab Taurat Keluaran 20:13)

Nabi Yesaya: Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. (Kitab Yesaya 1:15)

Yesus: Engkau tentu mengetahui segala perintah Tuhan: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu. (Kitab Injil Lukas 18:20)

  1. Beberapa Zanadiqa (ateis) dibawa ke `Ali dan dia membakarnya. Berita mengenai peristiwa ini, sampai kepada Ibnu Abbas yang berkata, “Seandainya aku berada di tempatnya, aku tidak akan membakarnya, seperti yang dilarang oleh Rasulullah (ﷺ), dengan mengatakan, “Jangan menghukum sesiapa dengan azab Allah (api)).’ Saya akan membunuh mereka menurut pernyataan Rasulullah (ﷺ), ‘Barang siapa yang menukar agama Islamnya, maka bunuhlah dia.’”
  2. Rasulullah (ﷺ), “Darah seorang Muslim yang mengaku tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bahawa aku adalah Rasul-Nya, tidak dapat ditumpahkan kecuali dalam tiga kes: Di Qisas kerana membunuh, orang yang sudah berkahwin yang melakukan hubungan seksual haram dan orang yang memeluk Islam (murtad) dan meninggalkan orang-orang Islam.”

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/88/6922
  2. https://sunnah.com/bukhari:6922
  3. https://bacalah.org/hadis/bukhari/87/6878

PERLAKUAN BEDA IMAN 1

Nabi Musa: Apabila seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu menindas dia. Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Tuhanmu. (Kitab Taurat Imamat 19:33-34)

Yesus: Jika ada orang yang tidak mau menerima kamu dan tidak mendengarkan perkataanmu, kebaskanlah debu dari kakimu ketika kamu pergi dari rumah atau kota itu. (Kitab Injil Matius 10:14)

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya]; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf Al Firyabi]; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [‘Alqamah bin Martsad] dari [Ibnu Buraidah] dari [Ayahnya] berkata; Apabila Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam mengangkat komandan pasukan atau mengutus ekspedisi pasukan, secara khusus beliau berwasiat kepada panglima pasukan untuk bertakwa kepada Allah dan beliau berwasiat kepada kaum muslimin yang bersamanya agar menegakkan kebaikan-kebaikan, lantas beliau bersabda: “Berperanglah dengan nama Allah di jalan Allah, perangilah orang yang kafir terhadap Allah, berperanglah dan janganlah berkhianat, jangan memutilasi dan jangan membunuh anak kecil, bila kau bertemu musuhmu dari kalangan orang-orang musyrik, serulah mereka pada satu dari tiga hal, mana saja diantaranya yang mereka terima maka terimalah dari mereka; serulah mereka menuju Islam, bila mereka menerimamu maka terimalah dari mereka kemudian ajaklah mereka untuk pindah dari tempat mereka ke tempat kaum muhajirin. Beritahukan kepada mereka bila mereka mengerjakannya, bahwa mereka mendapatkan hak dan kewajiban yang sama seperti kaum muhajirin lainnya, bila mereka enggan dan lebih memilih tempat mereka, beritahukan pada mereka bahwa mereka seperti kaum badui kalangan muslimin, mereka berkewajiban melaksanakan hukum Allah yang berlaku bagi kaum mu`minin dan mereka tidak mendapatkan fai` dan ghanimah sama sekali kecuali bila mereka berjihad bersama kaum muslimin, bila mereka enggan maka serulah mereka untuk membayar jizyah, bila mereka menerima maka terimalah dari mereka dan tahanlah dirimu (untuk menyerang mereka), bila mereka enggan maka memintalah pertolongan pada Allah kemudian perangilah mereka. Bila kau mengepung penghuni benteng lalu mereka berkeinginan agar engkau membuat jaminan Allah dan nabi-Nya untuk mereka, jangan kalian lakukan tapi buatlah saja jaminanmu, jaminan ayahmu dan jaminan teman-temanmu untuk mereka, karena bila kalian melanggar jaminanmu dan jaminan ayah-ayahmu itu lebih ringan dari pada kalian melanggar jaminan Allah dan Rasul-Nya, bila kau mengepung penghuni benteng lalu mereka menginginkanmu agar engkau memutuskan hukum Allah atas mereka, jangan kau turuti, tapi berilah mereka keputusan dengan hukummu, karena kau tidak tahu apakah kau sesuai dengan hukum Allah tentang mereka ataukah tidak.” Berkata [‘Alqamah]; lalu aku menceritakana hal itu kepada [Muqatil bin Hayyan] lalu ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Muslim bin Haidlam] dari [An Nu’man bin Muqarrin] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/21125/hadits-ibnu-majah-nomor-2849
  2. https://sunnah.com/muslim:1731a

PERLAKUAN BEDA IMAN 2

Nabi Musa: Apabila seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu menindas dia. Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Tuhanmu. (Kitab Taurat Imamat 19:33-34)

Yesus: Jika ada orang yang tidak mau menerima kamu dan tidak mendengarkan perkataanmu, kebaskanlah debu dari kakimu ketika kamu pergi dari rumah atau kota itu. (Kitab Injil Matius 10:14)

Diriwayatkan oleh Abu Huraira:
Ayat: – “Kamu (Muslim sejati) adalah umat terbaik yang pernah dibesarkan untuk umat manusia. “bermaksud, yang terbaik untuk umat, kerana anda membawa mereka dengan rantai di leher mereka sehingga mereka memeluk Islam.

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/65/4557
  2. https://sunnah.com/bukhari:4557

KETETAPAN ZINA

Nabi Musa: Jangan berzinah (Kitab Keluaran 20:14).

Nabi Musa: Jika seorang laki-laki berzina dengan perempuan yang sudah bersuami, maka laki-laki dan perempuan yang berzina itu harus dihukum mati. (Kitab Imamat 20:10)

Nabi Solomon: Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh (Kitab Amsal 6:32-33)

Yesus: Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Kitab Injil Matius 5:27-29).

Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [‘Abd bin Humaid] dan lafazh ini milik Ishaq dia berkata; Telah mengabarkan kepada kami [‘Abdur Razzaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma’mar] dari [Ibnu Thawus] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Abbas] dia berkata; ‘Saya tidak berpendapat tentang sesuatu yang paling dekat dengan makna Al lamam (dosa dosa kecil) selain dari apa yang telah dikatakan oleh [Abu Hurairah] dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam: “Sesungguhnya Allah Allah `Azza Wa Jalla telah menetapkan pada setiap anak cucu Adam bagiannya dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari. Maka zinanya mata adalah melihat, zinanya lisan adalah ucapan, sedangkan nafsu berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluanlah sebagai pembenar atau tidaknya.” ‘Abad berkata; dalam riwayatkannya dari Ibnu Thawus dari Bapaknya dengan lafazh; ‘Aku mendengar Ibnu ‘Abbas.’

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/28640/hadits-muslim-nomor-4801
  2. https://bacalah.org/hadis/muslim/46/2657b
  3. https://sunnah.com/muslim:2657b
  4. https://sunnah.com/muslim:2658a
  5. https://sunnah.com/abudawud:2152
  6. https://sunnah.com/abudawud:2153

MENGENAI DOSA

Nabi Yesaya: Akan tetapi, kejahatan-kejahatanmulah yang memisahkan antara kamu dan Tuhanmu, dan dosa-dosamulah yang membuat Ia menyembunyikan wajah-Nya darimu sehingga Dia tidak mendengar. (Kitab Yesaya 59:2)

Nabi Yehezkiel: Ketahuilah, semua jiwa adalah milik-Ku, jiwa ayah dan juga jiwa anak adalah milik-Ku. Jiwa yang berdosalah yang akan mati. (Kitab Yehezkiel 18:4)

 

Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. (Kitab Taurat Kejadian 6:11-13)

 

Kemudian TUHAN berkata, “Karena teriakan tentang Sodom dan Gomora sangat keras, dan karena dosa mereka terlampau berat, Aku akan turun sekarang untuk melihat apakah mereka benar-benar telah melakukan semua itu sesuai dengan teriakan yang sampai kepada-Ku? Jika tidak, Aku akan mengetahuinya.”

Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;

(Kitab Taurat Kejadian 18:20-21 & Kejadian 19:24)

Abu Huraira melaporkan Rasulullah (ﷺ) bersabda: Demi Dia di tangan-Nya adalah hidupku, jika kamu tidak melakukan dosa, Allah akan menyingkirkanmu dari luar dan Dia akan mengganti orang-orang yang akan melakukan dosa dan meminta pengampunan dari Allah, dan Dia akan mengampuni mereka .

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/muslim/50/2749
  2. https://sunnah.com/muslim:2749

 

Abu Ayyub Ansari melaporkan bahawa Rasulullah (ﷺ) bersabda: Sekiranya anda tidak melakukan dosa, Allah akan menghapuskan anda dari luar dan akan menggantikan anda dengan orang lain yang telah melakukan dosa, dan kemudian meminta pengampunan dari Allah, dan Dia akan mengampuni mereka.

Sumber: https://bacalah.org/hadis/muslim/50/2748b

PERUMPAMAAN ULAR

Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan. Ular itu berkata kepada perempuan itu: ”Tentulah Tuhan berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: ”Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Tuhan berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: ”Sekali-kali kamu tidak akan mati. (Kitab Taurat Kejadian 3:1-4)

Diriwayatkan dari otoritas Ibnu Umar (‘Abdullah b.’ Umar) bahawa Rasulullah (ﷺ) memerhatikan: Sesungguhnya Islam bermula sebagai sesuatu yang pelik dan akan kembali (ke kedudukan lama) menjadi aneh sama seperti yang dimulakan, dan ia akan surut di antara kedua masjid itu ketika ular itu merangkak kembali ke dalam lubang.



Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi] dan [alFadll bin Sahl alAraj] keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Syababah bin Sawwar] telah menceritakan kepada kami [Ashim] yaitu Ibnu Muhammad alUmari dari [bapaknya] dari [Ibnu Umar] dari Nabi SAW, beliau bersabda: Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing seperti semula, ia akan masuk di antara dua masjid sebagaimana ular yang masuk ke dalam lubangnya.

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/muslim/1/146
  2. https://kitabhadis.com/sahih-muslim/209
  3. https://sunnah.com/muslim:146
  4. https://sunnah.com/muslim:147

PEWAHYUAN PERTAMA

Nabi Abraham: Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu”. (Kitab Taurat Kejadian 12:1)

Nabi Ishak: Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu. (Kitab Taurat Kejadian 26:2)

Nabi Yakub: Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: “Akulah TUHAN. (Kitab Taurat Kejadian 28:13)

Nabi Musa: Ketika TUHAN melihat bahwa Musa mendekat, berkatalah Tuhan dari semak itu, “Musa, Musa!” Jawab Musa, “Ya, ini aku!” Lalu TUHAN berkata, “Jangan mendekat! Lepaskan alas kakimu, karena tanah yang kamu injak itu suci. Akulah Tuhan yang disembah oleh ayahmu, dan yang disembah oleh nenek moyangmu Abraham, Isak, dan Yakub.” Maka Musa menyembunyikan wajahnya karena takut melihat Tuhan. (Kitab Taurat Keluaran 3:4-6)

Nabi SamuelLalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.” Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Ketahuilah, Aku akan melakukan sesuatu di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan bising kedua telinganya. (1 Samuel 3:10-11)

Nabi Daud: Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. (Kitab 1 Samuel 16:13)

Nabi Salomo: Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Tuhan: “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.” (Kitab 1 Raja-Raja 3:5)

Nabi Elia:  Kemudian datanglah firman TUHAN kepadanya: “Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. (Kitab 1 Raja-Raja 17:2-3)

Nabi Elisa: Firman TUHAN kepadanya: “Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram. Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau. (Kitab 1 Raja-Raja 19:15-16)

Nabi Yesaya: Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. (Kitab Yesaya 6:1)

Nabi Yeremia: Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Kitab Yeremia 1:4-5)

Nabi Yehezkiel: Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau. (Kitab Yehezkiel 2:1)

Nabi Daniel: dan aku mendengar dari tengah sungai Ulai itu suara manusia yang berseru: “Gabriel, buatlah orang ini memahami penglihatan itu!” Lalu datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan ketika ia datang, terkejutlah aku dan jatuh tertelungkup, lalu ia berkata kepadaku: “Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir masa!” Sementara ia berbicara dengan aku, jatuh pingsanlah aku tertelungkup ke tanah; tetapi ia menyentuh aku dan membuat aku berdiri kembali. (Kitab Daniel 8:16-18)

Nabi Hosea: Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: “Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN.” (Kitab Hosea 1:2)

Nabi Yunus: Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian: “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” (Yunus 1:1-2)

Nabi Amos: Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel. (Kitab Amos 7:15)

Gideon: Maka sadarlah Gideon bahwa itu adalah Malaikat TUHAN. Kata Gideon, “Aduh, ya TUHAN, ya Rabbi! Telah kulihat Malaikat TUHAN muka dengan muka.” Tetapi TUHAN berfirman kepadanya, “Sejahteralah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati.” (Kitab Hakim-Hakim 6:22-23)

Manoah: Pada waktu nyala api itu naik ke langit dari mazbah, yaitu tempat pembakaran kurban, naiklah Malaikat TUHAN dalam nyala api mazbah itu. Menyaksikan hal itu, Manoah dan istrinya pun bersujud. Setelah itu Malaikat TUHAN tidak lagi menampakkan diri kepada Manoah dan istrinya. Maka tahulah Manoah bahwa Dia itu Malaikat TUHAN. Kata Manoah kepada istrinya, “Kita pasti mati sebab kita telah melihat Tuhan!” Tetapi kata istrinya kepadanya, “Jika TUHAN ingin membunuh kita, tentu Ia tidak akan menerima kurban bakaran dan persembahan bahan makanan dari tangan kita. Tentu Ia juga tidak akan memperlihatkan kepada kita semua hal itu dan tidak akan memberitahukan hal-hal yang demikian kepada kita sekarang ini.” (Kitab Hakim-Hakim 13:21-23)

Zakharia: Lalu malaikat Tuhan memperlihatkan diri kepada Zakharia. Malaikat itu berdiri di sebelah kanan meja tempat pembakaran dupa. Ketika Zakharia melihat malaikat itu, ia terkejut dan menjadi sangat takut. Lalu kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Zakharia. Permintaanmu telah didengar dan istrimu, Elisabet, akan melahirkan seorang anak laki-laki untukmu. Engkau harus menamainya Yahya. (Kitab Injil Lukas 1:11-13)

Maryam: Malaikat itu datang menemui Maryam dan berkata, “Salam, hai engkau, yang memperoleh anugerah. Tuhan besertamu.” Maryam terkejut mendengar perkataan itu dan berpikir, “Salam apakah ini?” Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, Maryam, karena engkau memperoleh anugerah Tuhan. (Kitab Injil Lukas 1:28-30)

Para Gembala: Di daerah itu ada beberapa orang gembala yang sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang pada waktu malam. Tiba-tiba malaikat Tuhan berdiri di dekat mereka dan cahaya kemuliaan Tuhan menyinari mereka. Mereka pun sangat ketakutan. Malaikat itu berkata, “Jangan takut. Aku membawa kabar baik bagimu, yaitu kabar yang mendatangkan kesukaan besar bagi seluruh bangsa. (Kitab Injil Lukas 2:8-10)

Rasul Paulus: Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-Tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum. Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku. Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar. Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu.’ (Kisah Para Rasul 22:4-10)

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Uqail] dari Ibnu Syihab -lewat jalur periwayatan lain-Dan Telah menceritakan kepadaku [‘Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [‘Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Ma’mar], [Az Zuhri] mengatakan, telah menceritakan kepadaku [Urwah] dari [Aisyah] radliallahu ‘anha, ia menceritakan; wahyu pertama-tama yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam adalah berupa mimpi yang baik ketika tidur, beliau tidak bermimpi selain datang seperti fajar subuh, dan beliau selalu pergi ke goa Hira bertahannus di sana, yaitu beribadah beberapa malam, dan beliau untuk hal tersebut berbekal, kemudian kembali kepada Khadijah agar dia dapat membekali beliau untuk keperluan seperti itu, sampai akhirnya beliau di kejutkan dengan al haq ketika beliau sedang berada di dalam goa Hira`, malaikat datang kepada beliau dan berujar; ‘bacalah! ‘ Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadanya; “maka aku menjawab; ‘Saya tidak bisa membaca! ‘ Lalu dia mendekapku dan menutupiku hingga aku kepayahan. kemudian melepasku dan berkata; ‘Bacalah! ‘ aku menjawab; ‘Saya tidak bisa membaca! ‘ Ia mendekapku lagi dan menutupiku untuk kedua kalinya hingga aku kepayahan, kemudian melepasku lagi seraya mengatakan; ‘Bacalah! ‘ saya menjawab; ‘Saya tidak bisa membaca.’ Maka ia mendekapku dan menutupiku untuk kali ketiganya hingga aku kepayahan, kemudian melepasku lagi dan mengatakan; ‘IQRO’ BISMI ROBBIKAL LADZII KHOLAQO sampai ayat ‘ALLAMAL INSAANA MAA LAM YA’LAM, ‘” kemudian beliau pulang dengan menggigil hingga menemui Khadijah dan berkata; “Selimutilah aku, selimutilah aku!” maka keluarganya pun menyelimuti beliau, sampai rasa ketakutan beliau menghilang, kemudian beliau berkata: “ya Khadijah, apa yang terjadi pada diriku?” beliau menceritakan peristiwa tersebut kepadanya dan berkata; “Aku mengkhawatirkan diriku” Maka Khadijah menjawab: ‘Sekali-kali tidak, bergembiralah, demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selama-lamanya, sebab engkau suka menyambung silaturrahim, berkata jujur, menghilangkan kesusahan serta menjamu tamu, serta membela kebenaran! ‘ Maka Khadijah pergi bersama beliau menemui Waraqah bin naufal bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushshay, anak paman Khadijah, atau saudara ayahnya, ia adalah semasa jahiliyah beragama nashrani dan suka menulis kitab suci arabi, ia menulis injil arabi dengan kehendak Allah, dan dia seorang kakek yang cukup umur dan buta. Maka Khadijah berkata kepadanya; ‘Wahai anak paman, dengarlah (apa yang dituturkan) anak saudaramu! ‘ Waraqah bertanya; ‘Hai anak saudaraku, apa yang telah kau lihat? ‘ Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan apa yang telah beliau lihat, spontan Waraqah mengatakan; ‘Ini adalah Namus yang pernah diturunkan kepada Musa, duhai sekiranya ketika itu aku masih gagah perkasa dan masih hidup, ketika kaummu mengusirmu! ‘ “Adakah kaumku akan mengusirku?” Tanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Waraqah menjawab; ‘Iya, tidak ada seorang pun yang membawa seperti yang kau bawa, melainkan ia akan dimusuhi. Jikalau aku temui hari-harimu, niscaya aku membelamu dengan gigih.’ kemudian tak berselang lama Waraqah meninggal dan wahyu berhenti beberapa lama hingga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sedih. Berita yang sampai kepada kami, kesedihan yang beliau alami sedemikian rupa, hingga beliau beberapa kali ingin bunuh diri dengan cara menerjukan diri dari puncak gunung, setiap kali beliau naik puncak gunung untuk menerjunkan dirinya, Jibril menampakkan diri dan mengatakan; ‘hai Muhammad, sesungguhnya engkau betul-betul Rasulullah! ‘ nasehat ini menjadikan hatinya lega dan jiwannya tenang dan pulang. Namun jika sekian lama wahyu tidak turun, jiwanya kembali terguncang, dan setiap kali ia naik puncak gunung untuk bunuh diri, Jibril menampakkan diri dan menasehati semisalnya. Ibnu Abbas mengatakan tentang ayat; ‘Faaliqul ishbah’ yaitu cahaya matahari ketika siang, dan cahaya bulan ketika malam.

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/14857/hadits-bukhari-nomor-6467
  2. https://sunnah.com/bukhari:3
  3. https://sunnah.com/bukhari:6982

BAGAIMANA PEWAHYUAN DATANG

Nabi Musa: Lalu, TUHAN turun dalam tiang awan dan berdiri di pintu masuk tenda. Dia memanggil Harun dan Miryam. Keduanya pun menghadap. TUHAN berkata, “Dengarkanlah perkataan-Ku! Jika ada seorang nabi di antaramu, Aku, TUHAN, akan menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan. Aku akan berbicara kepadanya melalui mimpi. Tidak demikian halnya dengan Musa. Dia adalah hamba yang setia di rumah-Ku. Dengan dia, Aku berbicara mulut ke mulut, jelas, dan tidak menggunakan maksud yang tersembunyi. Dia melihat rupa TUHAN. Kalau demikian, mengapa kalian tidak takut menentang hamba-Ku Musa? (Kitab Taurat Bilangan 12:5-8)

Rasul Paulus: Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. (2 Korintus 11:13-14)

Telah bercerita kepada kami [Farwah] telah bercerita kepada kami [‘Ali bin Mushir] dari [Hisyam bin ‘Urwah] dari [bapaknya] dari [‘Aisyah radliallahu ‘anhu] bahwa Al Harits bin Hisyam bertanya kepada Nabi SAW: “Bagaimana caranya wahyu datang kepada Tuan?”. Beliau menjawab: “Terkadang datang kepadaku seperti suara gemerincing lonceng lalu terhenti sebentar namun aku dapat mengerti apa yang disampaikan. Dan cara ini yang paling berat buatku. Dan terkadang datang Malaikat menyerupai seorang laki-laki lalu berbicara kepadaku maka aku ikuti apa yang diucapkannya”.

Sumber:

  1. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/2976
  2. https://bacalah.org/hadis/bukhari/59/3215
  3. https://sunnah.com/bukhari:3215

PERLINDUNGAN

Tuhan adalah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaujadikan tempat kediamanmu. Kecelakaan tak akan menimpamu, dan tulah tak akan mendekati kemahmu, karena Ia akan memberi perintah kepada malaikat-malaikat-Nya mengenai engkau, supaya engkau dijagai di segala jalanmu. (Kitab Mazmur 91:9-11).

Nabi Yesaya: Tidak ada senjata yang ditempa untuk melawanmu akan berhasil, dan setiap lidah yang akan mengucapkan tuduhan terhadap kamu di pengadilan akan kamu buktikan salah. Inilah warisan para pelayan TUHAN dan pembenaran mereka berasal dari-Ku,” firman TUHAN. (Kitab Yesaya 54:17)

  • Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hamba-Ku, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang sesat. (Kitab Quran Surat 15:42)
  • “Sesungguhnya (terhadap) hamba-hamba-Ku, engkau (Iblis) tidaklah dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga.” (Kitab Quran Surat 17:65)
  • Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan. (Kitab Quran Surat 16:99)

 

Diriwayatkan `Aisyah:
Nabi (ﷺ) terus selama ini membayangkan bahawa dia telah tidur (melakukan hubungan seksual) dengan isterinya dan sebenarnya dia tidak. Suatu hari dia berkata, kepada saya, “Wahai Aisyah! Allah telah memerintahkan saya mengenai suatu masalah yang telah saya tanyakan kepada-Nya. Di sana datang kepada saya dua orang lelaki, salah satunya duduk di dekat kaki saya dan yang lain di dekat kepala saya. Yang satu dekat kaki saya, tanya yang berada di dekat kepala saya (menunjuk ke arah saya), “Apa yang salah dengan lelaki ini? Yang terakhir itu menjawab, “Dia berada di bawah pengaruh sihir. “Yang pertama bertanya, ‘Siapa yang telah membuat sihir padanya? ‘Yang lain menjawab, ‘Lubaid bin Asam.’ Yang pertama bertanya, ‘Bahan apa (yang dia gunakan)? ‘Yang lain menjawab, ‘Kulit serbuk sari dari pohon kurma jantan dengan sisir dan rambutnya menempel di atasnya, disimpan di bawah batu di telaga Dharwan. “” Kemudian Nabi (ﷺ) pergi ke sumur itu dan berkata, “Ini adalah sumur yang sama yang ditunjukkan kepada saya dalam mimpi itu. Bahagian atas pohon kurma terlihat seperti kepala syaitan dan airnya seperti infus Henna. “Kemudian Nabi (ﷺ) memerintahkan agar barang-barang itu dikeluarkan. Saya berkata, “Ya Rasulullah! Tidakkah kamu akan mendedahkan (benda ajaib itu)? ” Nabi (ﷺ), “Allah telah menyembuhkan saya dan saya benci menyebarkan kejahatan di kalangan orang-orang. “Aisyah menambahkan, “(Penyihir) Lubaid bin Asam adalah seorang lelaki dari Bani Zuraiq, sekutu Yahudi. “

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/78/6063
  2. https://sunnah.com/bukhari:3175
  3. https://sunnah.com/bukhari:6063
  4. https://sunnah.com/bukhari:5765
  5. https://sunnah.com/bukhari:5766
  6. https://sunnah.com/bukhari:3268
  7. https://ilmuislam.id/hadits/11723/hadits-bukhari-nomor-3028

ANGIN

Agur bin Yake: Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu! (Kitab Amsal 30:4)

 

Lalu, terjadi angin topan yang dahsyat dan ombak besar menghempaskan perahu sehingga perahu penuh dengan air. Namun, Yesus ada di buritan kapal, tidur di atas kasur. Karena itu, mereka membangunkan-Nya dan berkata kepada-Nya, “Guru, tidakkah Engkau peduli kalau kita sedang akan binasa?” Kemudian, Yesus bangun dan menegur angin itu dengan keras, lalu berkata kepada laut, “Tenang! Diamlah!Lalu, angin itu berhenti dan menjadi sangat tenang. Akan tetapi, Dia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu takut? Belum punyakah kamu iman?” Mereka sungguh sangat takut dan berkata satu kepada yang lain, “Siapakah Dia ini? Bahkan angin dan laut pun taat kepada-Nya!” (Kitab Injil Markus 4:37-41)

SETAN DALAM MANUSIA 1

Kemudian, datanglah dari daerah pekuburan, dua orang yang kerasukan roh-roh jahat untuk menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya sehingga tidak ada orang yang berani melewati jalan itu. Mereka datang kepada-Nya dan berseru, “Hai Anak Tuhan! Apakah Engkau datang untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” Tidak jauh dari tempat itu ada kawanan babi yang sedang mencari makan. Roh-roh jahat itu memohon kepada Yesus, “Jika Engkau memerintahkan kami untuk keluar dari dua orang ini, izinkan kami masuk ke dalam kawanan babi itu.” Kata-Nya kepada mereka, “Pergilah!” Maka, roh-roh jahat itu meninggalkan kedua orang itu dan masuk ke dalam babi-babi itu, (Kitab Injil Matius 8:28-32).

