Nabi Abraham: Berfirmanlah TUHAN kepada Abram: “Pergilah dari negerimu dan dari sanak saudaramu dan dari rumah bapamu ini ke negeri yang akan Kutunjukkan kepadamu”. (Kitab Taurat Kejadian 12:1)
Nabi Ishak: Lalu TUHAN menampakkan diri kepadanya serta berfirman: “Janganlah pergi ke Mesir, diamlah di negeri yang akan Kukatakan kepadamu. (Kitab Taurat Kejadian 26:2)
Nabi Yakub: Berdirilah TUHAN di sampingnya dan berfirman: “Akulah TUHAN. (Kitab Taurat Kejadian 28:13)
Nabi Musa: Ketika TUHAN melihat bahwa Musa mendekat, berkatalah Tuhan dari semak itu, “Musa, Musa!” Jawab Musa, “Ya, ini aku!” Lalu TUHAN berkata, “Jangan mendekat! Lepaskan alas kakimu, karena tanah yang kamu injak itu suci. Akulah Tuhan yang disembah oleh ayahmu, dan yang disembah oleh nenek moyangmu Abraham, Isak, dan Yakub.” Maka Musa menyembunyikan wajahnya karena takut melihat Tuhan. (Kitab Taurat Keluaran 3:4-6)
Nabi Samuel: Lalu datanglah TUHAN, berdiri di sana dan memanggil seperti yang sudah-sudah: “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu ini mendengar.” Lalu berfirmanlah TUHAN kepada Samuel: “Ketahuilah, Aku akan melakukan sesuatu di Israel, sehingga setiap orang yang mendengarnya, akan bising kedua telinganya. (1 Samuel 3:10-11)
Nabi Daud: Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu dan mengurapi Daud di tengah-tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh TUHAN atas Daud. (Kitab 1 Samuel 16:13)
Nabi Salomo: Di Gibeon itu TUHAN menampakkan diri kepada Salomo dalam mimpi pada waktu malam. Berfirmanlah Tuhan: “Mintalah apa yang hendak Kuberikan kepadamu.” (Kitab 1 Raja-Raja 3:5)
Nabi Elia: Kemudian datanglah firman TUHAN kepadanya: “Pergilah dari sini, berjalanlah ke timur dan bersembunyilah di tepi sungai Kerit di sebelah timur sungai Yordan. (Kitab 1 Raja-Raja 17:2-3)
Nabi Elisa: Firman TUHAN kepadanya: “Pergilah, kembalilah ke jalanmu, melalui padang gurun ke Damsyik, dan setelah engkau sampai, engkau harus mengurapi Hazael menjadi raja atas Aram. Juga Yehu, cucu Nimsi, haruslah kauurapi menjadi raja atas Israel, dan Elisa bin Safat, dari Abel-Mehola, harus kauurapi menjadi nabi menggantikan engkau. (Kitab 1 Raja-Raja 19:15-16)
Nabi Yesaya: Dalam tahun matinya raja Uzia aku melihat Tuhan duduk di atas takhta yang tinggi dan menjulang, dan ujung jubah-Nya memenuhi Bait Suci. (Kitab Yesaya 6:1)
Nabi Yeremia: Firman TUHAN datang kepadaku, bunyinya: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.” (Kitab Yeremia 1:4-5)
Nabi Yehezkiel: Firman-Nya kepadaku: “Hai anak manusia, bangunlah dan berdiri, karena Aku hendak berbicara dengan engkau. (Kitab Yehezkiel 2:1)
Nabi Daniel: dan aku mendengar dari tengah sungai Ulai itu suara manusia yang berseru: “Gabriel, buatlah orang ini memahami penglihatan itu!” Lalu datanglah ia ke tempat aku berdiri, dan ketika ia datang, terkejutlah aku dan jatuh tertelungkup, lalu ia berkata kepadaku: “Pahamilah, anak manusia, bahwa penglihatan itu mengenai akhir masa!” Sementara ia berbicara dengan aku, jatuh pingsanlah aku tertelungkup ke tanah; tetapi ia menyentuh aku dan membuat aku berdiri kembali. (Kitab Daniel 8:16-18)
Nabi Hosea: Ketika TUHAN mulai berbicara dengan perantaraan Hosea, berfirmanlah Ia kepada Hosea: “Pergilah, kawinilah seorang perempuan sundal dan peranakkanlah anak-anak sundal, karena negeri ini bersundal hebat dengan membelakangi TUHAN.” (Kitab Hosea 1:2)