Yesus: Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil kepada semua orang. Setiap orang yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan. Tetapi, setiap orang yang tidak percaya akan dihukum. Orang-orang yang percaya akan mengusir setan-setan dan berbicara dalam bahasa-bahasa yang tidak pernah mereka pelajari. Hal-hal itu akan mereka lakukan demi nama-Ku. Meskipun mereka memegang ular dan minum racun, mereka tidak akan celaka. Mereka akan meletakkan tangan atas orang-orang sakit, dan orang-orang itu menjadi sembuh.” (Kitab Injil Markus 16:15-18)

 

Pengusiran setan yang merasuki tubuh manusia:

Aisyah isteri Rasulullah (ﷺ), melaporkan bahawa suatu hari Rasulullah (ﷺ) keluar dari rumahnya pada waktu malam dan dia merasa cemburu. Kemudian dia datang dan dia melihat saya (dalam keadaan fikiran yang gelisah). Dia berkata:
Aisyah, apa yang telah terjadi kepada anda? Adakah anda merasa cemburu? Kemudian dia berkata: Bagaimana mungkin (bahawa wanita seperti saya) tidak boleh merasa cemburu terhadap suami seperti anda. Oleh itu, Rasulullah (ﷺ) bersabda: Iblismu telah datang kepadamu, dan dia berkata: Wahai Rasulullah, apakah ada bersama denganku syaitan? Dia berkata: Ya. Saya berkata: Adakah syaitan melekat pada semua orang? Dia berkata: Ya. Saya (Aisyah) lagi berkata: Wahai Rasulullah, ada juga dengan anda? Dia berkata: Ya, tetapi Tuhanku telah menolongku melawannya dan dengan demikian aku benar-benar aman dari kerosakannya.

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/muslim/52 Nomor 2815
  2. https://bacalah.org/hadis/muslim/52 Nomor 2814a
  3. https://sunnah.com/muslim:2814a
  4. https://sunnah.com/muslim:2815

SETAN DALAM MANUSIA 2

Kemudian, datanglah dari daerah pekuburan, dua orang yang kerasukan roh-roh jahat untuk menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya sehingga tidak ada orang yang berani melewati jalan itu. Mereka datang kepada-Nya dan berseru, “Hai Anak Tuhan! Apakah Engkau datang untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” Tidak jauh dari tempat itu ada kawanan babi yang sedang mencari makan. Roh-roh jahat itu memohon kepada Yesus, “Jika Engkau memerintahkan kami untuk keluar dari dua orang ini, izinkan kami masuk ke dalam kawanan babi itu.” Kata-Nya kepada mereka, “Pergilah!” Maka, roh-roh jahat itu meninggalkan kedua orang itu dan masuk ke dalam babi-babi itu, (Kitab Injil Matius 8:28-32).

Yesus: Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil kepada semua orang. Setiap orang yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan. Tetapi, setiap orang yang tidak percaya akan dihukum. Orang-orang yang percaya akan mengusir setan-setan dan berbicara dalam bahasa-bahasa yang tidak pernah mereka pelajari. Hal-hal itu akan mereka lakukan demi nama-Ku. Meskipun mereka memegang ular dan minum racun, mereka tidak akan celaka. Mereka akan meletakkan tangan atas orang-orang sakit, dan orang-orang itu menjadi sembuh.” (Kitab Injil Markus 16:15-18)

Telah bercerita kepadaku [Ibrahim binHamzah] berkata telah bercerita kepadaku [Ibnu Abi Hazim] dari [Yazid] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [‘Isa binThalhah] dari [Abu Hurairah radliallahu ‘anhu] dari Nabi SAW bersabda: “Jika terbangun, seingatku beliau bersabda; seseorang dari kalian, dari tidurnya hendaklah dia berwudhu’ dan beristinsyar (memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya) kerana setan tidur pada batang hidung orang itu“.

Sumber:

  1. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/3052
  2. https://sunnah.com/bukhari:3295

MENGENAI RACUN

Yesus: Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh. (Kitab Injil Markus 16:15-18)

 

Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya. Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: “Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan.” Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu. Namun mereka menyangka, bahwa ia akan bengkak atau akan mati rebah seketika itu juga. Tetapi sesudah lama menanti-nanti, mereka melihat, bahwa tidak ada apa-apa yang terjadi padanya, (Kisah Para Rasul 28:3-6)

Surat 69:44-46: Dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, pasti Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian Kami potong pembuluh jantungnya.

 

Hadis Sahih al-Bukhari 4428:

Diriwayatkan `Aisyah:
Nabi (ﷺ) ketika dia meninggal, biasa berkata,“ Wahai Aisyah! Aku masih merasakan kesakitan yang disebabkan oleh makanan yang aku makan di Khaibar dan saat ini, aku merasa seolah-olah aortaku sedang dipotong dari racun itu. “

Sumber: 

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/64/4428
  2. https://sunnah.com/bukhari:4428

 

Hadis lain:

Telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Baqiyyah] dari [Khalid] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata, “Rasulullah SAW menerima hadiah namun tidak makan zakat.” Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Baqiyyah] -dalam riwayat lain- dari [Khalid] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] -namun ia tidak menyebutkan Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah SAW menerima hadiah namun tidak makan zakat.” Ia menambahkan, “Maka ada seorang wanita Yahudi Khaibar yang memberi hadiah daging guling yang telah dilumuri racun kepada beliau. Rasulullah SAW dan para sahabatnya lalu makan daging kambing tersebut. Namun kemudian, beliau bersabda: Angkatlah tangan kalian (berhenti makan), kerana sesungguhnya daging kambing ini telah memberiku kabar bahwa ia telah dibubuhi racun. Bisyr Ibnul Al Bara bin Marur Al Anshari akhirnya meninggal dunia. Rasulullah kemudian mengutus utusan kepada wanita Yahudi tersebut. Beliau bertanya: Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu? Wanita itu menjawab, Jika engkau seorang Nabi, maka apa yang aku lakukan tidak akan membahayakanmu. Namun jika engkau hanya seorang raja, maka dengan begitu aku telah mengistirahatkan manusia darimu. Rasulullah SAW lantas memerintahkan agar wanita itu dibunuh, maka ia pun dibunuh. Kemudian beliau berkata pada saat sakit yang membawanya kepada kematian: Aku masih merasakan apa yang pernah aku makan di Khaibar, dan sekarang adalah waktu terputusnya punggungku (kematianku).

Sumber:

  1. https://kitabhadis.com/sunan-abu-daud/3912
  2. https://sunnah.com/abudawud:4512
  3. https://sunnah.com/bukhari:4428
  4. https://sunnah.com/bukhari:2617
  5. https://sunnah.com/mishkat:4572
  6. https://sunnah.com/abudawud:3781
  7. https://sunnah.com/muslim:2190a
  8. https://sunnah.com/abudawud:4513
  9. https://www.answering-islam.org/Silas/mo-death.htm
  10. https://id.wikipedia.org/wiki/Kematian_Muhammad

KEMBALI KE SUAMI SEBELUMNYA

Nabi Musa: “dan jika perempuan itu keluar dari rumahnya dan pergi dari sana, lalu menjadi isteri orang lain, dan jika laki-laki yang kemudian ini tidak cinta lagi kepadanya, lalu menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu serta menyuruh dia pergi dari rumahnya, atau jika laki-laki yang kemudian mengambil dia menjadi isterinya itu mati, maka suaminya yang pertama, yang telah menyuruh dia pergi itu, tidak boleh mengambil dia kembali menjadi isterinya, setelah perempuan itu dicemari; sebab hal itu adalah kekejian di hadapan TUHAN.” (Kitab Ulangan 24:2-4).

Nabi Yeremia: Firman-Nya: “Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? (Kitab Yeremia 3:1)

Nabi Maleakhi: Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. Sebab Aku membenci perceraian, firman Tuhan, Tuhan Israel, (Kitab Maleakhi 2:15-16)

Yesus: “Sebab pada awal dunia, Tuhan menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia.” Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu. Lalu kata-Nya kepada mereka: “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah.” (Kitab Injil Markus 10:6-12)

Diriwayatkan `Aisyah:
Rifa `a Al-Qurazi menceraikan isterinya secara tidak boleh dibatalkan (iaitu perceraian adalah yang terakhir). Kemudian `Abdur-Rahman bin Az-Zubair menikahinya setelah dia. Dia mendatangi Nabi (ﷺ) dan berkata, “Ya Rasulullah! Saya adalah isteri Rifa `a dan dia menceraikan saya tiga kali dan kemudian saya menikah dengan `Abdur-Rahman bin AzZubair, yang oleh Allah tidak mempunyai apa-apa bersamanya kecuali sesuatu seperti pinggiran ini, ya Rasulullah (ﷺ), “menunjukkan pinggiran yang dia ambil dari selimutnya. Abu Bakar duduk bersama Nabi (ﷺ) sementara Khalid Ibn Sa `id bin Al-As sedang duduk di pintu gerbang menunggu penerimaan. Khalid mula memanggil Abu Bakar, “Wahai Abu Bakar! Mengapa kamu tidak menegur wanita ini dari apa yang dia katakan secara terbuka di hadapan Rasul Allah? ” Rasulullah (ﷺ) tidak melakukan apa-apa kecuali tersenyum dan kemudian berkata (kepada wanita itu), “Mungkin anda ingin kembali ke Rifa `a? Tidak, (tidak mungkin), kecuali dan sehingga anda menikmati hubungan seksual dengannya ( `Abdur Rahman) dan dia menikmati hubungan seksual dengan kamu. “

 

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/78/6084
  2. https://sunnah.com/bukhari:6084
  3. https://sunnah.com/muslim:1433a
  4. https://ilmuislam.id/hadits/11169/hadits-bukhari-nomor-2445
  5. https://ilmuislam.id/hadits/13275/hadits-bukhari-nomor-4856
  6. https://hadeethenc.com/id/browse/hadith/6089
  7. https://sunnah.com/nasai:3408
  8. https://sunnah.com/nasai:3411
  9. https://sunnah.com/tirmidhi:1118
  10. https://sunnah.com/ibnmajah:1932
  11. https://sunnah.com/bukhari:5265

ISTRI SALOMO

Nabi Musa: Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu. (Kitab Kejadian 2:24-25).

Nabi Musa: Juga janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang. (Kitab Ulangan 17:17).

Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: “Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka.” Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN. Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain. (Kitab 1 Raja-raja 11).

Telah menceritakan kepadaku [Mahmud] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] Telah mengabarkan kepada kami [Ma’mar] dari [Ibnu Thawus] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata; Sulaiman bin Dawud ‘Alaihimas Salam berkata, “Pada malam ini, aku benar–benar akan menggilir seratus orang isteri, sehingga setiap wanita akan melahirkan seroang anak yang berjihad di jalan Allah.“ Lalu Malaikat pun berkata padanya, “Katakanlah Insya Allah.“ Namun ternyata ia tidak mengatakannya dan lupa. Kemudian ia pun menggilir pada malam itu, namun tak seorang pun dari mereka yang melahirkan, kecuali seorang wanita yang berbentuk setengah manusia. Nabi SAW bersabda: “Sekiranya ia mengatakan Insya Allah niscaya ia tidak akan membatalkan sumpahnya, dan juga hajatnya akan terkabulkan.“

Sumber:

  1. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/4841
  2. https://ilmuislam.id/hadits/13260/hadits-bukhari-nomor-4841
  3. https://sunnah.com/bukhari:5242
  4. https://sunnah.com/bukhari:2819

DENGAN BUDAK

Nabi Musa: Jangan berzinah (Kitab Keluaran 20:14).

Nabi Musa: Jika seorang laki-laki berzina dengan perempuan yang sudah bersuami, maka laki-laki dan perempuan yang berzina itu harus dihukum mati. (Kitab Imamat 20:10)

Nabi Solomon: Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh (Kitab Amsal 6:32-33)

Yesus: Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Kitab Injil Matius 5:27-29).

Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Yunus bin Muhammad Harami] itu adalah julukannya, ia berkata; telah menceritakan kepada kami [ayahku], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memiliki budak yang beliau gauli, dan ‘Aisyah serta Hafshoh masih berada bersama beliau hingga beliau mengharamkan atas diri beliau, kemudian Allah Azza wa jalla menurunkan ayat: Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/32835/hadits-nasai-nomor-3897
  2. https://duniaislam.id/hadis-riwayat-an-nasai-no-3897-bab-cemburu/
  3. https://sunnah.com/nasai:3959

PENGAMPUNAN DOSA 1

Nabi Musa: Abraham menjawab, “Anakku, Tuhan sendiri yang akan menyediakan anak domba untuk persembahan bakaran itu bagi-Nya (Kitab Kejadian 22:8)

Nabi Daud: “mereka menusuk tangan dan kakiku“. (Kitab Mazmur 22:16-18)

Nabi Daniel: Sebab itu ketahuilah dan pahamilah: sejak keluarnya perintah untuk memugar dan membangun kembali Yerusalem sampai datangnya Orang Yang Dilantik, yakni seorang raja, akan ada tujuh kali tujuh masa dan enam puluh dua kali tujuh masa. Kota itu akan dibangun kembali dengan tempat-tempat umum dan parit-paritnya, tetapi dalam masa kesulitan. Setelah enam puluh dua kali tujuh masa, Orang Yang Dilantik itu akan dilenyapkan dan tidak akan memiliki apa-apa. (Daniel 9:25-26)

Nabi Zakharia: Aku akan mencurahkan roh kasih karunia dan roh permohonan atas keturunan Daud, dan atas penduduk Yerusalem, mereka akan memandang kepada-Ku, yang sudah mereka tikam, (Kitab Zakharia 12:10)

Nabi Yeremia: Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir, (Yeremia 31:31-32)

Nabi Yesaya: karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak. (Yesaya 53:12)

Nabi Mikha: Akan tetapi kamu, hai Betlehem Efrata, kamu yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, darimu akan bangkit bagi-Ku seseorang yang memerintah Israel, yang permulaannya sejak purbakala, semenjak dahulu kala. “Oleh sebab itu, dia akan membiarkan mereka sampai perempuan yang bersalin itu melahirkan. Lalu, saudara-saudaranya yang tersisa akan kembali kepada keturunan Israel.” Dia akan bangkit dan menggembalakan mereka dengan kekuatan TUHAN, dalam keagungan nama TUHAN, Tuhan-Nya. Mereka akan tinggal dengan aman karena saat itu Dia menjadi besar sampai ke ujung bumi.” Dia akan menjadi damai sejahtera.. (Kitab Mikha 5:2-5)

Nabi Yohanes Pembabtis: Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Tuhan, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku (Kitab Injil Yohanes 1:29-30)

Yesus: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. (Kitab Injil Yohanes 5:24)

Yesus: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” (Kitab Injil Lukas 9:22)

Yesus: kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu. (Kitab Injil Yohanes 8:24)

Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Syu’bah] dari [Manshur] aku mendengar [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah radliallahu ‘anhu] berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menunaikan haji di Baitullah ini kemudian tidak berkata, -kata kotor dan tidak berbuat fasiq maka bila dia kembali keadaannya seperti saat dilahirkan oleh ibunya

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/10414/hadits-bukhari-nomor-1690
  2. https://sunnah.com/bukhari:1820
  3. https://ilmuislam.id/hadits/10415/hadits-bukhari-nomor-1691
  4. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/1690

PENGAMPUNAN DOSA 2

Nabi Musa: Abraham menjawab, “Anakku, Tuhan sendiri yang akan menyediakan anak domba untuk persembahan bakaran itu bagi-Nya (Kitab Kejadian 22:8)

Nabi Daud: “mereka menusuk tangan dan kakiku“. (Kitab Mazmur 22:16-18)

Nabi Daniel: Sebab itu ketahuilah dan pahamilah: sejak keluarnya perintah untuk memugar dan membangun kembali Yerusalem sampai datangnya Orang Yang Dilantik, yakni seorang raja, akan ada tujuh kali tujuh masa dan enam puluh dua kali tujuh masa. Kota itu akan dibangun kembali dengan tempat-tempat umum dan parit-paritnya, tetapi dalam masa kesulitan. Setelah enam puluh dua kali tujuh masa, Orang Yang Dilantik itu akan dilenyapkan dan tidak akan memiliki apa-apa. (Daniel 9:25-26)

Nabi Zakharia: Aku akan mencurahkan roh kasih karunia dan roh permohonan atas keturunan Daud, dan atas penduduk Yerusalem, mereka akan memandang kepada-Ku, yang sudah mereka tikam, (Kitab Zakharia 12:10)

Nabi Yeremia: Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir, (Yeremia 31:31-32)

Nabi Yesaya: karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak. (Yesaya 53:12)

Nabi Mikha: Akan tetapi kamu, hai Betlehem Efrata, kamu yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, darimu akan bangkit bagi-Ku seseorang yang memerintah Israel, yang permulaannya sejak purbakala, semenjak dahulu kala. “Oleh sebab itu, dia akan membiarkan mereka sampai perempuan yang bersalin itu melahirkan. Lalu, saudara-saudaranya yang tersisa akan kembali kepada keturunan Israel.” Dia akan bangkit dan menggembalakan mereka dengan kekuatan TUHAN, dalam keagungan nama TUHAN, Tuhan-Nya. Mereka akan tinggal dengan aman karena saat itu Dia menjadi besar sampai ke ujung bumi.” Dia akan menjadi damai sejahtera.. (Kitab Mikha 5:2-5)

Nabi Yohanes Pembabtis: Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Tuhan, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku (Kitab Injil Yohanes 1:29-30)

Yesus: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. (Kitab Injil Yohanes 5:24)

Yesus: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” (Kitab Injil Lukas 9:22)

Yesus: kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu. (Kitab Injil Yohanes 8:24)

Diriwayatkan oleh Abu Huraira:
Rasulullah (ﷺ), “Sesiapa yang mengatakan, ‘Subhan Allah wa bihamdihi, ‘seratus kali sehari, akan diampuni semua dosanya walaupun ia sama seperti buih laut.

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/80 Nomor 6405
  2. https://hadits.in/bukhari/5926
  3. https://sunnah.com/bukhari:6405
  4. https://sunnah.com/ibnmajah:3812
  5. https://sunnah.com/tirmidhi:3466

PENGAMPUNAN DOSA 3

Nabi Musa: Abraham menjawab, “Anakku, Tuhan sendiri yang akan menyediakan anak domba untuk persembahan bakaran itu bagi-Nya (Kitab Kejadian 22:8)

Nabi Daud: “mereka menusuk tangan dan kakiku“. (Kitab Mazmur 22:16-18)

Nabi Daniel: Sebab itu ketahuilah dan pahamilah: sejak keluarnya perintah untuk memugar dan membangun kembali Yerusalem sampai datangnya Orang Yang Dilantik, yakni seorang raja, akan ada tujuh kali tujuh masa dan enam puluh dua kali tujuh masa. Kota itu akan dibangun kembali dengan tempat-tempat umum dan parit-paritnya, tetapi dalam masa kesulitan. Setelah enam puluh dua kali tujuh masa, Orang Yang Dilantik itu akan dilenyapkan dan tidak akan memiliki apa-apa. (Daniel 9:25-26)

Nabi Zakharia: Aku akan mencurahkan roh kasih karunia dan roh permohonan atas keturunan Daud, dan atas penduduk Yerusalem, mereka akan memandang kepada-Ku, yang sudah mereka tikam, (Kitab Zakharia 12:10)

Nabi Yeremia: Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir, (Yeremia 31:31-32)

Nabi Yesaya: karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak. (Yesaya 53:12)

Nabi Mikha: Akan tetapi kamu, hai Betlehem Efrata, kamu yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, darimu akan bangkit bagi-Ku seseorang yang memerintah Israel, yang permulaannya sejak purbakala, semenjak dahulu kala. “Oleh sebab itu, dia akan membiarkan mereka sampai perempuan yang bersalin itu melahirkan. Lalu, saudara-saudaranya yang tersisa akan kembali kepada keturunan Israel.” Dia akan bangkit dan menggembalakan mereka dengan kekuatan TUHAN, dalam keagungan nama TUHAN, Tuhan-Nya. Mereka akan tinggal dengan aman karena saat itu Dia menjadi besar sampai ke ujung bumi.” Dia akan menjadi damai sejahtera.. (Kitab Mikha 5:2-5)

Nabi Yohanes Pembabtis: Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Tuhan, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku (Kitab Injil Yohanes 1:29-30)

Yesus: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. (Kitab Injil Yohanes 5:24)

Yesus: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” (Kitab Injil Lukas 9:22)

Yesus: kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu. (Kitab Injil Yohanes 8:24)

Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa’id] berkata, telah menceritakan kepadaku [Hafsh bin Maisarah] berkata, telah menceritakan kepadaku [Zaid bin Aslam] dari [‘Atho` bin Yasar] dari [Abdullah Ash Shunabihi] dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Barangsiapa berwudlu lalu berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung, maka dosa-dosanya akan keluar dari mulut dan hidungnya. Jika membasuh wajahnya maka dosa-dosanya akan keluar dari wajahnya hingga akan keluar dari ujung bulu matanya. Jika membasuh kedua tangannya maka dosa-dosanya akan keluar dari kedua tangannya. Jika mengusap kepalanya maka dosa-dosanya akan keluar dari kepalanya hingga keluar dari kedua telinganya. Jika membasuh kedua kakinya maka dosa-dosanya akan keluar dari kedua kakinya hingga keluar dari bawah kukunya. Sedangkan shalat dan jalannya menuju masjid adalah nafilah baginya.”

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/18557/hadits-ibnu-majah-nomor-278
  2. https://hadits.tazkia.ac.id/search/hadits?q=Sunan+Ibnu+Majah+278 Nomor 278
  3. https://sunnah.com/ibnmajah:282

PENGAMPUNAN DOSA 4

Nabi Daud: Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. (Kitab Mazmur 2:7)

Nabi Hosea: Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu (Kitab Hosea 11:1)

Nabi Musa: Abraham menjawab, “Anakku, Tuhan sendiri yang akan menyediakan anak domba untuk persembahan bakaran itu bagi-Nya (Kitab Kejadian 22:8)

Nabi Daud: “mereka menusuk tangan dan kakiku“. (Kitab Mazmur 22:16-18)

Nabi Daniel: Sebab itu ketahuilah dan pahamilah: sejak keluarnya perintah untuk memugar dan membangun kembali Yerusalem sampai datangnya Orang Yang Dilantik, yakni seorang raja, akan ada tujuh kali tujuh masa dan enam puluh dua kali tujuh masa. Kota itu akan dibangun kembali dengan tempat-tempat umum dan parit-paritnya, tetapi dalam masa kesulitan. Setelah enam puluh dua kali tujuh masa, Orang Yang Dilantik itu akan dilenyapkan dan tidak akan memiliki apa-apa. (Daniel 9:25-26)

Nabi Zakharia: Aku akan mencurahkan roh kasih karunia dan roh permohonan atas keturunan Daud, dan atas penduduk Yerusalem, mereka akan memandang kepada-Ku, yang sudah mereka tikam, (Kitab Zakharia 12:10)

Nabi Yeremia: Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir, (Yeremia 31:31-32)

Nabi Yesaya: karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak. (Yesaya 53:12)

Nabi Mikha: Akan tetapi kamu, hai Betlehem Efrata, kamu yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, darimu akan bangkit bagi-Ku seseorang yang memerintah Israel, yang permulaannya sejak purbakala, semenjak dahulu kala. “Oleh sebab itu, dia akan membiarkan mereka sampai perempuan yang bersalin itu melahirkan. Lalu, saudara-saudaranya yang tersisa akan kembali kepada keturunan Israel.” Dia akan bangkit dan menggembalakan mereka dengan kekuatan TUHAN, dalam keagungan nama TUHAN, Tuhan-Nya. Mereka akan tinggal dengan aman karena saat itu Dia menjadi besar sampai ke ujung bumi.” Dia akan menjadi damai sejahtera.. (Kitab Mikha 5:2-5)

Nabi Yohanes Pembabtis: Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Tuhan, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku (Kitab Injil Yohanes 1:29-30)

Yesus: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. (Kitab Injil Yohanes 5:24)

Yesus: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” (Kitab Injil Lukas 9:22)

Yesus: kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu. (Kitab Injil Yohanes 8:24)

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin ‘Amru bin ‘Abbad bin Jabalah bin Abu Rawwad] Telah menceritakan kepada kami [Harami Ibnu ‘Umarah] telah menceritakan kepada kami [Syaddad Abu Thalhah Ar Rasibi] dari [Ghailan bin Jarir] dari [Abu Burdah] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Di hari kiamat kelak, sekelompok dari kaum muslimin akan datang membawa dosa mereka sebesar gunung. Lalu Allah mengampuni dosa-dosanya, kemudian dibebankan-Nya kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani.” (Itu menurut perkiraanku). Rauh berkata; ‘aku tidak tahu dari siapa keraguan ini.’ Abu Burdah berkata; Maka hal ini aku ceritakan kepada Umar bin Abdul Aziz. Lalu dia bertanya; ‘Apakah Bapakmu menceritakan hal ini dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam? aku menjawab; ‘Ya.’

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/28801/hadits-muslim-nomor-4971
  2. https://bacalah.org/hadis/muslim/50 Nomor 2767d
  3. https://sunnah.com/muslim:2767d
  4. https://sunnah.com/muslim:2767a
  5. https://sunnah.com/muslim:2767b

PENGINGAT AYAT

Yesus: tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. (Kitab Injil Yohanes 14:26)

Diriwayatkan oleh Aisyah:
Rasulullah (ﷺ) mendengar seorang lelaki membaca Al-Quran pada waktu malam dan berkata, “Semoga Allah mengurniakan rahmat-Nya kepadanya, kerana dia telah mengingatkan saya akan ayat-ayat seperti-dan-seperti surah-surah itu, yang saya disebabkan lupa. “

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/66/5038
  2. https://ilmuislam.id/hadits/13069/hadits-bukhari-nomor-4650
  3. https://sunnah.com/bukhari:5038
  4. https://sunnah.com/bukhari:5039
  5. https://sunnah.com/bukhari:5042

NABI TERAKHIR

Nabi Yoel: Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. (Kitab Yoel 2:28-30)

Rasul Paulus: “kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat” (1 Korintus 12:10)

Rasul Paulus: “Dan Tuhan telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.” (1 Korintus 12:28)

 

Nabi Brandon Biggs yang meramalkan penembakan Trump sebelum kejadian:

Telah bercerita kepadaku [Muhammad bin Basysyar] telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja’far] telah bercerita kepada kami [Syu’bah] dari [Furat Al Qazaz] berkata, aku mendengar [Abu Hazim] berkata; “Aku hidup mendampingi [Abu Hurairah radliallahu ‘anhu] selama lima tahun dan aku mendengar dia bercerita dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang besabda: “Bani Isra’il, kehidupan mereka selalu didampingi oleh para Nabi, bila satu Nabi meninggal dunia, akan dibangkitkan Nabi setelahnya. Dan sungguh tidak ada Nabi sepeninggal aku. Yang ada adalah para khalifah yang banyak jumlahnya”. Para shahabat bertanya; “Apa yang baginda perintahkan kepada kami?”. Beliau menjawab: “Penuihilah bai’at kepada khalifah yang pertama (lebih dahulu diangkat), berikanlah hak mereka karena Allah akan bertanya kepada mereka tentang pemerintahan mereka”.

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/11862/hadits-bukhari-nomor-3196
  2. https://ilmuislam.id/hadits/27377/hadits-muslim-nomor-3429
  3. https://sunnah.com/bukhari:3455
  4. https://sunnah.com/tirmidhi:3730
  5. https://sunnah.com/tirmidhi:3731
  6. https://sunnah.com/muslim:2404b

MASALAH PRESERVASI 1

Nabi Musa: Tuhan itu bukan seperti manusia, jadi Dia tidak pernah berbohong. Dia tidak pernah berubah pikiran seperti kita. Semua yang dikatakan-Nya, pasti Dia lakukan. Semua yang dijanjikan-Nya, pasti Dia tepati. (Kitab Bilangan 23:19)

Nabi Daud: Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga. (Kitab Mazmur 119:89)

Nabi Yesaya: Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Tuhan kita tetap untuk selama-lamanya. (Kitab Yesaya 40:8)

Nabi Maleakhi: Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah. (Kitab Maleakhi 3:6)

Yesus: Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Kitab Injil Matius 5:18)

Yesus: tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. (Kitab Injil Yohanes 14:26)

Telah menceritakan kepadaku [Umayyah bin Bustham] Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai’i] dari [Habib] dari [Ibnu Abu Mulaikah], [Ibnu Zubair] berkata; Aku bertanya kepada [Utsman bin Affan] mengenai ayat; Dan orang-orang yang mati di antara kamu serta meninggalkan istri-istri (Al Baqarah; 234). Dia menjawab; Ayat itu telah dinasakh dengan ayat yang lain. Lalu aku bertanya; kenapa kamu menulisnya atau membiarkannya. Dia menjawab; Wahai anak saudaraku, aku tidak akan merubahnya sedikitpun dari tempatnya.

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/12585/hadits-bukhari-nomor-4166
  2. https://sunnah.com/bukhari:4530
  3. https://sunnah.com/bukhari:4536
  4. https://quranx.com/tafsirs/2.240

MASALAH PRESERVASI 2

Nabi Musa: Tuhan itu bukan seperti manusia, jadi Dia tidak pernah berbohong. Dia tidak pernah berubah pikiran seperti kita. Semua yang dikatakan-Nya, pasti Dia lakukan. Semua yang dijanjikan-Nya, pasti Dia tepati. (Kitab Bilangan 23:19)

Nabi Daud: Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga. (Kitab Mazmur 119:89)

Nabi Yesaya: Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Tuhan kita tetap untuk selama-lamanya. (Kitab Yesaya 40:8)

Nabi Maleakhi: Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah. (Kitab Maleakhi 3:6)

Yesus: Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Kitab Injil Matius 5:18)

Yesus: tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. (Kitab Injil Yohanes 14:26)

  1. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya. (Kitab quran surat 15:9).

  2. Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah firman-Nya. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Kitab quran surat 6:115).

  3. Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Dan tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat (ketetapan) Allah. Dan sungguh, telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu. (Kitab quran surat 6:34).

 

Hadis:

Telah menceritakan kepada kami [Musa] Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Syihab] bahwasanya [Anas bin Malik] telah menceritakan kepadanya, bahwasanya; Hudzaifah bin Al Yamani datang kepada Utsman setelah sebelumnya memerangi Ahlus Syam yakni pada saat penaklukan Armenia dan Azerbaijan bersama penduduk Irak. Dan ternyata perselisihan mereka dalam Qira`ah mengejutkan Hudzaifah. Maka Hudzaifah pun berkata kepada Utsman, “Rangkullah ummat ini sebelum mereka berselisih tentang Al Qur`an sebagaimana perselisihan yang telah terjadi pada kaum Yahudi dan Nasrani.” Akhirnya, Utsman mengirim surat kepada Hafshah yang berisikan, “Tolong, kirimkanlah lembaran alquran kepada kami, agar kami dapat segera menyalinnya ke dalam lembaran yang lain, lalu kami akan segera mengembalikannya pada Anda.” Maka Hafshah pun mengirimkannya kepada Utsman. Lalu Utsman memerintahkan kepada Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Sa’id bin Al Ash dan Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam, sehingga mereka pun menyalinnya ke dalam lembaran shuhuf yang lain. Utsman berkata kepada tiga orang Quraisy dari mereka, “Jika kalian berselisih dengan Zaid bin Tsabit terkait dengan Al Qur`an, maka tulislah dengan bahasa Quraisy, sebab Al Qur`an turun dengan bahasa mereka.” Kemudian mereka mengindahkan perintah itu hingga penyalinan selesai dan Utsman pun mengembalikannya ke Hafshah. Setelah itu, Utsman mengirimkan sejumlah Shuhuf yang telah disalin ke berbagai penjuru negeri kaum muslimin, dan memerintahkan untuk membakar Al Qur`an yang terdapat pada selain Shuhuf tersebut. Ibnu Syihab berkata; [Kharijah bin Zaid] telah mengabarkan kepadaku bahwa ia mendengar [Zaid bin Tsabit] berkata, “Kami kehilangan satu ayat dari surat Al Ahzab saat kami menyalinnya, yang sungguh aku telah mendengarnya langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saat beliau membacanya. Lalu kami pun mencarinya, dan ternyata kami menemukannya pada Khuzaimah bin Tsabit Al Anshari. Yakni ayat, “MINAL MUKMINIINA RIJAALUN SHADAQUU MAA ‘AAHADUU ALLAAHA ‘ALAIHI.” Maka kami pun menggabungkannya di dalam mushhaf.

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/13023/hadits-bukhari-nomor-4604
  2. https://sunnah.com/bukhari:4987

 

Hadis:

Diriwayatkan oleh Ibn `Abbas:
Umar berkata, “Saya takut bahawa setelah sekian lama berlalu, orang mungkin berkata, “Kami tidak menemukan Ayat-ayat Rajam (rajam sampai mati) di dalam Kitab Suci, “dan akibatnya mereka mungkin tersasar dengan meninggalkan kewajiban yang telah dinyatakan oleh Allah. Sesungguhnya saya mengesahkan bahawa hukuman Rajam dijatuhkan kepada dia yang melakukan persetubuhan haram, jika dia sudah berkahwin dan jenayah itu dibuktikan oleh saksi atau kehamilan atau pengakuan. “Sufyan menambah, “Saya telah menghafal kisah ini dengan cara ini. “Umar menambahkan, “Sesungguhnya Rasulullah (ﷺ) menjalankan hukuman Rajam dan begitu juga kami setelah dia. “

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/86 Nomor 6829
  2. https://sunnah.com/bukhari:6829
  3. https://ilmuislam.id/hadits/14717/hadits-bukhari-nomor-6327

ISTERI LEBIH BAIK

Jadi, kalau memang benar bahwa orang yang sudah meninggal akan dihidupkan kembali, perempuan itu akan disebut sebagai istri siapa?— karena ketujuh bersaudara itu sudah pernah kawin dengan dia.” Yesus menjawab, “Kalian sangat keliru karena tidak tahu apa yang tertulis dalam Kitab Suci dan tidak mengenal kuasa Tuhan. Nanti, ketika orang yang sudah meninggal dihidupkan kembali, mereka tidak akan berpasang-pasangan lagi, tetapi hidup tanpa pasangan seperti semua malaikat di surga. (Kitab Injil Matius 22:28-30).

Sumber: https://alkitab.sabda.org/bible.php?book=40&chapter=22&mode=text&version=tsi

Jubair b. Nufair says:
Saya mendengarnya dari ‘Auf b. Malik bahawa Nabi (ﷺ) mengucapkan doa di atas mayat, dan saya teringat doanya: “Ya Allah! Ampunilah dia, kasihanilah dia, beri dia kedamaian dan bebaskan dia. Terimalah dia dengan hormat dan jadikan kuburnya lapang; basuhlah dia dengan air, salji dan hujan es. Bersihkan dia dari kesalahan kerana Engkau akan membersihkan pakaian putih dari kekotoran. Minta dia dengan tempat tinggal yang lebih baik daripada tempat tinggalnya, dengan keluarga yang lebih baik daripada keluarganya, dan dengan pasangan yang lebih baik daripada pasangannya. Akui dia ke Taman, dan lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa api. ” (‘Auf bin Malik) berkata: Saya sungguh-sungguh menginginkan saya adalah mayat ini.

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/muslim/11/963a
  2. https://www.hadits.id/hadits/muslim/1600
  3. https://www.hadits.id/hadits/muslim/1601
  4. https://ilmuislam.id/hadits/25697/hadits-muslim-nomor-1600
  5. https://sunnah.com/muslim:963a
  6. https://sunnah.com/nasai:1984

DIKABULKAN

Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Tuhan: “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.” (Kitab 1 Raja-Raja 3:5)

 

Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. Jadi berfirmanlah Tuhan kepadanya: “Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau. Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja. Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu.” (Kitab 1 Raja-Raja 3:9-14)

Telah menceritakan kepada kami [‘Amru bin ‘Aun] berkata, telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Humaid] dari [Anas bin Malik] berkata, [‘Umar bin Al Khaththab], ” Aku memiliki pemikiran yang aku ingin jika itu dikabulkan oleh Rabbku dalam tiga persoalan. Maka aku sampaikan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Wahai Rasulullah, seandainya Maqam Ibrahim kita jadikan sebagai tempat shalat? Lalu turunlah ayat: ‘(Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim sebagai tempat shalat) ‘ (Qs. Al Baqarah: 125). Yang kedua tentang hijab. Aku lalu berkata, ‘Wahai Rasulullah, seandainya Tuan perintahkan isteri-isteri Tuan untuk berhijab karena yang berkomunikasi dengan mereka ada orang yang shalih dan juga ada yang fajir (suka bermaksiat).’ Maka turunlah ayat hijab. Dan yang ketiga, saat isteri-isteri beliau cemburu kepada beliau (sehingga banyak yang membangkang), aku katakan kepada mereka, ‘Semoga bila Beliau menceraikan kalian Rabbnya akan menggantinya dengan isteri-isteri yang lebih baik dari kalian.’ Maka turunlah ayat tentang masalah ini.”

Sumber:

  1. https://sunnah.com/bukhari:402
  2. https://sunnah.com/bukhari:4483
  3. https://ilmuislam.id/hadits/9111/hadits-bukhari-nomor-387
  4. https://sunnah.com/ahmad:250
  5. https://sunnah.com/ahmad:157
  6. https://sunnah.com/ahmad:160

KEPASTIAN

Yesus: Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Kitab Injil Yohanes 14:2-6)

Diriwayatkan’Um Al-Ala:

Seorang wanita Ansari yang memberikan ikrar kesetiaan kepada Nabi (ﷺ) bahawa orang-orang Ansar menarik banyak mengenai tempat tinggal para Emigran. `Uthman bin Maz’un diputuskan untuk tinggal bersama mereka (yaitu keluarga Um Al- `Ala), `Uthman jatuh sakit dan aku merawatnya hingga dia mati dan kami menutupinya dengan pakaiannya. Kemudian Nabi (ﷺ) mendatangi kami dan saya (menghadap mayat) berkata, “Wahai Abu As-Sa’ib, semoga rahmat Allah kepadamu! Aku bersaksi bahawa Allah telah menghormatimu. “Mengenai itu Nabi (ﷺ), “Bagaimana kamu tahu bahawa Allah telah menghormatinya? ” Saya menjawab, “Saya tidak tahu. Semoga ayah dan ibu saya dikorbankan untuk anda, ya Rasulullah! Tetapi siapa lagi yang layak mendapatkannya (jika bukan `Uthman)? ” Dia berkata, “Demi Allah, kematian telah menimpanya dan aku berharap yang terbaik baginya. Demi Allah, walaupun aku adalah rasul Allah, namun aku tidak tahu apa yang akan Allah lakukan terhadapku, “Demi Allah , Saya tidak akan menegaskan ketakwaan orang lain setelahnya. Itu membuat saya sedih dan ketika saya tidur, saya melihat dalam mimpi aliran yang mengalir untuk `Uthman bin Maz’un. Saya menemui Rasulullah (ﷺ) dan memberitahunya. Dia mengatakan, “Itu melambangkan perbuatan baiknya. “

Sumber:

  1. https://sunnah.com/bukhari:3929
  2. https://bacalah.org/hadis/bukhari/63/3929

KETETAPAN BOHONG

Yesus: Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. (Kitab Injil Matius 10:28)

Yesus: Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu. (Kitab Injil Lukas 18:20)

Yesus: Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga. (Kitab Injil Matius 10:33)

Yesus: Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. (Kitab Injil Yohanes 8:44)

Nabi Musa: Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. (Kitab Keluaran 20:16)

Nabi Musa: Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya. (Kitab Imamat 19:11)

Nabi Salomo: Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya. (Kitab Amsal 12:22)

Nabi Salomo: Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah. (Kitab Amsal 6:16-17)

Nabi Salomo: Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan akan binasa. (Kitab Amsal 19:9)

Nabi Salomo: Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. (Kitab Amsal 18:21)

Nabi Daud: Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu. (Kitab Mazmur 34:13)

Nabi Daud: Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku, orang yang berbicara dusta tidak akan tegak di depan mataku. (Kitab Mazmur 101:7)

Nabi Zakharia: Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu. Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan janganlah mencintai sumpah palsu. Sebab semuanya itu Kubenci, demikianlah firman TUHAN.” (Kitab Zakharia 8:16-17)

Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya]; Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]; Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab]; Telah mengabarkan kepadaku [Humaid bin ‘Abdur Rahman bin ‘Auf] bahwa Ibunya [Ummu Kultsum bin ‘Uqbah bin Abu Mu’aith] -dan ia termasuk perempuan yang turut hijrah dalam kelompok pertama yang berbai’at kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam- bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah bersabda: “Orang yang mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, orang yang berkata demi kebaikan, dan orang yang membangkitkan (mengingatkan) kebaikan bukanlah termasuk pendusta.” lbnu Syihab berkata; ‘Saya tidak pernah mendengar diperbolehkannya dusta yang diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal, yaitu; dusta dalam peperangan, dusta untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, dan dusta suami terhadap istri atau istri terhadap suami (untuk meraih kebahagiaan atau menghindari keburukan). Telah menceritakan kepada kami [Amru An Naqid] Telah menceritakan kepada kami [Ya’qub bin Ibrahim bin Sa’ad] Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muslim bin Ubaidullah bin Abdullah bin Syihab] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Hanya saja pada Hadits Shalih disebutkan dengan lafazh; Ummu Kultsum berkata; ‘Saya tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan dispensasi kedustaan yang diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal.’-sebagaimana di dalam Hadits Yunus dari perkataan Ibnu Syihab. Telah menceritakannya kepada kami [‘Amru An Naqid]; Telah menceritakan kepada kami [Isma’il bin Ibrahim]; Telah mengabarkan kepada kami [Ma’mar] dari [Az Zuhri] melalui jalur ini hanya sampai perkataan; ‘membangkitkan kebaikan’. -tanpa menyebutkan kalimat setelah itu.-

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/28558/hadits-muslim-nomor-4717
  2. https://hadits.in/muslim/4717
  3. https://sunnah.com/muslim:2605a
  4. https://sunnah.com/abudawud:4920
  5. https://sunnah.com/bukhari:2692
  6. https://sunnah.com/abudawud:4921

SUMPAH

Nabi Musa: Inilah yang diperintahkan TUHAN. Apabila seorang laki-laki bernazar atau bersumpah kepada TUHAN, sehingga ia mengikat dirinya kepada suatu janji, maka janganlah ia melanggar perkataannya itu; haruslah ia berbuat tepat seperti yang diucapkannya. (Kitab Taurat Bilangan 30:1-2)

Yesus: Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Tuhan, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. (Kitab Injil Matius 5:34-37)

Diriwayatkan oleh `Abdur-Rahman bin Samura:
Nabi (ﷺ), “Wahai Abdur-Rahman bin Samura! Jangan berusaha menjadi penguasa, kerana jika kamu diberi wewenang untuk itu, maka kamu akan bertanggung jawab atasnya, tetapi jika kamu diberikan tanpa meminta untuk itu, maka kamu akan ditolong di dalamnya (oleh Allah): dan setiap kali kamu bersumpah untuk melakukan sesuatu dan kemudian kamu mendapati bahawa sesuatu yang lain lebih baik daripada yang pertama, maka lakukan yang lebih baik dan buat penebusan sumpahmu. “

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/83/6622
  2. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/6131
  3. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/6132
  4. https://ilmuislam.id/hadits/14530/hadits-bukhari-nomor-6131
  5. https://ilmuislam.id/hadits/14531/hadits-bukhari-nomor-6132
  6. https://hadits.tazkia.ac.id/hadits/bab/1:3360
  7. https://sunnah.com/bukhari:6622

AKTIVITAS DI SURGA

Yesus: Jadi, kalau memang benar bahwa orang yang sudah meninggal akan dihidupkan kembali, perempuan itu akan disebut sebagai istri siapa?— karena ketujuh bersaudara itu sudah pernah kawin dengan dia.” Yesus menjawab, “Kalian sangat keliru karena tidak tahu apa yang tertulis dalam Kitab Suci dan tidak mengenal kuasa Tuhan. Nanti, ketika orang yang sudah meninggal dihidupkan kembali, mereka tidak akan berpasang-pasangan lagi, tetapi hidup tanpa pasangan seperti semua malaikat di surga. (Kitab Injil Matius 22:28-30).

Sumber: https://alkitab.sabda.org/bible.php?book=40&chapter=22&mode=text&version=tsi

Telah mengabarkan kepada kami [Ja’far bin ‘Aun] dari [Al A’masy] dari [Tsumamah bin Uqbah Al Muhallimi] ia berkata; Aku mendengar [Zaid bin Arqam] berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya seorang penghuni surga akan diberikan kekuatan seratus orang laki-laki dalam hal makan, minum, hubungan badan dan syahwat.” Lalu ada seorang yahudi berkata; Sesungguhnya orang yang makan dan minum itu akan kencing dan buang hajat. Beliau bersabda: “(kotoran itu) akan keluar dari kulitnya melalui keringat dan perutnya telah menyatu (tidak berfungsi lagi).”

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/17711/hadits-darimi-nomor-2704
  2. https://hadith.one/in/darmi/hadith/2704
  3. https://sunnah.com/tirmidhi:2536

 

Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin ‘Abdurrahman] berkata, telah menceritakan kepada kami [Nu’aim bin Hammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah Ibnul Walid] dari [Bahir bin Sa’d] dari [Khalid bin Ma’dan] dari [Al Miqdam bin Ma’di Karib] ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam keutamaan; dosanya akan diampuni sejak darahnya tertumpah di awal kali pertempuran, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari keluarganya.” Abu Isa berkata, “Hadits ini derajatnya hasan shahih gharib.”

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/36063/hadits-tirmidzi-nomor-1586
  2. https://sunnah.com/tirmidhi:1663
  3. https://sunnah.com/tirmidhi:2537
  4. https://sunnah.com/tirmidhi:2735
  5. https://sunnah.com/bukhari:3254
  6. https://kumparan.com/berita-hari-ini/gambaran-72-bidadari-surga-yang-akan-dinikahkan-dengan-para-syuhada-saleh-1zAvnWOmLKH/1
  7. https://www.liputan6.com/islami/read/5492780/pesona-kecantikan-72-bidadari-yang-akan-mendampingi-para-lelaki-ahli-surga

UMUR KEDEWASAAN

Nabi Musa: Di gurun ini akan bergelimpangan mayat-mayatmu, iaitu semua orang berumur dua puluh tahun ke atas yang telah dihitung dan yang bersungut-sungut terhadap-Ku. (Kitab Taurat Bilangan 14:29)

Yesus: Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. (Kitab Injil Matius 18:6)

Yesus: Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga. (Kitab Injil Matius 19:14)

Rasul Paulus: Ketika aku masih anak-anak, aku berbicara seperti anak-anak, aku berpikir seperti anak-anak, dan berakal budi seperti anak-anak. Tetapi, ketika aku menjadi dewasa, aku membuang sifat kekanak-kanakan itu. (1 Korintus 13:11)

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin ‘Urwah] dari [Ayahnya] dari [Aisyah] dia berkata, “Ibuku mengobatiku agar aku kelihatan gemuk, saat dia hendak mempertemukan aku dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan usaha itu tidak membuahkan hasil sehingga aku memakan timun dengan kurma basah. Kemudian aku menjadi gemuk dengan bentuk yang ideal.”

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/21591/hadits-ibnu-majah-nomor-3315
  2. https://hadits.tazkia.ac.id/hadits/bab/6:1226
  3. https://sunnah.com/ibnmajah:3324
  4. https://sunnah.com/abudawud:3903

 

Telah menceritakan kepada kami [Qabishah bin Utbah] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Urwah] bahwasnya; “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi Aisyah saat ia berumur enam tahun, kemudian beliau hidup bersama dengannya (menggaulinya) saat berumur sembilan tahun. Dan Aisyah hidup bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga selama sembilan tahun.”

Sumber:

  1. https://sunnah.com/bukhari:5133
  2. https://sunnah.com/bukhari:5134
  3. https://sunnah.com/bukhari:5158
  4. https://sunnah.com/nasai:3379
  5. https://sunnah.com/nasai:3255
  6. https://sunnah.com/nasai:3256
  7. https://bacalah.org/hadis/bukhari/67/5133
  8. https://ilmuislam.id/hadits/13180/hadits-bukhari-nomor-4761
  9. https://ilmuislam.id/hadits/13157/hadits-bukhari-nomor-4738
  10. https://sunnah.com/nasai:3378
  11. https://sunnah.com/muslim:1422c
  12. https://bacalah.org/hadis/muslim/16/1422c

 

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [ayahku] telah menceritakan kepada kami [‘Ubaidullah] dari [Nafi’] dari [Ibnu Umar] dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memeriksaku ketika hendak berangkat perang Uhud, ketika itu saya baru berusai empat belas tahun, sehingga beliau pun tidak membolehkan aku ikut pergi berperang. ketika hendak berangkat ke medan perang (Khandaq), beliau memeriksaku pula. Ketika itu saya telah berusai lima belas tahun, dan beliau membolehkanku ikut berperang.” Nafi’ berkata, “Maka saya mendatangi ‘Umar bin Abdul Aziz -ketika itu dia telah menjabat sebagai Khalifah-, lalu saya menyampaikan kepadanya hadits tersebut. dia berkata, “Sesungguhnya itu adalah batas antara usia kecil dan usia dewasa.” Lalu dia menulis surat kepada pegawainya supaya mereka mewajibkan pelaksanaan tugas-tugas agama (Mukallaf) bagi setiap anak yang telah mencapai usia lima belas tahun. Anak yang kurang dari usia tersebut menjadi tanggung jawab keluarganya.” Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dan [Abdurrahim bin Sulaiman]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahab] -yaitu At Tsaqafi- semuanya dari [‘Ubaidullah] dengan isnad ini, namun dalam hadits mereka disebutkan, “Sedangkan saya berusia empat belas tahun, maka beliau menganggapku masih kecil.”

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/27416/hadits-muslim-nomor-3473
  2. https://sunnah.com/bukhari:2664
  3. https://sunnah.com/muslim:1868a

PERTANDA KIAMAT 1

Nabi Musa: Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? — apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.” (Kitab Ulangan 18:20-22)

Nabi Yoel: Setelah itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Ruh-Ku ke atas semua manusia, sehingga anak-anakmu yang laki-laki dan yang perempuan akan bernubuat, orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, dan pemuda-pemudamu akan mendapat penglihatan. Juga ke atas para hamba laki-laki dan para hamba perempuan Aku akan mencurahkan Ruh-Ku pada masa itu. Aku akan mengadakan mukjizat-mukjizat di langit dan di bumi, yaitu darah, api, dan tiang asap. Matahari akan berubah menjadi gelap dan bulan menjadi darah sebelum datang hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka akan terjadi kelak, semua orang yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan. Di Gunung Sion dan di Yerusalem akan ada orang-orang yang terluput, seperti yang telah difirmankan TUHAN, dan di antara orang-orang yang tertinggal akan ada orang-orang yang dipanggil TUHAN.” (Kitab Yoel 2:28-32)

Yesus: Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Kitab Injil Matius 24:4-13)

Diriwayatkan oleh Anas:
Seorang Badui mendatangi Nabi (ﷺ) dan berkata, “Ya Rasulullah! Kapan Kiamat akan ditetapkan? ” Nabi (ﷺ) berkata, “Wailaka (Celakalah kamu), Apa yang telah kamu siapkan untuk itu? ” Orang Badui itu berkata, “Saya belum menyiapkan apa-apa untuk itu, kecuali bahawa saya mengasihi Allah dan H adalah Rasul. “Nabi (ﷺ), “Kamu akan bersama mereka yang kamu cintai. “Kami (para sahabat Nabi (ﷺ)) berkata, “Dan adakah kita juga akan begitu? Nabi (ﷺ) berkata, “Ya. “Oleh itu, kami menjadi sangat gembira pada hari itu. Sementara itu, seorang hamba Al- Mughira berlalu dan dia seumuran dengan aku. Nabi (ﷺ). “Sekiranya (hamba) ini hidup lama, dia tidak akan mencapai usia tua geriatrik, tetapi hari kiamat akan ditetapkan. “

 

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/78 Search 6167
  2. https://sunnah.com/muslim:2953b
  3. https://sunnah.com/muslim:2953a
  4. https://sunnah.com/muslim:2952
  5. https://sunnah.com/bukhari:6167
  6. https://ilmuislam.id/hadits/14120/hadits-bukhari-nomor-5701

PERTANDA KIAMAT 2

Nabi Musa: Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? — apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.” (Kitab Ulangan 18:20-22)

Nabi Yoel: Setelah itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Ruh-Ku ke atas semua manusia, sehingga anak-anakmu yang laki-laki dan yang perempuan akan bernubuat, orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, dan pemuda-pemudamu akan mendapat penglihatan. Juga ke atas para hamba laki-laki dan para hamba perempuan Aku akan mencurahkan Ruh-Ku pada masa itu. Aku akan mengadakan mukjizat-mukjizat di langit dan di bumi, yaitu darah, api, dan tiang asap. Matahari akan berubah menjadi gelap dan bulan menjadi darah sebelum datang hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka akan terjadi kelak, semua orang yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan. Di Gunung Sion dan di Yerusalem akan ada orang-orang yang terluput, seperti yang telah difirmankan TUHAN, dan di antara orang-orang yang tertinggal akan ada orang-orang yang dipanggil TUHAN.” (Kitab Yoel 2:28-32)

Yesus: Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Kitab Injil Matius 24:4-13)

  1. Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Mu’alla bin Manhsur] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] telah menceritakan kepada kami [Suhail] dari [ayahnya] dari [Abu Abu Hurairah] Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga bangsa Romawi turun ke medan perang di suatu tempat bernama A’maq atau Dabiq, sehingga ada sekelompok pasukan dari Madinah yang keluar menghadapi mereka. Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi ketika itu. Dan tatkala mereka berhadapan, pasukan Romawi berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang menawan kami! ‘ Kaum muslimin menjawab: ‘Tidak, demi Allah, kami tidak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.’ Maka terjadilah peperangan antara mereka. Lalu ada sepertiga yang kalah dimana Allah tidak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya, dan sepertiga lagi terbunuh sebagai sebaik-baik para syuhada’ di sisi Allah, dan sepertiga lagi Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tidak akan ditimpa sebuah fitnah untuk selamanya, lalu selanjutnya mereka menaklukkan kostantinopel. Dan ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan tengah menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon zaitun, tiba-tiba setan meneriaki mereka ‘Sesungguhnya Al Masih telah muncul di tengah-tengah keluarga kalian, ‘ merekapun berhamburan keluar, dan ternyata itu hanyalah kebohongan belaka. Ketika mereka mendatangi Syam, ia muncul. Dan ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapikan barisan, tiba-tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi Isa bin Maryam Shallallahu ‘alaihi wa Salam, lalu ia mengimami mereka. Dan apabila musuh Allah (Dajjal) melihatnya, niscaya ia akan meleleh sebagaimana garam yang mencair di dalam air, meskipun seandainya saja ia membiarkannya nantinya ia juga akan meleleh lalu binasa akan tetapi Allah menginginkan ia membunuhnya dengan tangannya lalu memperlihatkan kepada mereka darahnya yang berada di ujung tombaknya.”
  2. Telah menceritakan kepada kami [Abdulmalik bin Syu’aib bin Al Laits] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Wahab] telah mengkhabarkan kepadaku [Al Laits bin Sa’ad] telah menceritakan kepadaku [Musa bin Ali] dar [ayahnya] berkata: [Al Mustaudir Al Qurasy] berkata didekat Amru bin Al Ash: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kiamat terjadi dan Romawi adalah manusia yang paling banyak.” Amru berkata: Perhatikan ucapanmu. Ia berkata: Aku mengatakan yang aku dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Ia berkata: Bila kau katakan demikian, pada diri mereka terdapat empat hal; mereka adalah orang-orang yang paling sabar saat terjadi fitnah, paling cepat miskin saat terjadi musibah, paling cepat menyerang setelah mundur, dan yang terbaik dari mereka terhadap orang miskin, anak yatim dan orang lemah. Yang kelima adalah yang menawan dan cantik serta paling tahan terhadap kelaliman para raja.