Nabi Yunus: Datanglah firman TUHAN kepada Yunus bin Amitai, demikian: “Bangunlah, pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, berserulah terhadap mereka, karena kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” (Yunus 1:1-2)
Nabi Amos: Tetapi TUHAN mengambil aku dari pekerjaan menggiring kambing domba, dan TUHAN berfirman kepadaku: Pergilah, bernubuatlah terhadap umat-Ku Israel. (Kitab Amos 7:15)
Gideon: Maka sadarlah Gideon bahwa itu adalah Malaikat TUHAN. Kata Gideon, “Aduh, ya TUHAN, ya Rabbi! Telah kulihat Malaikat TUHAN muka dengan muka.” Tetapi TUHAN berfirman kepadanya, “Sejahteralah engkau! Jangan takut, engkau tidak akan mati.” (Kitab Hakim-Hakim 6:22-23)
Manoah: Pada waktu nyala api itu naik ke langit dari mazbah, yaitu tempat pembakaran kurban, naiklah Malaikat TUHAN dalam nyala api mazbah itu. Menyaksikan hal itu, Manoah dan istrinya pun bersujud. Setelah itu Malaikat TUHAN tidak lagi menampakkan diri kepada Manoah dan istrinya. Maka tahulah Manoah bahwa Dia itu Malaikat TUHAN. Kata Manoah kepada istrinya, “Kita pasti mati sebab kita telah melihat Tuhan!” Tetapi kata istrinya kepadanya, “Jika TUHAN ingin membunuh kita, tentu Ia tidak akan menerima kurban bakaran dan persembahan bahan makanan dari tangan kita. Tentu Ia juga tidak akan memperlihatkan kepada kita semua hal itu dan tidak akan memberitahukan hal-hal yang demikian kepada kita sekarang ini.” (Kitab Hakim-Hakim 13:21-23)
Zakharia: Lalu malaikat Tuhan memperlihatkan diri kepada Zakharia. Malaikat itu berdiri di sebelah kanan meja tempat pembakaran dupa. Ketika Zakharia melihat malaikat itu, ia terkejut dan menjadi sangat takut. Lalu kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, hai Zakharia. Permintaanmu telah didengar dan istrimu, Elisabet, akan melahirkan seorang anak laki-laki untukmu. Engkau harus menamainya Yahya. (Kitab Injil Lukas 1:11-13)
Maryam: Malaikat itu datang menemui Maryam dan berkata, “Salam, hai engkau, yang memperoleh anugerah. Tuhan besertamu.” Maryam terkejut mendengar perkataan itu dan berpikir, “Salam apakah ini?” Kata malaikat itu kepadanya, “Jangan takut, Maryam, karena engkau memperoleh anugerah Tuhan. (Kitab Injil Lukas 1:28-30)
Para Gembala: Di daerah itu ada beberapa orang gembala yang sedang menjaga kawanan ternak mereka di padang pada waktu malam. Tiba-tiba malaikat Tuhan berdiri di dekat mereka dan cahaya kemuliaan Tuhan menyinari mereka. Mereka pun sangat ketakutan. Malaikat itu berkata, “Jangan takut. Aku membawa kabar baik bagimu, yaitu kabar yang mendatangkan kesukaan besar bagi seluruh bangsa. (Kitab Injil Lukas 2:8-10)
Rasul Paulus: Dan aku telah menganiaya pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu baik Imam Besar maupun Majelis Tua-Tua dapat memberi kesaksian. Dari mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan Tuhan, yang terdapat juga di situ dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum. Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah cahaya yang menyilaukan dari langit mengelilingi aku. Maka rebahlah aku ke tanah dan aku mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah engkau menganiaya Aku? Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Dan mereka yang menyertai aku, memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku, tidak mereka dengar. Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat? Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu.’ (Kisah Para Rasul 22:4-10)