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/28970/hadits-muslim-nomor-5157
  2. https://ilmuislam.id/hadits/28971/hadits-muslim-nomor-5158
  3. https://ilmuislam.id/hadits/28972/hadits-muslim-nomor-5159
  4. https://bacalah.org/hadis/muslim/54/2898a
  5. https://sunnah.com/muslim:2897
  6. https://sunnah.com/muslim:2898a

PERTANDA KIAMAT 3

Nabi Musa: Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? — apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.” (Kitab Ulangan 18:20-22)

Nabi Yoel: Setelah itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Ruh-Ku ke atas semua manusia, sehingga anak-anakmu yang laki-laki dan yang perempuan akan bernubuat, orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, dan pemuda-pemudamu akan mendapat penglihatan. Juga ke atas para hamba laki-laki dan para hamba perempuan Aku akan mencurahkan Ruh-Ku pada masa itu. Aku akan mengadakan mukjizat-mukjizat di langit dan di bumi, yaitu darah, api, dan tiang asap. Matahari akan berubah menjadi gelap dan bulan menjadi darah sebelum datang hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka akan terjadi kelak, semua orang yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan. Di Gunung Sion dan di Yerusalem akan ada orang-orang yang terluput, seperti yang telah difirmankan TUHAN, dan di antara orang-orang yang tertinggal akan ada orang-orang yang dipanggil TUHAN.” (Kitab Yoel 2:28-32)

Yesus: Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Kitab Injil Matius 24:4-13)

Diriwayatkan mengenai kewibawaan Abu Huraira bahawa Rasulullah (ﷺ) bersabda:
Jam (Terakhir) tidak akan datang sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya dan pada hari ketika terbit dari tempat terbenamnya sekalipun semua orang bersama-sama menegaskan iman mereka, tidak akan ada gunanya seseorang yang tidak percaya sebelumnya dan tidak memperoleh kebaikan dari kepercayaannya.

Sumber

  1. https://bacalah.org/hadis/muslim/1 Nomor 157a
  2. https://sunnah.com/muslim:157a

 

Diriwayatkan Abu Dhar:
Nabi (ﷺ) bertanya kepada saya ketika matahari terbenam, “Adakah anda tahu ke mana matahari pergi (pada waktu matahari terbenam)? ” Saya menjawab, “Allah dan Rasulnya lebih mengetahui. “Dia berkata, “Ia berjalan (yaitu berjalan) sehingga ia sujud di bawah Arasy dan mengambil izin untuk bangkit semula dan itu diizinkan dan kemudian (suatu saat akan tiba ketika) akan hampir sujud tetapi sujudnya tidak akan diterima dan ia akan meminta izin untuk meneruskan perjalanannya tetapi tidak akan diizinkan, tetapi akan diperintahkan untuk kembali dari mana ia datang dan sehingga ia akan naik di barat. Dan itulah tafsiran Pernyataan Allah : “Dan matahari berjalan tetap untuk jangka masa (ditetapkan). itulah Ketetapan (Allah) Yang Maha Tinggi, Yang Maha Mengetahui. “(36. 38)

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/59/3199
  2. https://sunnah.com/bukhari:3199

RAJA ATAS SEGALA RAJA

Nabi Yohanes Pembabtis: Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Tuhan, yang menghapus dosa dunia. (Kitab Injil Yohanes 1:29)

Rasul Paulus: Lakukanlah setiap perintah Kristus dengan hati yang murni, tanpa noda maupun kesalahan, sampai Penguasa kita Kristus Yesus datang kembali pada waktu yang sudah ditentukan oleh TUHAN sendiri, Tuhan yang satu-satunya dan yang terpuji, Raja atas segala raja dan Penguasa atas segala penguasa. (1 Timotius 6:14-15)

Rasul Yohanes: Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.” (Kitab Wahyu 17:14)

Rasul Yohanes: Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: “Yang Setia dan Yang Benar”, Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri. Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: “Firman Tuhan.” Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih. Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa. Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: “Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan.” (Kitab Wahyu 17:14)

Diriwayatkan oleh Abu Huraira: Rasulullah (ﷺ), “Demi Dia di tangan siapa jiwaku, pasti (Yesus,) anak Maria akan segera turun di antara kamu dan akan menghakimi manusia dengan adil (sebagai Penguasa yang Adil); dia akan mematahkan Salib dan membunuh babi dan tidak akan ada Jizya (iaitu cukai yang diambil dari orang bukan Islam). Wang akan banyak sehingga tidak ada yang menerimanya dan satu sujud kepada Allah (dalam doa) akan lebih baik daripada seluruh dunia dan apa sahaja yang ada di dalamnya ia. “Abu Huraira menambahkan “Jika kamu mahu, kamu dapat membaca (ayat Al-Kitab ini): -‘Dan tidak ada orang-orang dari Kitab Suci (Yahudi dan Kristian) Tetapi harus percaya kepadanya (yaitu Yesus sebagai Rasul Allah dan manusia) Sebelum kematiannya. Dan pada hari kiamat dia akan menjadi saksi terhadap mereka. “(4. 159) (Lihat Fath-ul-Bari, Halaman 302 Jilid 7)

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/60/3448
  2. https://sunnah.com/bukhari:3448
  3. https://sunnah.com/muslim:155a

 

Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A’raj] dari [Abu Hurairah] dan ia meneruskan sanad hadits ini hingga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Seburuk-buruk nama di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang menamai dirinya dengan nama Malikal Amlak (raja di atas raja).” Abu Dawud berkata, ” [Syu’aib bin Abu Hamzah] meriwayatkannya dari [Abu Az Zinad] dengan sanadnya, ia menyebutkan, “Seburuk-buruk nama.”

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/4157/hadits-abu-daud-nomor-4310
  2. https://bacalah.org/hadis/bukhari/78/6205
  3. https://sunnah.com/bukhari:6205
  4. https://sunnah.com/muslim:2143b

TEMPAT DOA

Nabi Musa: Inilah segala kanun dan peraturan yang harus kamu lakukan dengan setia di negeri yang dikurniakan TUHAN, Tuhan nenek moyangmu, kepadamu untuk kamu miliki selama kamu hidup di bumi. Musnahkanlah sama sekali semua tempat yang digunakan oleh bangsa-bangsa yang kamu halau itu untuk beribadat kepada tuhan mereka, iaitu tempat-tempat di atas gunung-gunung tinggi, di atas bukit-bukit, dan di bawah setiap pokok yang rimbun. Robohkanlah mazbah-mazbah mereka, hancurkanlah tiang-tiang berhala mereka, dan bakarlah habis patung-patung Asyera mereka. Tebanglah patung-patung ukiran mereka, iaitu tuhan mereka, dan lenyapkanlah nama-nama mereka dari tempat itu. Janganlah kamu beribadat seperti mereka itu apabila kamu menyembah TUHAN, Tuhanmu. Sebaliknya, carilah tempat yang akan dipilih TUHAN, Tuhanmu, daripada kalangan semua sukumu sebagai tempat untuk menegakkan nama-Nya, dan pergilah ke sana. (Kitab Taurat Ulangan 12:1-5)

Telah menceritakan kepada kami [Al Humaidi] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Najih] dari [Mujahid] dari [Abu Ma’mar] dari [‘Abdullah bin Mas’ud radliallahu ‘anhu] dia berkata; Ketika Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam masuk Makkah, di sekeliling ka’bah terdapat tiga ratus enam puluh berhala, lalu Nabi memecahkannya dengan tongkat yang berada di tangannya seraya mengucapkan firman Allah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Al Isra: 81). Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi.”

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/12770/hadits-bukhari-nomor-4351
  2. https://sunnah.com/bukhari:4287
  3. https://sunnah.com/bukhari:2478

 

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dari [Yahya bin Sa’id] dari [Humaid] dari [Anas] dia berkata; [‘Umar] berkata; Aku telah menepati Rabbku dalam tiga hal, atau Rabbku telah menyetujuiku dalam tiga hal. Aku berkata; “Wahai Rasulullah seandainya engkau menjadikan Maqam Ibrahim sebagai tempat solat.” Aku berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya yang menemuimu adalah orang-orang yang baik dan yang jahat, seandainya engkau perintahkan kepada para Ummul Mukminin supaya memakai hijab.” maka turunlah ayat hijab. Dan suatu ketika aku mendengar Rasulullah SAW mempersalahkan sebagian istri-istrinya, maka akupun mengunjungi mereka dan berkata; “Berhentilah kalian dari berbuat masalah dengan Nabi atau boleh jadi Allah akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik dari pada kalian.” Ketika aku menemui salah seorang istrinya, ia berkata kepadaku; wahai Umar! Bukankah Rasulullah SAW lebih berhak menasihati istri-istrinya daripada kamu? Maka turunlah ayat; “Boleh jadi jika ia ceraikan kamu, Tuhannya akan memberinya ganti istri-istri yang lebih baik dari pada kamu -perempuan yang berserah diri.- (QS At Tahrim: 5).” Dan [Ibnu Abu Maryam] berkata; Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Ayub] Telah menceritakan kepadaku [Humaid] Aku mendengar [Anas] dari [Umar].

Sumber:

  1. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/4123
  2. https://sunnah.com/bukhari:4483

 

Diriwayatkan oleh Zaid bin Aslam bahawa ayahnya berkata:
“Saya melihat `Umar bin Al-Khattab mencium Batu Hitam dan dia kemudian berkata, (kepadanya)’Sekiranya saya tidak melihat Rasul Allah mencium kamu, (batu) saya tidak akan mencium anda.’ “

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/25/1610
  2. https://sunnah.com/bukhari:1610

 

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، عَنْ جَرِيرٍ، عَنِ ابْنِ خُثَيْمٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي الْحَجَرِ ‏ “‏ وَاللَّهِ لَيَبْعَثَنَّهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَهُ عَيْنَانِ يُبْصِرُ بِهِمَا وَلِسَانٌ يَنْطِقُ بِهِ يَشْهَدُ عَلَى مَنِ اسْتَلَمَهُ بِحَقٍّ ‏”‏ ‏.‏ قَالَ أَبُو عِيسَى
هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ ‏.‏
 
Qutaibah menceritakan kepada kami, atas wewenang Jarir, atas wewenang Ibnu Khathim, atas wewenang Sa`id bin Jubayr, atas wewenang Ibnu Abbas, beliau bersabda: Rasulullah SAW, semoga sholawat dan salam besertanya , dikatakan tentang Al-Hijr, “Demi Allah, Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat, dengan dua mata yang dapat digunakannya untuk melihat dan satu lidah yang dapat digunakannya untuk berbicara, menjadi saksi bagi orang yang menerimanya dengan sebenarnya” Abu Issa berkata: Ini adalah hadis yang bagus.
 
Sumber:
  1. https://sunnah.com/tirmidhi:961
  2. Google Translate

 

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏ “‏ نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ ‏”‏ ‏.‏ قَالَ وَفِي الْبَابِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو وَأَبِي هُرَيْرَةَ ‏.‏ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ ابْنِ عَبَّاسٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ ‏.‏
 
Qutaibah menceritakan kepada kami, Jarir menceritakan kepada kami, atas wewenang Ata’ bin Al-Sa’ib, atas wewenang Sa’id bin Jubayr, atas wewenang Ibnu Abbas, beliau berkata: Rasulullah SAW, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya ketenangan, bersabda, “Batu itu turun “Yang hitam itu dari surga, lebih putih dari susu, dan dosa anak Adam telah menghitamkannya.” Amr dan Abu Hurairah berkata: Hadits Ibnu Abbas adalah hadits yang baik dan shahih.
 
Sumber:
  1. https://sunnah.com/tirmidhi:877
  2. Google Translate

KOMUNIKASI DENGAN YANG SUDAH MENINGGAL

Nabi Musa: Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu. (Kitab Ulangan 18:10-12)

Diriwayatkan oleh Shaqiq bin Salama:
Abdullah berkata, “Setiap kali kami berdoa di belakang Nabi (ﷺ), kami selalu membaca (dalam keadaan duduk)” Salam sejahtera pada Jibril, Michael, salam sejahtera. Begitu Rasulullah (ﷺ) melihat kami dan berkata, “Allah sendiri adalah As-Salam (Damai) dan jika ada di antara kamu yang berdoa maka dia harus berkata, at-Tahiyatu li l-lahi wa ssalawatu wa t-taiyibat. As-salamu `alalika aiyuha n-Nabiyu wa rahmatu l-lahi wa barakatuh. Assalamu `alaina wa `ala `ibadi l-lahi s-salihin. (Semua pujian, doa dan perkara baik adalah kerana Allah; selawat ke atasmu, wahai Nabi dan rahmat dan rahmat Allah [atasmu] Selamat sejahtera bagi kami yang bertaqwa dari Allah). (Sekiranya kamu mengatakannya, itu akan mencapai semua perkara di langit dan di bumi). Ash-hadu al-la ilaha illa l-lah, wa ash-hadu anna Muhammadan `Abduhu wa Rasuluh. (Saya bersaksi bahawa tidak ada Tuhan yang layak disembah melainkan Allah dan saya bersaksi bahawa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya).

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/10/831
  2. https://sunnah.com/bukhari:831
  3. https://sunnah.com/bukhari:6265
  4. https://sunnah.com/tirmidhi:289
  5. https://sunnah.com/bukhari:1202
  6. https://sunnah.com/nasai:1168
  7. https://sunnah.com/nasai:1169
  8. https://sunnah.com/nasai:1170
  9. https://sunnah.com/bukhari:3370
  10. https://sunnah.com/abudawud:2042
  11. https://answering-islam.org/authors/shamoun/praying_for_mo.html
  12. https://qurantalkblog.com/2024/05/20/can-one-greet-the-dead/
  13. https://qurantalkblog.com/2024/01/08/worshiping-the-prophets-grave/
  14. https://www.youtube.com/watch?v=XJnLIlJJtdA&t=5100s

Nabi Musa: Jangan berzinah (Kitab Taurat Keluaran 20:14).

Nabi Musa: Jika seorang laki-laki berzina dengan perempuan yang sudah bersuami, maka laki-laki dan perempuan yang berzina itu harus dihukum mati. (Kitab Taurat Imamat 20:10)

Nabi Salomo: Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh (Kitab Amsal 6:32-33)

Yesus: Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Kitab Injil Matius 5:27-29).

Nabi Musa: Jangan membunuh (Kitab Taurat Keluaran 20:13)

Nabi Yesaya: Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. (Kitab Yesaya 1:15)

Yesus: Engkau tentu mengetahui segala perintah Tuhan: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu. (Kitab Injil Lukas 18:20)

Rasulullah (ﷺ), “Hari tidak akan ditetapkan sehingga kamu berperang dengan orang-orang Yahudi dan batu di belakang yang akan disembunyikan oleh seorang Yahudi akan berkata. “Wahai Muslim! Ada seorang Yahudi bersembunyi di belakang saya, jadi bunuh dia. “

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/56/2926
  2. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/2709
  3. https://sunnah.com/bukhari:2926
  4. https://kalam.sindonews.com/read/1230305/70/tak-sudi-jadi-persembunyian-yahudi-batu-dan-bebatuan-akan-berbicara-pada-hari-kiamat-1697717457

 

Tafsir Ibnu Katsir Surat 33:26:

Kemudian Rasulullah Saw. memerintahkan agar dibuatkan parit yang cukup dalam, lalu mereka (para tawanan perang) didatangkan dalam keadaan tangan terikat, selanjutnya mereka dihukum pancung. Jumlah mereka kurang lebih antara tujuh sampai delapan ratus orang, sedangkan mereka yang bulu kemaluannya masih belum tumbuh menjadi tawanan bersama kaum wanita, juga semua harta mereka.

Sumber:

  1. http://www.ibnukatsironline.com/2015/09/tafsir-surat-al-ahzab-ayat-26-27.html
  2. https://quranx.com/tafsirs/33.26
  3. https://en.wikipedia.org/wiki/Siege_of_Banu_Qurayza

Yesus: Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya. Lalu Yesus bangkit berdiri dan berkata kepadanya: “Hai perempuan, di manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?” Jawabnya: “Tidak ada, Tuhan.” Lalu kata Yesus: “Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang.” (Kitab Injil Yohanes 8:3-11)

Nabi Musa: Jangan membunuh (Kitab Taurat Keluaran 20:13)

Nabi Yesaya: Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. (Kitab Yesaya 1:15)

Yesus: Engkau tentu mengetahui segala perintah Tuhan: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu. (Kitab Injil Lukas 18:20)

Telah bercerita kepada kami [Qutaibah bin Sa’id] telah bercerita kepada kami [Laits] dari [Ibnu Syihab] dari [‘Ubaidullah bin ‘Abdullah bin ‘Utbah bin Mas’ud] dari [Abu Hurairah] dan [Zaid bin Khalid] Al Juhaniy radliallahu ‘anhuma bahwa keduanya berkata; Ada seorang warga Arab datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam lalu berkata: “Wahai Rasulullah, aku bersumpa atas nama Allah kepadamu, bahwa engkau tidak memutuskan perkara diantara kami melainkan dengan Kitab Allah. Lalu lawan yang tutur katanya lebih baik dari padanya berkata: “Dia benar, putuskan perkara diantara kami dengan Kitab Allah dan perkenankanlah untukku”. Maka Rasululloh shallallahu ‘alaihi wasallam besabda: “Katakan”. Seorang warga Arab berkata: “Sesunguhnya anakku adalah buruh yang bekerja pada orang ini lalu dia berzina dengan istrinya maka aku diberitahu bahwa anakku harus dirajam.. Kemudian aku tebus anakku dengan seratus ekor kambing dan seorang budak wanita kemudian aku bertanya kepada ahli ilmu lalu mereka memberitahu aku bahwa atas anakku cukup dicambuk seratus kali dan diasingkan selama setahun sedangkan untuk istri orang ini dirajam”. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, sungguh aku akan putuskan buat kalian berdua dengan menggunakan Kitab Allah. Adapun seorang budak dan kambing seharusnya dikembalikan dan untuk anakmu dikenakan hukum cambuk sebanyak seratus kali dan diasingkan selama setahun. Adapun kamu, wahai Unais, besok pagi datangilah istri orang ini. Jika dia mengaku maka rajamlah”. Kemudian Unais mendatangi wanita itu dan dia mengakuinya. Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memerintahkan agar wanita itu dirajam.

 

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/11247/hadits-bukhari-nomor-2523
  2. https://ilmuislam.id/hadits/15046/hadits-bukhari-nomor-6656
  3. https://www.hadits.id/hadits/muslim/3210
  4. https://sunnah.com/bukhari:2724
  5. https://sunnah.com/abudawud:4445

Nabi Musa: Jangan membunuh (Kitab Taurat Keluaran 20:13)

Nabi Yesaya: Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. (Kitab Yesaya 1:15)

Yesus: Engkau tentu mengetahui segala perintah Tuhan: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu. (Kitab Injil Lukas 18:20)

Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] Telah menceritakan kepada kami [Affan] Telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] Telah mengabarkan kepada kami [Tsabit] dari [Anas] bahwa ada seorang laki laki yang dituduh berzina dengan istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepada Ali: pergilah, dan penggallah lehernya (karena kemunafikannya). lalu Ali mendatanginya yang ternyata ia sedang mendinginkan dirinya dalam sebuah sumur kecil, Ali berkata padanya: Keluarlah! kemudian Ali menarik tangannya dan ternyata dia adalah seorang laki-laki yang terputus kemaluannya, Maka Ali pun tidak membunuhnya. Lalu Ali datang kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam Seraya berkata; Ya Rasulullah sesungguhnya dia adalah laki laki yang terputus kemaluannya (tidak mempunyai kemaluan).

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/28805/hadits-muslim-nomor-4975
  2. https://bacalah.org/hadis/muslim/50 (Nomor 2771)
  3. https://sunnah.com/muslim:2771

Nabi Musa: Jangan membunuh (Kitab Taurat Keluaran 20:13)

Nabi Yesaya: Apabila kamu menadahkan tanganmu untuk berdoa, Aku akan memalingkan muka-Ku, bahkan sekalipun kamu berkali-kali berdoa, Aku tidak akan mendengarkannya, sebab tanganmu penuh dengan darah. (Kitab Yesaya 1:15)

Yesus: Engkau tentu mengetahui segala perintah Tuhan: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu. (Kitab Injil Lukas 18:20)

  1. Beberapa Zanadiqa (ateis) dibawa ke `Ali dan dia membakarnya. Berita mengenai peristiwa ini, sampai kepada Ibnu Abbas yang berkata, “Seandainya aku berada di tempatnya, aku tidak akan membakarnya, seperti yang dilarang oleh Rasulullah (ﷺ), dengan mengatakan, “Jangan menghukum sesiapa dengan azab Allah (api)).’ Saya akan membunuh mereka menurut pernyataan Rasulullah (ﷺ), ‘Barang siapa yang menukar agama Islamnya, maka bunuhlah dia.’”
  2. Rasulullah (ﷺ), “Darah seorang Muslim yang mengaku tidak ada yang berhak disembah melainkan Allah dan bahawa aku adalah Rasul-Nya, tidak dapat ditumpahkan kecuali dalam tiga kes: Di Qisas kerana membunuh, orang yang sudah berkahwin yang melakukan hubungan seksual haram dan orang yang memeluk Islam (murtad) dan meninggalkan orang-orang Islam.”

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/88/6922
  2. https://sunnah.com/bukhari:6922
  3. https://bacalah.org/hadis/bukhari/87/6878

Nabi Musa: Apabila seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu menindas dia. Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Tuhanmu. (Kitab Taurat Imamat 19:33-34)

Yesus: Jika ada orang yang tidak mau menerima kamu dan tidak mendengarkan perkataanmu, kebaskanlah debu dari kakimu ketika kamu pergi dari rumah atau kota itu. (Kitab Injil Matius 10:14)

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yahya]; telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Yusuf Al Firyabi]; telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [‘Alqamah bin Martsad] dari [Ibnu Buraidah] dari [Ayahnya] berkata; Apabila Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam mengangkat komandan pasukan atau mengutus ekspedisi pasukan, secara khusus beliau berwasiat kepada panglima pasukan untuk bertakwa kepada Allah dan beliau berwasiat kepada kaum muslimin yang bersamanya agar menegakkan kebaikan-kebaikan, lantas beliau bersabda: “Berperanglah dengan nama Allah di jalan Allah, perangilah orang yang kafir terhadap Allah, berperanglah dan janganlah berkhianat, jangan memutilasi dan jangan membunuh anak kecil, bila kau bertemu musuhmu dari kalangan orang-orang musyrik, serulah mereka pada satu dari tiga hal, mana saja diantaranya yang mereka terima maka terimalah dari mereka; serulah mereka menuju Islam, bila mereka menerimamu maka terimalah dari mereka kemudian ajaklah mereka untuk pindah dari tempat mereka ke tempat kaum muhajirin. Beritahukan kepada mereka bila mereka mengerjakannya, bahwa mereka mendapatkan hak dan kewajiban yang sama seperti kaum muhajirin lainnya, bila mereka enggan dan lebih memilih tempat mereka, beritahukan pada mereka bahwa mereka seperti kaum badui kalangan muslimin, mereka berkewajiban melaksanakan hukum Allah yang berlaku bagi kaum mu`minin dan mereka tidak mendapatkan fai` dan ghanimah sama sekali kecuali bila mereka berjihad bersama kaum muslimin, bila mereka enggan maka serulah mereka untuk membayar jizyah, bila mereka menerima maka terimalah dari mereka dan tahanlah dirimu (untuk menyerang mereka), bila mereka enggan maka memintalah pertolongan pada Allah kemudian perangilah mereka. Bila kau mengepung penghuni benteng lalu mereka berkeinginan agar engkau membuat jaminan Allah dan nabi-Nya untuk mereka, jangan kalian lakukan tapi buatlah saja jaminanmu, jaminan ayahmu dan jaminan teman-temanmu untuk mereka, karena bila kalian melanggar jaminanmu dan jaminan ayah-ayahmu itu lebih ringan dari pada kalian melanggar jaminan Allah dan Rasul-Nya, bila kau mengepung penghuni benteng lalu mereka menginginkanmu agar engkau memutuskan hukum Allah atas mereka, jangan kau turuti, tapi berilah mereka keputusan dengan hukummu, karena kau tidak tahu apakah kau sesuai dengan hukum Allah tentang mereka ataukah tidak.” Berkata [‘Alqamah]; lalu aku menceritakana hal itu kepada [Muqatil bin Hayyan] lalu ia berkata; telah menceritakan kepadaku [Muslim bin Haidlam] dari [An Nu’man bin Muqarrin] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam dengan Hadits yang serupa.

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/21125/hadits-ibnu-majah-nomor-2849
  2. https://sunnah.com/muslim:1731a

Nabi Musa: Apabila seorang asing tinggal padamu di negerimu, janganlah kamu menindas dia. Orang asing yang tinggal padamu harus sama bagimu seperti orang Israel asli dari antaramu, kasihilah dia seperti dirimu sendiri, karena kamu juga orang asing dahulu di tanah Mesir; Akulah TUHAN, Tuhanmu. (Kitab Taurat Imamat 19:33-34)

Yesus: Jika ada orang yang tidak mau menerima kamu dan tidak mendengarkan perkataanmu, kebaskanlah debu dari kakimu ketika kamu pergi dari rumah atau kota itu. (Kitab Injil Matius 10:14)

Diriwayatkan oleh Abu Huraira:
Ayat: – “Kamu (Muslim sejati) adalah umat terbaik yang pernah dibesarkan untuk umat manusia. “bermaksud, yang terbaik untuk umat, kerana anda membawa mereka dengan rantai di leher mereka sehingga mereka memeluk Islam.

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/65/4557
  2. https://sunnah.com/bukhari:4557

Nabi Musa: Jangan berzinah (Kitab Keluaran 20:14).

Nabi Musa: Jika seorang laki-laki berzina dengan perempuan yang sudah bersuami, maka laki-laki dan perempuan yang berzina itu harus dihukum mati. (Kitab Imamat 20:10)

Nabi Solomon: Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh (Kitab Amsal 6:32-33)

Yesus: Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Kitab Injil Matius 5:27-29).

Telah menceritakan kepada kami [Ishaq bin Ibrahim] dan [‘Abd bin Humaid] dan lafazh ini milik Ishaq dia berkata; Telah mengabarkan kepada kami [‘Abdur Razzaq] Telah menceritakan kepada kami [Ma’mar] dari [Ibnu Thawus] dari [Bapaknya] dari [Ibnu Abbas] dia berkata; ‘Saya tidak berpendapat tentang sesuatu yang paling dekat dengan makna Al lamam (dosa dosa kecil) selain dari apa yang telah dikatakan oleh [Abu Hurairah] dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa Salam: “Sesungguhnya Allah Allah `Azza Wa Jalla telah menetapkan pada setiap anak cucu Adam bagiannya dari perbuatan zina yang pasti terjadi dan tidak mungkin dihindari. Maka zinanya mata adalah melihat, zinanya lisan adalah ucapan, sedangkan nafsu berkeinginan dan berangan-angan, dan kemaluanlah sebagai pembenar atau tidaknya.” ‘Abad berkata; dalam riwayatkannya dari Ibnu Thawus dari Bapaknya dengan lafazh; ‘Aku mendengar Ibnu ‘Abbas.’

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/28640/hadits-muslim-nomor-4801
  2. https://bacalah.org/hadis/muslim/46/2657b
  3. https://sunnah.com/muslim:2657b
  4. https://sunnah.com/muslim:2658a
  5. https://sunnah.com/abudawud:2152
  6. https://sunnah.com/abudawud:2153

Nabi Yesaya: Akan tetapi, kejahatan-kejahatanmulah yang memisahkan antara kamu dan Tuhanmu, dan dosa-dosamulah yang membuat Ia menyembunyikan wajah-Nya darimu sehingga Dia tidak mendengar. (Kitab Yesaya 59:2)

Nabi Yehezkiel: Ketahuilah, semua jiwa adalah milik-Ku, jiwa ayah dan juga jiwa anak adalah milik-Ku. Jiwa yang berdosalah yang akan mati. (Kitab Yehezkiel 18:4)

 

Adapun bumi itu telah rusak di hadapan Allah dan penuh dengan kekerasan. Allah menilik bumi itu dan sungguhlah rusak benar, sebab semua manusia menjalankan hidup yang rusak di bumi. Berfirmanlah Allah kepada Nuh: “Aku telah memutuskan untuk mengakhiri hidup segala makhluk, sebab bumi telah penuh dengan kekerasan oleh mereka, jadi Aku akan memusnahkan mereka bersama-sama dengan bumi. (Kitab Taurat Kejadian 6:11-13)

 

Kemudian TUHAN berkata, “Karena teriakan tentang Sodom dan Gomora sangat keras, dan karena dosa mereka terlampau berat, Aku akan turun sekarang untuk melihat apakah mereka benar-benar telah melakukan semua itu sesuai dengan teriakan yang sampai kepada-Ku? Jika tidak, Aku akan mengetahuinya.”

Kemudian TUHAN menurunkan hujan belerang dan api atas Sodom dan Gomora, berasal dari TUHAN, dari langit;

(Kitab Taurat Kejadian 18:20-21 & Kejadian 19:24)

Abu Huraira melaporkan Rasulullah (ﷺ) bersabda: Demi Dia di tangan-Nya adalah hidupku, jika kamu tidak melakukan dosa, Allah akan menyingkirkanmu dari luar dan Dia akan mengganti orang-orang yang akan melakukan dosa dan meminta pengampunan dari Allah, dan Dia akan mengampuni mereka .

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/muslim/50/2749
  2. https://sunnah.com/muslim:2749

 

Abu Ayyub Ansari melaporkan bahawa Rasulullah (ﷺ) bersabda: Sekiranya anda tidak melakukan dosa, Allah akan menghapuskan anda dari luar dan akan menggantikan anda dengan orang lain yang telah melakukan dosa, dan kemudian meminta pengampunan dari Allah, dan Dia akan mengampuni mereka.

Sumber: https://bacalah.org/hadis/muslim/50/2748b

Adapun ular ialah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan. Ular itu berkata kepada perempuan itu: ”Tentulah Tuhan berfirman: Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Lalu sahut perempuan itu kepada ular itu: ”Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan, tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah-tengah taman, Tuhan berfirman: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada perempuan itu: ”Sekali-kali kamu tidak akan mati. (Kitab Taurat Kejadian 3:1-4)

Diriwayatkan dari otoritas Ibnu Umar (‘Abdullah b.’ Umar) bahawa Rasulullah (ﷺ) memerhatikan: Sesungguhnya Islam bermula sebagai sesuatu yang pelik dan akan kembali (ke kedudukan lama) menjadi aneh sama seperti yang dimulakan, dan ia akan surut di antara kedua masjid itu ketika ular itu merangkak kembali ke dalam lubang.



Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Rafi] dan [alFadll bin Sahl alAraj] keduanya berkata, telah menceritakan kepada kami [Syababah bin Sawwar] telah menceritakan kepada kami [Ashim] yaitu Ibnu Muhammad alUmari dari [bapaknya] dari [Ibnu Umar] dari Nabi SAW, beliau bersabda: Islam muncul dalam keadaan asing, dan ia akan kembali dalam keadaan asing seperti semula, ia akan masuk di antara dua masjid sebagaimana ular yang masuk ke dalam lubangnya.

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/muslim/1/146
  2. https://kitabhadis.com/sahih-muslim/209
  3. https://sunnah.com/muslim:146
  4. https://sunnah.com/muslim:147

Nabi Abraham: Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu”. (Kitab Taurat Kejadian 12:1)

Nabi Ishak: Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu. (Kitab Taurat Kejadian 26:2)

Nabi Yakub: Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: “Akulah TUHAN. (Kitab Taurat Kejadian 28:13)

Nabi Musa: Ketika TUHAN melihat bahwa Musa mendekat, berkatalah Tuhan dari semak itu, “Musa, Musa!” Jawab Musa, “Ya, ini aku!” Lalu TUHAN berkata, “Jangan mendekat! Lepaskan alas kakimu, karena tanah yang kamu injak itu suci. Akulah Tuhan yang disembah oleh ayahmu, dan yang disembah oleh nenek moyangmu Abraham, Isak, dan Yakub.” Maka Musa menyembunyikan wajahnya karena takut melihat Tuhan. (Kitab Taurat Keluaran 3:4-6)

Nabi SamuelLalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.” Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Ketahuilah, Aku akan melakukan sesuatu di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan bising kedua telinganya. (1 Samuel 3:10-11)

Nabi Daud: Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. (Kitab 1 Samuel 16:13)

Nabi Salomo: Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Tuhan: “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.” (Kitab 1 Raja-Raja 3:5)

Nabi Elia:  Kemudian datanglah firman TUHAN kepadanya: “Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. (Kitab 1 Raja-Raja 17:2-3)

Nabi Elisa: Firman TUHAN kepadanya: “Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram. Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau. (Kitab 1 Raja-Raja 19:15-16)

Nabi Yesaya: Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. (Kitab Yesaya 6:1)

Nabi Yeremia: Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Kitab Yeremia 1:4-5)

Nabi Yehezkiel: Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau. (Kitab Yehezkiel 2:1)

Nabi Daniel: dan aku mendengar dari tengah sungai Ulai itu suara manusia yang berseru: “Gabriel, buatlah orang ini memahami penglihatan itu!” Lalu datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan ketika ia datang, terkejutlah aku dan jatuh tertelungkup, lalu ia berkata kepadaku: “Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir masa!” Sementara ia berbicara dengan aku, jatuh pingsanlah aku tertelungkup ke tanah; tetapi ia menyentuh aku dan membuat aku berdiri kembali. (Kitab Daniel 8:16-18)

Nabi Hosea: Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: “Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN.” (Kitab Hosea 1:2)

Nabi Yunus: Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian: “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” (Yunus 1:1-2)

Nabi Amos: Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel. (Kitab Amos 7:15)

Gideon: Maka sadarlah Gideon bahwa itu adalah Malaikat TUHAN. Kata Gideon, “Aduh, ya TUHAN, ya Rabbi! Telah kulihat Malaikat TUHAN muka dengan muka.” Tetapi TUHAN berfirman kepadanya, “Sejahteralah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati.” (Kitab Hakim-Hakim 6:22-23)

Manoah: Pada waktu nyala api itu naik ke langit dari mazbah, yaitu tempat pembakaran kurban, naiklah Malaikat TUHAN dalam nyala api mazbah itu. Menyaksikan hal itu, Manoah dan istrinya pun bersujud. Setelah itu Malaikat TUHAN tidak lagi menampakkan diri kepada Manoah dan istrinya. Maka tahulah Manoah bahwa Dia itu Malaikat TUHAN. Kata Manoah kepada istrinya, “Kita pasti mati sebab kita telah melihat Tuhan!” Tetapi kata istrinya kepadanya, “Jika TUHAN ingin membunuh kita, tentu Ia tidak akan menerima kurban bakaran dan persembahan bahan makanan dari tangan kita. Tentu Ia juga tidak akan memperlihatkan kepada kita semua hal itu dan tidak akan memberitahukan hal-hal yang demikian kepada kita sekarang ini.” (Kitab Hakim-Hakim 13:21-23)

Zakharia: Lalu malaikat Tuhan memperlihatkan diri kepada Zakharia. Malaikat itu berdiri di sebelah kanan meja tempat pembakaran dupa. Ketika Zakharia melihat malaikat itu, ia terkejut dan menjadi sangat takut. Lalu kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Zakharia. Permintaanmu telah didengar dan istrimu, Elisabet, akan melahirkan seorang anak laki-laki untukmu. Engkau harus menamainya Yahya. (Kitab Injil Lukas 1:11-13)

Maryam: Malaikat itu datang menemui Maryam dan berkata, “Salam, hai engkau, yang memperoleh anugerah. Tuhan besertamu.” Maryam terkejut mendengar perkataan itu dan berpikir, “Salam apakah ini?” Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, Maryam, karena engkau memperoleh anugerah Tuhan. (Kitab Injil Lukas 1:28-30)

Para Gembala: Di daerah itu ada beberapa orang gembala yang sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang pada waktu malam. Tiba-tiba malaikat Tuhan berdiri di dekat mereka dan cahaya kemuliaan Tuhan menyinari mereka. Mereka pun sangat ketakutan. Malaikat itu berkata, “Jangan takut. Aku membawa kabar baik bagimu, yaitu kabar yang mendatangkan kesukaan besar bagi seluruh bangsa. (Kitab Injil Lukas 2:8-10)

Rasul Paulus: Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-Tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum. Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku. Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar. Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu.’ (Kisah Para Rasul 22:4-10)

Telah menceritakan kepada kami [Yahya bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Al Laits] dari [Uqail] dari Ibnu Syihab -lewat jalur periwayatan lain-Dan Telah menceritakan kepadaku [‘Abdullah bin Muhammad] telah menceritakan kepada kami [‘Abdurrazaq] telah menceritakan kepada kami [Ma’mar], [Az Zuhri] mengatakan, telah menceritakan kepadaku [Urwah] dari [Aisyah] radliallahu ‘anha, ia menceritakan; wahyu pertama-tama yang diturunkan kepada Rasulullah Shallallahu’alaihiwasallam adalah berupa mimpi yang baik ketika tidur, beliau tidak bermimpi selain datang seperti fajar subuh, dan beliau selalu pergi ke goa Hira bertahannus di sana, yaitu beribadah beberapa malam, dan beliau untuk hal tersebut berbekal, kemudian kembali kepada Khadijah agar dia dapat membekali beliau untuk keperluan seperti itu, sampai akhirnya beliau di kejutkan dengan al haq ketika beliau sedang berada di dalam goa Hira`, malaikat datang kepada beliau dan berujar; ‘bacalah! ‘ Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadanya; “maka aku menjawab; ‘Saya tidak bisa membaca! ‘ Lalu dia mendekapku dan menutupiku hingga aku kepayahan. kemudian melepasku dan berkata; ‘Bacalah! ‘ aku menjawab; ‘Saya tidak bisa membaca! ‘ Ia mendekapku lagi dan menutupiku untuk kedua kalinya hingga aku kepayahan, kemudian melepasku lagi seraya mengatakan; ‘Bacalah! ‘ saya menjawab; ‘Saya tidak bisa membaca.’ Maka ia mendekapku dan menutupiku untuk kali ketiganya hingga aku kepayahan, kemudian melepasku lagi dan mengatakan; ‘IQRO’ BISMI ROBBIKAL LADZII KHOLAQO sampai ayat ‘ALLAMAL INSAANA MAA LAM YA’LAM, ‘” kemudian beliau pulang dengan menggigil hingga menemui Khadijah dan berkata; “Selimutilah aku, selimutilah aku!” maka keluarganya pun menyelimuti beliau, sampai rasa ketakutan beliau menghilang, kemudian beliau berkata: “ya Khadijah, apa yang terjadi pada diriku?” beliau menceritakan peristiwa tersebut kepadanya dan berkata; “Aku mengkhawatirkan diriku” Maka Khadijah menjawab: ‘Sekali-kali tidak, bergembiralah, demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selama-lamanya, sebab engkau suka menyambung silaturrahim, berkata jujur, menghilangkan kesusahan serta menjamu tamu, serta membela kebenaran! ‘ Maka Khadijah pergi bersama beliau menemui Waraqah bin naufal bin Asad bin Abdul Uzza bin Qushshay, anak paman Khadijah, atau saudara ayahnya, ia adalah semasa jahiliyah beragama nashrani dan suka menulis kitab suci arabi, ia menulis injil arabi dengan kehendak Allah, dan dia seorang kakek yang cukup umur dan buta. Maka Khadijah berkata kepadanya; ‘Wahai anak paman, dengarlah (apa yang dituturkan) anak saudaramu! ‘ Waraqah bertanya; ‘Hai anak saudaraku, apa yang telah kau lihat? ‘ Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan apa yang telah beliau lihat, spontan Waraqah mengatakan; ‘Ini adalah Namus yang pernah diturunkan kepada Musa, duhai sekiranya ketika itu aku masih gagah perkasa dan masih hidup, ketika kaummu mengusirmu! ‘ “Adakah kaumku akan mengusirku?” Tanya Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam. Waraqah menjawab; ‘Iya, tidak ada seorang pun yang membawa seperti yang kau bawa, melainkan ia akan dimusuhi. Jikalau aku temui hari-harimu, niscaya aku membelamu dengan gigih.’ kemudian tak berselang lama Waraqah meninggal dan wahyu berhenti beberapa lama hingga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam sedih. Berita yang sampai kepada kami, kesedihan yang beliau alami sedemikian rupa, hingga beliau beberapa kali ingin bunuh diri dengan cara menerjukan diri dari puncak gunung, setiap kali beliau naik puncak gunung untuk menerjunkan dirinya, Jibril menampakkan diri dan mengatakan; ‘hai Muhammad, sesungguhnya engkau betul-betul Rasulullah! ‘ nasehat ini menjadikan hatinya lega dan jiwannya tenang dan pulang. Namun jika sekian lama wahyu tidak turun, jiwanya kembali terguncang, dan setiap kali ia naik puncak gunung untuk bunuh diri, Jibril menampakkan diri dan menasehati semisalnya. Ibnu Abbas mengatakan tentang ayat; ‘Faaliqul ishbah’ yaitu cahaya matahari ketika siang, dan cahaya bulan ketika malam.

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/14857/hadits-bukhari-nomor-6467
  2. https://sunnah.com/bukhari:3
  3. https://sunnah.com/bukhari:6982

Nabi Musa: Lalu, TUHAN turun dalam tiang awan dan berdiri di pintu masuk tenda. Dia memanggil Harun dan Miryam. Keduanya pun menghadap. TUHAN berkata, “Dengarkanlah perkataan-Ku! Jika ada seorang nabi di antaramu, Aku, TUHAN, akan menyatakan diri-Ku kepadanya dalam penglihatan. Aku akan berbicara kepadanya melalui mimpi. Tidak demikian halnya dengan Musa. Dia adalah hamba yang setia di rumah-Ku. Dengan dia, Aku berbicara mulut ke mulut, jelas, dan tidak menggunakan maksud yang tersembunyi. Dia melihat rupa TUHAN. Kalau demikian, mengapa kalian tidak takut menentang hamba-Ku Musa? (Kitab Taurat Bilangan 12:5-8)

Rasul Paulus: Sebab orang-orang itu adalah rasul-rasul palsu, pekerja-pekerja curang, yang menyamar sebagai rasul-rasul Kristus. Hal itu tidak usah mengherankan, sebab Iblispun menyamar sebagai malaikat Terang. (2 Korintus 11:13-14)

Telah bercerita kepada kami [Farwah] telah bercerita kepada kami [‘Ali bin Mushir] dari [Hisyam bin ‘Urwah] dari [bapaknya] dari [‘Aisyah radliallahu ‘anhu] bahwa Al Harits bin Hisyam bertanya kepada Nabi SAW: “Bagaimana caranya wahyu datang kepada Tuan?”. Beliau menjawab: “Terkadang datang kepadaku seperti suara gemerincing lonceng lalu terhenti sebentar namun aku dapat mengerti apa yang disampaikan. Dan cara ini yang paling berat buatku. Dan terkadang datang Malaikat menyerupai seorang laki-laki lalu berbicara kepadaku maka aku ikuti apa yang diucapkannya”.

Sumber:

  1. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/2976
  2. https://bacalah.org/hadis/bukhari/59/3215
  3. https://sunnah.com/bukhari:3215

Tuhan adalah tempat perlindunganmu, Yang Mahatinggi telah kaujadikan tempat kediamanmu. Kecelakaan tak akan menimpamu, dan tulah tak akan mendekati kemahmu, karena Ia akan memberi perintah kepada malaikat-malaikat-Nya mengenai engkau, supaya engkau dijagai di segala jalanmu. (Kitab Mazmur 91:9-11).

Nabi Yesaya: Tidak ada senjata yang ditempa untuk melawanmu akan berhasil, dan setiap lidah yang akan mengucapkan tuduhan terhadap kamu di pengadilan akan kamu buktikan salah. Inilah warisan para pelayan TUHAN dan pembenaran mereka berasal dari-Ku,” firman TUHAN. (Kitab Yesaya 54:17)

  • Sesungguhnya kamu (Iblis) tidak kuasa atas hamba-hamba-Ku, kecuali mereka yang mengikutimu, yaitu orang yang sesat. (Kitab Quran Surat 15:42)
  • “Sesungguhnya (terhadap) hamba-hamba-Ku, engkau (Iblis) tidaklah dapat berkuasa atas mereka. Dan cukuplah Tuhanmu sebagai penjaga.” (Kitab Quran Surat 17:65)
  • Sungguh, setan itu tidak akan berpengaruh terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan. (Kitab Quran Surat 16:99)

 

Diriwayatkan `Aisyah:
Nabi (ﷺ) terus selama ini membayangkan bahawa dia telah tidur (melakukan hubungan seksual) dengan isterinya dan sebenarnya dia tidak. Suatu hari dia berkata, kepada saya, “Wahai Aisyah! Allah telah memerintahkan saya mengenai suatu masalah yang telah saya tanyakan kepada-Nya. Di sana datang kepada saya dua orang lelaki, salah satunya duduk di dekat kaki saya dan yang lain di dekat kepala saya. Yang satu dekat kaki saya, tanya yang berada di dekat kepala saya (menunjuk ke arah saya), “Apa yang salah dengan lelaki ini? Yang terakhir itu menjawab, “Dia berada di bawah pengaruh sihir. “Yang pertama bertanya, ‘Siapa yang telah membuat sihir padanya? ‘Yang lain menjawab, ‘Lubaid bin Asam.’ Yang pertama bertanya, ‘Bahan apa (yang dia gunakan)? ‘Yang lain menjawab, ‘Kulit serbuk sari dari pohon kurma jantan dengan sisir dan rambutnya menempel di atasnya, disimpan di bawah batu di telaga Dharwan. “” Kemudian Nabi (ﷺ) pergi ke sumur itu dan berkata, “Ini adalah sumur yang sama yang ditunjukkan kepada saya dalam mimpi itu. Bahagian atas pohon kurma terlihat seperti kepala syaitan dan airnya seperti infus Henna. “Kemudian Nabi (ﷺ) memerintahkan agar barang-barang itu dikeluarkan. Saya berkata, “Ya Rasulullah! Tidakkah kamu akan mendedahkan (benda ajaib itu)? ” Nabi (ﷺ), “Allah telah menyembuhkan saya dan saya benci menyebarkan kejahatan di kalangan orang-orang. “Aisyah menambahkan, “(Penyihir) Lubaid bin Asam adalah seorang lelaki dari Bani Zuraiq, sekutu Yahudi. “

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/78/6063
  2. https://sunnah.com/bukhari:3175
  3. https://sunnah.com/bukhari:6063
  4. https://sunnah.com/bukhari:5765
  5. https://sunnah.com/bukhari:5766
  6. https://sunnah.com/bukhari:3268
  7. https://ilmuislam.id/hadits/11723/hadits-bukhari-nomor-3028

Agur bin Yake: Siapakah yang naik ke sorga lalu turun? Siapakah yang telah mengumpulkan angin dalam genggamnya? Siapakah yang telah membungkus air dengan kain? Siapakah yang telah menetapkan segala ujung bumi? Siapa namanya dan siapa nama anaknya? Engkau tentu tahu! (Kitab Amsal 30:4)

 

Lalu, terjadi angin topan yang dahsyat dan ombak besar menghempaskan perahu sehingga perahu penuh dengan air. Namun, Yesus ada di buritan kapal, tidur di atas kasur. Karena itu, mereka membangunkan-Nya dan berkata kepada-Nya, “Guru, tidakkah Engkau peduli kalau kita sedang akan binasa?” Kemudian, Yesus bangun dan menegur angin itu dengan keras, lalu berkata kepada laut, “Tenang! Diamlah!Lalu, angin itu berhenti dan menjadi sangat tenang. Akan tetapi, Dia berkata kepada mereka, “Mengapa kamu takut? Belum punyakah kamu iman?” Mereka sungguh sangat takut dan berkata satu kepada yang lain, “Siapakah Dia ini? Bahkan angin dan laut pun taat kepada-Nya!” (Kitab Injil Markus 4:37-41)

Yesus: Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk. Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum. Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular, dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh. (Kitab Injil Markus 16:15-18)

 

Ketika Paulus memungut seberkas ranting-ranting dan meletakkannya di atas api, keluarlah seekor ular beludak karena panasnya api itu, lalu menggigit tangannya. Ketika orang-orang itu melihat ular itu terpaut pada tangan Paulus, mereka berkata seorang kepada yang lain: “Orang ini sudah pasti seorang pembunuh, sebab, meskipun ia telah luput dari laut, ia tidak dibiarkan hidup oleh Dewi Keadilan.” Tetapi Paulus mengibaskan ular itu ke dalam api, dan ia sama sekali tidak menderita sesuatu. Namun mereka menyangka, bahwa ia akan bengkak atau akan mati rebah seketika itu juga. Tetapi sesudah lama menanti-nanti, mereka melihat, bahwa tidak ada apa-apa yang terjadi padanya, (Kisah Para Rasul 28:3-6)

Surat 69:44-46: Dan sekiranya dia (Muhammad) mengada-adakan sebagian perkataan atas (nama) Kami, pasti Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian Kami potong pembuluh jantungnya.

 

Hadis Sahih al-Bukhari 4428:

Diriwayatkan `Aisyah:
Nabi (ﷺ) ketika dia meninggal, biasa berkata,“ Wahai Aisyah! Aku masih merasakan kesakitan yang disebabkan oleh makanan yang aku makan di Khaibar dan saat ini, aku merasa seolah-olah aortaku sedang dipotong dari racun itu. “

Sumber: 

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/64/4428
  2. https://sunnah.com/bukhari:4428

 

Hadis lain:

Telah menceritakan kepada kami [Wahab bin Baqiyyah] dari [Khalid] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] dari [Abu Hurairah] ia berkata, “Rasulullah SAW menerima hadiah namun tidak makan zakat.” Telah menceritakan kepada kami [Wahb bin Baqiyyah] -dalam riwayat lain- dari [Khalid] dari [Muhammad bin Amru] dari [Abu Salamah] -namun ia tidak menyebutkan Abu Hurairah, ia berkata, “Rasulullah SAW menerima hadiah namun tidak makan zakat.” Ia menambahkan, “Maka ada seorang wanita Yahudi Khaibar yang memberi hadiah daging guling yang telah dilumuri racun kepada beliau. Rasulullah SAW dan para sahabatnya lalu makan daging kambing tersebut. Namun kemudian, beliau bersabda: Angkatlah tangan kalian (berhenti makan), kerana sesungguhnya daging kambing ini telah memberiku kabar bahwa ia telah dibubuhi racun. Bisyr Ibnul Al Bara bin Marur Al Anshari akhirnya meninggal dunia. Rasulullah kemudian mengutus utusan kepada wanita Yahudi tersebut. Beliau bertanya: Apa yang mendorongmu untuk melakukan hal itu? Wanita itu menjawab, Jika engkau seorang Nabi, maka apa yang aku lakukan tidak akan membahayakanmu. Namun jika engkau hanya seorang raja, maka dengan begitu aku telah mengistirahatkan manusia darimu. Rasulullah SAW lantas memerintahkan agar wanita itu dibunuh, maka ia pun dibunuh. Kemudian beliau berkata pada saat sakit yang membawanya kepada kematian: Aku masih merasakan apa yang pernah aku makan di Khaibar, dan sekarang adalah waktu terputusnya punggungku (kematianku).

Sumber:

  1. https://kitabhadis.com/sunan-abu-daud/3912
  2. https://sunnah.com/abudawud:4512
  3. https://sunnah.com/bukhari:4428
  4. https://sunnah.com/bukhari:2617
  5. https://sunnah.com/mishkat:4572
  6. https://sunnah.com/abudawud:3781
  7. https://sunnah.com/muslim:2190a
  8. https://sunnah.com/abudawud:4513
  9. https://www.answering-islam.org/Silas/mo-death.htm
  10. https://id.wikipedia.org/wiki/Kematian_Muhammad

Nabi Musa: “dan jika perempuan itu keluar dari rumahnya dan pergi dari sana, lalu menjadi isteri orang lain, dan jika laki-laki yang kemudian ini tidak cinta lagi kepadanya, lalu menulis surat cerai dan menyerahkannya ke tangan perempuan itu serta menyuruh dia pergi dari rumahnya, atau jika laki-laki yang kemudian mengambil dia menjadi isterinya itu mati, maka suaminya yang pertama, yang telah menyuruh dia pergi itu, tidak boleh mengambil dia kembali menjadi isterinya, setelah perempuan itu dicemari; sebab hal itu adalah kekejian di hadapan TUHAN.” (Kitab Ulangan 24:2-4).

Nabi Yeremia: Firman-Nya: “Jika seseorang menceraikan isterinya, lalu perempuan itu pergi dari padanya dan menjadi isteri orang lain, akan kembalikah laki-laki yang pertama kepada perempuan itu? (Kitab Yeremia 3:1)

Nabi Maleakhi: Dan janganlah orang tidak setia terhadap isteri dari masa mudanya. Sebab Aku membenci perceraian, firman Tuhan, Tuhan Israel, (Kitab Maleakhi 2:15-16)

Yesus: “Sebab pada awal dunia, Tuhan menjadikan mereka laki-laki dan perempuan, sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging. Demikianlah mereka bukan lagi dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Tuhan, tidak boleh diceraikan manusia.” Ketika mereka sudah di rumah, murid-murid itu bertanya pula kepada Yesus tentang hal itu. Lalu kata-Nya kepada mereka: “Barangsiapa menceraikan isterinya lalu kawin dengan perempuan lain, ia hidup dalam perzinahan terhadap isterinya itu. Dan jika si isteri menceraikan suaminya dan kawin dengan laki-laki lain, ia berbuat zinah.” (Kitab Injil Markus 10:6-12)

Diriwayatkan `Aisyah:
Rifa `a Al-Qurazi menceraikan isterinya secara tidak boleh dibatalkan (iaitu perceraian adalah yang terakhir). Kemudian `Abdur-Rahman bin Az-Zubair menikahinya setelah dia. Dia mendatangi Nabi (ﷺ) dan berkata, “Ya Rasulullah! Saya adalah isteri Rifa `a dan dia menceraikan saya tiga kali dan kemudian saya menikah dengan `Abdur-Rahman bin AzZubair, yang oleh Allah tidak mempunyai apa-apa bersamanya kecuali sesuatu seperti pinggiran ini, ya Rasulullah (ﷺ), “menunjukkan pinggiran yang dia ambil dari selimutnya. Abu Bakar duduk bersama Nabi (ﷺ) sementara Khalid Ibn Sa `id bin Al-As sedang duduk di pintu gerbang menunggu penerimaan. Khalid mula memanggil Abu Bakar, “Wahai Abu Bakar! Mengapa kamu tidak menegur wanita ini dari apa yang dia katakan secara terbuka di hadapan Rasul Allah? ” Rasulullah (ﷺ) tidak melakukan apa-apa kecuali tersenyum dan kemudian berkata (kepada wanita itu), “Mungkin anda ingin kembali ke Rifa `a? Tidak, (tidak mungkin), kecuali dan sehingga anda menikmati hubungan seksual dengannya ( `Abdur Rahman) dan dia menikmati hubungan seksual dengan kamu. “

 

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/78/6084
  2. https://sunnah.com/bukhari:6084
  3. https://sunnah.com/muslim:1433a
  4. https://ilmuislam.id/hadits/11169/hadits-bukhari-nomor-2445
  5. https://ilmuislam.id/hadits/13275/hadits-bukhari-nomor-4856
  6. https://hadeethenc.com/id/browse/hadith/6089
  7. https://sunnah.com/nasai:3408
  8. https://sunnah.com/nasai:3411
  9. https://sunnah.com/tirmidhi:1118
  10. https://sunnah.com/ibnmajah:1932
  11. https://sunnah.com/bukhari:5265

Nabi Musa: Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging. Mereka keduanya telanjang, manusia dan isterinya itu, tetapi mereka tidak merasa malu. (Kitab Kejadian 2:24-25).

Nabi Musa: Juga janganlah ia mempunyai banyak isteri, supaya hatinya jangan menyimpang. (Kitab Ulangan 17:17).

Adapun raja Salomo mencintai banyak perempuan asing. Di samping anak Firaun ia mencintai perempuan-perempuan Moab, Amon, Edom, Sidon dan Het, padahal tentang bangsa-bangsa itu TUHAN telah berfirman kepada orang Israel: “Janganlah kamu bergaul dengan mereka dan merekapun janganlah bergaul dengan kamu, sebab sesungguhnya mereka akan mencondongkan hatimu kepada allah-allah mereka.” Hati Salomo telah terpaut kepada mereka dengan cinta. Ia mempunyai tujuh ratus isteri dari kaum bangsawan dan tiga ratus gundik; isteri-isterinya itu menarik hatinya dari pada TUHAN. Sebab pada waktu Salomo sudah tua, isteri-isterinya itu mencondongkan hatinya kepada allah-allah lain. (Kitab 1 Raja-raja 11).

Telah menceritakan kepadaku [Mahmud] Telah menceritakan kepada kami [Abdurrazzaq] Telah mengabarkan kepada kami [Ma’mar] dari [Ibnu Thawus] dari [bapaknya] dari [Abu Hurairah] ia berkata; Sulaiman bin Dawud ‘Alaihimas Salam berkata, “Pada malam ini, aku benar–benar akan menggilir seratus orang isteri, sehingga setiap wanita akan melahirkan seroang anak yang berjihad di jalan Allah.“ Lalu Malaikat pun berkata padanya, “Katakanlah Insya Allah.“ Namun ternyata ia tidak mengatakannya dan lupa. Kemudian ia pun menggilir pada malam itu, namun tak seorang pun dari mereka yang melahirkan, kecuali seorang wanita yang berbentuk setengah manusia. Nabi SAW bersabda: “Sekiranya ia mengatakan Insya Allah niscaya ia tidak akan membatalkan sumpahnya, dan juga hajatnya akan terkabulkan.“

Sumber:

  1. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/4841
  2. https://ilmuislam.id/hadits/13260/hadits-bukhari-nomor-4841
  3. https://sunnah.com/bukhari:5242
  4. https://sunnah.com/bukhari:2819

Nabi Musa: Jangan berzinah (Kitab Keluaran 20:14).

Nabi Musa: Jika seorang laki-laki berzina dengan perempuan yang sudah bersuami, maka laki-laki dan perempuan yang berzina itu harus dihukum mati. (Kitab Imamat 20:10)

Nabi Solomon: Siapa melakukan zinah tidak berakal budi; orang yang berbuat demikian merusak diri. Siksa dan cemooh (Kitab Amsal 6:32-33)

Yesus: Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya. Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka. (Kitab Injil Matius 5:27-29).

Telah mengabarkan kepada kami [Ibrahim bin Yunus bin Muhammad Harami] itu adalah julukannya, ia berkata; telah menceritakan kepada kami [ayahku], ia berkata; telah menceritakan kepada kami [Hammad bin Salamah] dari [Tsabit] dari [Anas] bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memiliki budak yang beliau gauli, dan ‘Aisyah serta Hafshoh masih berada bersama beliau hingga beliau mengharamkan atas diri beliau, kemudian Allah Azza wa jalla menurunkan ayat: Hai Nabi, mengapa kamu mengharamkan apa yang Allah halalkan bagimu

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/32835/hadits-nasai-nomor-3897
  2. https://duniaislam.id/hadis-riwayat-an-nasai-no-3897-bab-cemburu/
  3. https://sunnah.com/nasai:3959

Nabi Musa: Abraham menjawab, “Anakku, Tuhan sendiri yang akan menyediakan anak domba untuk persembahan bakaran itu bagi-Nya (Kitab Kejadian 22:8)

Nabi Daud: “mereka menusuk tangan dan kakiku“. (Kitab Mazmur 22:16-18)

Nabi Daniel: Sebab itu ketahuilah dan pahamilah: sejak keluarnya perintah untuk memugar dan membangun kembali Yerusalem sampai datangnya Orang Yang Dilantik, yakni seorang raja, akan ada tujuh kali tujuh masa dan enam puluh dua kali tujuh masa. Kota itu akan dibangun kembali dengan tempat-tempat umum dan parit-paritnya, tetapi dalam masa kesulitan. Setelah enam puluh dua kali tujuh masa, Orang Yang Dilantik itu akan dilenyapkan dan tidak akan memiliki apa-apa. (Daniel 9:25-26)

Nabi Zakharia: Aku akan mencurahkan roh kasih karunia dan roh permohonan atas keturunan Daud, dan atas penduduk Yerusalem, mereka akan memandang kepada-Ku, yang sudah mereka tikam, (Kitab Zakharia 12:10)

Nabi Yeremia: Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir, (Yeremia 31:31-32)

Nabi Yesaya: karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak. (Yesaya 53:12)

Nabi Mikha: Akan tetapi kamu, hai Betlehem Efrata, kamu yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, darimu akan bangkit bagi-Ku seseorang yang memerintah Israel, yang permulaannya sejak purbakala, semenjak dahulu kala. “Oleh sebab itu, dia akan membiarkan mereka sampai perempuan yang bersalin itu melahirkan. Lalu, saudara-saudaranya yang tersisa akan kembali kepada keturunan Israel.” Dia akan bangkit dan menggembalakan mereka dengan kekuatan TUHAN, dalam keagungan nama TUHAN, Tuhan-Nya. Mereka akan tinggal dengan aman karena saat itu Dia menjadi besar sampai ke ujung bumi.” Dia akan menjadi damai sejahtera.. (Kitab Mikha 5:2-5)

Nabi Yohanes Pembabtis: Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Tuhan, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku (Kitab Injil Yohanes 1:29-30)

Yesus: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. (Kitab Injil Yohanes 5:24)

Yesus: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” (Kitab Injil Lukas 9:22)

Yesus: kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu. (Kitab Injil Yohanes 8:24)

Telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Syu’bah] dari [Manshur] aku mendengar [Abu Hazim] dari [Abu Hurairah radliallahu ‘anhu] berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa yang menunaikan haji di Baitullah ini kemudian tidak berkata, -kata kotor dan tidak berbuat fasiq maka bila dia kembali keadaannya seperti saat dilahirkan oleh ibunya

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/10414/hadits-bukhari-nomor-1690
  2. https://sunnah.com/bukhari:1820
  3. https://ilmuislam.id/hadits/10415/hadits-bukhari-nomor-1691
  4. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/1690

Nabi Musa: Abraham menjawab, “Anakku, Tuhan sendiri yang akan menyediakan anak domba untuk persembahan bakaran itu bagi-Nya (Kitab Kejadian 22:8)

Nabi Daud: “mereka menusuk tangan dan kakiku“. (Kitab Mazmur 22:16-18)

Nabi Daniel: Sebab itu ketahuilah dan pahamilah: sejak keluarnya perintah untuk memugar dan membangun kembali Yerusalem sampai datangnya Orang Yang Dilantik, yakni seorang raja, akan ada tujuh kali tujuh masa dan enam puluh dua kali tujuh masa. Kota itu akan dibangun kembali dengan tempat-tempat umum dan parit-paritnya, tetapi dalam masa kesulitan. Setelah enam puluh dua kali tujuh masa, Orang Yang Dilantik itu akan dilenyapkan dan tidak akan memiliki apa-apa. (Daniel 9:25-26)

Nabi Zakharia: Aku akan mencurahkan roh kasih karunia dan roh permohonan atas keturunan Daud, dan atas penduduk Yerusalem, mereka akan memandang kepada-Ku, yang sudah mereka tikam, (Kitab Zakharia 12:10)

Nabi Yeremia: Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir, (Yeremia 31:31-32)

Nabi Yesaya: karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak. (Yesaya 53:12)

Nabi Mikha: Akan tetapi kamu, hai Betlehem Efrata, kamu yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, darimu akan bangkit bagi-Ku seseorang yang memerintah Israel, yang permulaannya sejak purbakala, semenjak dahulu kala. “Oleh sebab itu, dia akan membiarkan mereka sampai perempuan yang bersalin itu melahirkan. Lalu, saudara-saudaranya yang tersisa akan kembali kepada keturunan Israel.” Dia akan bangkit dan menggembalakan mereka dengan kekuatan TUHAN, dalam keagungan nama TUHAN, Tuhan-Nya. Mereka akan tinggal dengan aman karena saat itu Dia menjadi besar sampai ke ujung bumi.” Dia akan menjadi damai sejahtera.. (Kitab Mikha 5:2-5)

Nabi Yohanes Pembabtis: Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Tuhan, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku (Kitab Injil Yohanes 1:29-30)

Yesus: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. (Kitab Injil Yohanes 5:24)

Yesus: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” (Kitab Injil Lukas 9:22)

Yesus: kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu. (Kitab Injil Yohanes 8:24)

Diriwayatkan oleh Abu Huraira:
Rasulullah (ﷺ), “Sesiapa yang mengatakan, ‘Subhan Allah wa bihamdihi, ‘seratus kali sehari, akan diampuni semua dosanya walaupun ia sama seperti buih laut.

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/80 Nomor 6405
  2. https://hadits.in/bukhari/5926
  3. https://sunnah.com/bukhari:6405
  4. https://sunnah.com/ibnmajah:3812
  5. https://sunnah.com/tirmidhi:3466

Nabi Musa: Abraham menjawab, “Anakku, Tuhan sendiri yang akan menyediakan anak domba untuk persembahan bakaran itu bagi-Nya (Kitab Kejadian 22:8)

Nabi Daud: “mereka menusuk tangan dan kakiku“. (Kitab Mazmur 22:16-18)

Nabi Daniel: Sebab itu ketahuilah dan pahamilah: sejak keluarnya perintah untuk memugar dan membangun kembali Yerusalem sampai datangnya Orang Yang Dilantik, yakni seorang raja, akan ada tujuh kali tujuh masa dan enam puluh dua kali tujuh masa. Kota itu akan dibangun kembali dengan tempat-tempat umum dan parit-paritnya, tetapi dalam masa kesulitan. Setelah enam puluh dua kali tujuh masa, Orang Yang Dilantik itu akan dilenyapkan dan tidak akan memiliki apa-apa. (Daniel 9:25-26)

Nabi Zakharia: Aku akan mencurahkan roh kasih karunia dan roh permohonan atas keturunan Daud, dan atas penduduk Yerusalem, mereka akan memandang kepada-Ku, yang sudah mereka tikam, (Kitab Zakharia 12:10)

Nabi Yeremia: Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir, (Yeremia 31:31-32)

Nabi Yesaya: karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak. (Yesaya 53:12)

Nabi Mikha: Akan tetapi kamu, hai Betlehem Efrata, kamu yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, darimu akan bangkit bagi-Ku seseorang yang memerintah Israel, yang permulaannya sejak purbakala, semenjak dahulu kala. “Oleh sebab itu, dia akan membiarkan mereka sampai perempuan yang bersalin itu melahirkan. Lalu, saudara-saudaranya yang tersisa akan kembali kepada keturunan Israel.” Dia akan bangkit dan menggembalakan mereka dengan kekuatan TUHAN, dalam keagungan nama TUHAN, Tuhan-Nya. Mereka akan tinggal dengan aman karena saat itu Dia menjadi besar sampai ke ujung bumi.” Dia akan menjadi damai sejahtera.. (Kitab Mikha 5:2-5)

Nabi Yohanes Pembabtis: Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Tuhan, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku (Kitab Injil Yohanes 1:29-30)

Yesus: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. (Kitab Injil Yohanes 5:24)

Yesus: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” (Kitab Injil Lukas 9:22)

Yesus: kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu. (Kitab Injil Yohanes 8:24)

Telah menceritakan kepada kami [Suwaid bin Sa’id] berkata, telah menceritakan kepadaku [Hafsh bin Maisarah] berkata, telah menceritakan kepadaku [Zaid bin Aslam] dari [‘Atho` bin Yasar] dari [Abdullah Ash Shunabihi] dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Barangsiapa berwudlu lalu berkumur dan memasukkan air ke dalam hidung, maka dosa-dosanya akan keluar dari mulut dan hidungnya. Jika membasuh wajahnya maka dosa-dosanya akan keluar dari wajahnya hingga akan keluar dari ujung bulu matanya. Jika membasuh kedua tangannya maka dosa-dosanya akan keluar dari kedua tangannya. Jika mengusap kepalanya maka dosa-dosanya akan keluar dari kepalanya hingga keluar dari kedua telinganya. Jika membasuh kedua kakinya maka dosa-dosanya akan keluar dari kedua kakinya hingga keluar dari bawah kukunya. Sedangkan shalat dan jalannya menuju masjid adalah nafilah baginya.”

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/18557/hadits-ibnu-majah-nomor-278
  2. https://hadits.tazkia.ac.id/search/hadits?q=Sunan+Ibnu+Majah+278 Nomor 278
  3. https://sunnah.com/ibnmajah:282

Nabi Daud: Aku mau menceritakan tentang ketetapan TUHAN; Ia berkata kepadaku: “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini. (Kitab Mazmur 2:7)

Nabi Hosea: Ketika Israel masih muda, Kukasihi dia, dan dari Mesir Kupanggil anak-Ku itu (Kitab Hosea 11:1)

Nabi Musa: Abraham menjawab, “Anakku, Tuhan sendiri yang akan menyediakan anak domba untuk persembahan bakaran itu bagi-Nya (Kitab Kejadian 22:8)

Nabi Daud: “mereka menusuk tangan dan kakiku“. (Kitab Mazmur 22:16-18)

Nabi Daniel: Sebab itu ketahuilah dan pahamilah: sejak keluarnya perintah untuk memugar dan membangun kembali Yerusalem sampai datangnya Orang Yang Dilantik, yakni seorang raja, akan ada tujuh kali tujuh masa dan enam puluh dua kali tujuh masa. Kota itu akan dibangun kembali dengan tempat-tempat umum dan parit-paritnya, tetapi dalam masa kesulitan. Setelah enam puluh dua kali tujuh masa, Orang Yang Dilantik itu akan dilenyapkan dan tidak akan memiliki apa-apa. (Daniel 9:25-26)

Nabi Zakharia: Aku akan mencurahkan roh kasih karunia dan roh permohonan atas keturunan Daud, dan atas penduduk Yerusalem, mereka akan memandang kepada-Ku, yang sudah mereka tikam, (Kitab Zakharia 12:10)

Nabi Yeremia: Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir, (Yeremia 31:31-32)

Nabi Yesaya: karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan karena ia terhitung di antara pemberontak-pemberontak, sekalipun ia menanggung dosa banyak orang dan berdoa untuk pemberontak-pemberontak. (Yesaya 53:12)

Nabi Mikha: Akan tetapi kamu, hai Betlehem Efrata, kamu yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, darimu akan bangkit bagi-Ku seseorang yang memerintah Israel, yang permulaannya sejak purbakala, semenjak dahulu kala. “Oleh sebab itu, dia akan membiarkan mereka sampai perempuan yang bersalin itu melahirkan. Lalu, saudara-saudaranya yang tersisa akan kembali kepada keturunan Israel.” Dia akan bangkit dan menggembalakan mereka dengan kekuatan TUHAN, dalam keagungan nama TUHAN, Tuhan-Nya. Mereka akan tinggal dengan aman karena saat itu Dia menjadi besar sampai ke ujung bumi.” Dia akan menjadi damai sejahtera.. (Kitab Mikha 5:2-5)

Nabi Yohanes Pembabtis: Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Tuhan, yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Kemudian dari padaku akan datang seorang, yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku (Kitab Injil Yohanes 1:29-30)

Yesus: Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa mendengar perkataan-Ku dan percaya kepada Dia yang mengutus Aku, ia mempunyai hidup yang kekal dan tidak turut dihukum, sebab ia sudah pindah dari dalam maut ke dalam hidup. (Kitab Injil Yohanes 5:24)

Yesus: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” (Kitab Injil Lukas 9:22)

Yesus: kamu akan mati dalam dosamu; sebab jikalau kamu tidak percaya, bahwa Akulah Dia, kamu akan mati dalam dosamu. (Kitab Injil Yohanes 8:24)

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin ‘Amru bin ‘Abbad bin Jabalah bin Abu Rawwad] Telah menceritakan kepada kami [Harami Ibnu ‘Umarah] telah menceritakan kepada kami [Syaddad Abu Thalhah Ar Rasibi] dari [Ghailan bin Jarir] dari [Abu Burdah] dari [bapaknya] dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam beliau bersabda: “Di hari kiamat kelak, sekelompok dari kaum muslimin akan datang membawa dosa mereka sebesar gunung. Lalu Allah mengampuni dosa-dosanya, kemudian dibebankan-Nya kepada orang-orang Yahudi dan Nasrani.” (Itu menurut perkiraanku). Rauh berkata; ‘aku tidak tahu dari siapa keraguan ini.’ Abu Burdah berkata; Maka hal ini aku ceritakan kepada Umar bin Abdul Aziz. Lalu dia bertanya; ‘Apakah Bapakmu menceritakan hal ini dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam? aku menjawab; ‘Ya.’

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/28801/hadits-muslim-nomor-4971
  2. https://bacalah.org/hadis/muslim/50 Nomor 2767d
  3. https://sunnah.com/muslim:2767d
  4. https://sunnah.com/muslim:2767a
  5. https://sunnah.com/muslim:2767b

Yesus: tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. (Kitab Injil Yohanes 14:26)

Diriwayatkan oleh Aisyah:
Rasulullah (ﷺ) mendengar seorang lelaki membaca Al-Quran pada waktu malam dan berkata, “Semoga Allah mengurniakan rahmat-Nya kepadanya, kerana dia telah mengingatkan saya akan ayat-ayat seperti-dan-seperti surah-surah itu, yang saya disebabkan lupa. “

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/66/5038
  2. https://ilmuislam.id/hadits/13069/hadits-bukhari-nomor-4650
  3. https://sunnah.com/bukhari:5038
  4. https://sunnah.com/bukhari:5039
  5. https://sunnah.com/bukhari:5042

Nabi Yoel: Kemudian dari pada itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Roh-Ku ke atas semua manusia, maka anak-anakmu laki-laki dan perempuan akan bernubuat; orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, teruna-terunamu akan mendapat penglihatan-penglihatan. Juga ke atas hamba-hambamu laki-laki dan perempuan akan Kucurahkan Roh-Ku pada hari-hari itu. Aku akan mengadakan mujizat-mujizat di langit dan di bumi: darah dan api dan gumpalan-gumpalan asap. (Kitab Yoel 2:28-30)

Rasul Paulus: “kepada yang lain Ia memberikan karunia untuk bernubuat” (1 Korintus 12:10)

Rasul Paulus: “Dan Tuhan telah menetapkan beberapa orang dalam Jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar. Selanjutnya mereka yang mendapat karunia untuk mengadakan mujizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berkata-kata dalam bahasa roh.” (1 Korintus 12:28)

 

Nabi Brandon Biggs yang meramalkan penembakan Trump sebelum kejadian:

Telah bercerita kepadaku [Muhammad bin Basysyar] telah bercerita kepada kami [Muhammad bin Ja’far] telah bercerita kepada kami [Syu’bah] dari [Furat Al Qazaz] berkata, aku mendengar [Abu Hazim] berkata; “Aku hidup mendampingi [Abu Hurairah radliallahu ‘anhu] selama lima tahun dan aku mendengar dia bercerita dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam yang besabda: “Bani Isra’il, kehidupan mereka selalu didampingi oleh para Nabi, bila satu Nabi meninggal dunia, akan dibangkitkan Nabi setelahnya. Dan sungguh tidak ada Nabi sepeninggal aku. Yang ada adalah para khalifah yang banyak jumlahnya”. Para shahabat bertanya; “Apa yang baginda perintahkan kepada kami?”. Beliau menjawab: “Penuihilah bai’at kepada khalifah yang pertama (lebih dahulu diangkat), berikanlah hak mereka karena Allah akan bertanya kepada mereka tentang pemerintahan mereka”.

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/11862/hadits-bukhari-nomor-3196
  2. https://ilmuislam.id/hadits/27377/hadits-muslim-nomor-3429
  3. https://sunnah.com/bukhari:3455
  4. https://sunnah.com/tirmidhi:3730
  5. https://sunnah.com/tirmidhi:3731
  6. https://sunnah.com/muslim:2404b

Kemudian, datanglah dari daerah pekuburan, dua orang yang kerasukan roh-roh jahat untuk menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya sehingga tidak ada orang yang berani melewati jalan itu. Mereka datang kepada-Nya dan berseru, “Hai Anak Tuhan! Apakah Engkau datang untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” Tidak jauh dari tempat itu ada kawanan babi yang sedang mencari makan. Roh-roh jahat itu memohon kepada Yesus, “Jika Engkau memerintahkan kami untuk keluar dari dua orang ini, izinkan kami masuk ke dalam kawanan babi itu.” Kata-Nya kepada mereka, “Pergilah!” Maka, roh-roh jahat itu meninggalkan kedua orang itu dan masuk ke dalam babi-babi itu, (Kitab Injil Matius 8:28-32).

Yesus: Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil kepada semua orang. Setiap orang yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan. Tetapi, setiap orang yang tidak percaya akan dihukum. Orang-orang yang percaya akan mengusir setan-setan dan berbicara dalam bahasa-bahasa yang tidak pernah mereka pelajari. Hal-hal itu akan mereka lakukan demi nama-Ku. Meskipun mereka memegang ular dan minum racun, mereka tidak akan celaka. Mereka akan meletakkan tangan atas orang-orang sakit, dan orang-orang itu menjadi sembuh.” (Kitab Injil Markus 16:15-18)

 

Pengusiran setan yang merasuki tubuh manusia:

Aisyah isteri Rasulullah (ﷺ), melaporkan bahawa suatu hari Rasulullah (ﷺ) keluar dari rumahnya pada waktu malam dan dia merasa cemburu. Kemudian dia datang dan dia melihat saya (dalam keadaan fikiran yang gelisah). Dia berkata:
Aisyah, apa yang telah terjadi kepada anda? Adakah anda merasa cemburu? Kemudian dia berkata: Bagaimana mungkin (bahawa wanita seperti saya) tidak boleh merasa cemburu terhadap suami seperti anda. Oleh itu, Rasulullah (ﷺ) bersabda: Iblismu telah datang kepadamu, dan dia berkata: Wahai Rasulullah, apakah ada bersama denganku syaitan? Dia berkata: Ya. Saya berkata: Adakah syaitan melekat pada semua orang? Dia berkata: Ya. Saya (Aisyah) lagi berkata: Wahai Rasulullah, ada juga dengan anda? Dia berkata: Ya, tetapi Tuhanku telah menolongku melawannya dan dengan demikian aku benar-benar aman dari kerosakannya.

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/muslim/52 Nomor 2815
  2. https://bacalah.org/hadis/muslim/52 Nomor 2814a
  3. https://sunnah.com/muslim:2814a
  4. https://sunnah.com/muslim:2815

Kemudian, datanglah dari daerah pekuburan, dua orang yang kerasukan roh-roh jahat untuk menemui Yesus. Mereka sangat berbahaya sehingga tidak ada orang yang berani melewati jalan itu. Mereka datang kepada-Nya dan berseru, “Hai Anak Tuhan! Apakah Engkau datang untuk menyiksa kami sebelum waktunya?” Tidak jauh dari tempat itu ada kawanan babi yang sedang mencari makan. Roh-roh jahat itu memohon kepada Yesus, “Jika Engkau memerintahkan kami untuk keluar dari dua orang ini, izinkan kami masuk ke dalam kawanan babi itu.” Kata-Nya kepada mereka, “Pergilah!” Maka, roh-roh jahat itu meninggalkan kedua orang itu dan masuk ke dalam babi-babi itu, (Kitab Injil Matius 8:28-32).

Yesus: Pergilah ke seluruh dunia dan beritakanlah Injil kepada semua orang. Setiap orang yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan. Tetapi, setiap orang yang tidak percaya akan dihukum. Orang-orang yang percaya akan mengusir setan-setan dan berbicara dalam bahasa-bahasa yang tidak pernah mereka pelajari. Hal-hal itu akan mereka lakukan demi nama-Ku. Meskipun mereka memegang ular dan minum racun, mereka tidak akan celaka. Mereka akan meletakkan tangan atas orang-orang sakit, dan orang-orang itu menjadi sembuh.” (Kitab Injil Markus 16:15-18)

Telah bercerita kepadaku [Ibrahim binHamzah] berkata telah bercerita kepadaku [Ibnu Abi Hazim] dari [Yazid] dari [Muhammad bin Ibrahim] dari [‘Isa binThalhah] dari [Abu Hurairah radliallahu ‘anhu] dari Nabi SAW bersabda: “Jika terbangun, seingatku beliau bersabda; seseorang dari kalian, dari tidurnya hendaklah dia berwudhu’ dan beristinsyar (memasukkan air ke hidung dan mengeluarkannya) kerana setan tidur pada batang hidung orang itu“.

Sumber:

  1. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/3052
  2. https://sunnah.com/bukhari:3295

Nabi Musa: Tuhan itu bukan seperti manusia, jadi Dia tidak pernah berbohong. Dia tidak pernah berubah pikiran seperti kita. Semua yang dikatakan-Nya, pasti Dia lakukan. Semua yang dijanjikan-Nya, pasti Dia tepati. (Kitab Bilangan 23:19)

Nabi Daud: Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga. (Kitab Mazmur 119:89)

Nabi Yesaya: Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Tuhan kita tetap untuk selama-lamanya. (Kitab Yesaya 40:8)

Nabi Maleakhi: Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah. (Kitab Maleakhi 3:6)

Yesus: Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Kitab Injil Matius 5:18)

Yesus: tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. (Kitab Injil Yohanes 14:26)

Telah menceritakan kepadaku [Umayyah bin Bustham] Telah menceritakan kepada kami [Yazid bin Zurai’i] dari [Habib] dari [Ibnu Abu Mulaikah], [Ibnu Zubair] berkata; Aku bertanya kepada [Utsman bin Affan] mengenai ayat; Dan orang-orang yang mati di antara kamu serta meninggalkan istri-istri (Al Baqarah; 234). Dia menjawab; Ayat itu telah dinasakh dengan ayat yang lain. Lalu aku bertanya; kenapa kamu menulisnya atau membiarkannya. Dia menjawab; Wahai anak saudaraku, aku tidak akan merubahnya sedikitpun dari tempatnya.

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/12585/hadits-bukhari-nomor-4166
  2. https://sunnah.com/bukhari:4530
  3. https://sunnah.com/bukhari:4536
  4. https://quranx.com/tafsirs/2.240

Nabi Musa: Tuhan itu bukan seperti manusia, jadi Dia tidak pernah berbohong. Dia tidak pernah berubah pikiran seperti kita. Semua yang dikatakan-Nya, pasti Dia lakukan. Semua yang dijanjikan-Nya, pasti Dia tepati. (Kitab Bilangan 23:19)

Nabi Daud: Untuk selama-lamanya, ya TUHAN, firman-Mu tetap teguh di sorga. (Kitab Mazmur 119:89)

Nabi Yesaya: Rumput menjadi kering, bunga menjadi layu, tetapi firman Tuhan kita tetap untuk selama-lamanya. (Kitab Yesaya 40:8)

Nabi Maleakhi: Bahwasanya Aku, TUHAN, tidak berubah. (Kitab Maleakhi 3:6)

Yesus: Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (Kitab Injil Matius 5:18)

Yesus: tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu. (Kitab Injil Yohanes 14:26)

  1. Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-Qur’an, dan pasti Kami (pula) yang memeliharanya. (Kitab quran surat 15:9).

  2. Dan telah sempurna firman Tuhanmu (Al-Qur’an) dengan benar dan adil. Tidak ada yang dapat mengubah firman-Nya. Dan Dia Maha Mendengar, Maha Mengetahui. (Kitab quran surat 6:115).

  3. Dan sesungguhnya rasul-rasul sebelum engkau pun telah didustakan, tetapi mereka sabar terhadap pendustaan dan penganiayaan (yang dilakukan) terhadap mereka, sampai datang pertolongan Kami kepada mereka. Dan tidak ada yang dapat mengubah kalimat-kalimat (ketetapan) Allah. Dan sungguh, telah datang kepadamu sebagian dari berita rasul-rasul itu. (Kitab quran surat 6:34).

 

Hadis:

Telah menceritakan kepada kami [Musa] Telah menceritakan kepada kami [Ibrahim] Telah menceritakan kepada kami [Ibnu Syihab] bahwasanya [Anas bin Malik] telah menceritakan kepadanya, bahwasanya; Hudzaifah bin Al Yamani datang kepada Utsman setelah sebelumnya memerangi Ahlus Syam yakni pada saat penaklukan Armenia dan Azerbaijan bersama penduduk Irak. Dan ternyata perselisihan mereka dalam Qira`ah mengejutkan Hudzaifah. Maka Hudzaifah pun berkata kepada Utsman, “Rangkullah ummat ini sebelum mereka berselisih tentang Al Qur`an sebagaimana perselisihan yang telah terjadi pada kaum Yahudi dan Nasrani.” Akhirnya, Utsman mengirim surat kepada Hafshah yang berisikan, “Tolong, kirimkanlah lembaran alquran kepada kami, agar kami dapat segera menyalinnya ke dalam lembaran yang lain, lalu kami akan segera mengembalikannya pada Anda.” Maka Hafshah pun mengirimkannya kepada Utsman. Lalu Utsman memerintahkan kepada Zaid bin Tsabit, Abdullah bin Zubair, Sa’id bin Al Ash dan Abdurrahman bin Al Harits bin Hisyam, sehingga mereka pun menyalinnya ke dalam lembaran shuhuf yang lain. Utsman berkata kepada tiga orang Quraisy dari mereka, “Jika kalian berselisih dengan Zaid bin Tsabit terkait dengan Al Qur`an, maka tulislah dengan bahasa Quraisy, sebab Al Qur`an turun dengan bahasa mereka.” Kemudian mereka mengindahkan perintah itu hingga penyalinan selesai dan Utsman pun mengembalikannya ke Hafshah. Setelah itu, Utsman mengirimkan sejumlah Shuhuf yang telah disalin ke berbagai penjuru negeri kaum muslimin, dan memerintahkan untuk membakar Al Qur`an yang terdapat pada selain Shuhuf tersebut. Ibnu Syihab berkata; [Kharijah bin Zaid] telah mengabarkan kepadaku bahwa ia mendengar [Zaid bin Tsabit] berkata, “Kami kehilangan satu ayat dari surat Al Ahzab saat kami menyalinnya, yang sungguh aku telah mendengarnya langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam saat beliau membacanya. Lalu kami pun mencarinya, dan ternyata kami menemukannya pada Khuzaimah bin Tsabit Al Anshari. Yakni ayat, “MINAL MUKMINIINA RIJAALUN SHADAQUU MAA ‘AAHADUU ALLAAHA ‘ALAIHI.” Maka kami pun menggabungkannya di dalam mushhaf.

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/13023/hadits-bukhari-nomor-4604
  2. https://sunnah.com/bukhari:4987

 

Hadis:

Diriwayatkan oleh Ibn `Abbas:
Umar berkata, “Saya takut bahawa setelah sekian lama berlalu, orang mungkin berkata, “Kami tidak menemukan Ayat-ayat Rajam (rajam sampai mati) di dalam Kitab Suci, “dan akibatnya mereka mungkin tersasar dengan meninggalkan kewajiban yang telah dinyatakan oleh Allah. Sesungguhnya saya mengesahkan bahawa hukuman Rajam dijatuhkan kepada dia yang melakukan persetubuhan haram, jika dia sudah berkahwin dan jenayah itu dibuktikan oleh saksi atau kehamilan atau pengakuan. “Sufyan menambah, “Saya telah menghafal kisah ini dengan cara ini. “Umar menambahkan, “Sesungguhnya Rasulullah (ﷺ) menjalankan hukuman Rajam dan begitu juga kami setelah dia. “

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/86 Nomor 6829
  2. https://sunnah.com/bukhari:6829
  3. https://ilmuislam.id/hadits/14717/hadits-bukhari-nomor-6327

Jadi, kalau memang benar bahwa orang yang sudah meninggal akan dihidupkan kembali, perempuan itu akan disebut sebagai istri siapa?— karena ketujuh bersaudara itu sudah pernah kawin dengan dia.” Yesus menjawab, “Kalian sangat keliru karena tidak tahu apa yang tertulis dalam Kitab Suci dan tidak mengenal kuasa Tuhan. Nanti, ketika orang yang sudah meninggal dihidupkan kembali, mereka tidak akan berpasang-pasangan lagi, tetapi hidup tanpa pasangan seperti semua malaikat di surga. (Kitab Injil Matius 22:28-30).

Sumber: https://alkitab.sabda.org/bible.php?book=40&chapter=22&mode=text&version=tsi

Jubair b. Nufair says:
Saya mendengarnya dari ‘Auf b. Malik bahawa Nabi (ﷺ) mengucapkan doa di atas mayat, dan saya teringat doanya: “Ya Allah! Ampunilah dia, kasihanilah dia, beri dia kedamaian dan bebaskan dia. Terimalah dia dengan hormat dan jadikan kuburnya lapang; basuhlah dia dengan air, salji dan hujan es. Bersihkan dia dari kesalahan kerana Engkau akan membersihkan pakaian putih dari kekotoran. Minta dia dengan tempat tinggal yang lebih baik daripada tempat tinggalnya, dengan keluarga yang lebih baik daripada keluarganya, dan dengan pasangan yang lebih baik daripada pasangannya. Akui dia ke Taman, dan lindungilah dia dari siksa kubur dan siksa api. ” (‘Auf bin Malik) berkata: Saya sungguh-sungguh menginginkan saya adalah mayat ini.

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/muslim/11/963a
  2. https://www.hadits.id/hadits/muslim/1600
  3. https://www.hadits.id/hadits/muslim/1601
  4. https://ilmuislam.id/hadits/25697/hadits-muslim-nomor-1600
  5. https://sunnah.com/muslim:963a
  6. https://sunnah.com/nasai:1984

Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Tuhan: “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.” (Kitab 1 Raja-Raja 3:5)

 

Maka berikanlah kepada hamba-Mu ini hati yang faham menimbang perkara untuk menghakimi umat-Mu dengan dapat membedakan antara yang baik dan yang jahat, sebab siapakah yang sanggup menghakimi umat-Mu yang sangat besar ini?” Lalu adalah baik di mata Tuhan bahwa Salomo meminta hal yang demikian. Jadi berfirmanlah Tuhan kepadanya: “Oleh karena engkau telah meminta hal yang demikian dan tidak meminta umur panjang atau kekayaan atau nyawa musuhmu, melainkan pengertian untuk memutuskan hukum, maka sesungguhnya Aku melakukan sesuai dengan permintaanmu itu, sesungguhnya Aku memberikan kepadamu hati yang penuh hikmat dan pengertian, sehingga sebelum engkau tidak ada seorangpun seperti engkau, dan sesudah engkau takkan bangkit seorangpun seperti engkau. Dan juga apa yang tidak kauminta Aku berikan kepadamu, baik kekayaan maupun kemuliaan, sehingga sepanjang umurmu takkan ada seorangpun seperti engkau di antara raja-raja. Dan jika engkau hidup menurut jalan yang Kutunjukkan dan tetap mengikuti segala ketetapan dan perintah-Ku, sama seperti ayahmu Daud, maka Aku akan memperpanjang umurmu.” (Kitab 1 Raja-Raja 3:9-14)

Telah menceritakan kepada kami [‘Amru bin ‘Aun] berkata, telah menceritakan kepada kami [Husyaim] dari [Humaid] dari [Anas bin Malik] berkata, [‘Umar bin Al Khaththab], ” Aku memiliki pemikiran yang aku ingin jika itu dikabulkan oleh Rabbku dalam tiga persoalan. Maka aku sampaikan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ‘Wahai Rasulullah, seandainya Maqam Ibrahim kita jadikan sebagai tempat shalat? Lalu turunlah ayat: ‘(Dan jadikanlah sebahagian maqam Ibrahim sebagai tempat shalat) ‘ (Qs. Al Baqarah: 125). Yang kedua tentang hijab. Aku lalu berkata, ‘Wahai Rasulullah, seandainya Tuan perintahkan isteri-isteri Tuan untuk berhijab karena yang berkomunikasi dengan mereka ada orang yang shalih dan juga ada yang fajir (suka bermaksiat).’ Maka turunlah ayat hijab. Dan yang ketiga, saat isteri-isteri beliau cemburu kepada beliau (sehingga banyak yang membangkang), aku katakan kepada mereka, ‘Semoga bila Beliau menceraikan kalian Rabbnya akan menggantinya dengan isteri-isteri yang lebih baik dari kalian.’ Maka turunlah ayat tentang masalah ini.”

Sumber:

  1. https://sunnah.com/bukhari:402
  2. https://sunnah.com/bukhari:4483
  3. https://ilmuislam.id/hadits/9111/hadits-bukhari-nomor-387
  4. https://sunnah.com/ahmad:250
  5. https://sunnah.com/ahmad:157
  6. https://sunnah.com/ahmad:160

Yesus: Di rumah Bapa-Ku banyak tempat tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan tempat bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan tempat bagimu, Aku akan datang kembali dan membawa kamu ke tempat-Ku, supaya di tempat di mana Aku berada, kamupun berada. Dan ke mana Aku pergi, kamu tahu jalan ke situ.” Kata Tomas kepada-Nya: “Tuhan, kami tidak tahu ke mana Engkau pergi; jadi bagaimana kami tahu jalan ke situ?” Kata Yesus kepadanya: Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku. (Kitab Injil Yohanes 14:2-6)

Diriwayatkan’Um Al-Ala:

Seorang wanita Ansari yang memberikan ikrar kesetiaan kepada Nabi (ﷺ) bahawa orang-orang Ansar menarik banyak mengenai tempat tinggal para Emigran. `Uthman bin Maz’un diputuskan untuk tinggal bersama mereka (yaitu keluarga Um Al- `Ala), `Uthman jatuh sakit dan aku merawatnya hingga dia mati dan kami menutupinya dengan pakaiannya. Kemudian Nabi (ﷺ) mendatangi kami dan saya (menghadap mayat) berkata, “Wahai Abu As-Sa’ib, semoga rahmat Allah kepadamu! Aku bersaksi bahawa Allah telah menghormatimu. “Mengenai itu Nabi (ﷺ), “Bagaimana kamu tahu bahawa Allah telah menghormatinya? ” Saya menjawab, “Saya tidak tahu. Semoga ayah dan ibu saya dikorbankan untuk anda, ya Rasulullah! Tetapi siapa lagi yang layak mendapatkannya (jika bukan `Uthman)? ” Dia berkata, “Demi Allah, kematian telah menimpanya dan aku berharap yang terbaik baginya. Demi Allah, walaupun aku adalah rasul Allah, namun aku tidak tahu apa yang akan Allah lakukan terhadapku, “Demi Allah , Saya tidak akan menegaskan ketakwaan orang lain setelahnya. Itu membuat saya sedih dan ketika saya tidur, saya melihat dalam mimpi aliran yang mengalir untuk `Uthman bin Maz’un. Saya menemui Rasulullah (ﷺ) dan memberitahunya. Dia mengatakan, “Itu melambangkan perbuatan baiknya. “

Sumber:

  1. https://sunnah.com/bukhari:3929
  2. https://bacalah.org/hadis/bukhari/63/3929

Yesus: Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka. (Kitab Injil Matius 10:28)

Yesus: Engkau tentu mengetahui segala perintah Allah: Jangan berzinah, jangan membunuh, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta, hormatilah ayahmu dan ibumu. (Kitab Injil Lukas 18:20)

Yesus: Tetapi barangsiapa menyangkal Aku di depan manusia, Aku juga akan menyangkalnya di depan Bapa-Ku yang di sorga. (Kitab Injil Matius 10:33)

Yesus: Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta. (Kitab Injil Yohanes 8:44)

Nabi Musa: Jangan mengucapkan saksi dusta tentang sesamamu. (Kitab Keluaran 20:16)

Nabi Musa: Janganlah kamu mencuri, janganlah kamu berbohong dan janganlah kamu berdusta seorang kepada sesamanya. (Kitab Imamat 19:11)

Nabi Salomo: Orang yang dusta bibirnya adalah kekejian bagi TUHAN, tetapi orang yang berlaku setia dikenan-Nya. (Kitab Amsal 12:22)

Nabi Salomo: Enam perkara ini yang dibenci TUHAN, bahkan, tujuh perkara yang menjadi kekejian bagi hati-Nya: mata sombong, lidah dusta, tangan yang menumpahkan darah orang yang tidak bersalah. (Kitab Amsal 6:16-17)

Nabi Salomo: Saksi dusta tidak akan luput dari hukuman, orang yang menyembur-nyemburkan kebohongan akan binasa. (Kitab Amsal 19:9)

Nabi Salomo: Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. (Kitab Amsal 18:21)

Nabi Daud: Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu. (Kitab Mazmur 34:13)

Nabi Daud: Orang yang melakukan tipu daya tidak akan diam di dalam rumahku, orang yang berbicara dusta tidak akan tegak di depan mataku. (Kitab Mazmur 101:7)

Nabi Zakharia: Inilah hal-hal yang harus kamu lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah hukum yang benar, yang mendatangkan damai di pintu-pintu gerbangmu. Janganlah merancang kejahatan dalam hatimu seorang terhadap yang lain dan janganlah mencintai sumpah palsu. Sebab semuanya itu Kubenci, demikianlah firman TUHAN.” (Kitab Zakharia 8:16-17)

Telah menceritakan kepadaku [Harmalah bin Yahya]; Telah mengabarkan kepada kami [Ibnu Wahb]; Telah mengabarkan kepadaku [Yunus] dari [Ibnu Syihab]; Telah mengabarkan kepadaku [Humaid bin ‘Abdur Rahman bin ‘Auf] bahwa Ibunya [Ummu Kultsum bin ‘Uqbah bin Abu Mu’aith] -dan ia termasuk perempuan yang turut hijrah dalam kelompok pertama yang berbai’at kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam- bahwasanya ia pernah mendengar Rasulullah bersabda: “Orang yang mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, orang yang berkata demi kebaikan, dan orang yang membangkitkan (mengingatkan) kebaikan bukanlah termasuk pendusta.” lbnu Syihab berkata; ‘Saya tidak pernah mendengar diperbolehkannya dusta yang diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal, yaitu; dusta dalam peperangan, dusta untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai, dan dusta suami terhadap istri atau istri terhadap suami (untuk meraih kebahagiaan atau menghindari keburukan). Telah menceritakan kepada kami [Amru An Naqid] Telah menceritakan kepada kami [Ya’qub bin Ibrahim bin Sa’ad] Telah menceritakan kepada kami [Bapakku] dari [Shalih] Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Muslim bin Ubaidullah bin Abdullah bin Syihab] melalui jalur ini dengan Hadits yang serupa. Hanya saja pada Hadits Shalih disebutkan dengan lafazh; Ummu Kultsum berkata; ‘Saya tidak pernah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memberikan dispensasi kedustaan yang diucapkan oleh manusia kecuali dalam tiga hal.’-sebagaimana di dalam Hadits Yunus dari perkataan Ibnu Syihab. Telah menceritakannya kepada kami [‘Amru An Naqid]; Telah menceritakan kepada kami [Isma’il bin Ibrahim]; Telah mengabarkan kepada kami [Ma’mar] dari [Az Zuhri] melalui jalur ini hanya sampai perkataan; ‘membangkitkan kebaikan’. -tanpa menyebutkan kalimat setelah itu.-

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/28558/hadits-muslim-nomor-4717
  2. https://hadits.in/muslim/4717
  3. https://sunnah.com/muslim:2605a
  4. https://sunnah.com/abudawud:4920
  5. https://sunnah.com/bukhari:2692
  6. https://sunnah.com/abudawud:4921

Nabi Musa: Inilah yang diperintahkan TUHAN. Apabila seorang laki-laki bernazar atau bersumpah kepada TUHAN, sehingga ia mengikat dirinya kepada suatu janji, maka janganlah ia melanggar perkataannya itu; haruslah ia berbuat tepat seperti yang diucapkannya. (Kitab Taurat Bilangan 30:1-2)

Yesus: Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Tuhan, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, ataupun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Besar; janganlah juga engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambutpun. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: tidak. Apa yang lebih dari pada itu berasal dari si jahat. (Kitab Injil Matius 5:34-37)

Diriwayatkan oleh `Abdur-Rahman bin Samura:
Nabi (ﷺ), “Wahai Abdur-Rahman bin Samura! Jangan berusaha menjadi penguasa, kerana jika kamu diberi wewenang untuk itu, maka kamu akan bertanggung jawab atasnya, tetapi jika kamu diberikan tanpa meminta untuk itu, maka kamu akan ditolong di dalamnya (oleh Allah): dan setiap kali kamu bersumpah untuk melakukan sesuatu dan kemudian kamu mendapati bahawa sesuatu yang lain lebih baik daripada yang pertama, maka lakukan yang lebih baik dan buat penebusan sumpahmu. “

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/83/6622
  2. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/6131
  3. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/6132
  4. https://ilmuislam.id/hadits/14530/hadits-bukhari-nomor-6131
  5. https://ilmuislam.id/hadits/14531/hadits-bukhari-nomor-6132
  6. https://hadits.tazkia.ac.id/hadits/bab/1:3360
  7. https://sunnah.com/bukhari:6622

Yesus: Jadi, kalau memang benar bahwa orang yang sudah meninggal akan dihidupkan kembali, perempuan itu akan disebut sebagai istri siapa?— karena ketujuh bersaudara itu sudah pernah kawin dengan dia.” Yesus menjawab, “Kalian sangat keliru karena tidak tahu apa yang tertulis dalam Kitab Suci dan tidak mengenal kuasa Tuhan. Nanti, ketika orang yang sudah meninggal dihidupkan kembali, mereka tidak akan berpasang-pasangan lagi, tetapi hidup tanpa pasangan seperti semua malaikat di surga. (Kitab Injil Matius 22:28-30).

Sumber: https://alkitab.sabda.org/bible.php?book=40&chapter=22&mode=text&version=tsi

Telah mengabarkan kepada kami [Ja’far bin ‘Aun] dari [Al A’masy] dari [Tsumamah bin Uqbah Al Muhallimi] ia berkata; Aku mendengar [Zaid bin Arqam] berkata; Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya seorang penghuni surga akan diberikan kekuatan seratus orang laki-laki dalam hal makan, minum, hubungan badan dan syahwat.” Lalu ada seorang yahudi berkata; Sesungguhnya orang yang makan dan minum itu akan kencing dan buang hajat. Beliau bersabda: “(kotoran itu) akan keluar dari kulitnya melalui keringat dan perutnya telah menyatu (tidak berfungsi lagi).”

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/17711/hadits-darimi-nomor-2704
  2. https://hadith.one/in/darmi/hadith/2704
  3. https://sunnah.com/tirmidhi:2536

 

Telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin ‘Abdurrahman] berkata, telah menceritakan kepada kami [Nu’aim bin Hammad] berkata, telah menceritakan kepada kami [Baqiyyah Ibnul Walid] dari [Bahir bin Sa’d] dari [Khalid bin Ma’dan] dari [Al Miqdam bin Ma’di Karib] ia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Orang yang mati syahid di sisi Allah mempunyai enam keutamaan; dosanya akan diampuni sejak darahnya tertumpah di awal kali pertempuran, diperlihatkan tempat duduknya di surga, dijaga dari siksa kubur, diberi keamanan dari ketakutan yang besar saat dibangkitkan dari kubur, diberi mahkota kemuliaan yang satu permata darinya lebih baik dari dunia seisinya, dinikahkan dengan tujuh puluh dua bidadari dan diberi hak untuk memberi syafaat kepada tujuh puluh orang dari keluarganya.” Abu Isa berkata, “Hadits ini derajatnya hasan shahih gharib.”

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/36063/hadits-tirmidzi-nomor-1586
  2. https://sunnah.com/tirmidhi:1663
  3. https://sunnah.com/tirmidhi:2537
  4. https://sunnah.com/tirmidhi:2735
  5. https://sunnah.com/bukhari:3254
  6. https://kumparan.com/berita-hari-ini/gambaran-72-bidadari-surga-yang-akan-dinikahkan-dengan-para-syuhada-saleh-1zAvnWOmLKH/1
  7. https://www.liputan6.com/islami/read/5492780/pesona-kecantikan-72-bidadari-yang-akan-mendampingi-para-lelaki-ahli-surga

Nabi Musa: Di gurun ini akan bergelimpangan mayat-mayatmu, iaitu semua orang berumur dua puluh tahun ke atas yang telah dihitung dan yang bersungut-sungut terhadap-Ku. (Kitab Taurat Bilangan 14:29)

Yesus: Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut. (Kitab Injil Matius 18:6)

Yesus: Biarkanlah anak-anak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepada-Ku; sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Sorga. (Kitab Injil Matius 19:14)

Rasul Paulus: Ketika aku masih anak-anak, aku berbicara seperti anak-anak, aku berpikir seperti anak-anak, dan berakal budi seperti anak-anak. Tetapi, ketika aku menjadi dewasa, aku membuang sifat kekanak-kanakan itu. (1 Korintus 13:11)

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [Yunus bin Bukair] telah menceritakan kepada kami [Hisyam bin ‘Urwah] dari [Ayahnya] dari [Aisyah] dia berkata, “Ibuku mengobatiku agar aku kelihatan gemuk, saat dia hendak mempertemukan aku dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, dan usaha itu tidak membuahkan hasil sehingga aku memakan timun dengan kurma basah. Kemudian aku menjadi gemuk dengan bentuk yang ideal.”

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/21591/hadits-ibnu-majah-nomor-3315
  2. https://hadits.tazkia.ac.id/hadits/bab/6:1226
  3. https://sunnah.com/ibnmajah:3324
  4. https://sunnah.com/abudawud:3903

 

Telah menceritakan kepada kami [Qabishah bin Utbah] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Hisyam bin Urwah] dari [Urwah] bahwasnya; “Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menikahi Aisyah saat ia berumur enam tahun, kemudian beliau hidup bersama dengannya (menggaulinya) saat berumur sembilan tahun. Dan Aisyah hidup bersama Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga selama sembilan tahun.”

Sumber:

  1. https://sunnah.com/bukhari:5133
  2. https://sunnah.com/bukhari:5134
  3. https://sunnah.com/bukhari:5158
  4. https://sunnah.com/nasai:3379
  5. https://sunnah.com/nasai:3255
  6. https://sunnah.com/nasai:3256
  7. https://bacalah.org/hadis/bukhari/67/5133
  8. https://ilmuislam.id/hadits/13180/hadits-bukhari-nomor-4761
  9. https://ilmuislam.id/hadits/13157/hadits-bukhari-nomor-4738
  10. https://sunnah.com/nasai:3378
  11. https://sunnah.com/muslim:1422c
  12. https://bacalah.org/hadis/muslim/16/1422c

 

Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Abdullah bin Numair] telah menceritakan kepada kami [ayahku] telah menceritakan kepada kami [‘Ubaidullah] dari [Nafi’] dari [Ibnu Umar] dia berkata, “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam memeriksaku ketika hendak berangkat perang Uhud, ketika itu saya baru berusai empat belas tahun, sehingga beliau pun tidak membolehkan aku ikut pergi berperang. ketika hendak berangkat ke medan perang (Khandaq), beliau memeriksaku pula. Ketika itu saya telah berusai lima belas tahun, dan beliau membolehkanku ikut berperang.” Nafi’ berkata, “Maka saya mendatangi ‘Umar bin Abdul Aziz -ketika itu dia telah menjabat sebagai Khalifah-, lalu saya menyampaikan kepadanya hadits tersebut. dia berkata, “Sesungguhnya itu adalah batas antara usia kecil dan usia dewasa.” Lalu dia menulis surat kepada pegawainya supaya mereka mewajibkan pelaksanaan tugas-tugas agama (Mukallaf) bagi setiap anak yang telah mencapai usia lima belas tahun. Anak yang kurang dari usia tersebut menjadi tanggung jawab keluarganya.” Dan telah menceritakan kepada kami [Abu Bakar bin Abu Syaibah] telah menceritakan kepada kami [Abdullah bin Idris] dan [Abdurrahim bin Sulaiman]. (dalam jalur lain disebutkan) Telah menceritakan kepada kami [Muhammad bin Al Mutsanna] telah menceritakan kepada kami [Abdul Wahab] -yaitu At Tsaqafi- semuanya dari [‘Ubaidullah] dengan isnad ini, namun dalam hadits mereka disebutkan, “Sedangkan saya berusia empat belas tahun, maka beliau menganggapku masih kecil.”

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/27416/hadits-muslim-nomor-3473
  2. https://sunnah.com/bukhari:2664
  3. https://sunnah.com/muslim:1868a

Nabi Musa: Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? — apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.” (Kitab Ulangan 18:20-22)

Nabi Yoel: Setelah itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Ruh-Ku ke atas semua manusia, sehingga anak-anakmu yang laki-laki dan yang perempuan akan bernubuat, orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, dan pemuda-pemudamu akan mendapat penglihatan. Juga ke atas para hamba laki-laki dan para hamba perempuan Aku akan mencurahkan Ruh-Ku pada masa itu. Aku akan mengadakan mukjizat-mukjizat di langit dan di bumi, yaitu darah, api, dan tiang asap. Matahari akan berubah menjadi gelap dan bulan menjadi darah sebelum datang hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka akan terjadi kelak, semua orang yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan. Di Gunung Sion dan di Yerusalem akan ada orang-orang yang terluput, seperti yang telah difirmankan TUHAN, dan di antara orang-orang yang tertinggal akan ada orang-orang yang dipanggil TUHAN.” (Kitab Yoel 2:28-32)

Yesus: Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Kitab Injil Matius 24:4-13)

Diriwayatkan oleh Anas:
Seorang Badui mendatangi Nabi (ﷺ) dan berkata, “Ya Rasulullah! Kapan Kiamat akan ditetapkan? ” Nabi (ﷺ) berkata, “Wailaka (Celakalah kamu), Apa yang telah kamu siapkan untuk itu? ” Orang Badui itu berkata, “Saya belum menyiapkan apa-apa untuk itu, kecuali bahawa saya mengasihi Allah dan H adalah Rasul. “Nabi (ﷺ), “Kamu akan bersama mereka yang kamu cintai. “Kami (para sahabat Nabi (ﷺ)) berkata, “Dan adakah kita juga akan begitu? Nabi (ﷺ) berkata, “Ya. “Oleh itu, kami menjadi sangat gembira pada hari itu. Sementara itu, seorang hamba Al- Mughira berlalu dan dia seumuran dengan aku. Nabi (ﷺ). “Sekiranya (hamba) ini hidup lama, dia tidak akan mencapai usia tua geriatrik, tetapi hari kiamat akan ditetapkan. “

 

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/78 Search 6167
  2. https://sunnah.com/muslim:2953b
  3. https://sunnah.com/muslim:2953a
  4. https://sunnah.com/muslim:2952
  5. https://sunnah.com/bukhari:6167
  6. https://ilmuislam.id/hadits/14120/hadits-bukhari-nomor-5701

Nabi Musa: Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? — apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.” (Kitab Ulangan 18:20-22)

Nabi Yoel: Setelah itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Ruh-Ku ke atas semua manusia, sehingga anak-anakmu yang laki-laki dan yang perempuan akan bernubuat, orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, dan pemuda-pemudamu akan mendapat penglihatan. Juga ke atas para hamba laki-laki dan para hamba perempuan Aku akan mencurahkan Ruh-Ku pada masa itu. Aku akan mengadakan mukjizat-mukjizat di langit dan di bumi, yaitu darah, api, dan tiang asap. Matahari akan berubah menjadi gelap dan bulan menjadi darah sebelum datang hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka akan terjadi kelak, semua orang yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan. Di Gunung Sion dan di Yerusalem akan ada orang-orang yang terluput, seperti yang telah difirmankan TUHAN, dan di antara orang-orang yang tertinggal akan ada orang-orang yang dipanggil TUHAN.” (Kitab Yoel 2:28-32)

Yesus: Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Kitab Injil Matius 24:4-13)

  1. Telah menceritakan kepadaku [Zuhair bin Harb] telah menceritakan kepada kami [Mu’alla bin Manhsur] telah menceritakan kepada kami [Sulaiman bin Bilal] telah menceritakan kepada kami [Suhail] dari [ayahnya] dari [Abu Abu Hurairah] Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Tidak akan terjadi hari kiamat hingga bangsa Romawi turun ke medan perang di suatu tempat bernama A’maq atau Dabiq, sehingga ada sekelompok pasukan dari Madinah yang keluar menghadapi mereka. Mereka adalah sebaik-baik penduduk bumi ketika itu. Dan tatkala mereka berhadapan, pasukan Romawi berkata: ‘Biarkanlah kami memerangi orang-orang yang menawan kami! ‘ Kaum muslimin menjawab: ‘Tidak, demi Allah, kami tidak akan membiarkan kalian memerangi saudara-saudara kami.’ Maka terjadilah peperangan antara mereka. Lalu ada sepertiga yang kalah dimana Allah tidak akan mengampuni dosa mereka untuk selamanya, dan sepertiga lagi terbunuh sebagai sebaik-baik para syuhada’ di sisi Allah, dan sepertiga lagi Allah memberikan kemenangan kepada mereka. Mereka tidak akan ditimpa sebuah fitnah untuk selamanya, lalu selanjutnya mereka menaklukkan kostantinopel. Dan ketika mereka sedang membagi-bagi harta rampasan perang dan tengah menggantungkan pedang-pedang mereka pada pohon zaitun, tiba-tiba setan meneriaki mereka ‘Sesungguhnya Al Masih telah muncul di tengah-tengah keluarga kalian, ‘ merekapun berhamburan keluar, dan ternyata itu hanyalah kebohongan belaka. Ketika mereka mendatangi Syam, ia muncul. Dan ketika mereka sedang mempersiapkan peperangan dan sedang merapikan barisan, tiba-tiba datanglah waktu shalat, dan turunlah Nabi Isa bin Maryam Shallallahu ‘alaihi wa Salam, lalu ia mengimami mereka. Dan apabila musuh Allah (Dajjal) melihatnya, niscaya ia akan meleleh sebagaimana garam yang mencair di dalam air, meskipun seandainya saja ia membiarkannya nantinya ia juga akan meleleh lalu binasa akan tetapi Allah menginginkan ia membunuhnya dengan tangannya lalu memperlihatkan kepada mereka darahnya yang berada di ujung tombaknya.”
  2. Telah menceritakan kepada kami [Abdulmalik bin Syu’aib bin Al Laits] telah menceritakan kepadaku [Abdullah bin Wahab] telah mengkhabarkan kepadaku [Al Laits bin Sa’ad] telah menceritakan kepadaku [Musa bin Ali] dar [ayahnya] berkata: [Al Mustaudir Al Qurasy] berkata didekat Amru bin Al Ash: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda: “Kiamat terjadi dan Romawi adalah manusia yang paling banyak.” Amru berkata: Perhatikan ucapanmu. Ia berkata: Aku mengatakan yang aku dengar dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam. Ia berkata: Bila kau katakan demikian, pada diri mereka terdapat empat hal; mereka adalah orang-orang yang paling sabar saat terjadi fitnah, paling cepat miskin saat terjadi musibah, paling cepat menyerang setelah mundur, dan yang terbaik dari mereka terhadap orang miskin, anak yatim dan orang lemah. Yang kelima adalah yang menawan dan cantik serta paling tahan terhadap kelaliman para raja.

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/28970/hadits-muslim-nomor-5157
  2. https://ilmuislam.id/hadits/28971/hadits-muslim-nomor-5158
  3. https://ilmuislam.id/hadits/28972/hadits-muslim-nomor-5159
  4. https://bacalah.org/hadis/muslim/54/2898a
  5. https://sunnah.com/muslim:2897
  6. https://sunnah.com/muslim:2898a

Nabi Musa: Tetapi seorang nabi, yang terlalu berani untuk mengucapkan demi nama-Ku perkataan yang tidak Kuperintahkan untuk dikatakan olehnya, atau yang berkata demi nama allah lain, nabi itu harus mati. Jika sekiranya kamu berkata dalam hatimu: Bagaimanakah kami mengetahui perkataan yang tidak difirmankan TUHAN? — apabila seorang nabi berkata demi nama TUHAN dan perkataannya itu tidak terjadi dan tidak sampai, maka itulah perkataan yang tidak difirmankan TUHAN; dengan terlalu berani nabi itu telah mengatakannya, maka janganlah gentar kepadanya.” (Kitab Ulangan 18:20-22)

Nabi Yoel: Setelah itu akan terjadi, bahwa Aku akan mencurahkan Ruh-Ku ke atas semua manusia, sehingga anak-anakmu yang laki-laki dan yang perempuan akan bernubuat, orang-orangmu yang tua akan mendapat mimpi, dan pemuda-pemudamu akan mendapat penglihatan. Juga ke atas para hamba laki-laki dan para hamba perempuan Aku akan mencurahkan Ruh-Ku pada masa itu. Aku akan mengadakan mukjizat-mukjizat di langit dan di bumi, yaitu darah, api, dan tiang asap. Matahari akan berubah menjadi gelap dan bulan menjadi darah sebelum datang hari TUHAN yang besar dan dahsyat itu. Maka akan terjadi kelak, semua orang yang berseru kepada nama TUHAN akan diselamatkan. Di Gunung Sion dan di Yerusalem akan ada orang-orang yang terluput, seperti yang telah difirmankan TUHAN, dan di antara orang-orang yang tertinggal akan ada orang-orang yang dipanggil TUHAN.” (Kitab Yoel 2:28-32)

Yesus: Jawab Yesus kepada mereka: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Kamu akan mendengar deru perang atau kabar-kabar tentang perang. Namun berawas-awaslah jangan kamu gelisah; sebab semuanya itu harus terjadi, tetapi itu belum kesudahannya. Sebab bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan ada kelaparan dan gempa bumi di berbagai tempat. Akan tetapi semuanya itu barulah permulaan penderitaan menjelang zaman baru. Pada waktu itu kamu akan diserahkan supaya disiksa, dan kamu akan dibunuh dan akan dibenci semua bangsa oleh karena nama-Ku, dan banyak orang akan murtad dan mereka akan saling menyerahkan dan saling membenci. Banyak nabi palsu akan muncul dan menyesatkan banyak orang. Dan karena makin bertambahnya kedurhakaan, maka kasih kebanyakan orang akan menjadi dingin. Tetapi orang yang bertahan sampai pada kesudahannya akan selamat. Dan Injil Kerajaan ini akan diberitakan di seluruh dunia menjadi kesaksian bagi semua bangsa, sesudah itu barulah tiba kesudahannya.” (Kitab Injil Matius 24:4-13)

Diriwayatkan mengenai kewibawaan Abu Huraira bahawa Rasulullah (ﷺ) bersabda:
Jam (Terakhir) tidak akan datang sehingga matahari terbit dari tempat terbenamnya dan pada hari ketika terbit dari tempat terbenamnya sekalipun semua orang bersama-sama menegaskan iman mereka, tidak akan ada gunanya seseorang yang tidak percaya sebelumnya dan tidak memperoleh kebaikan dari kepercayaannya.

Sumber

  1. https://bacalah.org/hadis/muslim/1 Nomor 157a
  2. https://sunnah.com/muslim:157a

 

Diriwayatkan Abu Dhar:
Nabi (ﷺ) bertanya kepada saya ketika matahari terbenam, “Adakah anda tahu ke mana matahari pergi (pada waktu matahari terbenam)? ” Saya menjawab, “Allah dan Rasulnya lebih mengetahui. “Dia berkata, “Ia berjalan (yaitu berjalan) sehingga ia sujud di bawah Arasy dan mengambil izin untuk bangkit semula dan itu diizinkan dan kemudian (suatu saat akan tiba ketika) akan hampir sujud tetapi sujudnya tidak akan diterima dan ia akan meminta izin untuk meneruskan perjalanannya tetapi tidak akan diizinkan, tetapi akan diperintahkan untuk kembali dari mana ia datang dan sehingga ia akan naik di barat. Dan itulah tafsiran Pernyataan Allah : “Dan matahari berjalan tetap untuk jangka masa (ditetapkan). itulah Ketetapan (Allah) Yang Maha Tinggi, Yang Maha Mengetahui. “(36. 38)

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/59/3199
  2. https://sunnah.com/bukhari:3199

Nabi Yohanes Pembabtis: Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: “Lihatlah Anak domba Tuhan, yang menghapus dosa dunia. (Kitab Injil Yohanes 1:29)

Rasul Paulus: Lakukanlah setiap perintah Kristus dengan hati yang murni, tanpa noda maupun kesalahan, sampai Penguasa kita Kristus Yesus datang kembali pada waktu yang sudah ditentukan oleh TUHAN sendiri, Tuhan yang satu-satunya dan yang terpuji, Raja atas segala raja dan Penguasa atas segala penguasa. (1 Timotius 6:14-15)

Rasul Yohanes: Mereka akan berperang melawan Anak Domba. Tetapi Anak Domba akan mengalahkan mereka, karena Ia adalah Tuan di atas segala tuan dan Raja di atas segala raja. Mereka bersama-sama dengan Dia juga akan menang, yaitu mereka yang terpanggil, yang telah dipilih dan yang setia.” (Kitab Wahyu 17:14)

Rasul Yohanes: Lalu aku melihat sorga terbuka: sesungguhnya, ada seekor kuda putih; dan Ia yang menungganginya bernama: “Yang Setia dan Yang Benar”, Ia menghakimi dan berperang dengan adil. Dan mata-Nya bagaikan nyala api dan di atas kepala-Nya terdapat banyak mahkota dan pada-Nya ada tertulis suatu nama yang tidak diketahui seorangpun, kecuali Ia sendiri. Dan Ia memakai jubah yang telah dicelup dalam darah dan nama-Nya ialah: “Firman Tuhan.” Dan semua pasukan yang di sorga mengikuti Dia; mereka menunggang kuda putih dan memakai lenan halus yang putih bersih. Dan dari mulut-Nya keluarlah sebilah pedang tajam yang akan memukul segala bangsa. Dan Ia akan menggembalakan mereka dengan gada besi dan Ia akan memeras anggur dalam kilangan anggur, yaitu kegeraman murka Allah, Yang Mahakuasa. Dan pada jubah-Nya dan paha-Nya tertulis suatu nama, yaitu: “Raja segala raja dan Tuan di atas segala tuan.” (Kitab Wahyu 17:14)

Diriwayatkan oleh Abu Huraira: Rasulullah (ﷺ), “Demi Dia di tangan siapa jiwaku, pasti (Yesus,) anak Maria akan segera turun di antara kamu dan akan menghakimi manusia dengan adil (sebagai Penguasa yang Adil); dia akan mematahkan Salib dan membunuh babi dan tidak akan ada Jizya (iaitu cukai yang diambil dari orang bukan Islam). Wang akan banyak sehingga tidak ada yang menerimanya dan satu sujud kepada Allah (dalam doa) akan lebih baik daripada seluruh dunia dan apa sahaja yang ada di dalamnya ia. “Abu Huraira menambahkan “Jika kamu mahu, kamu dapat membaca (ayat Al-Kitab ini): -‘Dan tidak ada orang-orang dari Kitab Suci (Yahudi dan Kristian) Tetapi harus percaya kepadanya (yaitu Yesus sebagai Rasul Allah dan manusia) Sebelum kematiannya. Dan pada hari kiamat dia akan menjadi saksi terhadap mereka. “(4. 159) (Lihat Fath-ul-Bari, Halaman 302 Jilid 7)

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/60/3448
  2. https://sunnah.com/bukhari:3448
  3. https://sunnah.com/muslim:155a

 

Telah menceritakan kepada kami [Ahmad bin Hanbal] berkata, telah menceritakan kepada kami [Sufyan bin Uyainah] dari [Abu Az Zinad] dari [Al A’raj] dari [Abu Hurairah] dan ia meneruskan sanad hadits ini hingga Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Seburuk-buruk nama di sisi Allah pada hari kiamat adalah seorang laki-laki yang menamai dirinya dengan nama Malikal Amlak (raja di atas raja).” Abu Dawud berkata, ” [Syu’aib bin Abu Hamzah] meriwayatkannya dari [Abu Az Zinad] dengan sanadnya, ia menyebutkan, “Seburuk-buruk nama.”

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/4157/hadits-abu-daud-nomor-4310
  2. https://bacalah.org/hadis/bukhari/78/6205
  3. https://sunnah.com/bukhari:6205
  4. https://sunnah.com/muslim:2143b

Nabi Musa: Inilah segala kanun dan peraturan yang harus kamu lakukan dengan setia di negeri yang dikurniakan TUHAN, Tuhan nenek moyangmu, kepadamu untuk kamu miliki selama kamu hidup di bumi. Musnahkanlah sama sekali semua tempat yang digunakan oleh bangsa-bangsa yang kamu halau itu untuk beribadat kepada tuhan mereka, iaitu tempat-tempat di atas gunung-gunung tinggi, di atas bukit-bukit, dan di bawah setiap pokok yang rimbun. Robohkanlah mazbah-mazbah mereka, hancurkanlah tiang-tiang berhala mereka, dan bakarlah habis patung-patung Asyera mereka. Tebanglah patung-patung ukiran mereka, iaitu tuhan mereka, dan lenyapkanlah nama-nama mereka dari tempat itu. Janganlah kamu beribadat seperti mereka itu apabila kamu menyembah TUHAN, Tuhanmu. Sebaliknya, carilah tempat yang akan dipilih TUHAN, Tuhanmu, daripada kalangan semua sukumu sebagai tempat untuk menegakkan nama-Nya, dan pergilah ke sana. (Kitab Taurat Ulangan 12:1-5)

Telah menceritakan kepada kami [Al Humaidi] Telah menceritakan kepada kami [Sufyan] dari [Abu Najih] dari [Mujahid] dari [Abu Ma’mar] dari [‘Abdullah bin Mas’ud radliallahu ‘anhu] dia berkata; Ketika Nabi shallallaahu ‘alaihi wasallam masuk Makkah, di sekeliling ka’bah terdapat tiga ratus enam puluh berhala, lalu Nabi memecahkannya dengan tongkat yang berada di tangannya seraya mengucapkan firman Allah: “Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap. Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti lenyap. (Al Isra: 81). Kebenaran telah datang dan yang batil itu tidak akan memulai dan tidak (pula) akan mengulangi.”

Sumber:

  1. https://ilmuislam.id/hadits/12770/hadits-bukhari-nomor-4351
  2. https://sunnah.com/bukhari:4287
  3. https://sunnah.com/bukhari:2478

 

Telah menceritakan kepada kami [Musaddad] dari [Yahya bin Sa’id] dari [Humaid] dari [Anas] dia berkata; [‘Umar] berkata; Aku telah menepati Rabbku dalam tiga hal, atau Rabbku telah menyetujuiku dalam tiga hal. Aku berkata; “Wahai Rasulullah seandainya engkau menjadikan Maqam Ibrahim sebagai tempat solat.” Aku berkata; “Wahai Rasulullah, sesungguhnya yang menemuimu adalah orang-orang yang baik dan yang jahat, seandainya engkau perintahkan kepada para Ummul Mukminin supaya memakai hijab.” maka turunlah ayat hijab. Dan suatu ketika aku mendengar Rasulullah SAW mempersalahkan sebagian istri-istrinya, maka akupun mengunjungi mereka dan berkata; “Berhentilah kalian dari berbuat masalah dengan Nabi atau boleh jadi Allah akan memberi ganti kepadanya dengan isteri yang lebih baik dari pada kalian.” Ketika aku menemui salah seorang istrinya, ia berkata kepadaku; wahai Umar! Bukankah Rasulullah SAW lebih berhak menasihati istri-istrinya daripada kamu? Maka turunlah ayat; “Boleh jadi jika ia ceraikan kamu, Tuhannya akan memberinya ganti istri-istri yang lebih baik dari pada kamu -perempuan yang berserah diri.- (QS At Tahrim: 5).” Dan [Ibnu Abu Maryam] berkata; Telah mengabarkan kepada kami [Yahya bin Ayub] Telah menceritakan kepadaku [Humaid] Aku mendengar [Anas] dari [Umar].

Sumber:

  1. https://kitabhadis.com/sahih-bukhari/4123
  2. https://sunnah.com/bukhari:4483

 

Diriwayatkan oleh Zaid bin Aslam bahawa ayahnya berkata:
“Saya melihat `Umar bin Al-Khattab mencium Batu Hitam dan dia kemudian berkata, (kepadanya)’Sekiranya saya tidak melihat Rasul Allah mencium kamu, (batu) saya tidak akan mencium anda.’ “

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/25/1610
  2. https://sunnah.com/bukhari:1610

 

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، عَنْ جَرِيرٍ، عَنِ ابْنِ خُثَيْمٍ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم فِي الْحَجَرِ ‏ “‏ وَاللَّهِ لَيَبْعَثَنَّهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ لَهُ عَيْنَانِ يُبْصِرُ بِهِمَا وَلِسَانٌ يَنْطِقُ بِهِ يَشْهَدُ عَلَى مَنِ اسْتَلَمَهُ بِحَقٍّ ‏”‏ ‏.‏ قَالَ أَبُو عِيسَى
هَذَا حَدِيثٌ حَسَنٌ ‏.‏
 
Qutaibah menceritakan kepada kami, atas wewenang Jarir, atas wewenang Ibnu Khathim, atas wewenang Sa`id bin Jubayr, atas wewenang Ibnu Abbas, beliau bersabda: Rasulullah SAW, semoga sholawat dan salam besertanya , dikatakan tentang Al-Hijr, “Demi Allah, Allah akan membangkitkannya pada hari kiamat, dengan dua mata yang dapat digunakannya untuk melihat dan satu lidah yang dapat digunakannya untuk berbicara, menjadi saksi bagi orang yang menerimanya dengan sebenarnya” Abu Issa berkata: Ini adalah hadis yang bagus.
 
Sumber:
  1. https://sunnah.com/tirmidhi:961
  2. Google Translate

 

حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ، حَدَّثَنَا جَرِيرٌ، عَنْ عَطَاءِ بْنِ السَّائِبِ، عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ، عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ، قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم ‏ “‏ نَزَلَ الْحَجَرُ الأَسْوَدُ مِنَ الْجَنَّةِ وَهُوَ أَشَدُّ بَيَاضًا مِنَ اللَّبَنِ فَسَوَّدَتْهُ خَطَايَا بَنِي آدَمَ ‏”‏ ‏.‏ قَالَ وَفِي الْبَابِ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو وَأَبِي هُرَيْرَةَ ‏.‏ قَالَ أَبُو عِيسَى حَدِيثُ ابْنِ عَبَّاسٍ حَدِيثٌ حَسَنٌ صَحِيحٌ ‏.‏
 
Qutaibah menceritakan kepada kami, Jarir menceritakan kepada kami, atas wewenang Ata’ bin Al-Sa’ib, atas wewenang Sa’id bin Jubayr, atas wewenang Ibnu Abbas, beliau berkata: Rasulullah SAW, semoga Tuhan memberkatinya dan memberinya ketenangan, bersabda, “Batu itu turun “Yang hitam itu dari surga, lebih putih dari susu, dan dosa anak Adam telah menghitamkannya.” Amr dan Abu Hurairah berkata: Hadits Ibnu Abbas adalah hadits yang baik dan shahih.
 
Sumber:
  1. https://sunnah.com/tirmidhi:877
  2. Google Translate

Nabi Musa: Di antaramu janganlah didapati seorangpun yang mempersembahkan anaknya laki-laki atau anaknya perempuan sebagai korban dalam api, ataupun seorang yang menjadi petenung, seorang peramal, seorang penelaah, seorang penyihir, seorang pemantera, ataupun seorang yang bertanya kepada arwah atau kepada roh peramal atau yang meminta petunjuk kepada orang-orang mati. Sebab setiap orang yang melakukan hal-hal ini adalah kekejian bagi TUHAN, dan oleh karena kekejian-kekejian inilah TUHAN, Allahmu, menghalau mereka dari hadapanmu. (Kitab Ulangan 18:10-12)

Diriwayatkan oleh Shaqiq bin Salama:
Abdullah berkata, “Setiap kali kami berdoa di belakang Nabi (ﷺ), kami selalu membaca (dalam keadaan duduk)” Salam sejahtera pada Jibril, Michael, salam sejahtera. Begitu Rasulullah (ﷺ) melihat kami dan berkata, “Allah sendiri adalah As-Salam (Damai) dan jika ada di antara kamu yang berdoa maka dia harus berkata, at-Tahiyatu li l-lahi wa ssalawatu wa t-taiyibat. As-salamu `alalika aiyuha n-Nabiyu wa rahmatu l-lahi wa barakatuh. Assalamu `alaina wa `ala `ibadi l-lahi s-salihin. (Semua pujian, doa dan perkara baik adalah kerana Allah; selawat ke atasmu, wahai Nabi dan rahmat dan rahmat Allah [atasmu] Selamat sejahtera bagi kami yang bertaqwa dari Allah). (Sekiranya kamu mengatakannya, itu akan mencapai semua perkara di langit dan di bumi). Ash-hadu al-la ilaha illa l-lah, wa ash-hadu anna Muhammadan `Abduhu wa Rasuluh. (Saya bersaksi bahawa tidak ada Tuhan yang layak disembah melainkan Allah dan saya bersaksi bahawa Muhammad adalah hamba-Nya dan Rasul-Nya).

Sumber:

  1. https://bacalah.org/hadis/bukhari/10/831
  2. https://sunnah.com/bukhari:831
  3. https://sunnah.com/bukhari:6265
  4. https://sunnah.com/tirmidhi:289
  5. https://sunnah.com/bukhari:1202
  6. https://sunnah.com/nasai:1168
  7. https://sunnah.com/nasai:1169
  8. https://sunnah.com/nasai:1170
  9. https://sunnah.com/bukhari:3370
  10. https://sunnah.com/abudawud:2042
  11. https://answering-islam.org/authors/shamoun/praying_for_mo.html
  12. https://qurantalkblog.com/2024/05/20/can-one-greet-the-dead/
  13. https://qurantalkblog.com/2024/01/08/worshiping-the-prophets-grave/
  14. https://www.youtube.com/watch?v=XJnLIlJJtdA&t=5100s